Anda di halaman 1dari 2

Pendekatan penelitian

Dalam penelitian dikenal dua macam pendekatan penelitian:


1. Kuantitatif: berdasarkan landasan filosofi positivisme dan rasionalisme. Pandangan
positiviseme bahwa pengalaman bersifat obyektif yang bisa diukur. Proses penelitian
cenderung menggunakan logika matematik, memanipulasi variabel yang dapat diukur
secara kuantitatif, dan mencari hukum universal. Penelitian cenderung menekankan
pada usaha untuk mencari kebenaran empirik sensual, yang dapat diukur dan diamati.
2. Kualitatif berdasarkan filosofi fenomenologi, antropologi, dan interaksi simbolik.
Fenomenologi diartikan sebagai orientasi teoritis dalam memahami tingkah laku
manusia didasarkan pada kerangka acuan si pelaku. Proses penelitian lebih
menekankan pada usaha untuk memahami makna dari suatu kejadian atau interaksi
orang dalam suatu situasi tertentu. Proses penelitian lebih menekankan pada usaha
untuk masuk ke dalam dunia konseptual subyek penelitian dalam rangka memahami
apa dan bagaimana makna yang disusun subyek penelitian di sekitar kejadian yang
diteliti. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada usaha untuk menelaah suatu
fenomena sosial secara wajar dan alami melalui pengamatan, wawancara atau metode
penggalian data kualitatif lainnya secara mendalam.

Karakteristik penelitian kualitatif


1. Latar alamiah: latar alamiah atau konteks dari suatu keutuhan (entity). Hal ini
dilakukan karena ontologi alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai
keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. Asumsinya: a)
tindakan pengamatan mempengaruhi apa yang dilihat, karena itu hubungan penelitian
harus mengambil tempat pada keutuhan dalam konteks untuk keperluan pemahaman,
b) konteks sangat menentukan dalam menetapkan apakah suatu penemuan
mempunyai arti bagi konteks lainnya, yang berarti bahwa suatu fenomena harus
diteliti dalam keseluruhan pengaruh lapangan, c) sebagai struktur nilai kontekstual
bersifat determinatif terhadap apa yang akan dicari.
2. Manusia sebagai alat (instrumen)
3. Metode kualitatif: menggunakan pengamatan, wawancara, dan penelaahan dokumen.
4. Analisis data secara induktif: dengan analisis ini, berarti bahwa upaya pencarian data
bukan dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan sebelum
penelitian diadakah. Analisis ini lebih merupakan pembentukan absraksi berdasarkan
bagian-bagian yang telah dikumpulkan.
5. Teori dari dasar (grounded theory)
6. Dekskriptif
7. Lebih mementingkan proses daripada hasil
8. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus
9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data
10. Desain yang bersifat sementara
11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama

Kriteria ilmiah:
1. Jika yang dimaksudkan ilmiah adalah ketersediaan data yang konkret atau empirik
dan dapat diukur dengan angka dalam rumus statistik, jelas metode penelitian
kualitatif tidak ilmiah. Sejak awal kelahirannya, metode penelitian kualitatif
dimaksudkan untuk menangkap arti secara mendalam dari suatu peristiwa,
gejala, fakta, realitas dan masalah tertentu. Justru untuk memperoleh arti yang
mendalam itu tidak mungkin dilalui hanya dengan melihat yang tampak (empirik)
lewat kuesioner dan uji laboratorium dan analisis statistik. Kedalaman makna hanya
bisa dilalui dengan wawancara mendalam dan obervasi menyeluruh pada peristiwa
yang diteliti.
2.

Anda mungkin juga menyukai