Anda di halaman 1dari 2

Applications Of Radiocarbon Dating Method (Irka Hajdaz, University Of Arizona USA)

Ulfah Nursarifah ( 11170162000014)

Karbon-14 (C-14) adalah isotop karbon radioaktif yang dihasilkan di atmosfer bagian
atas oleh radiasi kosmis. Senyawa utama di atmosfer yang mengandung karbon adalah karbon
dioksida (CO2). Jumlah karbon dioksida yang mengandung isotop C-14 sangat sedikit.
Tumbuhan menyerap C-14 selama fotosintesis. Dengan demikian C-14 terdapat dalam struktur
sel tumbuhan. Tumbuhan kemudian dimakan oleh hewan, sehingga C-14 menjadi bagian dari
struktur sel pada semua organisme.

Kegunaan radioisotop salah satunya adalah di bidang Arkeologi. Dalam bidang arkeologi,
radioisotop digunakan untuk menentukan umur fosil dengan menggunakan konsep peluruhan dan
waktu paruh. Pelacakan radioaktif dengan menggunakan isotop C-14 telah digunakan untuk
menentukan usia kerangka yang ditemukan di situs-situs arkeologi. Arkeologi di dunia memiliki
distibusi umur yang berbeda, tergantung pada masing-masing proyek laboratorium. Sampel yang
paling umum diajukan untuk penanggalan C-14 adalah tulang dan arang. Sampel lainnya adalah
tekstil, rambut, dan kulit yang terurai dengan cepat.

Metode Radiocarbon dating ini sangat umum dilakukan oleh ahli arkeolog yang pada
intinya adalah dengan cara menghitung perbandingan unsur tertentu pada specimen fosil yang
kemudian dibandingkan dengan kandungan unsur yang sama pada atmosfir dengan prinsip waktu
paruh peluruhan atom. Waktu paruh merupakan kunci untuk mengungkap umur suatu fosil.
Selama suatu organisme hidup, jumlah isotop C-14 dalam struktur selnya akan tetap konstan.
Tetapi apabila organisme tersebut mati, jumlah C-14 mulai menurun dan terputus dari siklus
karbon dengan atmosfer. Waktu paruh dari C-14 yaitu 5730 tahun sehingga dapat menentukan
berapa lama organisme tersebut mati dengan menghitung waktu yang dilewati fosil tersebut
setelah mati berdasarkan perbandingan waktu paruh dari kadar karbon C-14 dengan kadar C-14
yang ada di atmosfer saat ini.

Gambaran Umum Aplikasi Arkeologi: Sejarah Manusia untuk 50-60 Ribu Tahun Terakhir

Sebagian besar usia C-14 yang diperoleh selama 10 tahun terakhir untuk 1 lembaga
arkeologi di Switzerland adalah 4000 BP. Namun, sebagian kecil (16 dari 305 Sampel)
menunjukkan keberadaan situs yang berasal dari 5000 hingga 11.200 BP. Contoh dari
Switzerland mencerminkan kecenderungan di Eropa, dimana sebagian besar temuan arkeologis
lebih muda 10 ribu tahun BP. Switzerland mendokumentasikan seluruh spectrum aktivitas
pekerjaan manusia antara 14.000 BP dan saat ini.

Satu proyek internasional yang melibatkan laboratorium ETH adalah pembangunan


pemakaman skit di Pazyryk dan Ulandryk di Pegunungan Altai. Karena dataran tinggi, usia C-14
yang ditemukan adalah 2500 BP. Sebagian besar usia C-14 jatuh kedalam periode antara 700 dan
300 SM.

Situs Paleolitikum akhir di Eropa dan Eurasia sebagian besar mengandung tulang yang
cocok untuk penanggalan. Batas dari penanggalan C-14 sekitar 50 ribu tahun lalu masih
memungkinkan untuk penanggalan C-14 transisi dari paleolitik tengah ke paleolitik atas. Sejauh
ini beberapa usia C-14 yang dilaporkan menunjukkan bahwa Neandhertal bertahan hingga
periode 30-40 ribu tahun lalu BP. Hal ini mendokumentasikan keberadaan manusia modern
secara anatomis.

Belakangan ini C-14 digunakan untuk mengetahui usia kain linen pembungkus mayat
manusia. Banyak yang berpikir itu adalah bahan pembungkus Nabi Isa, tetapi pelacakan
radiocarbon menemukan bahwa bahan tersebut berasal dari tahun 1200-1300 SM. Hal ini
membuktikan bahwa bahan tersebut bukan kain kafan Nabi Isa.

Selain itu, C-14 bisa digunakan untuk studi kuarter dan perubahan iklim, perbandingan
laut sekarang dan dahulu, studi lingkungan, Analisis radiocarbon senyawa khusus, biomedical,
forensic, dan sejarah.

Anda mungkin juga menyukai