Kanker adalah suatu pertumbuhan sel-sel abnormal yang cenderung menginvasi jaringan di
sekitarnya dan menyebar ke tempat-tempat jauh.
Tumor diidentifikasikan berdasarkan jaringan asal, tempat mereka tumbuh. Akhiran oma
biasanya ditambahkan ke istilah jaringan untuk mengindentifikasi suatu kanker.
KASRSINOMA adalah kanker jaringan epitel, termasuk sel-sel kulit, testis, ovarium, kelenjar
penghasil mucus, sel penghasil melamin, payudara, serviks, kolon, rectum, lambung, pancreas,
dan osofagus.
LIMFOMA adalah kanker jaringan limfe yang mencakup kapiler limfe, lacteal, limpa, berbagai
kelenjar limfe, dan pembuluh limfe. Timus dan sumsum tulangjuga dapat dipengaruhi, limfosa
spesifik antara lain adalah penyakit Hodgkin (kanker kelenjar limfe dan limpa) dan limfoma
malignum.
SAKROMA adalah kanker jaringan ikat, termasuk sel-sel yang ditemukan di otot dan tulang.
KARSINOMA IN SITU adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel abnormal
yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi prainvasif.
sebagian besar bukti mengisyaratkan bahwa pembentukan kanker adalah suatu proses bertingkat
yang biasanya memerlukan waktu beberapa tahun untuk selesai. Salah satu teori
memperhitungkan lamanya waktu laten adalah teori inisiasi promosi pada karsinogenesis. Tori
ini menyatakan bahwa langkah pertama pada karsinogenesis adalah mutasi irreversible DNA
suatu sel selama traskripsi DNA (replica). Agar kanker dapat terbentuk dari kejadian awal ini
(mutasi irreversible), maka harus terjadi interaksi bertahun-tahun dengan sel-sel melalui berbagai
zat promotor. Zat-zat promotor adalah zat yang merangsang reproduksi dan proliferasi sel teori
inisiasi promosi juga memperhitungkan banyaknya penyebab inisiasi, adanya berbagai promotor,
dan peran hereditas dan lingkungan pada pembentukan kanker.
Semakin sering DNA ditranskripsikan dan sel membelah, semakin besar kemungkinan terjadinya
suatu kesalahan, kesalahan tersebut tidak terdeteksi, dan akhirnya terjadi mutasi yang
diwariskan. Pada keadaan-keadaan tertentu, mutasi-mutasi ini menimbulkan kanker, sel-sel yang
sering membelah beresiko lebih tinggi menjadi kanker.
Penyebab kesalahan terjadinya transkirpsi DNA
Walaupun sebagian kesalahan pada transkripsi DNA terjadi secara acak, bahan-bahan fisik,
kimia, dan mikro-organisme tertentu diketahui menyebabkan mutasi. Bahan-bahan tersebut
antara lain adalah radiasi pengion, radiasi ultraviolet, sebagian komponen asap rokok,
hidrokarbon aromatic, zat-zat warna tertentu, nitrosamine (terdapat pada bagian daging yang
diawetkan), aflatoksin (terdapat pada kacang tanah yang berjamur), dan asbestos. Sebagian dari
agen fisik ini tampaknya merusak DNA secara langsung dengan memutuskan ikatan pasangan-
pasangan DNA, atau secara tidak langsung dengan membentuk radikal bebas atau zat-zat antara
lain, yang bereaksi dengan DNA dan merusak DNA. Virus-virus tertentu telah diketahui dapat
menyebabkan mutasi DNA, virus-virus ini dapat merusak DNA secara langsung dengan
menyebabkan kesalahan transkripsi, atau dapat masuk DNA pejamu dan mengambil alih
proliferasi sel. Kanker yang diketahui disebabkan oleh virus antara lain adalah limfoma Burkiit,
yang disebabkan oleh virus Epatein-Barr, dan kanker leher Rahim (serviks), yang disebabkkan
oleh jalur-jalur tertentu virus papilloma manusia. Sakroma Kaposi juga mungkin disebabkan oleh
virus dan timbul terutama pada para pengidap AIDS. Selain secara langsung mengubah DNA dan
menyebabkan kanker, virus dan mikro-organisme lain dapat merangsang sel untuk lebih sering
masuk ke siklus sel sehingga meningkatkan resiko terjadinya kesalahan transkripsi DNA.
Helicobacter pylori adalah suatu bakteri yang diperkirakan merupakan penyebab sebagian kasus
kanker lambung, diduga bahwa bakteri ini menyebabkn cedera dan peradangan lambung kronik
yang menyebabkan peningkatan kecepatan siklus sel.
Setiap bahan fisik, kimiawi, atau virus dapat menyebabkan kesalahan replikasi DNA atau
merusak enzim-enzim pengoreksi, scenario paling buruk adalah bahwa suatu mutagen mungkin
bekerja merusak fungsi salah satu gen regulator yang secara normal mengonttrol pembelahan sel.
Apabila salah satu dari pos-pos pemeriksaan ini dihilangkan atau dibuat tidak berfungsi, maka
poliferasi sel dapat tidak terkontrol atau tidak memperhatikan kesalahan DNA. Gen-gen
regulator yang berfungsi normal disebut proto-onkogen, apabila mengalami kerussakan dan
menyebabkan proliferasi yang tidak terkonterol mereka disebut onkogen.
