Anda di halaman 1dari 19

Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan

kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di
jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan
yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol
pembelahan sel. Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker.
Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat
terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).Kanker dapat menyebabkan banyak
gejala yang berbeda, bergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metastasis. Sebuah
diagnosis yang menentukan biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan
biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi dan/atau radiasi.

Bila tak terawat, kebanyakan kanker menyebabkan kematian; kanker adalah salah satu penyebab utama
kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila
perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya
bisa dihindari. Merokok tembakau dapat menyebabkan banyak kanker dari faktor lingkungan lainnya.

Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa “ganas”
(bersifat kanker) atau “jinak” (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan
lainnya ataupun bermetastasis.

KANKER

Orang Inggris menyebutnya CANCER. Kita menyebutnya KANKER. Kata Cancer


mengingatkan kita pada salah satu bintang Horoskop untuk yang lahir
tanggal 23 Juni - 23 Juli. Simbolnya adalah kepiting. Dalam Ilmu
Penyakit (Patologi) kanker adalah neoplasma yang ganas. Neoplasma
adalah perbanyakan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel tubuh yang
abnormal, mungkin tidak terkendalikan oleh mekanisme fisiologis yang
ada dalam tubuh kita. Kanker dapat meluas ke jaringan sekitarnya yang
terdekat, atau bahkan ke bagian tubuh lain yang jauh dari kanker itu
berada. Memang, kalau seluruh tubuh suatu kanker itu dapat diambil,
tubuh kanker beserta akar-akarnya itu mirip seekor kepiting.

Kanker dibedakan dengan TUMOR. Tumor adalah neoplasma yang jinak.


Dalam batas-batas tertentu, tubuh masih mampu membatasi pertumbuhan
dan perkembangan neoplasma itu, misalnya dengan membentuk kapsul atau
dinding pembatas yang tegas antara tumor dan jaringan sehat di
sekitarnya. Secara awam, pengertian tumor sama dengan benjolan
abnormal yang terjadi pada atau dalam tubuh kita. Misalnya, benjolan
akibat trauma kena pukul, terbentur sesuatu, pendarahan bawah kulit
dan sebagainya.

Jenis-jenis kanker sangat banyak. Penyakit ini diklasifikasikan dan


diberi nama menurut acuan Internasional. Misalnya dengan sebutan
'Karsinoma' untuk kanker pada sel-sel kelenjar kulit dan sebagainya,
contoh : Carcinoma mammae untuk kanker payudara. Untuk sel-sel
jaringan kanker diberi sebutan 'Sarcoma', contoh : jaringan tulang dan
jaringan linfatik, masing-masing dinamakan osteosarkoma dan
limfosarkoma. Ada juga nama khusus misalnya Leukimia untuk kanker
darah.

Kriteria diagnostik kanker ditetapkan atas dasar gambaran klinis,;


keluhan dan gejala-gejala, serta gambaran anatomiknya yang tentu
beragam berdasarkan jenis dan lokasi kanker.; berat-ringan dan
komplikasi penyakit. Gambaran patologis anatomik meliputi gambaran
makroskopik yaitu berupa benjolan abnormal pada permukaan atau di
dalam tubuh yang tidak jelas batas-batasnya, tidak terbungkus dalam
kapsul. Diagnostik pasti mungkin diperoleh setelah dilakukan biopsi
dan kemudian diproses dan diperiksa secara mikroanatomik. Misalnya,
dibawah mikroskop terlihat ada sel-sel kanker tampak tidak khas
bentuknya, terkesan kehilangan kemampuan dalam berdiferensiasi dan
tidak menentu arah perluasannya. Selain itu, kanker sering mengalami
metastasis yaitu meluas ke bagian tubuh lain lewat peredaran darah.
Diagnosis kanker dapat lebih cepat dilakukan dengan bantuan
pemeriksaan cairan tubuh, darah dan sebagainya untuk jenis-jenis
kanker tertentu.

Penyebab kanker sangat bermacam-macam, sebagian besar sulit atau tidak


dapat ditetapkan secara pasti. Kelompok penyebab kanker yang dikenal,
yaitu :

1. Karsinogen bahan kimia

2. Virus onkogenik

3. Energi radiasi

4. Karsinogen

Karsinogen kimia utama meliputi karsinogen langsung. Seperti


dimetilsufat, sejumlah obat-obat anti kanker, dan sebagainya. Ada
bahan prokarsinogen yang memacu secara tidak langsung terjadinya sel-
sel kanker, dan ada bahan tumbuhan alam dan hasil mikroba, pemacu
kanker misalnya alfatoksin B1, kacang betel, dsb. Bahan kimia utama
lain adalah insektisida, fungisida, vinil klorida, dll. Sejumlah virus
mungkin dapat menyebabkan kanker misalnya virus DNA, Virus Herpes dan
Virus Hepatitis B. energi radiasi sinar dan juga bahan-bahan tertentu
dapat menginduksi terjadinya sel-sel kanker, misalnya : sinar UV,
sinar-X, pemecahan nuklir dan radionuklida. Jadi kita ini berada dalam
lingkungan yang bisa menyebabkan kanker!

Tidak semua orang dapat terkena kanker. Ada faktor-faktor resiko yang
memungkinkan seseorang terkena kanker, yaitu : terkena paparan
karsinogen dari 4 kelompok tersebut dalam jangka waktu panjang, ada
faktor genetik atau famili, ditambah dengan faktor stress
berkepanjangan. Dengan diketahuinya penyebab dan faktor-faktor resiko
tersebut, tindakan pencegahan dan kewaspadaan dini lebih mudah
dilakukan. Minimal stadium dini penyakit kanker dapat dideteksi untuk
secepatnya dilakukan tindakan terapetik.

Secara medis, tindakan terapetik meliputi berbagai pilihan. Tindakan


bisa spesifik dengan khemoterapi atau obat-obat kimia. Terapi kanker
ada yang tidak spesifik benar, misalnya dengan radiasi atau
pembedahan. Kombinasi keduanya, khemoterapi dan radiasi atau
pembedahan mungkin juga dilakukan sesuai indikasinya.

Selain itu, terapi gizi yang sifatnya suportif untuk meningkatkan daya
tahan tubuh juga secara langsung membantu penyembuhan dan pemulihan
kesehatan penderita. Terapi ini juga meminimalkan efek samping dari
terapi medis serta dapat mempercepat penyembuhannya.
Sebagai contoh terapi gizi adalah mengkonsumsi produk perlebahan
Dynamic Trio.

Dynamic trio itu adalah :

1. Royal Jelly Liquid, berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh


dan ada bahan anti kankernya yaitu DHA (decenoic Hydroxyc Acid)

2. Bee Propolis, berkhasiat menghambat pertumbuhan sel-sel


kanker atas kerja dari caffeic acid phenetyl ester ( CAPE ) dan bahan
resinnya yang membungkus sel-sel kanker agar tidak bergerak dan
berkembang. Selain itu Bee Propolis bekerja sebagai imunostimulator.

3. Pollenergy, berkhasiat memperbaiki sel-sel dan jaringan yang


rusak akibat serangan kanker, dan juga memperbaiki stamina penderita
dan meningkatkan nafsu makannya. Pada penderita-penderita tertentu
dapat ditambahkan madu Clover Honey yang berkhasiat sebagai tonik dan
juga ada sifat antikarsinogeniknya . Produk lainnya yang bermanfaat
adalah Melatonin, yang berkhasiat sebagai antikanker, berkhasiat untuk
memperbaiki kualitas tidur penderita, terutama pada lansia.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk perlebahan, dapat


menghubungi saya.

http://groups.google.co.id/group/anarkiss_kimia_2006/browse_thread/thread/ecacdcaa34f0c148/
eceb049d94c3b4f9?hl=id&lnk=st&q=pengertian+kanker#eceb049d94c3b4f9

I. PENDAHULUAN
Ciri-ciri manusia adalah selalu ingin mengetahui rahasia alam, memecahkannya dan kemudian mencari

teknologi untuk memanfaatkannya, dengan tujuan memperbaiki kehidupan manusia. Kualifikasi tanaman
pangan, penangkaran ternak, dan perbaikan teknologi berburu atau mencari ikan adalah satu manifestasi ciri
manusia tersebut. Semuanya dikembangkan dengan menggunakan akal, atau rasio, yang merupakan salah satu
keunggulan manusia dibanding makhluk hidup lainnya. Sampai sekarangpun ciri watak manusia itu masih terus
berlangsung. Satu demi satu ditemukan teknologi baru untuk memperbaiki kehidupan manusia agar lebih
nyaman, lebih menyenangkan, dan lebih memuaskan.

Tanaman pangan dan ternak yang dipelihara selalu direkayasa agar menghasilkan produk pangan yang lebih
baik, lebih enak dan lebih banyak. Dikembangkan teknologi kawin silang, hibrida, cangkok, dan sebagainya
untuk mencapai keinginan itu. Dengan ditemukannya alat-alat bantu yang lebih canggih, seperti misalnya
mikroskop dan media pembiakan di laboratorium, rekayasa itu dilakukan dalam tingkat yang lebih kecil,
sehingga ditemukan tanaman pangan tahan lama dan ternak dengan reproduksi susu yang lebih tinggi. Itulah
awal dari pengembangan rekayasa genetika, kemudian dunia menjadi gempar setelah munculnya publikasi
tentang kloning biri-biri “Dolly” , terutama menyangkut bagaimana pandangan agama terhadap kloning
manusia. Walaupun kloning manusia belum diumumkan ada, atau tidak ada, atau minimal rencana bagi para
ilmuwan. Pertanyaan yang muncul adalah apakah boleh dilakukan atau tidak?

Pada makalah ini akan dkemukakan tentang apakah kloning itu, lalu bagaimana proses bioteknologi tersebut,
dan bagaimana pandangan ulama, atau kajian tentang hukum Islam terhadap kloning manusia tersebut.

