Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIKUM PERPINDAHAN PANAS

KONDUKSI

Disusun Oleh :
Kelas / Prodi : 2A / D3 TEKNIK KONVERSI ENERGI
Kelompok : 6 (enam)

Salsabilla Rizki Amelia 191711025

Dosen Pembimbing :
Annisa Syafitri K, M.Sc. (201704001)

Tanggal Praktikum : 13 Oktober 2020


Tanggal Pengumpulan : 20 Oktober 2020

JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2020
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 2/15

I. REFERENSI

1. Fitria Yulistiani. 2015. “Rancang Bangun Reaktor Gasifikasi Batch Tipe Downdraft
Skala Kecil Dengan Umpan Janggel Jagung”. IRWNS Proceeding. Politeknik
Negeri Bandung.
2. Fitria Yulistiani. 2016. “Analisis Pengaruh Laju Alir Udara Pada Reaktor Gasifikasi
Batch Tipe Downdraft Skala Kecil Dengan Umpan Janggel Jagung”. Politeknik
Negeri Bandung.

3. Buku bahan ajar Perpindahan Panas dan Penerapannya. Dr.Ir. Sri Wuryanti, M.Si.
(2010).
4. Frank F. Incorpera. Fundamentals of Heat and Mass Transfer, 7th Edition. (2011).
5. Yunus A. Cengel. Heat Transfer - A Practical Approach. 2nd Edition.
6. ASTM C518 – 98 (Standar Test Method for Steady – State Thermal
Transmission Properties by Means of The Heat Flow Meter Apparatus).
7. http://sekitarkita0.blogspot.com/2018/04/memahami-apa-itu-konduktivitas-
termal.html
8. https://www.slideshare.net/AlAyubiAdn/pengaruh-temperatur-terhadadp-
konduktivitas
9. http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1421/5/128130039_file5.pdf
10. https://medium.com/@lucidlearning314/thermal-conductivity-and-diffusivity-
e6d3b5ee7ce5#%3A%7E%3Atext%3DAs%20temperature%20increases%2C%20b
oth%20number%2Cmetal%20is%20expected%20to%20increase.%26text%3DFor
%20Platinum%2C%20the%20thermal%20conductivity%2Cwith%20the%20increa
se%20in%20temperature
11. Fyad. 2013. Makalah Konduktivitas Termal.
https://www.slideshare.net/Fyad/makalah-konduktifitas-termal?from_action=save.
Diakses pada 12 Oktober 2020
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 3/15

II. PENDAHULUAN
Perbedaan fokus keilmuan antara perpindahan panas dengan termodinamika :
Pada termodinamika, analisis difokuskan pada kondisi kesetimbangan (meramalkan
energi yang diperlukan untuk mengubah kesetimbangan yang satu menjadi sistem
kesetimbangan yang lain). Adapun pada perpindahan panas, analisis difokuskan
pada laju perpindahan panas. Konsep temperatur ini berlaku untuk aliran fluida
yang tidak terdapat aliran massa atau aliran arus. Disini perpindahan panas terjadi
karena adanya perbedaan temperatur atau adanya gradient panas. Di dalam benda
padat, perpindahan panas timbul karena gerakan antar atom pada temperatur yang
tinggi, sehingga atom-atom tersebut dapat memindahkan panas. Pada benda cair
atau gas, panas dihantar oleh tumbukan antar molekul. Perpindahan panas melalui
perantara molekul ini dikenal sebagai perpindahan panas konduksi.

Konduktivitas panas yang diartikan sebagai kemampuan suatu materi untuk


menghantarkan panas, merupakan salah satu perameter yang diperlukan dalam
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 4/15

mendapatkan material dengan konduktivitas panas yang rendah. Konduktivitas


termal suatu benda merupakan kemampuan yang dimiliki suatu benda dalam
memindahkan kalor melalui benda tersebut. Benda yang mempunyai konduktivitas
termal (k) yang tinggi maka merupakan penghantar kalor yang baik, begitu
sebaliknya. Benda yang mempunyai konduktivitas termal (k) yang rendah maka
merupakan penghantar kalor yang buruk.

Jika diasumsikan bahwa perpindahan panas berlangsung secara mengalir


analogi seperti aliran listrik atau aliran fluida, maka aliran panas ini kita namakan
arus panas. Arus panas didefinisikan sebagai jumlah tenaga panas per satuan waktu
atau daya panas melalui penampang tegak lurus terhadap arah arus. Energi kalor
dari bagian benda yang bersuhu tinggi akan mengalir melalui zat benda itu ke
bagian lainnya yang suhunya lebih rendah. Zat atau partikel zat dari benda yang
dilalui panas ini sendiri tidak mengalir seihingga energi panas berpindah dari satu
partikel ke lain partikel dan mencapai bagian yang dituju. Cara perpindahan panas
semacam ini disebut konduksi panas; arus panasnya adalah arus panas konduksi dan
zatnya itu mempunyai sifat konduksi panas.

