Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini. Untuk ini
penulis meminta kritik dan saran kepada pembaca untuk penyempurnaan penulisan makalah
Penulis
DAFTAR ISI
B. Tujuan ……………………………………………………….……….. 5
A. Pengertian ………………………………………………………….… 6
B. Sifat-sifat ……………………………………………………………... 7
A. Kesimpulan ……………………………………………………….….. 14
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fenol dengan rumus kimia C6H5OH merupakan zat kristal tak berwarna yang
memiliki ciri berupa bau khas dan memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan
Fenol adalah salah satu dari benzen (C6H6) yang salah satu gugus atomnya
kehilangan atom H yang disebut fenil, dengan rumus C5H5. Fenol memiliki kelarutan
terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam,
artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut
Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini
dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+.
Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu.
Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan
sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan
menstabilkan anionnya.
Sejarah fenol dimulai pada tahun 1800 yakni ketika fenol diperkenalkan pertama
kalinya oleh ahli bedah bangsa inggris Joseph Lister sebagai antiseptik rumah sakit.
kemudian, perkembangan fenol berlanjut hingga tahun 1834 di mana F.Runge berhasil
menemukan fenol sebagai senyawa aromatik yaitu senyawa memiliki bau atau aroma yang
khas. Adapun struktur fenol dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Dalam kehidupan di alam, fenol dapat terbentuk dari sisa bahan-bahan organik yang
telah membusuk. Hal ini dikarenakan adanya lignin pada bahan-bahan organik di alam
yang mengandung gugus fenol. Lignin ini nantinya dapat diuraikan menjadi fenol melalui
B. Tujuan
Mengetahui apa itu senyawa fenol, sifat fisika dan kimia fenol, jenis-jenis fenol,
pembuatan fenol dari benzene sulfonat, peranan senyawa fenol, metode analisis senyawa
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang
memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C 6H5OH dan strukturnya memiliki gugus
hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Kata fenol juga merujuk pada
beberapa zat yang memiliki cincin aromatik yang berikatan dengan gugus hidroksil.
Mempunyai sebuah cincin aromatic dengan satu atau lebih gugus hidroksil sering
bergabung dengan glukosida dan biasanya terdapat dalam rongga sel. Beberapa golongan
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol
memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus
hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O− yang dapat
dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+.
Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu.
Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan
sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan
menstabilkan anionnya.
Fenol didapatkan melalui oksidasi sebagian pada benzena atau asam benzoat
dengan proses Raschig, Fenol juga dapat diperoleh sebagai hasil dari oksidasi batu bara.
Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik seperti yang digunakan Sir Joseph Lister saat
anstiseptik dagang, triklorofenol atau dikenal sebagai TCP (trichlorophenol). Fenol juga
B. Sifat-sifat
- Sifat Kimia:
• Fenol tidak dapat dioksidasi menjadi aldehid atau keton yang jumlah atom C-
nya sama, karena gugus OH-nya terikat pada suatu atom C yang tidak
mengikat atom H lagi. Jadi fenol dapat dipersamakan dengan alkanol tersier.
• Larutan fenol dalam air bersifat sebagai asam lemah jadi mengion.
Karena itu fenol dapat bereaksi dengan basa dan membentuk garam fenolat
- Sifat Fisika:
Fenol murni berbentuk Kristal yang tak berwarna, sangat berbau dan
Agak larut dalam air dan sebaliknya sedikit air dapat juga larut dalam fenol
cair. Karena bobot molekul air itu rendah dan turun titik beku molal dari fenol
itu tinggi, yaitu 7,5 maka campuran fenol dengan 5-6% air telah terbentuk cair
pada temperature biasa. Larutan fenol dalam air disebut air karbol atau asam
karbol.
C. Jenis-jenis Fenol
1. Senyawa fenol yang berasal dari asam shikimat atau jalur shikimat
4. Senyawa fenol yang berasal dari kombinasi antara kedua jalur biosintesa ini yaitu
senyawa-senyawa flavonoid.