II. ISTILAH KLONING DAN PROSESNYA


Istilah loning atau klonasi berasal dari kata clone (bahasa Greek) atau klona, yang secara harfiah berarti
potongan/pangkasan tanaman. Dalam hal ini tanam-tanaman baru yang persis sama dengan tanaman induk
dihasilkan lewat penanaman potongan tanaman yang
diambil dari suatu pertemuan tanaman jantan dan betina. Melihat asal bahasa yang digunakan, dapat dimengerti
bahwa praktek perbanyakan tanaman lewat penampangan potongan/pangkasan tanaman telah lama dikenal
manusia. Karena tidak adanya keterlibatan jenis kelamin, maka yang dimaksud dengan klonasi adalah suatu
metode atau cara perbanyakan makhluk hidup (atau reproduksi) secara aseksual. Hasil perbanyakan lewat cara
semacam ini disebut klonus/klona, yang dapat diartikan sebagai individu atau organisme yang dimiliki
genotipus yang identik.

Dalam perkembangannya, klonasi tidak hanya dikerjakan dengan memanfaatkan potongan tanaman yang
umumnya berbentuk batang yang mengandung titik-titik tumbuh calon ranting dan daun, tetapi juga
memanfaatkan hampir semua jaringan tanaman untuk menghasilkan tanaman sempurna. Dengan teknologi
biakan jaringan, potongan daun atau sekeping jaringan dari batang tanaman lengkap. Dari sini terlihat bahwa
klonasi pada dasarnya memanfaatkan sel-sel tanaman yang masih memiliki kemampuan untuk memilah-milah
diri menghasilkan berbagai jenis tanaman, seperti akar, batang dan daun dengan fungsinya masing-masing.
Kemampuan semacam ini ternyata semakin menurun seiring dengan meningkatnya status organisme. Pada
organisme tinggi, misalnya mamalia, sel-sel jaringan telah kehilangan totipotensinya, sehingga apabila tanaman
hanya mampu menghasilkan sel sejenis, tetapi tidak mampu memilah diri lagi untuk menghasilkan organ atau
sel dengan fungsi yang lain. Berbeda dengan tanaman, klonasi mamalia tidak dapat dikerjakan, misalnya
dengan menanam sel atau jaringan dari bagian tubuh, seperti tangan, kaki, jantung, hati untuk menghasilkan
individu baru. Dengan demikian, klonasi pada organisme tingkat tinggi hanya dapat dikerjakan lewat sel yang
masih totipoten, yaitu sel pada aras embrio atau mudghah.
Dari pemahaman tentang sifat sel organisme tadi, jika ditinjau secara umum sesuai dengan aras kehidupan
organisme, maka klonasi dapat dikerjakan pada berbagai aras, yaitu klonasi pada aras sel, aras jaringan dan aras
individu. Pada organisme sel tunggal atau unisel seperti bakteri, perbanyakan diri untuk menghasilkan individu
yang baru, berlangsung lewat klonasi sel. Dalam hal ini klonasi sel sekaligus juga merupakan klonasi individu
pada hewan dan manusia dapat juga terjadi, misalnya pada kelahiran kembar satu telur. Masing-masing anak di
sini merupakan klonus yang memiliki susunan genetis identik.

Dalam perkembangan biologi molekuler, sekarang dimungkinkan klonasi pada aras yang lebih kecil daripada
sel, yaitu aras gena. Kemampuan manusia melakukan klonasi gena memunculkan bidang ilmu baru, yang
disebut rekayasa genetika. Untuk pertama kalinya suatu gena berhasil diklonasi dengan teknik DNA
rekombinan pada tahun 1973. Hanya dalam selang waktu tiga tahun, teknologi ini sudah dikomersialkan oleh
suatu perusahaan di California USA, yaitu Genentech. Sebetulnya klonasi gena juga terjadi secara alami pada
beberapa mikroorganisme. Misalnya beberapa mikroorganisme yang semula rentan terhadap antibiotika
berubah menjadi klon mikroorganisme yang kebal antibiotika. Klona ini terjadi akibat perbanyakan diri lebih
lanjut mikroorganisme induk yang telah kemasukan gena kebal tadi.
Kloning terhadap manusia adalah merupakan bentuk intervensi hasil rekayasa manusia. Kloning adalah teknik
memproduksi duplikat yang identik secara genetis dari suatu organisme. Klon adalah keturunan aseksual dari
individu tunggal. Setelah keberhasilan kloning domba bernama Dolly pada tahun 1996, para ilmuwan
berpendapat bahwa tidak lama lagi kloning manusia akan menjadi kenyataan. Kloning manusia hanya
membutuhkan pengambilan sel somatis (sel tubuh), bukan sel reproduktif (seperti sel telur atau sperma) dari
seseorang, kemudian DNA dari sel itu diambil dan ditransfer ke dalam sel telur seseorang wanita yang belum
dibuahi, yang sudah dihapus semua karakteristik genetisnya dengan cara membuang inti sel (yakni DNA) yang
ada dalam sel telur itu. Kemudian, arus listrik dialirkan pada sel telur itu untuk mengelabuinya agar merasa
telah dibuahi, sehingga ia mulai membelah. Sel yang sudah dibuahi ini kemudian ditanam ke dalam rahim
seorang wanita yang ditugaskan sebagai ibu pengandung. Bayi yang dilahirkan secara genetis akan sama
dengan genetika orang yang mendonorkan sel somatis tersebut.

Teknologi kloning diharapkan dapat memberi manfaat kepada manusia, khususnya di bidang medis. Beberapa
di antara keuntungan terapeutik dari teknologi kloning dapat diringkas sebagai berikut:
Kloning manusia memungkinkan banyak pasangan tidak subur untuk mendapatkan anak.
Organ manusia dapat dikloning secara selektif untuk dimanfaatkan sebagai organ pengganti bagi pemilik sel
organ itu sendiri, sehingga dapat meminimalisir risiko penolakan.
Sel-sel dapat dikloning dan diregenerasi untuk menggantikan jaringan-jaringan tubuh yang rusak, misalnya urat
syaraf dan jaringan otot. Ada kemungkinan bahwa kelak manusia dapat mengganti jaringan tubuhnya yang
terkena penyakit dengan jaringan tubuh embrio hasil kloning, atau mengganti organ tubuhnya yang rusak
dengan organ tubuh manusia hasil kloning. Di kemudian hari akan ada kemungkinan tumbuh pasar jual-beli
embrio dan sel-sel hasil kloning.
Teknologi kloning memungkinkan para ilmuan medis untuk menghidupkan dan mematikan sel-sel. Dengan
demikian, teknologi ini dapat digunakan untuk mengatasi kanker. Di samping itu, ada sebuah optimisme bahwa
kelak kita dapat menghambat proses penuaan berkat apa yang kita pelajari dari kloning.
Teknologi kloning memungkinkan dilakukan pengujian dan penyembuhan penyakit-penyakit keturunan.
Dengan teknologi kloning, kelak dapat membantu manusia dalam menemukan obat kanker, menghentikan
serangan jantung, dan membuat tulang, lemak, jaringan penyambung, atau tulang rawan yang cocok dengan
tubuh pasien untuk tujuan bedah penyembuhan dan bedah kecantikan.
III. KAJIAN KLONING DALAM HUKUM ISLAM
Permasalahan kloning adalah merupakan kejadian kontemporer (kekinian). Dalam kajian literatur klasik belum
pernah persoalan kloning dibahas oleh para ulama. Oleh karenanya, rujukan yang penulis kemukakan
berkenaan dengan masalah kloning ini adalah menurut beberapa pandangan ulama kontemporer.

Para ulama mengkaji kloning dalam pandangan hukum Islam bermula dari ayat berikut:
... ۵ :‫ (الحج‬... ‫ َفِإَّنا َخ َلْقَناُك ْم ِم ْن ُتَر اٍب ُثَّم ِم ْن ُنْطَفٍة ُثَّم ِم ْن َع َلَقٍة ُثَّم ِم ْن ُم ْض َغ ٍة ُم َخ َّلَقٍة َو َغْيِر ُم َخ َّلَقٍة ِلُنَبِّيَن َلُك ْم َو ُنِقُّر ِفي ْاَألْر َح اِم َم ا َنَش اُء‬.
"… Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah,
kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan
kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki …" (QS. 22/al-Hajj: 5).

Abul Fadl Mohsin Ebrahim berpendapat dengan mengutip ayat di atas, bahwa ayat tersebut menampakkan
paradigma al-Qur'an tentang penciptan manusia mencegah tindakan-tindakan yang mengarah pada kloning.
Dari awal kehidupan hingga saat kematian, semuanya adalah tindakan Tuhan. Segala bentuk peniruan atas
tindakan-Nya dianggap sebagai perbuatan yang melampaui batas.
Selanjutnya, ia mengutip ayat lain yang berkaitan dengan munculnya prestasi ilmiah atas kloning manusia,
apakah akan merusak keimanan kepada Allah SWT sebagai Pencipta? Abul Fadl menyatakan "tidak",
berdasarkan pada pernyataan al-Qur'an bahwa Allah SWT telah menciptakan Nabi Adam As. tanpa ayah dan
ibu, dan Nabi 'Isa As. tanpa ayah, sebagai berikut:
٥٩ :‫ ِإَّن َم َثَل ِع يَس ى ِع ْنَد ِهللا َك َم َثِل َء اَد َم َخ َلَقُه ِم ْن ُتَر اٍب ُثَّم َقاَل َلُه ُك ْن َفَيُك وُن (ال عمران‬.
"Sesungguhnya misal (penciptaan) `Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan
Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia" (QS.
3/Ali 'Imran: 59).
Pada surat yang sama juga dikemukakan:
‫ َو ُيَك ِّلُم الَّناَس ِفي اْلَم ْهِد َو َكْهًال‬. ‫ِإْذ َقاَلِت اْلَم َالِئَك ُة َياَم ْر َيُم ِإَّن َهللا ُيَبِّش ُر ِك ِبَك ِلَم ٍة ِم ْنُه اْس ُم ُه اْلَم ِس يُح ِع يَس ى اْبُن َم ْر َيَم َو ِج يًها ِفي الُّد ْنَيا َو اآْل ِخَر ِة َوِم َن اْلُم َقَّر ِبيَن‬
-٤٥ :‫ َقاَلْت َر ِّب َأَّنى َيُك وُن ِلي َو َلٌد َو َلْم َيْمَس ْس ِني َبَش ٌر َقاَل َك َذ ِلِك ُهللا َيْخ ُلُق َم ا َيَش اُء ِإَذ ا َقَض ى َأْم ًرا َفِإَّنَم ا َيُقوُل َلُه ُك ْن َفَيُك وُن (ال عمران‬. ‫َوِم َن الَّصاِلِح يَن‬
٤٧ .
"(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan
kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya al-Masih `Isa
putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada
Allah), dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara
orang-orang yang saleh. Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku
belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun". Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah
Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah
hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia" (QS. 3/Ali 'Imran: 45-47).

