Anda di halaman 1dari 4

Mahasiswa Millenial Sebagai Pemeran Utama untuk Mengembangkan

Inovasi Baru dan Produktif dalam Kewirausahaan Berbasis Digital


Marketing Ditengah Pandemi Covid-19 dalam Menghadapi Tantangan
Revolusi Industri 4.0
Oleh: Ulfah Nursarifah (11170162000014)
ulfahnursyarifah231198@gmail.com
Arus globalisasi disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin
canggih menuntut kesiapan negara dalam menghadapi revolusi industry 4.0.
Generasi millennial merupakan generasi yang tak lepas dengan penggunaan
teknologi. Generasi millennial akan menghadapi tantangan yang berat dimasa
depan karena perubahan akan terjadi disemua bidang. Dunia bisnis dan wirausaha
khususnya seperti industry dan manufaktur diberbagai negara sudah menerapkan
revolusi industry 4.0. revolusi industry 4.0 menghubungkan antara dunia online
dengan produksi pada suatu industry. Lompatan besar terjadi di dunia wirausaha
terutama pada sector industry yang mana teknologi informasi dan komunikasi
dimanfaatkan sepenuhnya. Hal ini meningkatkan model bisnis yang kontemporer
berbasis digital agar mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang
lebih baik.

Kewirausahaan mengajak mahasiswa millennial untuk berpikir inovasi


dengan jiwa entrepreneur, kreativitas dan mampu melihat suatu perubahan
menjadi inovasi untuk mengembangkan suatu usaha. Dengan begitu, mahasiswa
milenial mampu menghadapi transformasi pembangunan berbasis inovasi untuk
peningkatan daya saing dan penguatan bangsa dengan menggunakan tren
teknologi di ekonomi digital untuk menghadapi tantangan era industry 4.0 melalui
kegiatan kewirausahaan mahasiswa millennial. Jiwa berwirausaha yang dimiliki
mahasiswa dapat diimplementasikan yang nantinya membuka banyak peluang
kerja sehingga berdampak positif pada perekonomian bangsa.

Data dari we are social and Hootsuite, Indonesia merupakan negara


dengan pertumbuhan internet terbesar di dunia sebesar 51%. Wirausaha digital
akan berpotensi memunculkan perusahaan rintisan yang seringkali membuat
terobosan melalui teknologi disruptif dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat karena membantu konsumen dengan tarif lebih murah. Tantangan
awal untuk melangkah menjadi wirausaha digital adalah mengidentifikasi ide
bisnis atau peluang dari realitas yang ada di sekitar. Suatu ide dapat muncul dari
hasil pengamatan yang dilakukan terhadap tren yang ada di masyarakat. Saat ide
untuk memulai suatu usaha itu muncul, langkah yang harus dimulai oleh seorang
wirausaha digital adalah membuat rencana bisnis. Perencanaan yang matang dapat
memperkecil resiko agar tidak meleset dengan kenyataan atau paling tidak
menyimpang sedikit dari yang diperkirakan. Prinsip-prinsip dasar yang harus
dimiliki dalam wirausaha digital yaitu minat, visi dan misi jangka panjang,
kepemimpinan, serta jaringan/relasi. Setelah menemukan ide dan peluang bisnis,
aspek-aspek yang perlu diperhatikan diantaranya aspek pasar dan pemasaran,
aspek produksi dan aspek lingkungan.

