Anda di halaman 1dari 7

Nama : Setia Agnes Maulida Sihombing

NIM : G1D123128
Kelas : 1A
Prodi : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Dosen Pengampu : Kasyani ,S.GZ.,M.P.H
Mekanisme Terjadinya Kanker atau Penyakit Akibat Komunikasi Sel
A. Pengertian kanker
Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali. Sel
kanker memiliki kemampuan untuk menyerang jaringanbiologis lainnya, baik dengan
pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke
tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan adanya
kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel.
Beberapa buah mutasi dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi
tersebut dapat diakibatkan oleh agen kimia maupun agen fisik yang disebut karsinogen.
Mutasi dapat terjadi secara spontan ataupun diwariskan (mutasi germline). Kanker disebabkan
adanya genom abnormal, terjadi karena adanya kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan
diferensiasi sel.Gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel disebut protooncogen
dan tumor suppressor
genes, dan terdapat pada semua kromosom dengan jumlah yang banyak.
Skema sederhana dasar molekul kanker :

B. Jenis Penyakit yang Berkaitan dengan Komunikasi Sel


KANKER HATI
Menurut Corwin (1997) kanker merupakan pembelahan dan pertumbuhan sel secara abnormal
yang tidak dapat dikontrol sehingga mengganggu fungsi organ tubuh yang terkena. Kanker
juga disebut dengan neoplasma maligna. Neoplasma adalah masa yang dibentuk oleh sel-sel
kanker, sedangkan maligna berarti ganas. Kanker hepar merupakan salah satu bentuk
gangguan pada hepar, akibat pertumbuhan sel-sel hepar yang tidak terkendali yang biasanya
diawali oleh sirosis yang merupakan kondisi premaligna dan pertumbuhan sel sel ganas hati
yang terus menerus, tidak dapat dikontrol dan mengakibatkan kerusakan hati dan kerusakan
organ lain di dalam tubuh. Kanker hati dapat berasal dari hati (primer) atau penyebaran sel
tumor dari tempat lain (sekunder / metastasis).

Penyebab Kanker Hati


Menurut Thompsond (1994) faktor penyebab yang telah diketahui maupun
yang diduga sebagai penyebab karsinoma sel hepar ini ialah :
 Aflatoksin,mikrotoksin karsinogenik yang diproduksi oleh jamur Aspergillus
Flavus,yang mengkontaminasi makanan yang disimpan dalam keadaan lembab
 Akibat virus hepatitis B
 Sirosis sel hepar
 Mengkonsumsi alcohol
 Radikal bebas
 Karsinogen yaitu zat-zat yang dapat menyeabkan pertumbuhan kanker, misalnya:
benzo(α)piren.
 Zat pengawet makanan seperti formaldehid, sebagai pengawet bakso atau tahu, zat
pewarna tekstil, seperti methany lyellow pada krupuk, tahu dll.
 Tidur terlalu malam
 Hal lainyang dapat memicu timbulnya kanker (Kumar dan Robin, 1995).

Gejala kanker hati


 Cepat lelah walau melakukan aktivitas yang rutin
 Mata dan badan menjadi kuning
 Teraba benjolan di perut kanan atas yang teraba keras dan kadang berbenjol benjol.
 Berat badan turun drastis.
 Nafsu makan menurun.
 Perut membuncit dan kaki bengkak
Kanker hepar terbagi dua yaitu :
1. Kanker hepar primer
Kanker hepar primer berasal langsung dari hepar (hepatoma) dan dapat berasal dari
hepatosit (karsinoma hepatoselular) atau dari duktus empedu (kolangio karsinoma).
2. Kanker hepar sekunder
Kanker hepar sekunder timbul akibat metastasis kanker dari bagian tubuh lain, misalnya
usus, payudara, kolon, lambung, pankreas,dan lain-lain yang mengalirkan darahnya ke
hepar melalui vena porta. Kanker hepar primer dan sekunder sering bermetastasis keluar
hepar, terutama jantung dan paru-paru karena aliran darah dari hepar mula-mula
menyerang kedua organ tersebut. Semua jenis kanker hepar memiliki prognosis yang
sangat buruk, dengan angka bertahan hidup 5 tahun sekitar 1% (Corwin, 1997).
C. Enam Tanda Utama Kanker