Hal yang sangat jelas dalam kutipan ayat-ayat di atas adalah bahwa segala sesuatu terjadi menurut kehendak
Allah. Namun, kendati Allah menciptakan sistem sebab-akibat di alam semesta ini, kita tidak boleh lupa bahwa
Dia juga telah menetapkan pengecualian-pengecualian bagi sistem umum tersebut, seperti pada kasus
penciptaan Adam As. dan 'Isa As. Jika kloning manusia benar-benar menjadi kenyataan, maka itu adalah atas
kehendak Allah SWT. Semua itu, jika manipulasi bioteknologi ini berhasil dilakukan, maka hal itu sama sekali
tidak mengurangi keimanan kita kepada Allah SWT sebagai
Pencipta, karena bahan-bahan utama yang digunakan, yakni sel somatis dan sel telur yang belum dibuahi adalah
benda ciptaan Allah SWT.

Islam mengakui hubungan suami isteri melalui perkawinan sebagai landasan bagi pembentukan masyarakat
yang diatur berdasarkan tuntunan Tuhan. Anak-anak yang lahir dalam ikatan perkawinan membawa komponen-
komponen genetis dari kedua orang tuanya, dan kombinasi genetis inilah yang memberi mereka identitas.
Karena itu, kegelisahan umat Islam dalam hal ini adalah bahwa replikasi genetis semacam ini akan berakibat
negatif pada hubungan suami-isteri dan hubungan anak-orang tua, dan akan berujung pada kehancuran institusi
keluarga Islam. Lebih jauh, kloning manusia akan merenggut anak-anak dari akar (nenek moyang) mereka serta
merusak aturan hukum Islam tentang waris yang didasarkan pada pertalian darah.

Berikutnya, KH. Ali Yafie dan Dr. Armahaedi Mahzar (Indonesia), Abdul Aziz Sachedina dan Imam Mohamad
Mardani (AS) juga mengharamkan, dengan alasan mengandung ancaman bagi kemanusiaan, meruntuhkan
institusi perkawinan atau mengakibatkan hancurnya lembaga keluarga, merosotnya nilai manusia, menantang
Tuhan, dengan bermain tuhan-tuhanan, kehancuran moral, budaya dan hukum.

M. Kuswandi, staf pengajar Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta juga berpendapat teknik kloning diharamkan,
dengan argumentasi: menghancurkan institusi pernikahan yang mulia (misal: tumbuh suburnya lesbian, tidak
perlu laki-laki untuk memproduksi anak), juga akan menghancurkan manusia sendiri (dari sudut evolusi,
makhluk yang sesuai dengan environment-nya yang dapat hidup).

Dari sudut agama dapat dikaitkan dengan masalah nasab yang menyangkut masalah hak waris dan pernikahan
(muhrim atau bukan), bila diingat anak hasil kloning hanya mempunyai DNA dari donor nukleus saja, sehingga
walaupun nukleus berasal dari suami (ayah si anak), maka DNA yang ada dalam tubuh anak tidak membawa
DNA ibunya. Dia seperti bukan anak ibunya (tak ada hubungan darah, hanya sebagai anak susuan) dan persis
bapaknya (haram menikah dengan saudara sepupunya, terlebih saudara sepupunya hasil kloning juga). Selain
itu, menyangkut masalah kejiwaan, bila melihat bahwa beberapa kelakuan abnormal seperti kriminalitas,
alkoholik dan homoseks disebabkan kelainan kromosan. Demikian pula masalah kejiwaan bagi anak-anak yang
diasuh oleh single parent, barangkali akan lebih kompleks masalahnya bagi donor nukleus bukan dari suami
dan yang mengandung bukan ibunya.
Sedangkan ulama yang membolehkan melakukan kloning mengemukakan alasan sebagai berikut:
1.Dalam Islam, kita selalu diajarkan untuk menggunakan akal dalam memahami agama.
2.Islam menganjurkan agar kita menuntut ilmu (dalam hadits dinyatakan bahkan sampai ke negri Cina
sekalipun).
3.Islam menyampaikan bahwa Allah selalu mengajari dengan ilmu yang belum ia ketahui (lihat QS.
96/al-'Alaq).
4.Allah menyatakan, bahwa manusia tidak akan menguasai ilmu tanpa seizin Allah (lihat ayat Kursi pada QS.
2/al-Baqarah: 255).
Dengan landasan yang demikian itu, seharusnya kita menyadari bahwa penemuan teknologi bayi tabung,
rekayasa genetika, dan kemudian kloning adalah juga bagian dari takdir (kehendak) Ilahi, dan dikuasai manusia
dengan seizin-Nya. Penolakan terhadap kemajuan teknologi itu justru bertentangan dengan prinsip-prinsip yang
diajarkan dalam Islam.

Ada juga di kalangan umat Islam yang tidak terburu-buru mengharamkan ataupun membolehkan, namun dilihat
dahulu sisi-sisi kemanfaatan dan kemudharatan di dalamnya. Argumentasi yang dikemukakan sebagai berikut:
Perbedaan pendapat di kalangan ulama dan para ilmuan sebenarnya masih bersifat tentative, bahwa argumen
para ulama/ilmuan yang menolak aplikasi kloning pada manusia hanya melihatnya dari satu sisi, yakni sisi
implikasi praktis atau sisi applied science dari teknik kloning. Wilayah applied science yang mempunyai
implikasi sosial praktis sudah barang tentu mempunyai logika tersendiri. Mereka kurang menyentuh sisi pure
science (ilmu-ilmu dasar) dari teknik kloning, yang bisa berjalan terus di laboratorium baik ada larangan
maupun tidak. Wilayah pure science juga punya dasar pemikiran dan logika tersendiri pula.

Dalam mencari batas "keseimbangan" antara kemajuan IPTEK dan Doktrin Agama, pertanyaan yang dapat
diajukan adalah sejuh mana para ilmuan, budayawan dan agamawan dapat berlaku adil dalam melihat kedua
fenomena yang berbeda misi dan orientasi tersebut? Menekankan satu sisi dengan melupakan atau menganggap
tidak adanya sisi yang lain, cepat atau lambat, akan membuat orang "tertipu" dan "kecewa". Dari situ barangkali
perlu dipikirkan format kajian dan telaah yang lebih seimbang, arif, hati-hati untuk menyikapi dan memahami
kedua sisi tersebut sekaligus. Sudah tidak zamannya sekarang, jika seseorang ingin menelaah persoalan kloning
secara utuh, tetapi tidak memperhatikan kedua sisi tersebut secara sekaligus.

Selanjutnya, ada pula agamawan sekaligus ilmuan menyatakan bahwa tujuan agama menurut penuturan Imam
al-Syatibi yang bersifat dharuri ada lima, yaitu memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Oleh
karena itulah maka kloning itu kita uji dari sesuai atau tidaknya dengan tujuan agama. Bila sesuai, maka tidak
ada keberatannya kloning itu kita restui, tetapi bila bertentangan dengan tujuan-tujuan syara' tentulah kita cegah
agar tidak menimbulkan bencana. Kesimpulan yang diberikan klonasi ovum manusia itu tidak sejalan dengan
tujuan agama, memelihara jiwa, akal, keturunan maupun harta, dan di beberapa aspek terlihat pertentangannya.