Berdasarkan jumlah atom hydrogen yang dapat diganti oleh gugus hidroksil maka ada
1. Fenol monofalen
Jika satu atom H dari inti aromatic diganti oleh satu gugusan OH. Fenol alfa-fenol beta-
a. Asam pikrat
Acidum pierinicum
2,4,6-trinitro fenol
Berupa hablur kuning, tidak berbau, rasa pahit. Sukar larut dalam air dan eter dan
b. Kresol
Cairan dengan bau memadai dapat campur dengan air dan etanol digunakan sebagai
pembasmi hama.
c. Tymol
Hablur tak berwarna bau memadai, sukar larut dalam air mudah larut dalam
spiritus, eter, kloroforom, minyak. Digunakan sebagin obat batuk dan antiseptik.
2. Fenol divalent
Adalah senyawa yang diperoleh bila dua atom hydrogen pada inti aromatik diganti
3. Fenol trifalen
Adalah senyawa yang diperoleh bila tiga atom hydrogen pada inti aromatic diganti
Benzene yang telah diuapkan dialirkan ke reaktor continous sulfonator dan direaksikan
dengan H2SO4 (98%). Pada proses ini menghasilkan benzene sulfonat dan air dengan
reaksi C6H6 + H2SO4 (98%) → C6H5SO3H + H2O . Air dan benzen yang tidak bereaksi
akan dikeluarkan pada bagian atas dan didinginkan oleh kondensor kemudian dipisahkan,
benzene akan di recycle sebagai umpan. Sedangkan benzene sulfonat akan dialirkan
neutralizer yaitu netralisasi campuran benzene sulfonat dengan penambahan natrium sulfit,
C6H5SO3H dan Na2SO4 akan dialirkan menuju pressure filter, sedangkan SO2
dialirkan ke reactor acidity. Pada pressure filter yaitu proses pemisahan campuran natrium
benzene sulfonat dan natrium sulfat dengan filter bertekanan, natrium sulfat sebagai
filtrat akan dikeluarkan sebagai hasil samping sedangkan natrium benzen sulfonat dialirkan
Proses yang terjadi pada reaktor fusion yaitu fusi dengan bantuan NaOH. Proses ini
terjadi pada temperatur 300oC dengan waktu berkisar antara 5-6 jam, natrium benzen
sulfonat dialirkan secara perlahan-lahan dari bagian bawah reaktor. Hasil dari reaksi ini
berupa lelehan yang kemudian dialirkan menuju reaktor acidity. Pada reaktor acidity terjadi
proses pengasaman dengan cara menambahkan asam sulfat encer serta penambahan SO2 dari
Fenol (C6H5OH ) yang belum murni akan dialirkan menuju vacum still sedangkan
cairan sisa yang berupa lumpur akan dialirkan menuju steam stripper. Di vacum still terjadi
proses distilasi untuk mendapatkan fenol murni sebagai hasil utama, sedangkan pada steam
stripper, fenol yang masih terkandung akan dipisahkan dan dialirkan menuju vacuum still
untuk dimurnikan kembali sedangkan sisanya berupa natrium sulfit dan lainya akan
mendapatkan natrium sulfit yang murni. Sebagian natrium sulfit ini juga digunakan untuk
proses neutralizer.
dalam fotosintesis.
5. Ekstraksi senyawa fenol dari tumbuhan dengan menggunakan alkohol yang mendidih
UV.
Cara klasik untuk mennjukan senyawa fenol sederhana adalah dengan menggunakan
larutan besi III klorida 1 % dalam air atau dalam alcohol yang kadang dimodifikasi dengan
penambahan nlarutan besi III sianida 1 %. Larutan tersebut akan menghasilkan warna hijau,
Fenol dan asam fenolat bebas biasa diidentifikasi dengan anlisis tanaman
Hidrolisis asam dari suatu jaringan tumbuhan membebaskan sejumlah asam fenolat
Asam-asam tersebut bergabung dengan lignin sebagai gugus ester atau terdapat sebagai
Kemungkinan lain asam tersebut terikat sebagai glikosida sederhana yang larut dalam
alcohol. Fenol bebas relative jarang terdapat dalam tumbuhan Hidrokuinon paling
banyak terdapat. Lainnya seperti katekol, orsinol, floroglusinol, dan pirogalol hanya
Fenol dan asam fenolat. Fenol dapat dipisahkan dari asam karboksilat berdasarkan
kelarutannya dalam natrium bikarbonat (NaHCO3). Umumnya tidak larut dalam NaHCO3
seangkan dalam asam karboksilat larut. Fenol dapat diubah menjadi eter dengan proses
sintesis Wiliamson. Karena fenol lebih asam daripada alkohol maka fenol apat diubah
adalah pembentukan anisol dari fenol. Senyawa fenol juga dapat mengalami reaksi
Metode terbaik untuk pemisahan dan identifikasi senyawa fenol sederhana dengan KLT.