1. Growth signal autonomy


Pada pengidap kanker, adanya proses angiogenesis dapat mempercepat proses penyebaran
dan perluasan sel kanker dalam tubuh. Hal ini disebabkan adanya pembuluh darah baru
yang terjadi akibat angiogenesis membuat sel kanker bertahan dalam tubuh. Untuk
mengatasi kondisi ini, kamu memerlukan pengobatan yang dapat membantu untuk
memperlambat proses angiogenesis.Angiogenesis merupakan proses fisiologis yang
melibatkan pertumbuhan pembuluh darah baru. Dalam proses pertumbuhan kanker,
angiogenesis bertindak dalam memasok nutrisi dan oksigen ke sel kanker, membawa
limbah metabolisme dan produk akhir biologis dari sel kanker.
2. Evasion Growth inhibitory signal
Potensi replikasi sel kanker yang tidak terbatas menunjukkan bahwa sel kanker dapat
tumbuh terus menerus tanpa henti. Hal ini terjadi karena sel kanker mengalami transformasi
dan memperoleh kemandirian dari sinyal pertumbuhan, resisten terhadap apoptosis, dan
kehilangan segala jenis regulasi kontrol siklus sel
3. Evasion of Apoptosis Signal
Invasi adalah proses dimana sel-sel kanker secara langsung meluas dan menembus ke
dalam jaringan-jaringan disekitar kanker. Umumnya dibedakan dengan metastasis, yaitu
penyebaran sel kanker melalui sistem peredaran darah atau sistem limfatik ke lokasi yang
lebih jauh.
4. Unlimited replicative potential
Pensinyalan faktor pertumbuhan adalah jalur pensinyalan sel yang mengatur pertumbuhan
dan perkembangan suatu organisme. Faktor pertumbuhan yang disekresikan berikatan
dengan reseptor faktor pertumbuhan transmembran untuk merangsang kaskade sinyal sel
yang mendorong proliferasi, apoptosis, dan diferensiasi.
5. Angiogenesis (formation of blood vessel)
Untuk memastikan pembelahan sel tidak terus berlanjut, sel merespons sinyal anti-
pertumbuhan. Sinyal anti-pertumbuhan ini adalah protein yang menghambat, bukan
mendorong pertumbuhan sel, baik melalui G0 (keheningan, istirahat sementara) dan
keadaan pasca-mitosis (keluar dari siklus sel secara permanen).
6. Invasion and metastasis
Penghindaran apoptosis adalah salah satu ciri khas kanker pada manusia yang mendorong
pembentukan dan perkembangan tumor serta resistensi terhadap pengobatan. Sinyal stres
seluler dapat berkontribusi terhadap penghindaran apoptosis dengan mengaktifkan program
anti-apoptosis dan kelangsungan hidup sel yang pada akhirnya menghambat kematian sel.
D. Mekanisme terjadinya Kanker

1. Inisiasi (Initiation)
Tahap pertama ialah permulaan atau inisiasi, dimana sel normal berubah menjadi
premaligna. Karsinogen harus merupakan mutagen yaitu zat yang dapat menimbulkan
mutasi gen. Pada tahap inisiasi karsinogen bereaksi dengan DNA, menyebabkan
amplifikasi gen dan produksi copy multiple gen.
2. Promosi (Promotion)
Promoter adalah zat non mutagen tetapi dapat meningkatkan reaksi karsinogen dan tidak
menimbulkan amplifikasi gen. Sifat-sifat promotor ialah: mengikuti kerja inisiator, perlu
paparan berkali-kali, keadaan dapat reversible, dapat mengubah ekspresi gen seperti:
hiperplasia, induksi enzim, induksi diferensiasi.
3. Progresi (Progression)
Pada progresi ini terjadi aktivasi, mutasi atau hilangnya gen. Pada progresi ini timbul
perubahan benigna menjadi pre-maligna dan maligna.
Dalam karsinogenesis ada 3 mekanisme yang terlibat:
 Onkogen yang dapat menginduksi timbulnya kanker.
 Antionkogen atau gen suppressor yang dapat mencegah timbulnya kanker.
 Gen modulator yang dapat mempengaruhi eksperimen karakteristik gen yang
mempengaruhi penyebaran kanker