Untuk menentukan apakah syari'at membenarkan pengambilan manfaat terapeutik dari kloning manusia, kita
harus mengevaluasi manfaat vis a vis mudharat dari praktek ini. Dengan berpijak pada kerangka pemikiran ini,
maka manfaat dan mudharat terapeutik dari kloning manusia dapat diuraikan sebagai berikut:
Mengobati penyakit. Teknologi kloning kelak dapat membantu manusia dalam menentukan obat kanker,
menghentikan serangan jantung, dan membuat tulang, lemak, jaringan penyambung atau tulang rawan yang
cocok dengan tubuh pasien untuk tujuan bedah penyembuhan dan bedah kecantikan. Sekedar melakukan riset
kloning manusia dalam rangka menemukan obat atau menyingkap misteri-misteri penyakit yang hingga kini
dianggap tidak dapat disembuhkan adalah boleh, bahkan dapat dijustifikasikan pelaksanaan riset-riset seperti ini
karena ada sebuah hadits yang menyebutkan: "Untuk setiap penyakit ada obatnya". Namun, perlu ditegaskan
bahwa pengujian tentang ada tidaknya penyakit keturunan pada janin-janin hasil kloning guna menghancurkan
janin yang terdeteksi mengandung penyakit tesebut dapat melanggar hak hidup manusia.
Infertilitas. Kloning manusia memang dapat memecahkan problem ketidaksuburan, tetapi tidak boleh
mengabaikan fakta bahwa Ian Wilmut, A.E. Schieneke, J. Mc. Whir, A.J. Kind, dan K.H.S. Campbell harus
melakukan 277 kali percobaan sebelum akhirnya berhasil mengkloning "Dolly". Kloning manusia tentu akan
melewati prosedur yang jauh lebih rumit. Pada eksperimen awal untuk menghasilkan sebuah klon yang mampu
bertahan hidup akan terjadi banyak sekali keguguran dan kematian. Lebih jauh, dari sekian banyak embrio yang
dihasilkan hanya satu embrio, yang akhirnya ditanam ke rahim wanita pengandung sehingga embrio-embrio
lainnya akan dibuang atau dihancurkan. Hal ini tentu akan menimbulkan problem serius, karena nenurut syari'at
pengancuran embrio adalah sebuah kejahatan. Selain itu, teknologi kloning melanggar sunnatullah dalam proses
normal penciptaan manusia, yaitu bereproduksi tanpa pasangan seks, dan hal ini akan meruntuhkan institusi
perkawinan. Produksi manusia-manusia kloning juga sebagaimana dikemukakan di atas, akan berdampak
negatif pada hukum waris Islam (al-mirâts).
Organ-organ untuk transplantasi. Ada kemungkinan bahwa kelak manusia dapat mengganti jaringan tubuhnya
yang terkena penyakit dengan jaringan tubuh embrio hasil kloning, atau mengganti organ tubuhnya yang rusak
dengan organ tubuh manusia hasil kloning. Manipulasi teknologi untuk mengambil manfaat dari manusia hasil
kloning ini dipandang sebagai kejahatan oleh hukum Islam, karena hal itu merupakan pelanggaran terhadap
hidup manusia. Namun, jika penumbuhan kembali organ tubuh manusia benar-benar dapat dilakukan, maka
syari'at tidak dapat menolak pelaksanaan prosedur ini dalam rangka menumbuhkan kembali organ yang hilang
dari tubuh seseorang, misalnya pada korban kecelakaan kerja di pertambangan atau kecelakaan-kecelakaan
lainnya. Tetapi, akan muncul pertanyaan mengenai kebolehan menumbuhkan kembali organ tubuh seseorang
yang dipotong akibat kejahatan yang pernah dilakukan.
Menghambat Proses Penuaan. Ada sebuah optimisme bahwa kelak kita dapat menghambat proses penuaan
berkat apa yang kita pelajari dari kloning. Namun hal ini bertentangan dengan hadits yang menceritakan
peristiwa berikut: Orang-orang Baduy datang kepada Nabi SAW, dan berkata: "Hai Rasulallah, haruskah kita
mengobati diri kita sendiri? Nabi SAW menjawab: "Ya, wahai hamba-hamba Allah, kalian harus mengobati
(diri kalian sendiri) karena sesungguhnya Allah tidak menciptakan suatu penyakit tanpa menyediakan obatnya,
kecuali satu macam penyakit". Mereka bertanya: "Apa itu?" Nabi SAW menjawab: "Penuaan".
Jual beli embrio dan sel. Sebuah riset bisa saja mucul untuk memperjual-belikan embrio dan sel-sel tubuh hasil
kloning. Transaksi-transaksi semacam ini dianggap bâthil (tidak sah) berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
sebagai berikut:
1.Seseorang tidak boleh memperdagangkan sesuatu yang bukan miliknya.
2.Sebuah hadits menyatakan: "Di antara orang-orang yang akan dimintai pertanggungjawaban pada Hari Akhir
adalah orang yang menjual manusia merdeka dan memakan hasilnya".
Dengan demikian, potensi keburukan yang terkandung dalam teknologi kloning manusia jauh lebih besar
daripada kebaikan yang bisa diperoleh darinya, dan karenanya umat Islam tidak dibenarkan mengambil manfaat
terapeutik dari kloning manusia.

IV. PENUTUP
Dari uraian di atas, penulis sekedar membuat rumusan sebagai berikut:
1.Kloning sebagai pengembangan IPTEK, termasuk hasil perkembangan fikiran manusia yang patut disyukuri
dan dimanfaatkan bagi peningkatan taraf hidup manusia ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih terhormat.
2.Hasil pemikiran manusia dengan agama akan seimbang bila hasil pemikiran tersebut didasarkan pada sistem
dan metode pemikiran yang benar, dan agama digali dengan daya ijtihad yang benar pula. Keduanya saling
kuat-menguatkan.
3.Klonasi ditinjau dari segi aspek teologis memperluas wawasan pengenalan terhadap kodrat iradat Ilahi,
bahkan klonasi itu sebagai bukti kecanggihan sunnah Allah yang tertuang dalam ciptaan-Nya dan membuktikan
ke Maha Kuasaan-Nya.
4.Klonasi terhadap manusia dengan tujuan untuk dijadikan cadangan transplantasi organ tubuh manusia dapat
dibenarkan sepanjang tidak bertentangan dengan tujuan syara'.
5.Klonasi jaringan sel dan organ tubuh manusia, selama dibenarkan oleh ilmu pengetahuan dan sesuai dengan
tujuan syara' dipandang sangat membantu bagi penyembuhan dengan jalan transplantasi.
6.Implementasi klonasi terhadap manusia dipandang bertentangan dengan nilai-nilai ketinggian martabat
manusia dan bertentangan pula dengan tujuan syara', karena dipandang kemungkinan terjadinya kekacauan
hukum keluarga dan hubungan nasab, serta ketidakpastian eksistensinya.
7.Keadaan darurat tidak dapat dijadikan alasan untuk melaksanakan implementasi klonasi manusia, karena
tidak ada yang merasa terancam, baik dari segi agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta karena tidak
melaksanakan klonasi.
KANKER SERVIKS (Kanker Leher Rahim)

1. PENGERTIAN Kanker servik (Cervical Cancer), atau kanker pada leher rahim adalah kanker yang terjadi
pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang
terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang
telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang
berumur antara 20 sampai 30 tahun. Kanker leher rahim terjadi jika sel-sel yang ada di daerah tersebut
membelah secara tak terkendali dan menjadi abnormal. Jika sel-sel tersebut terus membelah, maka akan
terbentuk suatu massa jaringan yang disebut tumor. Tumor dapat bersifat jinak atau ganas. Jika tumor tersebut
menjadi ganas, maka keadaanya disebut sebagai kanker leher rahim. Layaknya semua kanker, kanker leher
rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi
sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut.
Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah
menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel
yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. 2. PENYEBAB Penyebab dari terjadinya kelainan
pada sel-sel leher rahim tersebut tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang dapat
berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks tersebut : 1. HPV (Human Papilloma Virus) HPV adalah suatu
virus yang dapat menyebabkan terjadinya kutil pada daerah genital (kondiloma akuminata), yang ditularkan
melalui hubungan seksual. HPV sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari sel-
sel leher rahim. 2. Merokok Tembakau dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan mempengaruhi
kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks. 3. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia
dini 4. Berganti-ganti pasangan seksual 5. Gangguan sistem kekebalan tubuh 6. Pemakaian pil KB 7. Infeksi
herpes genitalis atau infeksi klamidia menahun 8. Terlalu sering mencuci vagina 9. Menaburi vagina dengan
talk ketika gatal menyerang 10. Kekurangan vitamin C 11. Hubungan seks terlalu dini 12. Berganti – ganti
pasangan 13. Terlambat Menikah 14. Penggunaan Esterogen 3. CIRI –CIRI Ciri – ciri dan gejala –gejala yang
terjadi pada penderita Kanker Serviks adalah sebagai berikut : 1. Gejala Terdapat keputihan berlebihan, berbau
busuk, dan tidak sembuh-sembuh; 2. Terjadi pendarahan di luar siklus haid; 3. Berkurangnya nafsu makan; 4.
Penurunan berat badan; 5. Kelelahan; 6. Nyeri panggul, punggung dan tungkai; 7. Keluar air kemih dan tinja
dari vagina; 8. Patah tulang; Bila kanker sudah mencapai stadium 3 ke atas, maka akan terjadi pembengkakan
di berbagai anggota tubuh, seperti di paha, betis, tangan, dan sebagainya. Tapi, jika masih prakanker justru
jarang terjadi gejala- gejala seperti diatas. 4. PENCEGAHAN 1. Jauhi rokok Ini peringatan paling penting buat
wanita perokok. Kecuali mengakibatkan penyakit pada paru-paru dan jantung, kandungan nikotin dalam rokok
pun bisa mengakibatkan kanker serviks (leher rahim), lho. "Nikotin, kan, mempe! rmudah semua selaput lendir
sel-sel tubuh bereaksi atau menjadi terangsang, baik pada mukosa tenggorokan, paru-paru, juga serviks. "
Sayangnya tak diketahui pasti seberapa banyak jumlah nikotin dikonsumsi yang bisa menyebabkan kanker
serviks. Tapi, mengapa harus ambil risiko, lebih baik tinggalkan segera rokok jika kita ingin terbebas dari
kanker. 2. Diet rendah lemak Penting diketahui, timbulnya kanker pun berkaitan erat dengan pola makan
seseorang. Wanita yang banyak mengkonsumsi lemak akan jauh lebih berisiko terkena kanker endometrium
(badan rahim). "Sebab lemak memproduksi hormon estrogen. Sementara endometrium yang sering terpapar
hormon estrogen mudah berubah sifat menjadi kanker." Jadi, terang Nasdaldy, untuk mencegah timbulnya
kanker endometrium, sebaiknya hindari mengkonsumsi makanan berlemak tinggi. "Makanlah makanan yang
sehat dan segar. Jangan lupa untuk menjaga berat badan ideal agar tak terlalu gemuk." Tak heran, bila penderita
kanker endometrium banyak terdapat di kota-kota besar negara maju. Sebab, umumnya mereka menganut pola
makan tinggi lemak. 3. Melakukan Test Pap Smear secara rutin Pap smear test adalah suatu test yang aman dan
murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel
leher rahim. Test ini ditemukan pertama kali oleh Dr. George Papanicolou, sehingga dinamakan Pap smear test.
Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa
di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel-sel leher
rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel
tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker. 5. PENGOBATAN Seperti pada kejadian penyakit yang lain,
jika perubahan awal dapat dideteksi seawal mungkin, tindakan pengobatan dapat diberikan sedini mungkin.
Jika perubahan awal telah diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah dengan: 1. Pemanasan, diathermy
atau dengan sinar laser. 2. Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim, termasuk
sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan
adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh ahli kandungan. Jika
perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka
untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah: 1. Operasi, yaitu dengan mengambil daerah
yang terserang kanker, biasanya uterus beserta leher rahimnya. 2. Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar
X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Yang utama lewat operasi;
sederhana, besar, khusus. Operasi sederhana dilakukan pada tingkat stadium awal, yang disebut dengan konisasi
(pemotongan rahim seperti kerucut). Karena dalam stadium awal (prakanker) dari nol hingga 1A. "Kanker
masih berada di sel-sel selaput lendir." Operasi dilakukan bila pasien masih ingin hamil. Bila tak ingin hamil
lagi akan dilakukan histerektomi simple (rahim diangkat semua). Tujuannya agar kanker tak kambuh lagi.
Histerektomi radikal akan dilakukan bila kanker sudah stadium 1B sampai 2A/2B. "Seluruh rahim diangkat
berikut sepertiga vagina, serta penggantung rahim akan dipotong hingga sedekat mungkin dengan dinding
panggul. Indung telur bisa diangkat atau tidak tergantung usia pasien. Bila masih haid, indung telur akan
ditinggal.! " Kendati vagina dipotong tak berarti tak bisa berhubungan seks,lo. "Awalnya akan terasa tak enak
karena vagina lebih pendek, tapi pada akhirnya akan terbiasa juga,kok." Bila kanker serviks sudah berada
dalam stadium 2B ke atas, operasi tak lagi bisa dilakukan, melainkan dengan radiasi atau penyinaran.
Sayangnya, penyinaran memiliki komplikasi; indung telur ikut mati terkena radiasi. "Akibatnya hormon pun
mati. Padahal hormon diperlukan untuk gairah seksual dan haid. Juga mencegah osteroporosis dan jantung."
Komplikasi lainnya, dalam penyinaran bukan enggak mungkin terkena organ lain, semisal dubur dan saluran
kencing. Terkadang terjadi luka bakar pada dubur dan terjadi diare atau perdarahan terus. "Kalau terjadi
demikian, maka dubur atau saluran kencing harus diangkat. Sebagai gantinya akan dibuatkan dubur atau saluran
kencing baru lewat perut." Bahkan, akibat penyinaran vagina pun menjadi kaku, sehingga penderita tak bisa
berhubungan seks. "Lain dengan operasi, kendati vagina diangkat sepertiganya tapi masih tetap bisa
berhubungan seks." Belum lagi bila ternyata tumor resisten terhadap penyinaran, sehingga berapa pun
banyaknya penyinaran, tumornya tetap ada. Padahal komplikasi penyinaran, kan, sangat banyak. Itu sebabnya
radiasi dilakukan bila tak ada pilihan lain. Pengobatan berikutnya, kemoterapi; dilakukan bila operasi dan
radiasi tidak memungkinkan lagi. Semisal, dalam setahun sudah pernah diradiasi, sehingga tak mungkin
dilakukan radiasi lagi karena dikhawatirkan terjadi komplikasi. Sayangnya, kemoterapi sangat mahal biayanya.
Sumber: - http://www.dokter.indo.net.id - http://www.arroyan.com - http://www.fortunestar.co.id/health/?cid=4
Posted by syifanoe at 15:26:31 | Permanent Link | Comments (0) | http://syifanoe.blog.com/_/sendpostbymail/?
postid=2063877