Konduktor adalah suatu zat atau bahan yang mampu untuk menghantarkan
panas atau listrik dengan baik karena mempunyai resistansi rendah dan
konduktivitas tinggi terhadap arus listrik atau panas. Konduktor listrik adalah suatu
zat pembawa muatan listrik, biasanya electron bergerak dengan mudah dari atom ke
atom dengan penerapan tegangan. Factor yang mempengaruhi resistivitas
penghantar yaitu temperature, campuran bahan, dan tekanan mekanis. Tahanan pada
beberapa bahan konduktor (terutama pada bahan logam) akan bertambah dengan
kenaikan temperature. Perubahan tahanan bahan per ohm per derajat celcius dengan
adanya perubahan temperature dinamakan koefisien temperature tahanan bahan.
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 5/15

Insulator atau isolator adalah bahan yang tidak dapat melakukan


perpindahan muatan listrik atau penghambat aliran listrik. Isolator listrik adalah
bahan dengan resitivitas atau hambatan tinggi. Fungsi isolator adalah untuk
menghindari sengatan listrik, hubungan arus pendek dan juga lainnya. Isolator
memiliki konduktivitas rendah. Atom atom mereka memiliki ikatan electron yang
tidak bergerak di seluruh materi. Karena electron statis dan tidak bisa berkeliaran,
arus tidak dapat mudah dilewati.

Konduktivitas termal dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah


suhu, kepadatan dan porositas, kandungan uap air. Suhu memengaruhi
konduktivitas termal suatu Karena energi akan berpindah akibat perbedaan suhu.
Dalam gambar diatas, semakin atas letak suatu material maka akan semakin
konduktor pula material tersebut.

a) Pangaruh temperatur terhadap konduktivitas termal padatan

Dalam padatan, panas dapat dihantarkan dengan dua mekanisme. Pertama adalah
gerakan kisi dan yang kedua adalah aliran elektron bebas. Getaran kisi yang meningkat
menyebabkan pengangkutan energi panas melalui medium. Aliran elektron bebas
meningkatkan konduktivitas listrik. Ini juga membantu dalam proses difusi energi panas
melalui medium. Karena adanya penyimpangan aliran, semakin tinggi temperatur maka
aliran elektronnya terhambat. Ini terjadi karena kondiktifitas termal dari padatan
menurun. (Semakin tinggi temperatur maka semakin rendah konduktifitas
material/padatan)

b) Pangaruh temperatur terhadap konduktivitas termal zat cair

Konduksi panas pada zat cair terjadi melalui dua mekanisme yaitu tumbukan antar
atom dan difusi molekul. Tumbukan antar atom meningkatkan molekul atau ion yang
menyebabkan pertukaran energi antar molekul juga ikut meningkat yang membantu
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 6/15

pengangkutan energi panas melalui medium. Difusi molekul atau gerakan acak dari
molekul akan menyebakan pengangkutan energi panas terhalang kearah tertentu jika
difusi molekul meningkat.

Dalam cairan, molekul relatif lebih padat daripada gas. Oleh karena itu,
konduktivitas termal cairan sangat bergantung pada efek difusi molekul, yang berarti
pergerakan molekul secara acak. Seperti yang telah kita lihat sebelumnya, peningkatan
pergerakan acak molekul menghalangi aliran panas melalui cairan.

c) Pangaruh temperatur terhadap konduktivitas termal non-logam

Pada non-logam, getaran kisi berperan dominan. Non-logam umumnya memiliki


hambatan listrik yang tinggi (isolator), yang dapat menghambat aliran elektron. Maka
untuk non-logam k ~ kl. Konduktivitas termal sangat bergantung pada cara molekul
disusun. Sebagai contoh, kayu, yang merupakan padatan amorf (molekulmya tersusun
sangat tidak teratur), memiliki nilai konduktivitas termal yang relatif lebih rendah dan
berperan sebagai isolator termal. Jika dibandingkan dengan berlian. Berlian adalah
padatan kristal yang sangat teratur. Dengan demikian berlian memiliki konduktivitas
termal tertinggi pada suhu normal. Berilium Oksida (BeO), juga non-logam, memiliki
konduktivitas termal yang relatif lebih tinggi karena kristalisasinya (molekul
penyusunnya tersusun secara teratur).

Non-logam tidak memiliki elektron bebas, yang berarti non-logam adalah bahan
yang tidak bisa menghantarkan listrik. Secara umum non-logam seperti kayu adalah
bahan yang tidak bisa menghantarkan panas. Namun, non-logam seperti intan dan
Berilium Oksida adalah konduktor panas yang baik. Maka dari itu, bahan semacam ini
sering digunakan dalam industri yang berhubungan dengan elektronik.

d) Pangaruh temperatur terhadap konduktivitas termal logam campuran(alloy)


PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 7/15

Bahan campuran murni memiliki konduktivitas termal yang tinggi. Namun yang
diharapkan dari bahan campuran yang terbuat dari dua logam dengan konduktivitas
termal k1 dan k2 memiliki konduktivitas antara k1 dan k2. Konduktivitas termal paduan
dua logam biasanya jauh lebih rendah. Misalnya, konduktivitas termal Tembaga dan
Aluminium masing-masing adalah 401 W/m °C dan 237 W/m °C.

