(OVARIOUS CANCER)
Disusun oleh :
FAKULTAS KESEHATAN
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................... i
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................ 1
2.2 Epidemiologi....................................................................................... 2
2.3 Etiologi................................................................................................2
2.5 Patofisiologi........................................................................................ 3
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................8
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TTNJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Kanker ovarium merupakan penyakit yang mematikan pada perempuan,
dikarenakan tidak ada cara yang pasti untuk mencegah atau mengetahui jenis kanker ini
lebih awal (Buys dkk., 2011 dalam Agusweni dkk., 2020). Kanker ovarium merupakan
penyakit yang ditakuti karena tidak jarang penderitanya berujung pada kematian, karena
kanker ovarium dikenal sebagai penyakit yang tumbuh diamdiam namun mematikan
(silent killer), karena pada stadium awal penyakit ini tidak menunjukkan gejala klinis
yang spesifik.
2.2 EPIDEMIOLOGI
Satu dari 67 wanita bcrpotensi menderita kanker ovarium sepanjang hidupnya. Risiko
wanita terkena kanker ovarium i n iakan semakin tinggi dengan bertambahnya usia. Mayoritas
kanker ovarium muncul setelah seorang wanita melewati masa menopause. Separuh dari kasus
kanker ovarium menyerang wanita di atas usia 63 tahun (Johari dan Siregar, 2011) .
Berdasarkan data dari Survailance, Epidemiology and End Results (SEER) usia penderita kanker
ovarium rata-rata di atas 40 tahun. Dengan gambaran dibawah usia 20 sekitar 1,3%, antara 20 dan
2
34 sekitar 3,6%, antara 35 dan 44 sekitar 7,4%, antara 45 dan 54 sekitar 18,6%, antara 55 dan 64
sekitar 23,4%, antara 65 dan 74 sekitar 20,1%, antara 75 dan 84 sekitar 17,6% dan tahun 8 5 sekitar
8,1%. Angka ini didasarkan kasus yang didiagnosis pada 2005-2009 dari 18 daerah menurut data
SEER (Kampono, 2011) .
2.3 ETIOLOGI
Menurut Berek dan Novakin (2007), etiologi dari kanker ovarium masih belum jelas,
namun, ada beberapa hipotesis terkini yang dapat menjelaskan hal ini meliputi:
hipotesis trauma ovulasi dan hipotesis gonadotropin. Selama ovulasi, epitel permukaan
ovarium rusak selama pecahnhya folikel dan diikuti perbaikan 16 sel/DNA. Itu
menyatakan bahwa pembelahan sel selanjutnya diikuti dengan proses perbaikan
meningkatkan kemungkinan mutasi spontan karsinogenesis. Beberapa hipotesis lain
yang menjelaskan terjadinya kanker ovarium antara lain hipotesis stimulasi hormonal,
hipotesis peradangan dan interaksi gen-lingkungan (Gardner, et al., 2009).
2. Obesitas
3
Pada wanita dengan status gizi obesitas, risikonya 10% lebih tinggi. Masalah ini
disebabkan oleh peningkatan lemak dalam tubuh, yang merupakan lingkungan yang
stabil dan kemudian cocok untuk perkembangan tumor. Selain pertumbuhan lemak
tubuh, meningkatkan adhesi sel mesothelial tumor, yang mengubah struktur tumor
mesothelial menyebabkan metastasis intraperitoneal (Bae et al. 2014).
3. Usia
4. Usia Menarche
Usia menarche yang lebih tua juga dapat menjadi faktor risiko untuk menurunkan
terjadinya kanker ovarium, hal ini disebabkan karena usia menarche 8 dapat mengurangi
jumlah ovulasi, hal ini sesuai dengan hipotesis ovulasi terus menerus yang menjelaskan
semakin sering terjadinya ovulasi semakin besar kemungkinan terjadinya kanker
ovarium (Gong dkk, 2014).
2.5 PATOFISIOLOGI
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
4
DAFTAR PUSTAKA
5
6