APA YANG DISEBUT KANKER


Kata kanker berasal dari bahasa Latin yang artinya kepiting, berhubung sifat kanker yang menginfiltrasi jaringan-jaringan
sekitarnya, seperti kaki kepiting.
Dari kata tersebut timbul ilmu Cancerology, yang sekarang lebih popular dengan istilah Onkologi (Onkos =massa /
tumor; dan Logos = ilmu), jadi Onkologi adalah ilmu yang mempelajari penakit-penyakit tumor. Tapi dalam praktiknya
yang dipelajari hanyalah tumor – tumor ganas saja.
Tumor atau lebih tepat Neoplasma (neos = baru; plasma = yang dibentuk) merupakan kelompok sel yang berubah
dengan ciri-ciri sebagai berikut: proliferasi sel yang berlebihan dan tak berguna, dimana tidak mengikuti lagi
pengaruhpengaruh
struktur jaringan sekitarnya.
Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan proliferasi yang tidak terkontrol dan mengganggu
fungsi jaringan normal dengan jalan menginfiltrasinya dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke
organ-organ yang jauh, sedangkan neoplasma jinak terdiri dari sel-sel yang tampaknya normal dan juga berproliferasi
tetapi tidak berlebihan sekali dan secara lokal tidak invasiv dan tidak mempunyai anak sebar.
BAGAIMANA TERJADINYA SEL-SEL KANKER
Pertumbuhan merupakan ciri kehidupan. Pertumbuhan sel dalam tubuh manusia itu diatur oleh suatu pola tertentu,
misalnya bila manusia itu telah dewasa maka pertumbuhan berhenti; pertunbuhan sel-sel hanya untuk mengganti sel-sel
yang rusak / mati. Bila seseorang terluka maka timbul pembentukan sel, dan bila luka tersebut sudah rapat pertumbuhan
berhenti, jadi ada yang mengaturnya.
Pada tumor pengaturan tersebut tidak ada, pertumbuhan sifatnya otonom, tidak mengikuti pola-pola yang ada. Ia
merupakan kelompok sel abnormal didalam sel-sel normal dan tumbuh menurut caranya sendiri serta merusak jaringan
sekitarnya dengan jalan invasi.
Sel-sel kanker tersebut mempunyai bentuk morfologi yang berbeda dengan jaringan normal tempat asalnya tumbuh
dengan variasi gradasi. Sifat inilah yang digunakan pada pemeriksaan diagnostik secara histopatologik, untuk
membedakan dengan yang normal sifat tersebut disebut anaplasia, suatu perubahan struktur sel yang kehilangan
organisasi dan fungsi yang berguna seperti pada sel-sel yang normal. Perbedaan struktur dari sel normal ada yang jauh
ada yang dekat ke struktur sel normal. Otonom dan anaplasia merupakan sifat yang selalu terdapat pada tumor ganas.
Anggapan orang sekarang sel kanker itu merupakan keturunan dari sel normal dimana ia kehilangan mekanisme kontrol
dalam pertumbuhannya. Didalam sel tersebut telah terjadi perubahan secara biokimia terutama dalam intinya. Hampir
semua tumor ganas agaknya bertumbuh dari satu sel dimana telah terjadi transformasi maligna menjadi sekelompok
selsel
ganas diantara sel-sel normal, akan tetapi ada tumor-tumor yang bertumbuhnya bisa dari beberapa tempat, misalnya
karsinoma pada payudara, mulut, faring, colon, dsb.
PROSES JANGKA PANJANG TERJADINYA KANKER
Dalam pendangan modern mengenai terjadinya kanker terdapat 4 fase yakni:
- Fase induksi : sampai 15 – 30 tahun
- Fase in situ : 5 – 10 tahun
- Fase invasi : 1 – 5 tahun
- Fase disseminasi : 1- 5 tahun
1. Fase induksi
Icreativelabs Joomla Development
http://bamwid.com Powered by Joomla! Generated: 16 October, 2008, 13:23
Hingga kini belum bisa dipastikan sebab-sebab kanker, tapi faktor lingkungan kemungkinan besar memegang peranan
penting dalam terjadinya kanker pada manusia. Kontak dengan bahan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun
sampai bisa merubah jaringan dysplasi menjadi tumor ganas, dengan pengecualian : Leukemia yang disebabkan radiasi
fase induksinya hanya 2 tahun dan kanker pada anak-anak (embryonal) yang timbul sejak lahir.
Tidak semua orang yang terkena faktor karsinogen tersebut menderita kanker, ada faktor lain yang membantu terjadinya
kanker yakni: a). watak, jumlah dan konsentrasi zat karsinogen tersebut. b). tempat yang dikenai zat karsinogen
tersebut. c). lamanya eksposure tsb. d). adanya zat-zat karsinogen atau co-karsinogen lainnya. e). kerentanan jaringan
atau individu masing-masing.
Penyebab kanker yang pasti belum diketahui secara jelas, tapi faktor-faktor etiologi yang membantu terbentuknya kanker
itu sudah banyak diketahui orang, yang disebut bahan-bahan karsinogen misalnya asap rokok untuk kanker paru-paru
dan kandung kencing, dan tembakau yang dikunyah untuk kanker rongga mulut, tir untuk kanker kulit, afla-toksin untuk
kanker hati, dsb.
Etiologi-etiologi lainnya yang diduga sebagai penyebab kanker adalah sinar ultra violet, sinar-sinar radio aktif, parasit dan
virus (kanker system limfe, leukemia, payudara ).
2. Fase in-situ
Fase ini berlangsung antara 5 – 10 tahun, kemudian baru ia menjadi invasif. Keadaan in-situ adalah suatu
keadaan dimana perubahan jaringan tersebut merupakan suatu lesi pre-cancerous, yang bisa ditemukan di serfiks uteri,
rongga mulut, paru-paru, saluran pencernaan, kandung kencing, kulit dan akhir-akhir ini juga ditemukan pada payudara.
3. Fase invasi
Dalam fase ini sel-sel telah menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi melewati membran sel kejaringan
sekitarnya dan pembuluh-pembuluhh darah serta limfe. Dari percobaan binatang dketahui ada beberapa factor yang
memepengaruhi proses invasi sel-sel tumor ganas tersebut yakni:
- Penambahan tekanan di dalam tumor akibat pembelahan sel-sel yang aktif
- Bertambahnya gerakan amoeboid, dari sel-sel tersebut.
- Berkurangnya daya kohesi antar sel, mungkin ada hubungan dengan berkurangnya ion Kalsium atau perubahan
muatan listrik dari membran sel.
- Meluasnya bahan-bahan yang lysis oleh karena sel-sel kanker tersebut.
- Hilangnya jembatan interseluler yang biasa ditemukan dalam sel-sel normal.
Invasi sel-sel kanker tersebut sementara dapat ditahan oleh jenis-jenis jaringan tertentu, misalnya fascia, tulang, tulang
rawan, arteri dan nervous, dan kadang-kadang ia mengikuti jalan syaraf tersebut tanpa menginfiltrasinya. Waktu antara
fase 3 sampai ke fase 4 berlangsung antara beberapa minggu sampai beberapa tahun.
4. Fase disseminasi
Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ketempat-tempatlain jadi betambah. Mula-mula berupa
micrometastase yang secara klinis sukar ditemukan. Konsep terapi lokal secara pembedahan dan atau radiasi yang
dianut dahulu, 50% tidak menyembuhkan total karena adanya micromestastase yang tidak diketahui sewaktu ditegakkan
diagnosa. Konsep dengan patokan-patokan tertentu berdasarkan penelitian, terapi lokal berupa pembedahan dan atau
radiasi diikuti dengan khemoterapi sebagai pemusnah micromestastase. Waktu antara fase penyebaran (disseminasi)
dan kematian bisa beberapa minggu sampai beberapa tahun.
SIFAT-SIFAT TUMOR GANAS
Selain sifat-sifat tumor ganas yang disebutkan diatas tadi, terdapat beberapa sifat lagi yaitu:
- Pertunbuhan yang otonom, dengan melakukan invasi lokal dan umum (metastase).
- Perubahan struktur sel yang berbeda dengan sel dari organisme yang dihinggapinya, suatu anaplasia, suatu
perubahan morfologi yang atipik.
- Membentuk antigen yang merangsang daya tahan tubuh, suatu imunitas terhadap tumor ganas.
- Kadang-kadang tumor ganas bisa mengecil atau menghlang sendiri, yang katanya ada hubungannya dengan
gangguan nutrisi pada tumor tersebut, misalnya melalui oklusi pembuluh darah atau dapat diterangkan oleh karena
adanya imunitas tersebut diatas.
- Adanya zat-zat didalam darah yang biasanya ditemukan pada bayi, ditemukan juga pada darah penderita tumor hati,
misalnya alfafetoprotein dan carci-embryonic antigen. Tapi adanya zat-zat ini tidak spesifik, karena pada penyakitpenyakit
lain juga bisa ditemukan.
PENUTUP
Dengan mengetahui terjadinya kanker, proses perkembangannya, serta watak biologiknya, maka dalam melaksanakan
tindakan terapi kita dapat mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas.
Uraian yang telah dikemukakan diatas merupakan singkatan atau sebagian kecil dari pengertian tentang kanker, banyak
hal-hal yang tidak dikemukakan misalnya bagaimana siklus mitosis sel-sel kanker, dimana obat-obat tetentu hanya dapat
Icreativelabs Joomla Development
http://bamwid.com Powered by Joomla! Generated: 16 October, 2008, 13:23
menyerang pada fase-fase tertentu dari siklus tersebut.
RUJUKAN
Lukitto, P.,: Tumor Ganas, Sub.Bagian Onkologi, Bagian Ilmu Bedah FK. Unpad/RSHS Bandung, Ceramah/ Penataran
Dokter dokter Daerah di Jawa Barat, 1982.
………. Kuliah pada PPDS/PPDGS BM Sub. Bagian Onkologi RS. Hasan Sadikin Bandung, 1995.
U.I.C.C., Clinical Oncology, 2nd Ed.., Springer-Verlag, Berlin, Heidelberg, N.Y.,1978,p. 3-5.
Icreativelabs Joomla Development
http://bamwid.com Powered by Joomla! Generated: 16 October, 2008, 13:23