Dalam kehidupan sehari-hari logam camputan atau alloy digunakan sebagai


pengganti logam murni. Seperti kuningan, perunggu dan baja.

e) Konduktivitas Kalor Gas Dan Uap


• Pengaruh Temperatur Terhadap Konduktivitas Kalor Gas Pada Tekanan Rendah

Pada tekanan rendah, konduktivitas kalor gas bertambah dengan kenaikan


temeratur. Pada daerah temperatur yang kecil, hubungan konduktivitas terhadap
temperatur ( k Vs T ) mendekati linier. Biasanya nilai dari dk/dT, untuk daerah
temperatur yang luas lebih besar. Persamaan yang lebih akuratuntuk
memperkirakan variasi temperatur terhadap daerah temperatur yang luas adalah (
Raldi, 2002 : 116 )

Dimana n = 1,8

• PengaruhTemperatur Terhadap Konduktivitas Kalor Campuran Gas

Bentuk dari kurva k terhadap komposisi biasanya tidak berubah besar


dengan perubahan temperatur. Teetapi kadang-kadang sebuah campuran yang
menunjukan simoangan negatif pada temperatur rendah, dapat menunjukan
simpangan positif pada temperatur yang tinggi. Istilah penyimpangan ini adalah
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 8/15

berhubungan dengan kurva fraksi mol rata-rata. Hubungan empiris dapat dinyatakn
oleh Saxena dan Guplat dengan persamaan ( Raldi , 2002 : 121-122 )

Persamaan ini lebih akurat terutama untuk campuran gas

III. TUJUAN
Setelah mengamati demonstrasi dan melakukan perhitungan mandiri mahasiswa
diharapkan mampu :
1. Mengaplikasikan berbagai persamaan dalam teori perpindahan panas
(Fourier’s Law, Newton’s Cooling Law, Stefan Boltzman’s Law) untuk
mengetahui konduktivitas dari benda kerja dengan asumsi kondisi steady state
satu dimensi pada satu lapis material homogen.
2. Mencari dan menemukan berbagai properti termofisika dari fluida yang
dibutuhkan dalam perhitungan.
3. Menganalisis pengaruh berbagai variabel kondisi operasi kerja terhadap hasil
konduktivitas.

4. Memahami kegunaan dari analisis konduktivitas material serta dapat


memanfaatkannya di berbagai bidang kerjanya kelak.

IV. DASAR TEORI

1. Konduksi Steady State Satu Dimensi pada Permukaan Pelat


Pada keadaan steady state, panas yang masuk pada sisi muka sebelah kiri
harus sama dengan panas yang meninggalkan sisi muka sebelah kanan. Aliran
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 9/15

panas melalui pelat adalah satu dimensi ketika temperature pada dinding
bervariasi hanya pada satu arah, yaitu sumbu-x (perhatikan Gambar 1).

Gambar 1. Skema Perpidahan Panas Konduksi dari Pelat ke Lingkungan

2. Hukum Fourier
Perpindahan panas bergerak dari suatu titik atau permukaan dengan
temperature lebih tinggi ke temperature lebih rendah (di lingkungnnya).
Hubungan dasar aliran panas yang melintasi konduksi adalah perbandingan
antara laju aliran panas yang melintasi permukaan isothermal dan gradient
temperatur yang terdapat pada permukaan tersebut. Hubungan umum tersebut
berlaku pada setiap titik dalam suatu benda pada setiap waktu yang dikenal
dengan Hukum Fourier (persamaan dasar konduksi), yakni:

qkond = k.A. (3.1)


PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 10/15

Keterangan :
qkond = Laju perpindahan panas (Watt)
k = Konduktivitas panas (W/m°C) atau (W/mK)
A = Luas perpindahan panas (m 2)

Sehingga untuk dapat mengetahui nilai dari konduktivitas suatu material dengan
bentuk pelat dapat digunakan persaman berikut.

k = (3.2)

Keterangan :
qkond = Laju perpindahan panas (Watt)
k = Konduktivitas panas (W/m°C) atau (W/mK)
A = Luas perpindahan panas (m 2)
T1 = Temperature sisi yang dipanaskan (°C atau K)
T2 = Temperature sisi yang lainnya (°C atau K)

3. Hukum Pendinginan Newton


Perpindahan panas secara konveksi natural pada suatu permukaan sangat
bergantung pada geometri dan orientasi dari permukaan itu sendiri. Selain itu
variasi dari temperature pada permukaan dan berbagai properti thermofisika dari
fluida juga ikut berpengaruh. Dari sekian banyak korelasi dengan kompleksitas
yang berbeda-beda dan klaim akurasi yang tersedia dalam literatur - literatur
untuk setiap geometri tertentu, berikut merupakan metoda yang paling dikenal
dan digunakan secara luas.
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 11/15

Laju perpindahan panas secara konveksi alami dari permukaan padat pada
suhu seragam (Ts) menuju ke fluida sekitarnya dapat dinyatakan dengan Hukum
Pendinginan Newton ketika bilangan Nusselt rata-rata (Nu) dan koefisien
konveksi rata-rata (h) diketahui. Hukum Pendinginan Newton ini diekspresikan
sebagai persamaan berikut.

qconv = (3.3)

Keterangan :
qconv = Laju perpindahan panas konveksi (Watt)
k = Konduktivitas panas (W/m°C) atau (W/mK)
A = Luas perpindahan panas (m 2)
T1 = Temperature sisi yang dipanaskan (°C atau K)
T2 = Temperature sisi yang lainnya (°C atau K)

Sebagaimana telah disebutkan bahwa pada perpindahan panas secara


konveksi pada pelat bergantung dari orientasi pelat tersebut (vertikal, horizontal,
diagonal, permukaan panas mengahadap atas / bawah). Adapun hubungan
empirikal antara orientasi pelat horizontal terhadap bilangan Nusselt (Nu) dan
bilangan Rayleigh (Ra) adalah sebagai berikut.
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 12/15

Note :
Terlihat dari table diatas, bahwa range nilai dari
bilangan Ra berpengaruh pada pemilihan
penggunaan rumus korelasi antara Nu dan Ra. Oleh
karena itu, untuk dapat mengetahui besar bilangan
Nu, maka terlebih dahulu harus menghitung besar
nilai baingan Ra dengan menggunakan persamaan sebagai berikut