Senywa tersebut umunya dideteksi seelah hidrolisis asam atau basa dari jaringan tumbuhan
Hidrolisis asam dilakukan dengan HCl 2 M selama setengah jam atau hidrolisis basa
Penelitian berbagai metoda penentuan fenol dan turunannya (disebut senyawa fenol)
dalam air dengan kromatografi cairan kinerja tinggi (KCKT) telah banyak dilakukan baik
secara langsung maupun melalui derivatisasi. Penentuan secara langsung masih kurang peka
dengan tingkat pemisahan yang rendah, terutama untuk senyawa fenol dengan kepolaran
yang hampir sama. Untuk memperbaiki tingkat pemisahan dapat dilakukan dengan
mengganti fasa diam, baik jenis maupun ukuran, serta mengubah komposisi dan jenis fasa
gerak. Kepekaan dapat dinaikkan dengan mengubah detektor atau melakukan pemekatan,
baik dengan ekstraksi cair-cair maupun padat-cair. Denvatisasi biasanya digabung dengan
Beberapa pereaksi telah digunakan untuk keperluan derivatisasi senyawa fenol pada
analisis secara KCKT. Pereaksi iod manobror.n:ida. (IBr), te1a12 digurrakan pada
penentuan fenol total seeara spektrofotometri. Pereaksi tersebut lebih baik dari pada 4-amino
antipirin. Pereaksi 4-amino antipirin tidak dapat bereaksi dengan senyawa fenol yang
tersubtitusi para. Berdasarkan penelitian tersebut, pada penelitian ini telah dikaji lebih lanjut
penggunaan IBr pada penentuan campuran senyawa fenol dalam air, secara KCKT.
Senyawa fenol dalam air diekstraksi menggunakan pereaksi IBr claim fasa
organik, kemudian ditentukan seem. KCKi. Hasil reaksi senyawa fenol dengan IBr disebut
derivat senyawa fenol. Pada tahap ekstraksi, telah dipelajari mekanisme ekstraksi
derivatisasi, pengaruh variabel tetap dan variabel eksperimen terhadap angka banding
distribusi (D).
2. Reaksi Millon
Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Apabila
pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang
dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk
berwarna.
4. Asam salisilat + FeCl3 berwarna ungu, terbukti bahwa asam salisilat mengandung fenol
5. Reaksi fenol dengan air brom: Melarutkan 0,1 gr Fenol ke dalam 3 ml air.
Fenol dengan aqua bromata dapat berbentuk endapan putih tribrom fenol. Reaksi ini
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki
bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-
OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Kata fenol juga merujuk pada beberapa zat yang
Beberapa peranan senyawa fenol diantaranya: Lignin merupakan bahan dinding sel,
Antosianin sebagai pigmen bunga, dan Senyawa fenol merupakan senyawa aromatik
Pemeriksaan kandungan fenol dapat dengan cara: analisis senyawa fenol, biosintesis,
metode analisis fenol dengan KLT, metode analisis fenol dengan KCKT, reaksi warna, dan
reaksi pengendapan.
pembuatan obat-obatan, desinfektan, bahan pembuatan pelarut, bahan pembuat zat warna,
bahan pengawet
DAFTAR PUSTAKA
http://cha-farmasis.blogspot.com/2009/12/fenol.html
http://herusantoso17.blogspot.com/2012/06/industri-phenol-dari-proses-benzen.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Fenol