penerapan bahan radioaktif dalam diagnosis dan perawatan suatu penyakit • Manfaat terbesar dari pengobatan nuklir adalah kemampuannya untuk proses pencitraan fisiologi dinamis secara kualitatif dan kuantitatif pada organ – organ tubuh yang berbeda IMAGING SINAR GAMMA • Radiasi ionisasi gamma digunakan sebagian besar diagnosa pencitraan medis nuklir, tidak berbeda dari yang digunakan dalam pencitraan X – ray. Keduanya melibatakan deteksi munculnya foton dari tubuh pasien. Sinar – X adalah foton energi tinggi yang berasal didalam sumber ektranuklear. Sedangakan sinar gamma yang digunakan dalam pengobatan nuklir adalah intranuclear atau dihasilkan oleh peluruh (leburnya) inti atom tidak stabil. IMAGING SINAR GAMMA • Ernest Rutherford pada tahun 1897 telah menemukan bahwa emisi element radioaktif tertentu bisa dideteksi menggunakan layar zinc sulfida yang menghasilkan kilatan tipis cahaya disebut scintillation • Gamma camera ditemukan oleh Hal Anger pada tahun 1960 sehingga teknik pengobatan ini sering disebut sebagai anger camera • Gamma camera juga sering disebut scintillation camera atau anger camera merupakan device yang digunakan untuk pencitraan radiasi gamma yang dipancarkan radioisotop, metode yang dikenal sebagai scintigraphy IMAGING SINAR GAMMA • Aplikasi scintigraphy termasuk awal perkembangan obat - obatan dan pencitraan medis nuklir untuk menampilkan dan analisa gambar tubuh manausia atau distribusi medis yang diinjeksikan (injected), inhaled (dihisapkan) atau ingested (dicernakan) suatu radionuclide yang memancarkan sinar gamma • Pancaran sinar gamma merupakan fenomena nuklir dengan skala yang sangat kecil sehingga diperlukan penguatan radio mikroskopik ini kedalam sinyal listrik sehingga bisa dideteksi dan diukur • Dengan memanfaatkan pembacaan sinyal listrik dapat menentukan peta tanggapan nuclei radioaktif pancaran sinar gamma IMAGING SINAR GAMMA
Gamma kamera terdiri dari 3 bagian dasar
• Collimators • Scintillation detector (scintillator and photomultiplier tube (PMT)) • Electronicdan komputer
PET Scan animation.mp4
A.COLLIMATORS • Bertugas sebagai pemilih arah radiasi yang masuk (detektor) karena sinar gamma tidak dapat difokuskan. Pinhole collimator membatasi photon sinar gamma yang masuk melalui lubang kecil untuk di proses sisanya dibuang. Pinhole collimator juga memperbesar objek kecil dengan gerakan tertutup (moving close) HANYA FOTON PARALEL YANG BISA MELEWATI COLLIMATOR
FOTON DIPANCARKAN KE SETIAP ARAH
B.SCINTILLATION DETECTOR Scintillation detector terdiri dari 2 bagian yaitu 1. Scintillator dan 2. PMT (Photomultiplier) SCINTILLATOR • Merupakan material yang menghasilkan cahaya ketika radiasi pengion melewatinya, biasanya terbuat dari zinc sulphide atau cesium iodide dengan thalium (Nal). Bagian ini berfungsi mengubah sinar gamma menjadi foton cahaya yang tampak. • Beberapa foton sinar gamma yang melewati collimator menyimpan energi, energi yang tersimpan diubah menjadi cahaya oleh scintillator. Besarnya cahaya yang dihasilkan sebanding dengan energi yang tersimpan dalam scintillator. Cahaya yang dipancarkan dari scintillator berinteraksi dengan photo cathoda pada photomultiplier tube yang membebaskan elektron. Elektron dibantu medan listrik masuk menuju katoda pertama, dipancarkan