Keterangan:
: temperature permukaan perpindahan panas (0C atau K)
: temperatur sekitar (0C atau K)
g : gaya gravitasi (9.81 m/s2)
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 13/15

𝛽 : 1/ dimana, =( + )/2
Lc : As / P dimana, As adalah luas pelat permukaan dan P adalah keliling
pelat.
Properti termofisika dari udara pada temperature 𝛽 :
Pr : bilangan Prandtl
𝑣 : viskositas kinematik (m2/s)

Adapun korelasi empirikal sederhana untuk bilangan Nusselt rata-


rata pada perpindahan panas secara konveksi natural adalah sebagai berikut.

= (3.5)

Maka, untuk dapatkan menghitung besarnya laju perpindahan panas


pada persamaan (3.3) harus dicari nilai dari koefisien konveksi rata-rata (h)
sebagai berikut.

= (3.6)

Keterangan :
𝑁𝑢 : bilangan Nusselt dari persamaan (3.5)
𝑘 : Properti konduktivitas dari udara pada temperature 𝛽 (watt/m.K)
Lc : As / P dimana, As adalah luas pelat permukaan dan P adalah keliling
pelat.
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 14/15

4. Hukum Boltzman
Pada kondisi perpindahan panas secara konveksi natural, pelat akan
mengalami kehilangan panas ke lingkungan secara radiasi juga. Adapun dengan
mengetahui besarnya nilai emisivitas (𝜀) dan temperature ruangan sekitar maka,
dengan kondisi dimana perpindahan panas radiasi terjadi antara permukaan pada
temperatur Ts yang dikelilingi seluruhnya oleh permukaan yang jauh lebih luas
pada temperature , maka laju perpindahan panas radiasi dapat diekspresikan
dengan persamaan berikut.

= (3.7)

Keterangan :
𝜀 : emisivitas permukaan perpindahan panas (0 s/d 1)
As : luas permukaan perpindahan panas (m2)
𝜎 : konstanta Boltzman (5.67×10-8 W/m2.K4)
: temperature permukaan perpindahan panas (K)
: temperatur sekitar (K)

V. PERALATAN DAN BAHAN

1) Bahan (Benda Uji)


Pelat akrilik transparan
Pelat kayu
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 15/15

2) Alat dan Utama


No. Alat Spesifikasi
Rating Power: 3 kVa.
Voltage Regulator
Fasa : 1
Frekuensi : 50 Hz.
Voltage Input: 220.
1. Voltage Outuput: 0-250.
Output Current: 12 A

Thermocouple Type K-Type.


Akurasi dasar : 0,1%+0,7 °C

2.

Soldier Modifikasi

3.

4. Tang Ampere
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 16/15

Terminal Kabel

5.

3) Alat pendukung
a. Timer
b. Jangka sorong
c. Perekat untuk thermocouple
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 17/15

4) Rangkaian Alat

VI. LANGKAH KERJA

1. Gunakan alat pelindung diri yang sesuai.


2. Persiapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Cek kesiapan alat terutama alat ukur dan perangkat listrik
4. Hubungkan voltage regulator ke terminal kabel.
5. Hubungkan voltage regulator ke sumber listrik AC.
6. Hubungkan solder ke terminal kabel.
7. Setting voltage hingga tercapai temperature 70°C di permukaan pemanas.
8. Tunggu hingga suhu stabil (±10 menit) sambil melakukan tahap berikut.
9. Siapkan table pencatatan data.
10. Ukur dimensi pelat (Panjang, lebar, tebal) dengan jangka sorong dan catat.
11. Tempelkan kabel thermocouple pada kedua sisi pelat untuk mengukur sisi
permukaan penerima panas langsung (T1) dan sisi lainnya (T2).
12. Ukur temperature ruangan (T∞), dan temperature awal (T1,0) dan (T2,0) dan
catat.
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 18/15

13. Tempelkan solder ke pelat sembari menyalakan timer dan mulai melakukan
pencatatan setiap 1 menit sekali.
14. Lakukan pengamatan data dimana ΔT bernilai konstan selama tiga kali
berturut - turut.

VII. DATA PENGAMATAN

a. Pengujian Pelat Akrilik

Dimensi Benda Uji Data Kondisi Awal

Panjang : 80,75 mm Tr : 25,00 °C


Lebar : 80,60 mm T1,0 : 28,80 °C
Dx : 5,00 mm T2,0 : 28,80 °C
V1,0 : 75 Volt
I1,0 : 0,40 Ampere

Komposisi Benda Uji

Panjang : 0,08075 m
Lebar : 0,08060 m
Dx : 0,00500 m
Luas : 0,006508 m2
Keliling : 0,32270 m
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 19/15

Waktu
No T1 (ºC) T2 (ºC) V I
(s)

1 60 81,1 50,2

2 120 83,1 53,1

3 180 84,9 55,7 75,00 0,55

4 240 86,4 57,7

5 300 87,8 59,4

6 360 89,1 60,9

7 420 90,3 62,2

8 480 91,4 63,4 75,00 0,50

9 540 92,3 64,5

10 600 93,2 65,4

11 660 94,1 66,3 75,00 0,49

b. Pengujian Pelat Kayu

Dimensi Benda Uji Data Kondisi Awal

Panjang : 83,20 mm Tr : 25,70 °C


Lebar : 80,10 mm T1,0 : 28,70 °C
Dx : 3,05 mm T2,0 : 28,00 °C
V1,0 : 75 Volt
I1,0 : 0,34 Ampere
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 20/15