E. Gejala terjadinya Kanker


 Batuk persisten atau air liur berwarna darah. Gejala-gejala ini biasanya merupakan
infeksi sederhana seperti bronkitis atau sinusitis.
 Perubahan kebiasaan buang air besar, sebagian besar perubahan kebiasaan buang air
besar terkait dengan diet dan asupan cairan Anda. Kadang-kadang, kanker
menunjukkan diare berkelanjutan.
 Darah pada tinja
 Anemia Gejala Anemia yang tidak dapat dijelaska, anemia adalah suatu kondisi di
mana orang memiliki jumlah sel darah merah yang lebih sedikit dari yang diharapkan.
Gejala Anemia harus selalu diselidiki.
 Benjolan pada payudara Sebagian besar benjolan payudara adalah tumor non kanker
seperti fibroadenoma dan kista. Tetapi semua benjolan payudara perlu diselidiki
secara menyeluruh.
 Benjolan di testis kebanyakan pria (90%) dengan kanker testis memiliki benjolan
yang tidak menyakitkan atau tidak nyaman pada testis.
 Perubahan buang air kecil gejala kemih dapat berupa sering buang air kecil, sedikit
urine, dan aliran urin yang lambat atau perubahan fungsi kandung kemih secara
umum.
 Suara serak yang tidak disebabkan oleh infeksi pernapasan atau yang berlangsung
lebih lama dari tiga hingga empat minggu harus dievaluasi. Suara serak dapat
disebabkan oleh alergi sederhana atau oleh polip pita suara, tetapi juga bisa menjadi
tanda pertama kanker tenggorokan.
 Perubahan yang jelas pada kutil atau tahi lalat. Tahi lalat multi-warna yang memiliki
tepi tidak teratur atau berdarah mungkin bersifat kanker.
 Gangguan pencernaan atau kesulitan menelan kebanyakan orang dengan sakit maag
kronis biasanya tidak memiliki masalah serius.

F. Faktor terjadinya Kanker


 Faktor risiko internal kanker terjadi ketika seseorang memiliki keluarga dengan
riwayat penyakit kanker sebelumnya. Faktor ini disebutkan berhubungan dengan
genetik yang diturunkan dari kedua orang tua ke anaknya. Beberapa macam kanker
seperti kanker payudara, kanker prostat, dan kanker usus besar merupakan jenis
kanker yang sering dikaitkan dengan faktor keturunan. Seseorang dengan keluarga
yang memiliki riwayat kanker tersebut memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
mengalami kanker dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki riwayat keluarga
dengan penyakit kanker.
 Faktor Risiko Eksternal Kanker
Sementara itu, faktor risiko eksternal kanker disebabkan oleh pengaruh lingkungan
sekitar dan juga pola hidup. Terdapat 3 unsur eksternal yang memicu terjadinya
kanker, yaitu:
• Unsur fisik: seperti paparan sinar ultraviolet dan radiasi pengion (gelombang
elektromagnetik).
• Unsur kimia: seperti paparan senyawa arsenik, kandungan tembakau dalam rokok,
alkohol, nicotine, dan benzidine.
• Unsur biologi: infeksi bakteri atau virus tertentu, seperti virus HPV, hepatitis B, atau
hepatitis C.

G. Pengobatan Kanker
1. Operasi
Operasi dilakukan dengan membedah tubuh pasien guna mengangkat jaringan kanker.
Tindakan ini biasanya dipilih untuk mengatasi kanker stadium awal.
2. Kemoterapi
Kemoterapi dilakukan dengan memasukkan obat-obatan ke dalam tubuh pasien melalui
intravena atau oral. Perawatan kemoterapi ini bertujuan untuk mengecilkan ukuran serta
membunuh sel kanker di dalam tubuh.
3. Radioterapi
Radioterapi merupakan tindakan medis yang menggunakan sinar X dan proton untuk
menghancurkan sel kanker di dalam tubuh. Perawatan radioterapi biasanya dilakukan
bersamaan dengan kemoterapi untuk meningkatkan efektivitasnya. Perawatan radioterapi
ini juga sering dilakukan setelah tindakan operasi untuk membersihkan sisa- sisa sel
kanker.
4. Terapi Bertarget
Terapi bertarget (targeted therapy) merupakan metode pengobatan dengan memberikan
obat kanker yang berfokus pada kelemahan dari sel kanker secara spesifik tanpa merusak
sel-sel sehat di sekitarnya.
5. Perawatan Paliatif
Perawatan ini umumnya ditujukan kepada pasien dengan kondisi yang tidak
memungkinkan untuk mengikuti pengobatan kanker yang ada. Pada pasien dengan
kondisi kanker stadium akhir atau kanker yang sudah menyebar ke jaringan atau organ
tubuh lain, perawatan paliatif akan disarankan untuk meringankan penderitaan pasien
atau meningkatkan kualitas hidup pasien.

Anda mungkin juga menyukai