Gambaran klinis
Kanker dapat didiagnosis pada pemeriksaan rutin sebelum munculnya gejala klinis, apabila
muncul gejala klinis biasanya spesifik untuk tumor dan letaknya. Beberapa gejala klinis umum
yang biasanya diperlihatkan oleh sebagian besar pengidap kanker adalah sebagai berikut:
NYERI dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan saraf dan pembuluh darah dan
di sekitarnya, penekanan pembuluh darah dapat memyebabkan hipoksia jaringan, penimbunan
asam laktat, atau kematian sel. Nyeri juga timbul karena sel-sel kanker mengeluarkan enzim-
enzim pencerna yang secara langsung merusak sel, nyeri terjadi sebagai bagian dari reaksi imun
dan perandangan terhadap kanker yang sedang tumbuh. Bagi banyak pasien kanker, kecemasan
dan ketakutan dapat memperparah rasa nyeri. Nyeri akibat penekanan saraf dan pembuluh darah
terutama terjadi pada jaingan-jaringan yang terletak di ruangan yang terbatas, misalnya di tulang
atau otak, sebagai contoh: nyeri kepala sering merupakan manifestasi kanker otak stadium lanjut.
KAKEKSIA adaah istilah yang digunakan untuk menjelaskan berkurangnya secara
umum lemak dan protein seperti yang dijumpai pada pasien kanker. Kakeksia tampaknya
disebabkan oleh bermacam-macam hal termasuk hilangnya nafsu makan, pencernaan yang
terganggu, dan peningkatan kecepatan metabolism sel-sel kanker karena mereka terus menerus
masuk ke siklus sel dan bereproduksi secara berlebihan. Metabolism bahan makanan misalnya
glukosa dan asam amino dapat terganggu, terutama apabila kanker mengenai hati.
ANEMIA terjadi akibat bermacam-macam sebab dan pada berbagai jenis kanker,
sebagian besar orang yang mengalami kanker metastatic menderita anemia. Anemia terjadi
secara dini pada mereka yang menderita kanker sel-sel pembentuk darah, hal ini berlaku baik
bagi kanker yang secara spesifik mempengaruhi sel darah merah atau sel darah putih (leukemia).
Kanker yang menyebabkan perdarahan kronik, misalnya kanker kolerektum atau uterus,
menyebabkan anemia. Kelainan trombosit sering dijumpai, yanag memperberat kehilnag darah,
sebagian kemoterapi dan terapi radiasi dapat menekan sumsum tulang dan menyebabkan anemia
bahkan pasien yang tidak mengalami perdarahan atau kelainan sumsum tulang.
KELELAHAN sering terjadi akibat nutrisi yanf buruk, malnutrisi protein, dan gangguan
oksigenasi jaringan akibat anemia.
Kompilasi
INFEKSI sering terjadi pada para pengidap kanker stadium lanjut, infeksi ini terjadi
akibat malnutrisi protein, defisiensi gizi lainnya dan penekanan system imun (terutama
penekanan sumsum tulang) yang sering terjadi setelah terapi konvensional. Hormon-hormon
yang dihasilkan sebagai respons terhadap stress jangka panjang yang ditimbulkan oleh kanker
dapat menyebabkan imunosuspresi, misalnya hormone adrenokotrikotropik (ACTH) dari
hipofisis anterior dapat menyebabkan imunosuspresi dengan merangsang pelepasan kortisol dari
kelenjar korteks adrenal. Pembedahan adalah sebab lain timbulnya infeksi pada pasien kanker,
semua factor ini menyebabkan infeksi menjadi penyebab utama ketidakmampuan dan kematian
pada pasien kanker.
KEMATIAN adalah hasil akhir kebanyakan kanker. Sel-sel kanker memiliki tingkat
kebutuhan energy yang tinggi dan mencuri makanan yang diperlukan oleh sel-sel lain untuk
bertahan hidup, tumor yang tumbuh akan menghancurkan suplai darah ke sel-sel sehat sambil
merangsang pembentukan pembuluh darah untuk mereka sendiri. Sel-sel kanker membunuh
pejaumnya dengan merapas zat gizi dan oksigen dari sl-sel normal.
Perangkat diagnostic
1. Pembedahan
2. Terapi radiasi
3. Kemoterapi
4. Imunoterapi
- Antibody berlebel fluoresen
- Stimulant imunitas
- Antibody penyerang
Pencegahan kanker
Pencegahan kanker adalah sama pentingnya dengan terapi kanker, walaupun kanker akan tetap
tumbuh pada orang-orang tertentu bagaimanapun gaya hidup atau perilaku mereka, karena gaya
hidup dan perilaku tertentu dapat meningkatkan resiko timbulnya kanker, sementara yang lain
dapat menurunkan resiko tersebut. Pencegahan kanker mencakup hal-hal berikut
MAKANAN YANG KAYA BUAH DAN SAYURAN DAN RENDAH LEMAK telah
terbukti berkaitan engan penurunan kanker pada banyak kelompok populasi.
UJI PENAPISAN SECARA DINI misalnya pap smear dan pemeriksaan untuk
perdarahan dan polip usus memungkinkan intervensi diri sebelum sel-sel displastik (sel-sel yang
memperlihatkan tanda-tanda awal perubahan organisasi sel) berubah mwnjadi kanker.
DETEKSI DINI KANKER YANG SUDAH ADA, walaupun bukan tindakan pencegahan,
dapat berffungsi menahan atau menghancurkan kanker sebelum ia bermestasis ke seluruh tubuh.
Daftar pustaka
Elizabeth J. Corwin. 2001. Buku Saku Kedokteran PATOFISIOLOGI. Jakarta, Penerbit Buku
Kedokteran ECG.