Komposisi Benda Uji

Panjang : 0,083200 m
Lebar : 0,080100 m
Dx : 0,003050 m
Luas : 0,00666 m2
Keliling : 0,326600 m

Waktu
No T1 (oC) T2 (oC) V I
(s)

1 60 62,00 36,30

2 120 65,90 42,10


3 180 68,20 45,80 75,00 0,40

4 240 69,80 48,20


5 300 71,10 50,00
6 360 72,20 51,50
7 420 73,20 52,80
8 480 74,00 53,90 75,00 0,39
9 540 74,80 54,80
10 600 75,70 55,90
11 660 76,20 56,60
12 720 76,90 57,40
13 780 77,50 58,10 75,00 0,40
14 840 78,00 58,80
15 900 78,60 59,50
16 960 79,10 60,00
75,00 0,42
17 1020 79,70 60,60
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 21/15

VIII. PERHITUNGAN
1. Perhitungan Konveksi
a. Akrilik Bening
Perhitungan Konveksi
Tr (ºC) g (m/s²) β (1/K) v (m²/s) Pr
1/(Tf +
( Data Diketahui) Interpolasi
kelvin)
25.00 9.800000 0.003220 0.000017 0.712460
25.00 9.800000 0.003205 0.000017 0.712220
25.00 9.800000 0.003191 0.000017 0.712010
25.00 9.800000 0.003181 0.000017 0.711850
25.00 9.800000 0.003173 0.000017 0.711720
25.00 9.800000 0.003165 0.000017 0.711600
25.00 9.800000 0.003159 0.000017 0.711500
25.00 9.800000 0.003153 0.000017 0.711410
25.00 9.800000 0.003147 0.000017 0.711320
25.00 9.800000 0.003143 0.000017 0.711250
25.00 9.800000 0.003138 0.000017 0.711180

Perhitungan Konveksi
k udara
Tf (ºC) Lc (m) RaL
(W/mK)
( T2 + Tr ) /
interpolasi A/keliling { g x B x ( T₂ + Tr ) x Lcᵌ } / v^2
2
0.026900 37.60 0.020169 16665.018774
0.027007 39.05 0.020169 18205.694034
0.027101 40.35 0.020169 19499.444863
0.027174 41.35 0.020169 20481.095580
0.027236 42.20 0.020169 21283.637404
0.027291 42.95 0.020169 21975.274470
0.027338 43.60 0.020169 22537.276467
0.027382 44.20 0.020169 23083.486758
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 22/15

0.027422 44.75 0.020169 23537.275223


0.027454 45.20 0.020169 23926.894875
0.027487 45.65 0.020169 24311.197893

Perhitungan Konveksi
NuL h (W/m²K) q (W)
0,27 x (
( NuL x k ) / L h x A x ( T₂ - Tr )
RaL)^1/4
3.067716 4.091505 0.671013
3.136285 4.199596 0.768000
3.190578 4.287166 0.856557
3.229997 4.351823 0.926119
3.261183 4.403867 0.985917
3.287361 4.448181 1.039260
3.308180 4.484061 1.085580
3.328044 4.518246 1.129142
3.344281 4.546923 1.168859
3.358036 4.570951 1.201809
3.371439 4.594712 1.234969

b. Pelat Kayu
Perhitungan Konveksi

Tr (ºC) g (m/s²) Tf (ºC) Lc (m) v (m²/s)

( Data Diketahui) ( T2 + Tr ) / 2 A/keliling Interpolasi


25.70 9.8 31.00 0.020405144 1.61E-05
25.70 9.8 33.90 0.020405144 1.64E-05
25.70 9.8 35.75 0.020405144 1.65E-05
25.70 9.8 36.95 0.020405144 1.66E-05
25.70 9.8 37.85 0.020405144 1.67E-05
25.70 9.8 38.60 0.020405144 1.68E-02
25.70 9.8 39.25 0.020405144 1.69E-05
25.70 9.8 39.80 0.020405144 1.69E-05
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 23/15

25.70 9.8 40.25 0.020405144 1.70E-05


25.70 9.8 40.80 0.020405144 1.70E-05
25.70 9.8 41.15 0.020405144 1.70E-05
25.70 9.8 41.55 0.020405144 1.71E-05
25.70 9.8 41.90 0.020405144 1.71E-05
25.70 9.8 42.25 0.020405144 1.71E-05
25.70 9.8 42.60 0.020405144 1.72E-05
25.70 9.8 42.85 0.020405144 1.72E-05
25.70 9.8 43.15 0.020405144 1.72E-05

Perhitungan Konveksi
k udara
Pr β (1/K) RaL
(W/mK)

Interpolasi 1/(Tf + kelvin) { g x B x ( T₂ + Tr ) x Lcᵌ } / v^2

0.71358 0.026415 0.032258065 78570.55366


0.71308 0.026629 0.029498525 107446.4209
0.71277 0.026765 0.027972028 122262.8174
0.71257 0.026853 0.027063599 130633.9842
0.71242 0.026919 0.026420079 136222.5508
0.7123 0.026974 0.025906736 0.140617384
0.71219 0.027021 0.025477707 144201.8235
0.7121 0.027061 0.025125628 147088.4849
0.71203 0.027094 0.02484472 149187.0248
0.71194 0.027134 0.024509804 151822.9385
0.71189 0.02716 0.024301337 153467.8108
0.71182 0.027189 0.024067389 155180.2473
0.71177 0.027214 0.023866348 156719.6696
0.71171 0.02724 0.023668639 158025.719
0.71166 0.027265 0.023474178 159471.8854
0.71162 0.027284 0.023337223 160503.5888
0.71157 0.027305 0.023174971 161599.8763
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 24/15