Saat ini banyak negara dibelahan dunia yang sedang dilanda wabah virus
Covid-19, termasuk di Indonesia. Dampak dari wabah ini membuat sebagian
besar aktifitas dunia usaha menjadi terganggu, seperti sector manufaktur,
perdagangan, transportasi, dan akomodasi. Sehingga terjadi penurunan kinerja,
pemutusan hubungan kerja hingga kebangkrutan. Oleh karena itu untuk mencegah
penyebaran dan memutus rantai penyebaran Covid-19 ini pemerintah
menghimbau masyarakat agar tetap diam di rumah, meliputi bekerja di rumah,
belajar di rumah, juga beribadah di rumah. Pandemi di Indonesia sudah memasuki
tahap serius bahkan sudah diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar). Kebijakan ini bukan hanya membatasi interaksi secara langsung, namun
secara tidak langsungpun membuat pemilik kedai, kafe, dan pedagang kaki lima
harus tutup atau terbatas. Dengan terbatasnya setiap aktifitas bahkan keharusan
untuk tutup sementara bagi generasi millennial ini bukan masalah besar. Generasi
millennial bisa menggunakan berbagai cara dan berbagai ide untuk tetap produktif
walaupun hanya diam di rumah. Generasi millennial harus berteman baik dengan
teknologi. Kehidupan generasi millennial selalu melibatkan smartphone. Dengan
menggunakan perangkat tersebut, millennials dapat menjadi individu yang lebih
produktif dan efisien. Generasi millennial dapat berbisnis atau menjual produknya
melalui digital marketing.
Digital Marketing pada saat pandemic saat ini sangat bermanfaat, karena
mengurangi kontak fisik. Setiap orang lebih banyak menghabiskan waktu dan
aktivitasnya di rumah, sehingga banyak melakukan kegiatan berbasis digital. Pada
saat pandemi seperti ini, desinfektan, masker dan cairan antiseptic lainnya
merupakan produk yang sangat dicari masyarakat. Namun produk tersebut sudah
sangat langka. Sebagai seorang mahasiswa, peran kita adalah untuk membantu
masyarakat menghadapi problematika ini. Terkhusus untuk mahasiswa kimia,
dapat membuat produk berupa cairan antiseptic dan desinfektan sesuai prosedur
WHO. Sedangkan mahasiswa millennial lainnya bisa membuat masker, atau
kebutuhan lainnya yang dibutuhkan pada saat pandemic ini. Dengan
memanfaatkan teknologi, produk tersebut dipromosikan dan dijual melalui sosial
media. Kemudian untuk proses pengantaran bisa dengan menggunakan aplikasi
online. Dalam hal pembayaranpun dapat secara cashless yaitu dengan
menggunakan aplikasi bayar seperti m-bangking.

Mencari informasi, promosi, penjualan, dan komunikasi dapat dilakukan


hanya dengan diam dirumah menggunakan smartphone. Dalam hal usaha
makanan dan minuman, contoh seperti kedai atau kafe yang diharuskan tutup atau
terbatas, bisa membuat inovasi baru seperti membuat kopi yang biasanya diseduh
dan diminum langsung, menjadi berupa sesuatu yang dikemas seperti botol kopi
yang siap diantar ketujuan pemesanan. Kopi dapat menemani orang-orang dalam
mengerjakan tugas kampus atau bekerja di rumah. Hal itupun dipasarkan dan
dipromosikan melalui sosial media. Pada saat pandemic seperti ini generasi
millennial harus lebih produktif, merancang ide sekreatif mungkin agar membantu
masyarakat untuk tetap di rumah tetapi tetap mendapatkan produk yang
diinginkan.

Dalam mengoptimalkan wirausaha yang berhubungan dengan industry


4.0, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui diantaranya menghubungkan suatu
wirausaha dengan internet merupakan sebuah langkah maju ditengah pandemi
covid-19 ini. Sekaligus menerapkan aturan pemerintah untuk tetap dirumah dalam
rangka mencegah dan memutuskan penularan covid-19. Inisiatif dan adaptasi
dengan standar industri baru yang terbuka sangatlah penting. Hal ini
dikembangkan sendiri untuk pertukaran data dalam industry yang terhubung.
Dalam hal ini memungkinkan terjadinya interaksi antara berbagai mitra dalam
Internet Of Things (IoT) industry 4.0. Kemudian penggunaan bahan yang lebih
efisien dan standar keamanan yang lebih baik.

Pemasaran merupakan tahap yang sangat penting dalam mengembangkan


bisnis. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan digital marketing
diantaranya menyiapkan profil bisnis dan produk yang dimiliki seperti nama
usaha, logo, foto produk dan informasi lainnya untuk dipublikasikan. Setelah itu
memanfaatkan fitur google maps agar dapat menampilkan informasi penting dari
bisnis yang dijalani. Kemudian menggunakan fitur pengiklanan di Facebook dan
Instragram. Setelah itu membuat website atau blog serta memanfaatkan fitur
digital untuk mengembangkan bisnis seperti E-Commerce, mobile banking, dan
online chating.

Mahasiswa millennial tidak hanya menjadikan inovasi dalam suatu usaha


menjadi bahasan saja tetapi secara langsung harus mendorong inovasi dalam
masyarakat. Mahasiswa millennial dapat membuat peluang usaha dan
memperkecil tingkat pengangguran, khususnya dalam menghadapi tantangan
revolusi industry 4.0 di masa depan. Mahasiswa millennial juga harus berperan
dalam menghadapi pandemic covid-19 yang sedang melanda negeri ini agar bisa
membantu kebutuhan masyarakat, membangun semangat dan motivasi, memberi
ide-ide kreatif dan inovatif agar bisa mewujudkan Indonesia digital menuju
Indonesia maju.

Anda mungkin juga menyukai