menjadi beberapa elektron lain. Penguatan elektron terkecil mencapai 104 atau lebih. Penguatan elektron yang besar karena sinyal awal (mula – mula) sangat kecil PMT (PHOTOMULTIPLIER) • Mengubah cahaya yang ditangkap scintillator menjadi pulsa listrik. Elektron/foton dibangkitkan dari pulsa yang sama suatu cahaya di anoda pada waktu yang berbeda dikarenakan lintasan masuk yang berbeda atau elektron/foton dipancarkan dengan energi yang berbeda. Hal ini dapat disusun dalam Gaussian Spread sebagai transisi waktu rata – rata, keadaan ini berpengaruh pada elektronik pendukung PMT (PHOTOMULTIPLIER) SCINTILLATION • Ada 2 jenis scintillation dilihat dari hasil proses penangkapan sinar gamma 1. Planar scintigraphy Planar terbagi lagi menjadi 2 jenis yaitu: a. Static planar scintigraphy dan b. Dynamic planar scintigraphy 2. SPECT (single photon emission tomography) atau PET (Positron emission tomography) PLANAR SCINTIGRAPHY 1. Static Planar Scintigraphy menampilkan 2 dimensi dari 3 dimensi suatu objek dengan pengukuran distribusi spasial radioisotope didalam tubuh (mirip proyeksi X-ray) 2. Dynamic Planar Scintigraphy merupakan pengukuran temporal (beberapa saat) dari static planar scintigraphy dengan pengambilan multiple image dari selang waktu milisecond sampai jam yang berbeda untuk mengetahui perubahan fungsi organ PLANAR SCINTIGRAPHY SPECT SCINTIGRAPHY • SPECT (single photon emission tomography) atau PET (Positron emission tomography) meanmpilkan organ dan fungsi organ dalam bentuk 3 dimensi dalam waktu statis maupun dinamis dengan pengambilan multiple image dari arah yang berbeda. SPECT SCINTIGRAPHY SPECT SCINTIGRAPHY • Untuk menyoroti (menampilkan) organ yang penting pada radioisotop harus diatur dalam bentuk perantara kimia (radiopharmaceutical) yang menuju ke organ penting seperti iodine didalam thyroid atau fungsi fisiologi organ seperti aliran darah, untuk itu radiopharmaceutical khususnya terbuat dari 2 komponen yaitu radionuclide dan gabungan senyawa kimia sebagai pengikat. Untuk mengurangi interferensi dari fungsi organ dan efek toxiologi maka radiopharmaceutical diatur dalam jumlah yang sangat kecil (10-9 g) C.ELECTRONIC DAN COMPUTER • Pada tabung photomultiplier diberikan rangkaian yang menghasilkan 4 sinyal output disebut ±X and ±Y. Sinyal posisi ini berisi informasi tentang letak scintilasi (sinar gamma) didalam cristal. Informasi Intensitas suatu imaging bisa diambil dari sinyal posisi yang ditambahkan ke rangkaian penambah (∑). Rangkaian ini menjumlahkan 4 sinyal posisi untuk membangkitkan pulsa tegangan yang menggambarkan intensitas scintilasi. Pulsa tegangan ini umumnya dinamakan pulsa – Z yang diproses menjadi grafik PHA (pulse height analysis) untuk menampilkan cahaya flash pada monitor. C.ELECTRONIC DAN COMPUTER C.ELECTRONIC DAN COMPUTER Dibawah ini rangkaian penguatan pada detektor planar. Total pengisian feedback kapasitor berisi 2 bagian yaitu elektron bebas mengarah ke anoda serta induksi pengisian oleh elektron dan hole yang terperangkap didalam detektor. Pengisian posistif di induksikan pada anoda akan menambah elektron dan pengisisan negatif akan mengurangi elektron pada feedback kapasitor. Besarnya sinyal output berbanding lurus pengisian yang dibangkitkan feedback kapasitor