Perhitungan Konveksi

NuL h (W/m²K) q (W)

0,27 x ( RaL)^1/4 ( NuL x k ) / L h x A x ( T₂ - Tr )


4.520419269 5.851802641 0.413381825
4.888343912 6.379357609 0.69723092
5.048790662 6.622392995 0.887088296
5.133077334 6.755087163 1.012906406
5.187116668 6.842980095 1.108172561
0.165338319 0.218564291 0.037579825
5.261462171 6.967359308 1.258326495
5.287598038 7.0123343 1.3178548
5.306357762 7.045794819 1.366403052
5.329642916 7.087160548 1.426379395
5.34402017 7.113088174 1.46478038
5.358865711 7.140464212 1.508486929
5.372106836 7.164689262 1.547028135
5.383264364 7.186429164 1.585247165
5.395538507 7.209425136 1.623951965
5.404244024 7.226089394 1.651784
5.413448633 7.243968266 1.684837

Rumus :
Tf= (T2+Truangan)/2
𝛽 = 1/K
𝑘𝑖𝑛𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑐 𝑣𝑖𝑠𝑐𝑜𝑢𝑠𝑖𝑡𝑦 𝜐 = dengan interpolasi atau fluid properties
calculator 𝑃𝑟𝑎𝑛𝑑𝑡𝑙 𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟
Pr = dengan interpolasi atau fluid properties calculator
Kudara = dengan interpolasi atau fluid properties calculator
g = 9.8 m/s2
Lc (plate horizontal) = A/keliling = 𝑃2 /4𝑃 = 𝑃/ 4
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 25/15

𝑁𝑢𝐿 = 0.27 ×( Ral) 1/4


ℎ = 𝑁𝑢𝐿 . 𝑘 / L
𝑞"𝑐𝑜𝑛𝑣 = ℎ. 𝐴. (𝑇2 − 𝑇𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛)

2. Perhitungan Radiasi

a. Pelat Akrilik
Perhitungan Radiasi
σ
No Ꜫ A (m²) T2 (K) Tr (K)
(W/m²K⁴)

rumus Data Diketahui

1 0.86 0.006508 5.67E-08 323.20 298


2 0.86 0.006508 5.67E-08 326.10 298
3 0.86 0.006508 5.67E-08 328.70 298
4 0.86 0.006508 5.67E-08 330.70 298
5 0.86 0.006508 5.67E-08 332.40 298
6 0.86 0.006508 5.67E-08 333.90 298
7 0.86 0.006508 5.67E-08 335.20 298
8 0.86 0.006508 5.67E-08 336.40 298
9 0.86 0.006508 5.67E-08 337.50 298
10 0.86 0.006508 5.67E-08 338.40 298
11 0.86 0.006508 5.67E-08 339.30 298

Perhitungan Radiasi
T2⁴-Tr⁴ (K⁴) q (W)

Ꜫ x A x σ x (T₂⁴-Tr⁴ )
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 26/15

3025373487.9 9.60E-01
3422302528.3 1.09E+00
3787288532.8 1.20E+00
4074003803.0 1.29E+00
4321836648.9 1.37E+00
4543693530.4 1.44E+00
4738403453.7 1.50E+00
4920157755.8 1.56E+00
5088483373.1 1.61E+00
5227434036.0 1.66E+00
5367497781.8 1.70E+00

b. Pelat kayu
Perhitungan Radiasi

σ
No Ꜫ A (m²) T2 (K)
(W/m²K⁴)

1 0.85 0.006664 5.67E-08 309.30


2 0.85 0.006664 5.67E-08 315.10
3 0.85 0.006664 5.67E-08 318.80
4 0.85 0.006664 5.67E-08 321.20
5 0.85 0.006664 5.67E-08 323.00
6 0.85 0.006664 5.67E-08 324.50
7 0.85 0.006664 5.67E-08 325.80
8 0.85 0.006664 5.67E-08 326.90
9 0.85 0.006664 5.67E-08 327.80
10 0.85 0.006664 5.67E-08 328.90
11 0.85 0.006664 5.67E-08 329.60
12 0.85 0.006664 5.67E-08 330.40
13 0.85 0.006664 5.67E-08 331.10
14 0.85 0.006664 5.67E-08 331.80
15 0.85 0.006664 5.67E-08 332.50
16 0.85 0.006664 5.67E-08 333.00
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 27/15

17 0.85 0.006664 5.67E-08 333.60

rumus Data Diketahui

Perhitungan Radiasi

Tr (K) T2⁴-Tr⁴ (K⁴) q (W)

298.70 1191567342.5 3.83E-01


298.70 1897598963.3 6.09E-01
298.70 2368846159.8 7.61E-01
298.70 2683423383.5 8.62E-01
298.70 2924030274.5 9.39E-01
298.70 3127632683.6 1.00E+00
298.70 3306386924.6 1.06E+00
298.70 3459321175.8 1.11E+00
298.70 3585602857.6 1.15E+00
298.70 3741366092.1 1.20E+00
298.70 3841305293.1 1.23E+00
298.70 3956303862.0 1.27E+00
298.70 4057615205.9 1.30E+00
298.70 4159571158.3 1.34E+00
298.70 4262174447.6 1.37E+00
298.70 4335860354.5 1.39E+00
298.70 4424722651.4 1.42E+00
Data
Ꜫ x A x σ x (T₂⁴-Tr⁴ )
Diketahui