dr. Sri Hartini, SpPK, MARSPendahuluanBerkat


perkembangan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, khususnya
perkembangan dalam ilmu biomedik, mekanisme terjadinya kanker dan
proses pertumbuhannya telah mulai dipahami dan diharapkan dapat
diperbaiki. Penatalaksanaan penderita sudah diketahui bahwa pertumbuhan
sel dipengaruhi oleh 2 jenis gen pertumbuhan (onkogen) dan gen
penghambat pertumbuhan (gen supresor) yang masing-masing memproduksi
protein yang berfungsi meningkatkan dan menekan pertumbuhan sel seusia
dengan kebutuhan pada keadaan normal fungsi ke 2 gen tersebut berjalan
seimbang. Amplikasi atau mutasi onkogen dan atau inaktivasi serta
mutasi gen supresor menyebabkan fungsi berubah menjadi sel ganas. Sel
yang mengalami perubahan perilaku sel tersebut akan menyebabkan
penyimpangan pada metabolisme dan susunan mapun molekuler. Penyimpangan
metabolisme dan susunan biokimiawi ini dapat digunakan untuk meyatakan
adanya perubahan sel menjadi ganas dan dikenal sebagai penanda tumor.
Uraian dibawah ini mengulas pengertian jenis-jenis penanda tumor serta manfaat dari pemeriksaan penanda tumor
tersebut. Apa itu tumor?Sesuai
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, pengertian penanda
tumor mengalami sedikit pergeseran. Pengertian lama penanda tumor
adalah berbagai substansi yang dikeluarkan oleh sel kanker kedalam
cairan tubuh atau diproduksi oleh sel normal sebagai respon terhadap
adanya keganasan (dikenal dengan istilah “tumor marker”). Pengertian
baru penanda tumor selain pengertian lama mencakup pula berbagai
molekul termasuk onkogen dan antikogen serta produknya yang
dikespresikan oleh sel kanker, dikenal dengan “biomarker keganasan” Jenis pertanda pada tumor Sesuai
pengertian tersebut, penanda tumor dapat digolongkan sebagai penanda
tumor ekstra selular/serologik, penanda tumor seluler dan penanda tumor
molekuler. Dalam aplikasinya di klinik penanda tumor ekstra
seluler/serologik dikelompokan sesuai dengan sifat dan fungsinya dalam
kelompok penanda respon penderita (Host respon marker”), penanda
pertumbuhan dan kerusakan sel, penanda deferensial dan penanda
proliferasi. Penanda respon penderita umumnya merupakan tanda-tanda
peradangan sebagai akibat adanya tumor, seperti C-reaktif protein
(CRP), Alfa feto protein (AFP) dan Gamma Glutami Trandferase (Gamma
GT). Penanda pertumbuhan dan kerusakan sel adalah substansi yang
dihasilkan oleh sel yang mengalami kehancuran misalnya Laktat
Dehidrogenase (LDH), Cytckerin, Cyfra 211. Penanda deferensiasi adalah
substansi yang dalam keadaan normal diproduksi oleh sel atau jaringan
asal tumor, termasuk diantaranya berbagai enzim serta hormon. Peran
terpenting substansi ini adalah menentukan asal usul tumor atau jenis
tumor primer pada penderita dengan anak sebar tumor. Beberapa contoh
penanda tumor ini adalah PSA, CEA, CA123, CA153, HCG. Penanda
proliferasi menggambarkan intensitas pembelahan sel yaitu jumlah sel
baru yang dihasilkan tiap satuan waktu. Penanda ini dilepaskan oleh
sel-sel yang membelah diri secara aktif dan memberikan petunjuk tentang
pertumbuhan yang tidak terkendali. Beberapa contoh golongan ini adalah
Ki 67 dan TPS. Penanda tumor seluler meliputi bentuk sel, penanda
permukaan sel, kinetik sel serta kelainan struktur khromosom (misal
Imunophenotyping pada leukemia, index proliferasi, philadelphia
chromosom, dll). Kelompok
penanda tumor molekuler adalah kelainan gen atau mutasi gen yang dapat
dideteksi dengan biologi molekuler (mutasi gen p53, BRCA, dll). Jenis
penanda tumor serologis yang ideal adalah substansi yang diproduksi
oleh sel dalam proses proliferasi (proses pembelahan sel dalam
memperbanyak diri). Dan degradasi setelah ia mengalami perubahan ganas
dan tidak diproduksi oleh sel jinak atau sel normal (spesifisitas
100%). Selain itu substansi ini harus dapat diukur (sensivitas 100%).
Namun sayangnya sampai saat ini belum ada penanda ganas yang memiliki
sifat-sifat demikian. Hal ini disebabkan antara lain oleh stentang penyakit kanker pada seorang penderita, dokter klinik
biasanyamenggunakan kombinasi bebpenandaganas.
http://www.dkk-bpp.com - Sysinfokes Kota Balikpapan Powered
A. Beda Tumor dan Kanker
Sampai saat ini masyarakat masih mencampuradukkan antara pengertian tumor dan kanker. Padahal
kedua penyakit ganas ini berbeda. Tumor merupakan satu sel liar yang berada di bagian tubuh dan terus
membesar di lokasi yang tetap atau tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain. Akibat pembesaran ini akan
muncul benjolan di bagian tubuh tertentu. Karena itu, munculnya benjolan di bagian tubuh tertentu, baik
disertai rasa sakit maupun tidak patut diwaspadai sebagai tumor. Jika tidak diobati secara benar sel tumor
bisa berubah menjadi kanker.
Berbeda dengan tumor yang tidak berkembang, sel pada kanker justru terus membelah diri dengan cepat
dan tidak terkontrol. Karena sifatnya ini, sel kanker sangat mudah menyebar ke beberapa bagian tubuh.
Jika tidak segera diobati, sel-sel kanker akan terus tumbuh menyusup ke jaringan di sekitarnya, lalu
membuat anak sebar ke tempat yang lebih jauh melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Sel
kanker yang sudah menyebar ke berbagai tempat sangat sulit diobati. Bahkan, secara medis harapan
sembuhnya cukup tipis.
Satu hal yang menarik, untuk mengatasi penyakit kanker, dokter ahli kanker pun saat ini selain memberikan
terapi modern juga merekomendasikan pasiennya untuk berobat ke klinik herbal, termasuk ke Klinik Herbal
Mahkota Dewa yang saya kelola. Terapi modern dan tradisional yang berjalan seiring dan saling
mendukung, suatu saat akan mengangkat ramuan tradisional Indonesia di kancah dunia.
Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan banyak dokter yang telah mengirim pasienpasiennya
untuk mempercepat kesembuhannya. Contoh kasus, Ibu Diah dari Bandung yang menderita
kista di rahim dengan ukuran 6,4 x 9,6. Dokter memberikan obat untuk menghilangkan kista. Menurut
perkiraan medis, kista akan hilang dalam waktu 5 bulan. Selain mamanfaatkan terapi modern, Ibu Diah juga
mengonsumsi paket ramuan saya untuk kista. Syukur Alhamdulillah dalam waktu hanya 50 hari, hasil USG
menunjukkan bahwa kistanya sudah lenyap tak berbekas. Karena penasaran, dicoba lagi diperiksakan ke
dokter lain dan ternyata hasilnya benar, kistanya memang benar-benar hilang.
Tindakan operasi tidak menjamin tumor atau kanker bakal muncul lagi. Bahkan, kadang-kadang, seseorang
harus menjalani operasi tumor atau kanker sebanyak 3—4 kali. Hal ini tidak jarang menimbulkan trauma,
sehingga mereka banyak yang berupaya mencari alternatif pengobatan. Beberapa kali kejadian rontoknya
tumor atau kanker yang mendera rahim para wanita setelah mereka menggunakan ramuan paket kanker
Mahkota Dewa yang saya buat benar-benar mengagumkan.
Secara teori kanker biasanya menyerang semua golongan usia, tidak pandang bulu, dari bayi baru lahir,
anak-anak, hingga orang dewasa. Kanker bisa tumbuh di semua bagian tubuh manusia, misalnya di sel
otak, sel darah, sel kulit, sel hati, sel usus, sel paru, sel saluran kencing, dan sel lambung.
B. Kanker pada Anak-anak
Dari data yang ada di Klinik Herbal Mahkota Dewa, kanker yang diderita anak kecil sebagian besar adalah
kanker otak. Memberikan pengobatan tradisional untuk anak-anak, apalagi bayi harus ekstra hati-hati.
Dosis obat untuk anak harus disesuaikan dengan umurnya. Satu-satunya jalan saya hanya memberikan
ramuan instan MADE III dan Madu Mahkota Dewa yang sudah saya ramu dengan aneka herbal. Dari
catatan yang saya himpun, ada pasien yang berhasil sembuh tetapi ada juga yang gagal. Saya biasanya
tetap menyarankan untuk terus menjalani upaya medis, sementara ramuan saya berfungsi sebagai
