PENGERTIAN:
Kanker kolorektal adalah suatu tumor kedua yang mematikan setelah kanker paru, lebih banyak pada pria dari pada wanita
Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan
kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital
yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi
lainnya.
Etiologi: Idiopatik
Faktor resiko
1. Usia, lebih sering pada usia diatas 50 tahun.
Walaupun pada usia yang lebih muda dapat
terkena ( Sekitar 3 % )
2. Polyp kolorektal :pertumbuhan tumor pada dinding
dalam usus besar dan rektum.
> pada usia diatas 50 tahun.
polyp ini tumor jinak, tetapi dapat
berubah jadi kanker.
3. Riwayat kanker kolorektal keluarga, bila klg
dekat yang terkena resiko untuk terkena kanker
4. Kelainan genetik perubahan pada gen tertentu
resiko kanker kolorektal. Bentuk yang paling sering
dari kelainan gen adalah:
hereditary nonpolyposis colon cancer (HNPCC),
adanya perubahan gen HNPCC.
Sekitar 3-4 hr penderita cacat gen HNPCC
akan terkena kanker kolorektal,
dimana usia yang tersering saat terdiagnosis adalah
diatas usia 44 tahun.
5. Pernah menderita penyakit sejenis, dapat
terserang kembali dengan penyakit yang sama
Tumor yang berada pada kolon kanan, Tumor pada kolon kiri
dimana isi kolon berupa cairan, iritasi dan respon refleks, perdarahan
cenderung tetap tersamar s/d lanjut sekali. mengakibatkan perubahan pola defekasi
Jarang menyebabkan obstruksi ). , mengecilnya ukuran feses
kr lumen usus >dan feses masih encer. dan konstipasi karena lesi kolon kiri
Gejala klinis : rasa penuh, nyeri abdomen, melingkar mengakibatkan.
perdarahan dan symptomatic anemia
(menyebabkan kelemahan, pusing obstruksi
dan penurunan berat badan,
Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder
perdarahan.
obstruksi Penetrasi kanker
perforasi dan abses lesi terbatas pada mukosa metastase ke jaringan lain
dan submukosa
Patofisiologi
PENGOBATAN
1. Pembedahan
Meliputi pengangkatan seluruh rongga awal, dan jika terjadi metasfase
lokal, struktur jaringan sekitarnya mungkin dapat diangkat. Kolostomi
2. Kempoterapi.
Telah digunakan sebagai pengobatan paliatif untuk mengontrol gejala
dari penyakit metastatik.
3. Terapi Radiasi.
Digunakan untuk memperkecil tumor yang tidak dapat di operasi.
Pembedahan
Istilah :
Stoma ( Yunani ) :
= mulut,
“medical artificial
opening”.
Ileum yg dikeluarkan
ileostomi.
Tipe pembedahan tergantung pada lokasi
dan ukuran tumor.:
Pengkajian
2.Menghilangkan Nyeri
- Analgesic diberikan sesuai resep
- Lingkungan dibuat kondusif untuk relaksasi dengan
meredupkan lampu, mematikan TV atau radio, dan
membatasi pengunjung dan telepon bila diinginkan oleh
pasien
- Tindakan kenyamanan tambahan ditawarkan : perubahan
posisi, gosokan punggung, dan teknik relaksasi.
3.Meningkatkan Toleransi Aktivitas
- Kaji tingkat toleransi aktivitas pasien
- Ubah dan jadwalkan aktivitas untuk memungkinkan periode tirah baring
1.Perawatan Luka
- Luka abdomen diperiksa dngan sering dalam 24 jam
pertama, untuk meyakinkan bahwa luka akan sembuh
tanpa komplikasi ( infeksi, dehidens, emoragik, edema
berlebihan ).
- Ganti balutan sesuai kebutuhan untuk mencegah infeksi.
- Bantu pasien untuk membebat insisi abdomen selama
batuk dan napas dalam untuk mengurangi tegangan pada
tepi insisi.
- Pantau adanya peningkatan TTV yang mengindikasikan
adanya proses infeksi.
- Periksa stoma terhadap edema ( edema ringan akibat
manipulasi bedah adalah normal ), warna ( stoma sehat
adalah mera jambu ), rabas ( rembesan berjumlah sedikit
adalah normal ), dan perdarahan ( tanda abnormal ).
- Bersihkan kulit peristoma dengan perlahan serta keringkan
untuk mencegah iritasi, berikan pelindung kulit sebelum
meletakkan kantung drainase.
- Apabila malignansi telah diangkat dengan rute perineal, luka
diobservasi dengan cermat untuk tanda hemoragik. Luka
dapat mengandung drain atau tampon yang diangkat secara
bertahap. Mungkin terdapat jaringan yang terkelupas selama
beberapa minggu. Proses ini juga dipercepat dengan irigasi
mekanis luka atau rendam duduk yang dilakukan dua atau
tiga kali sehari.
- Dokumentasikan kondisi luka perineal, adanya perdarahan,
infeksi atau nekrosis.
2.Citra Tubuh Positif
- Dorong pasien untuk mengungkapkan masalah
yang dialami serta mendiskusikan tentang
pembedahan dan stoma ( bila telah dibuat ).
- Ajarkan pasien mengenai perawatan kolostomi
dan pasien sudah harus ulai untuk memasukkan
perawatan stoma dalam kehidupan sehari – hari.
- Berikan lingkungan yang kondusif bagi pasien
serta berikan dukungan dalam meningkatkan
adaptasi pasien terhadap perubahan yang terjadi
akibat pembedahan.