3. Perhitungan Konduksi
a. Akrilik Bening
Perhitungan Konduksi
q konveksi q radiasi q konduksi
(W) (W) (W)
0.671013 0.96008 1.631095
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 28/15

0.768000 1.08604 1.854044


0.856557 1.20187 2.058427
0.926119 1.29286 2.218975
0.985917 1.37151 2.357422
1.039260 1.44191 2.481170
1.085580 1.50370 2.589280
1.129142 1.56138 2.690520
1.168859 1.61480 2.783654
1.201809 1.65889 2.860699
1.234969 1.70334 2.938307

b. Pelat Kayu
Perhitungan Konduksi
q konveksi q radiasi q konduksi
(W) (W) (W)
0.413381825 0.382715824 0.7961
0.69723092 0.609483933 1.3067
0.887088296 0.76084236 1.6479
1.012906406 0.861880444 1.8748
1.108172561 0.939160226 2.0473
0.037579825 1.004554653 1.0421
1.258326495 1.061968174 2.3203
1.3178548 1.111088653 2.4289
1.366403052 1.151648675 2.5181
1.426379395 1.201677786 2.6281
1.46478038 1.233776948 2.6986
1.508486929 1.270712982 2.7792
1.547028135 1.303252859 2.8503
1.585247165 1.335999776 2.9212
1.623951965 1.368954608 2.9929
1.651784142 1.392621557 3.0444
1.684836678 1.421162962 3.1060

𝑞𝑘𝑜𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 = 𝑞"𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑘𝑠𝑖 + 𝑞"𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑠i


PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 29/15

4. Nilai k
a. Akrilik Bening
Konduktivitas Termal
dx (m) k (W/mK)
0.00500 0.04055
0.00500 0.04748
0.00500 0.05416
0.00500 0.05940
0.00500 0.06377
0.00500 0.06760
0.00500 0.07079
0.00500 0.07382
0.00500 0.07693
0.00500 0.07906
0.00500 0.08120

b. Pelat Kayu
Konduktivitas Termal

dx (m) k (W/mK)

0.00305 9.3636
0.00305 14.2332
0.00305 16.8939
0.00305 18.5332
0.00305 19.7704
0.00305 9.8727
0.00305 21.6629
0.00305 22.3438
0.00305 23.0483
0.00305 23.8146
0.00305 24.2065
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 30/15

0.00305 24.8027
0.00305 25.3066
0.00305 25.6693
0.00305 26.1620
0.00305 26.6121
0.00305 27.1506

Rumus :
𝐾 = 𝑞. 𝐿 / 𝐴. ∆T

IX. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN


a. Pembahasan :
Oleh : Salsabilla Rizki Amelia (191711025)
Setelah melakukan praktikum diatas dapat ditentukan bahwa nilai konduktivitas
suatu material sangat dipengaruhi oleh perbedaan temperatur permukaan benda yang
diberikan dan temperatur permukaan benda pada sisi sebaliknya. Semakin besar
perbedaan temperaturnya makan akan semakin kecil konduktivitas.
Pada pelat kayu, ketebalan kayu berpengaruh pada konduktivitas. semakin tebal
kayu tersebut meningkat maka besartemperatur yang terukur relatif mengalami
penurunan hal ini disebabkan saatdiberikan sumber panas pada kayu dari sisi yang
pertama ,panas akan mengalir melalui partikel-partikel penyusun kayu, sehingga
semakin tebal kayu maka panas yang menjalar dalam partikel kayu juga semakin
lamamencapai sisi kayu yang kedua. Oleh sebab itu semakin tebal kayu temperatur
yang terukur relatif semakin rendah atau mengalami penurunan. Sama halnya seperti
kayu, karena akrilik merupakan isolator maka ketebalan dari akrilik berpengaruh pada
konduktivitas.
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 31/15

Sejalan dengan itu, bahan dengan konduktivitas termal tinggi banyak digunakan
dalam aplikasi heat sink , dan bahan dengan konduktivitas termal rendah digunakan
sebagai insulasi termal, untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dibawah ini .Kebalikan
dari konduktivitas termal disebut resistivitas termal. nah konduktivitas termal = laju
aliran panas x jarak / ( luas x perbedaan suhu )

k= Q x L / ( A x ΔT)
Proses perpindahan kalor secara konduksi dilihat secara atomik merupakan
pertukaran energi kinetik antar molekul (atom), dimana partikel yang energinya rendah
dapat meningkat dengan menumbuk partikel dengan energi yang lebih tinggi. Sebelum
dipanaskan elektron dari logam bergetar pada posisi setimbang. Pada ujung logam
mulai dipanaskan, pada bagian ini atom dan elektron bergetar dengan amplitudo yang
makin membesar. Selanjutnya bertumbukan dengan atom dan elektron disekitarnya dan
memindahkan sebagian energinya. Kejadian ini berlanjut hingga pada atom dan
elektron di ujung logam yang satunya. Konduksi terjadi melalui getaran dan gerakan
elektron bebas.
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 32/15

Grafik konduktivitastermal akrilik bening terhadap temperatur.


PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 33/15

Grafik konduktivitas termal pelat kayu terhadap temperatur.

Dari grafik tersebut, bisa dilihat akrilik bening maupun pelat kayu memiliki grafik
yang cenderung naik karena keduanya isolator. Harga konduktivitas kalor material
isolasi berkisar antara 0,034 -0,21 W/m ºC. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan
temperatur akan meningkatkan harga konduktivitas kalor material isolasi ( Raldi, 2002
: 142 ).
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 34/15

b. Kesimpulan :

1. Perpindahan panas secara konduksi adalah proses perpindahan kalor


dimana panas mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat
yang suhunya lebih rendah, tetapi medianya tetap. Perpindahan
kalor secara konduksi tidak hanya terjadi pada padatan saja tetapi
bisa juga terjadi pada cairan ataupun gas, hanya saja konduktivitas
terbesar pada padatan.
2. Rumus umum untuk perpindahan panas secara konduksi adalah
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan panas konduksi
ialah: koefisien konduksi / konduktivitas termal (k), luas area
perpindahan panas (A), perbedaan suhu (dT), dan panjang bahan (L
atau dx).
4. Pada bagian batas antara dua benda padat bersentuhan, terjadi
tahanan kontak termal yang menyebabkan penurunan suhu secara
tiba-tiba. Tahanan kontak termal muncul akibat adanya
ketidaksempurnaan pada bidang pertemuan kedua benda, sehingga
kekosongan yang ada diisi oleh fluida (gas/udara) yang akan
memberikan tahanan baru terhadap perpindahan panas konduksi
pada sistem tersebut. Rumus umum bagi tahanan kontak termal :
5. Perubahan suhu dapat mempengaruhi konduktivitas termal.
Umumnya untuk semua jenis zat, semakin besar suhu, maka
semakin besar konduktivitas termalnya:dengan k0 adalah
konduktivitas termal pada saat T = 0 °C dan β adalah koefisien muai
termal untuk dua dimensi (luas).
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 35/15

X. TUGAS
Jawablah pertanyaan berikut untuk dimasukkan ke dalam laporan
praktikum (setelah pembahasan):
1. Bandingkan nilai konduktivitas termal pelat akrilik dari hasil
perhitungan anda dengan data yang ada di berbagai referensi lainnya.
Lakukan analisis berbagai faktor penyebab perbedaan yang terjadi
(silahkan merujuk pada metoda ASTM C518 – 98).
Jawab :
Nilai konduktivitas termal pada saat perhitungan dalam data praktikum
memukan angka untuk k untuk akrilik adalah sebesar 0,308 WimK 0,316
W/mK dan 0,324 Wim sedangkan pada pelat kaya nilai k nya adalah
0,376 W/mK, 0,382 W/mk. dan 0,390 W/mK Dari data perhitungan
tersebut kita mengetahui adanya perbedaan yang terjadi dengan nilai
konduktivitas pada teori dan pada saat praktikum. Untuk nilai k akrilik
yang ada di teori adalah sebesar 0.19 W/mK dan untuk kayu adalah 0.17
W/mK. Jika merujuk pada metoda ASTM CS18-98 kesalahan dapat
terjadi alabat analisa dari pengamat yang kurang bauk Hal lain yang
memengaruhinya adalah yaitu pada saat pengkalkulasian data sehingga
basil yang didapat berbeda dengan hasil dari teori Pada praktikum juga
nilai konduktivitas termal dari kayu malah lebih besar dibanding dengan
akrilik menurut saya hal ini terjadi akabut dari percobaan lama waktu
akrilik dan kayu berbeda Kayu pada saat percobaan mendapatkan
perlakuan lama waktu yang lebih lama dibandingkan dengan akrilik

2. Apa yang akan terjadi apabila pelat akrilik dalam percobaan dicat
hitam?. Jelaskan perubahan sifat properti material yang mungkin
terjadi dan dampaknya terhadap nilai konduktivitas dan laju
PRAKTIKUM KONDUKSI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester, Tahun Ajaran : Ganjil, 2020/2021 Praktikum : 1
Durasi Praktikum : 200 menit Halaman : 36/15

perpindahan panas.
Jawab :
Pelat akrilik apabila dicat hitam akan memiliki peningkatan
konduktivitas termal karena ada pengaruh absorbvitas dari warna
hitam yang menyerap panas secara maksimal kemudian laju
perpindahan panasnya semakin besar karena benda yang berwarn
hitam (gelap) memiliki emisivitas mendekati satu.

3. Temukan contoh berbagai manfaat lain dari pengukuran konduktivitas di


berbagai bidang pekerjaan.
Jawab:
a. Pada bidang geografis konduktivitas bisa di gunakan untuk
mengukur pH tanah sebelum untuk di gunakan membangun
bangunan.
b. Pada bidang farmasi, perpipaan dan wadah Pengolahan di
bersihkan secara periodik dan disanitasi dalam prosedur yang
inamakan Clean in Place (CIP) / Pembersih alat.Kondutivitas
digunakan untuk mengontrol CIP, biasanya kandungan sondium
hydroxide, dan untuk mengetahui secara pasti pembilasan telah
sempurna.
c. Plantasi desanilasi untuk air minum, baik secara termal maupun
reverse osmosi membutuhkan pengukuran konduktivitas untuk
memonitoring penghilang padatan ion terlarut secara sempurna dari
air mentah.

Anda mungkin juga menyukai