suplemen atau multivitamin.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Salah satu pasien anak yang berhasil sembuh adalah Reza (2 tahun) dari Bandung yang mengidap tumor di
leher. Melalui telepon, ibundanya dengan nada sedih dan putus asa berbicara dengan saya. Si kecil Reza
sudah menjalani operasi tumor di leher tetapi entah bagaimana di lehernya tumbuh benjolan lagi dan
berkembang sangat cepat. Tubuhnya menjadi kurus, berat badannya tinggal 9 kg. Tak sampai sebulan
setelah operasi, leher Yudi b
engkak dan disarankan dioperasi ulang. Ketika dioperasi anaknya tampak
sangat menderita, tak bisa makan tak bisa minum dan terus-menerus menangis kesakitan. Semakin sering
menangis, sakitnya semakin menjadi.
Saat ibunya menelepon saya, anaknya tergeletak lemas tak berdaya dan tak mau makan. Saya sarankan
diberi instan Briliant atau MADE III yang komposisinya berupa buah mahkota dewa, temu mangga, dan
pegagan yang sudah diolah dengan gula. Agar aman, saya hanya meminta diberikan satu sendok teh,
diminum 3 kali, dan ditambah kapsul Umbi Daun Dewa sehari satu. Setiap hari terjalin komunikasi untuk
mengetahui reaksinya.
Berkah Tuhan, reaksinya semakin hari semakin membaik dan dosisnya saya minta ditambah sedikit demi
sedikit dan digabung juga dengan Made Murni. Bengkak di leher Reza terus mengecil dan mengecil. Tiga
bulan kemudian Reza kecil sudah bisa berlari-lari dan beraktivitas seperti anak kecil lainnya. Berat badan
sudah naik menjadi 13 kg. Kini setelah enam bulan dikabarkan Reza sudah gemuk, lincah, dan super aktif.
Instan MADE III ini ternyata juga sangat membantu anak-anak lain yang mengalami keterlambatan
pertumbuhan dan perkembangan.
C. Penyebab Tumbuhnya Kanker
Siapa pun yang divonis mengidap penyakit kanker pasti akan merasa resah, gundah, takut, was-was, atau
bahkan stres berat. Ilmu kedokteran sendiri mengakui bahwa penyakit kanker masih merupakan problem
yang sulit dan belum semuanya bisa diatasi. Bagi yang bisa mengatasi keresahan atau stres tentu akan
lebih mudah memberikan terapi pengobatannya. Apalagi bila secara spiritual mempunyai kedekatan dengan
Sang Pencipta dan berupaya pula memperbaiki pola hidup dan pola makan. Maka, bukan suatu yang
mustahil untuk bisa sembuh dari penyakit yang menakutkan ini.
Hingga saat ini para ilmuwan di seluruh dunia belum ada yang bisa memberi satu kepastian penyebab
timbulnya penyakit kanker pada diri seseorang. Memang, hingga saat ini sudah dilakukan berbagai macam
penelitian dengan binatang percobaan untuk mengetahui penyebab tumbuhnya kanker, tetapi tetap saja
belum bisa menjadi ukuran yang pasti.
Faktor yang menjadi penyebab tumbuhnya kanker.
1. Faktor keturunan, baik dari orang tua langsung maupun dari nenek moyangnya.
2. Sinar ultraviolet dan sinar radioaktif (berjemur di terik sinar matahari)
3. Bahan-bahan karsinogen ( makanan yang dibakar dan mengandung bahan pengawet serta pewarna)
4. Infeksi menahun/perangsangan/iritasi.
5. Pencemaran lingkungan (polusi udara)
6. Obat-obat tertentu seperti hormon
7. Minuman beralkohol dan minuman keras.
8. Asap rokok, berlaku bagi perokok pasif dan aktif.
9. Diet yang salah dalam waktu lama.
10. Daya tahan tubuh yang buruk (sering sakit-sakitan).
11. Makanan yang berlemak, baik dari daging sapi, daging kambing, daging babi, maupun daging ayam
negeri.
12. Berganti-ganti pasangan seksual.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
D. Tanda atau Gejala Tumbuhnya Kanker
Penderita kanker sering terlambat mengetahui tanda-tanda atau gejala tumbuhnya sel kanker. Hal ini
disebabkan karena ketidaktahuan atau si penderita tidak merasakan sakit sama sekali. Apalagi bila kanker
tumbuh di bagian tubuh yang tersembunyi, misalnya di otak, paru-paru, hati, ginjal, atau usus. Karena itu
hal-hal berikut ini perlu diwaspadai.
1. Luka koreng atau bengkak yang tidak sembuh-sembuh.
2. Ada benjolan atau jaringan liar di bagian tubuh mana pun.
3. Keluar cairan lendir atau darah dari puting susu, liang dubur, atau lubang tubuh lainnya.
4. Perdarahan yang sangat banyak, baik ketika haid maupun sedang tidak haid.
5. Perubahan warna, bentuk , atau rasa gatal pada kutil dan tahi lalat.
6. Buang air besar atau kecil tidak normal atau mengalami gangguan.
7. Suara serak terus-menerus atau batuk yang tak kunjung sembuh.
8. Mengalami kesulitan menelan dalam jangka waktu lama dan tidak hilang.
9. Berat badan semakin hari semakin menurun tanpa diketahui penyebabnya.
10. Mengalami sakit kepala terus-menerus.
11. Badan selalu lemah, tak bertenaga, demam, muka pucat, dan mengalami peradangan.
E. Diagnosis Medis
Untuk jenis tumor atau kanker yang mudah diraba dan dilihat seperti tumor payudara, benjolan di leher dan
bagian tubuh lainnya, atau kanker kulit mudah didiagnosis. Namun, untuk kista, myoma, atau kanker di
bagian tubuh yang tersembunyi sulit diketahui karena kadang-kadang tidak memberikan gejala fisik apa
pun. Karena itulah, diagnosis secara medis perlu dilakukan. Pengobatan kanker stadium dini mudah
ditindaklanjuti, baik dengan terapi modern maupun tradisional.
Beberapa pemeriksaan medis bisa ditempuh untuk beberapa kasus sebagai berikut.
1. Pap-smear untuk mendeteksi kanker leher rahim.
2. Pemeriksaan radiologik untuk mengetahui kanker paru dan tulang.
3. Mamografi untuk kasus kanker payudara.
4. Ultrasonografi untuk mendiagnosis kista dan myoma di bagian dalam tubuh.
5. Endoskopi untuk peneropongan alat tubuh bagian dalam.
6. Kolposkopi untuk peneropongan leher rahim.
7. Laparoskopi untuk peneropongan rongga perut.
8. Pemotretan lapisan-lapisan tubuh dengan CT scan dan MRI
9. Biopsi (mengambil contoh jaringan sel kanker) untuk mengetahui ganas atau tidaknya sel
tersebut.
10. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui pertanda tumor, darah tepi, analisis urine, kerja
fungsi hati, kerja fungsi ginjal, dan kimia darah lainnya.
F. Perawatan dan Pengobatan
Mengatasi penyakit kanker bukan sesuatu yang mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Kadangkadang
beberapa kasus pasien keluhannya sama lalu diberikan ramuan yang sama pula, ternyata
kecepatan kesembuhan masing-masing pasien berbeda. Hal ini sering terjadi karena pola makan dan pola
hidup setiap orang berbeda-beda. Karena itu untuk perawatan dan pengobatan perlu dilakukan beberapa
hal sebagai berikut.
1. Sarankan agar penderita bisa beristirahat dengan cukup.
2. Usahakan agar kamar yang digunakan untuk penderita bisa memperoleh udara yang segar.
3. Upayakan agar penderita selalu mandi dengan air rebusan tanaman obat yang hangat dan diberi
garam.
4. Jauhkan makanan yang berlemak.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
5. Hindari minuman yang merangsang (misalnya : alkohol , soft drink)
6. Berikan makanan dan minuman yang bergizi, seperti telur, ikan, dan susu.
7. Perbanyaklah makan sayur bayam, ercis, wortel, dan kacang panjang.
8. Usahakan setiap hari mengonsumsi buah-buahan seperti apel, jeruk, belimbing, semangka, jambu
biji merah, bit, dan tomat. Upayakan sehari konsusmsi jus dari 1 kg buah-buahan.
9. Tetaplah melakukan cek secara medis untuk memastikan perkembangan penyakitnya.
Dari kenyataan yang ada di klinik, ternyata ada beberapa kasus, meski stadium 4 atau lanjut masih
mempunyai harapan hidup. Saya sering tak percaya kenyataan yang menurut medis sudah tidak ada
harapan sembuh ternyata bisa sehat kembali. Bila hal seperti ini terjadi saya selalu katakan “Ini benarbenar
mukjizat Tuhan”. Dalam buku saya Menaklukkan Penyakit Bersama Mahkota Dewa, saya
mengungkap hal yang sama. Semua yang terjadi bukan karena ramuan saya tetapi karena Tuhan
mengizinkan sembuh. Tuhan berkenan campur tangan. Maka dalam memberikan konsultasi saya
bersama tim konsultan Mahkota Dewa selalu menekankan pentingnya doa karena doa adalah dokter di
atas segala dokter.
Bab 2
YANG AMAN DAN YANG PERLU DIPANTANG
A. Makanan yang Dipantang Penderita Kanker
Sebagian kalangan medis setuju bahwa penderita kanker dianjurkan mentaati pantangan makanan tertentu.
Sebaliknya sebagian lagi tidak setuju, dan membolehkan pasiennya makan apa saja. Selain doa dan
keyakinan sembuh, dari pengalaman selama ini, makanan yang dikonsumsi pasien kanker berpengaruh
sangat besar terhadap proses kesembuhannya.
”Bu Ning, kenapa penyakit saya kok belum ada perubahan sama sekali, padahal sudah minum ramuan
Paket Kanker selama 3 bulan. Tapi kenapa teman saya baru minum sebulan kok sudah banyak
perubahannya. Apanya yang salah?”
Beberapa pasien sering menyampaikan kekesalannya karena merasa sudah minum ramuan tetapi belum
tampak perubahannya. Setelah saya tanyakan mengenai pola makannya, ternyata mereka tidak mau
mengikuti pantangan yang telah ditetapkan. Alasan yang dikemukakan pun macam-macam, misalnya tidak
tahu, tahu tetapi tidak mau dan tidak percaya, lupa, dan tidak berselera makan.
Pasien yang mau mentaati pantangan yang ditetapkan proses kesembuhannya tampak nyata dan sangat
menakjubkan. Misalnya pengalaman Ibu Hanna di Bekasi yang menderita kanker payudara ganas dan
berhasil sembuh. Rahasianya, selain doa, minum ramuan dengan tekun, pola makan benar, juga
menggunakan terapi jus wortel dan apel malang sehari satu kilogram selama tiga bulan penuh.
Di Klinik Herbal Mahkota Dewa, penderita kanker selalu diberi panduan cara mengonsumsi ramuan dalam
bentuk rebusan atau kapsul. Selain itu juga dianjurkan mengikuti pantangan beberapa makanan sebagai
berikut.
1. Sayur : tauge, sawi putih, kangkung, dan cabai.
2. Buah: durian, lengkeng, nangka, duku, nanas, dan anggur.
3. Air es, minuman beralkohol, dan soft drink.
4. Sea food: udang, kerang, cumi, dan kepiting.
5. Daging sapi, kambing, kerbau, dan babi.
6. Daging ayam negeri, bebek, kalkun, dan burung.
7. Makanan yang dibakar, dipanggang, dan digoreng berulang-ulang.
8. Makanan yang diawetkan, termasuk ikan asin dan makanan kaleng.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Dibantu dr. Susi dan dr. Jamal dari Tim Medis Klinik Herbal Mahkota Dewa, alasan memberikan pantangan
makanan penderita kanker sebagai berikut.
1. Sayur-sayuran
— Tauge mengandung zat yang mendorong pertumbuhan sel kanker.
— Sawi putih dan kangkung mengurangi efektivitas kerja obat.
— Cabai merangsang aktifitas bawah sadar sehingga menurunkan jumlah oksigen dalam tubuh.
2. Buah-buahan
— Lengkeng dan nangka mengandung zat tumbuh bagi sel kanker.
— Durian, duku, nanas, dan anggur menghasilkan alkohol sehingga merangsang berkembangnya
sel kanker.
— Minuman ringan atau soft drink bersifat karsinogen.
— Es atau minuman dingin mengganggu kelancaran peredaran darah.
— Alkohol merangsang aktivitas bawah sadar sehingga jumlah oksigen dalam tubuh menurun.
3. Daging dan Ikan Asin
— Daging (sapi, kerbau, kambing, babi) memfasilitasi pertumbuhan sel yang tidak normal.
— Ikan asin yang diolah dari bahan tidak segar mengalami penguraian sehingga menjadi bahan
allergen yang mengundang reaksi imunitas tubuh. Akibatnya, tubuh akan merasa meriang, gatalgatal,
dan bengkak. Sementara itu, bagi penderita kanker akan timbul reaksi berdenyut-denyut dan
timbul rasa nyeri di bagian tubuh yang terkena kanker. Selanjutnya karena ada gangguan
permeabilitas (penyerapan air) jaringan tubuh, permukaan luka akan tampak basah, benyek, dan
kadang-kadang terjadi perdarahan. Yang lebih memprihatinkan, beberapa produsen pengolah ikan
sering menambahkan formalin atau bahan pengawet mayat, bukan pengawet makanan. Formalin ini
bersifat hepatotoksik atau racun bagi organ hati, sehingga semakin lama mengganggu sistem kerja
sel dan jaringan yang akhirnya memicu kanker.
4. Makanan yang Diawetkan
— Makanan awetan mengandung senyawa kimia yang dapat berubah menjadi karsinogen aktif.
5. Sea food
— Udang, kerang, kepiting, cumi mengandung kandungan lemak tinggi. Penderita kanker atau
tumor harus mengurangi makanan yang mengandung lemak tinggi.(alasan mengapa berbahaya belum
ada, mohon ditambahkan)
6. Daging Unggas
— Biasanya untuk memacu pertumbuhan ternak atau unggas digunakan obat-obatan kimia termasuk
hormon yang disuntikkan ke dalam tubuh hewan sehingga bobot ternak atau unggas cepat
meningkat. Suntikan hormon yang diberikan pada ternak mirip hormon anabolic pada manusia.
Hormon ini diduga memicu kanker prostat dan kanker kelenjar.
Penjelasan Buah-buahannya belum?
7. Buah-buahan
- Durian, nangka, lengkeng, nenas, duku dan anggur bila sangat matang mengandung alkohol
yang bisa memicu berkembangnya sel kanker.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
B. Makanan yang Sehat dan Aman Bagi Penderita Kanker
1. Sayuran
— Sayuran berwarna hijau tua: bayam, brokoli, sawi hijau, kailan, katuk.
— Sayuran berwarna hijau muda: selada air, selada, lokio, ashitaba atau angelica, daun bawang, kenikir,
daun pegagan, daun dewa, sambung nyawa.
— Sayuran berwarna terang: kol, bunga kol, lobak, wortel, talas, ubi jalar, kentang, rebung.
— Sayuran buah: terung, tomat, oyong, mentimun, pepaya muda, labu kuning, jagung, labu siam, kacang
merah.
— Jamur: jamur kuping, jamur merang, jamur tiram.
2. Lauk-pauk
Lauk-pauk dan makanan yang aman bagi penderita kanker: ayam kampung, ikan teri, telur ayam kampung,
tahu, tempe, ikan wader, ikan nila, ikan mas, ikan gurami, ikan lele, ikan bawal.
Beberapa bahan makanan tersebut sebaiknya diolah menjadi sayur, pepes, atau dikukus. Olahan dengan
cara digoreng hendaknya menggunakan minyak non-kolesterol dan selalu menggunakan minyak yang
bersih dan belum digunakan sebelumnya. Selain untuk mengurangi lemaknya, manfaatkan bagian perut
ikan ke bawah, jangan memanfaatkan bagian kepalanya.
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Bab 3
Aneka Menu Sehat Bagi Penderita Kanker
Beberapa pasien penderita kanker di Klinik Mahkota Dewa yang berhasil sembuh ternyata
mempunyai banyak strategi untuk mendapatkan kesembuhannya. Setiap kali mendengar kabar
kesembuhannya saya selalu antusias mendengar cerita dan mencatat kronologi peristiwa dan
prosesnya. Semua itu menjadi masukan yang sangat berharga bagi kami.
Untuk mengatasi penyakit kanker ternyata diperlukan semangat tinggi untuk sembuh, dukungan
keluarga, doa, dan keyakinan untuk sembuh. Selain itu, yang tak kalah pentingnya adalah
mengatur pola makan.
A. Belajar dari Pengalaman
Saya sangat kagum dengan perjuangan Ibu Hanna yang pernah menderita kanker payudara
ganas dan pernah pecah tiga kali tetapi kini bisa sembuh kembali tanpa operasi dan tidak cacat
(baca kesaksiannya di buku Menggempur Asam Urat dan Rematik dengan Mahkota Dewa).
Menurut Ibu Hanna, selama pengobatan, ia sangat ketat menerapkan anjuran dan pantangan,
terutama soal makanan. Bahkan, selama enam bulan hanya mengonsumsi makanan yang serba
rebus dan minum jus wortel dicampur apel malang sehari satu kilogram.
Sementara itu, Ibu Agatha yang pernah menderita tumor di tubuhnya sampai 3 tempat lain lagi
kisahnya. Di samping minum ramuan herbal, ia juga menjalani hidup sebagai vegetarian dan
hingga kini sehat wal afiat. Kisah kesembuhannya juga sangat menarik untuk dipelajari karena
menggabungkan tiga kekuatan, yakni doa, minum ramuan herbal, dan mengatur pola makan.
(baca di buku Menaklukkan Penyakit Bersama Mahkota Dewa).
Hampir semua pasien kanker yang sembuh dan berhasil saya temui sepakat bahwa doa dan
mengatur pola makan menjadi kunci pokok keberhasilan mengatasi penyakit, terutama kanker.
Sebaliknya, ada beberapa pasien yang awalnya membaik atau bahkan sembuh, tetapi penyakitnya
kambuh lagi karena kedisiplinan menjaga pola makan dilanggar.

Anda mungkin juga menyukai