Anda di halaman 1dari 15

EFEKTIFITAS TERAPI SHALAT TAHAJUD DALAM

MENINGKATKAN KONTROL DIRI BAGI MAHASISWA


YANG MENGALAMI STRESS RESPON SYNDROME
(Penelitian Pada Mahasiswa Tasawuf Psikoterafi B
Angkatan 2016)

Proposal Penelitian Skripsi


Diajukan Kepada Program Studi Tasawuf Dan Psikoterafi

Disusun Oleh
Deni Dwi Ramdani
1151040057

JURUSAN TASAWIF PSIKOTERAFI


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2019

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Allah swt. Menciptakan manusia untuk selalu beribadah kepada-nya
dengan niatan yang lurus. Beribadah kepada Allah swt. Merupakan suatu sarana
bagi seorang hamba untuk mampu mendekatkan diri dan mengenal kepada sang
Khaliq, sebagai Rabb-Nya atau tuhannya. Seorang hamba yang rajin dan tekun
dalam beribadah, diharapkan di dalam kehidupannya akan mampu mendapatkan
serta melahirkan motivasi yang kuat untuk menjadi insan yang bermanfaat,
istiqomah dalam dzikrullah, memiliki keinginan yang kuat dalam menuntut ilmu,
dan mudawamah dalam melakukan pendekatan diri dengan Allah swt.
Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an:
ِ ‫ْج َّن واِإْل نْس ِإاَّل لِي ْعب ُد‬
)56( ‫ون‬ ِ ُ ‫وما َخلَ ْق‬
ُ َ َ َ ‫ت ال‬ ََ
Artinya : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-ku“. (QS. Adz-Zariyat: 56)1
Sebagai seorang muslim yang menjadikan ibadah sebagai salah satu
motivator untuk kecerdasan di kehidupan sehari-harinya. Maka, ia akan memiliki
sebuah kesucian jiwa dalam dirinya, hati selamat, akal sehat, serta ruh-nya
berdaya. Sehingga dalam dirinya telah masuk dalam benteng rahmat Allah Swt.
Serta dia akan senantiasa dijaga oleh para malaikat Allah Swt.
Sedangkan sarana beribadah untuk mendekatkan diri pada-Nya, dalam
agama Islam Allah telah memberikan fasilitas yang sangat bagus dan istimewa ,
seperti : shalat, puasa, haji, zakat, dzikrullah, berdoa, tilawatil Qur’an, itikaf,
shadaqah, Iqraul Qur’an dan bertasbih.
Shalat memiliki sebuah arti secara harfiyah, bahwa shalat itu mampu
mencegah manusia dari mereka untuk melakukan perbuatan keji dan munkar,
sedangkan jika shalat dimaknai sebagai simbolis dari keseluruh ibadah, maka
seseorang diharapkan mampu memiliki pribadi yang teguh sebagai hamba Allah

1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: J-Art, 2004), h. 520

2
Swt yang memiliki tugas pokoknya untuk berbakti hanya kepada Allah Swt
semata.2
Ibadah Shalat mempunyai kedudukan yang amat sangat penting dalam
tegaknya Islam, sebab shalat merupakan fondasi yang kukuh bagi tegaknya agama
Islam bahkan sampai diibaratkan dalam hadisnya Nabi Saw shalat itu tiangnya
agama. Adapun agama dikatakan sebagai kebutuhan psikis karna secara naluriah
manusia itu dalam dirinya berupanya memenuhi semua kebutuhannya. Ketika
manusia mengalami kegagalan dalam upaya tersebut manusia akan merasa resah,
gelisah bahkan sampai putus asa. Dengan adanya goncangan jiwa pada diri
manusia yang tidak mampu menemukan kebahagiaan. Untuk mampu bisa lepas
dari dilema tersebut, maka manusia memerlukan bimbingan agama, sebab hanya
agamalah satu-satunya upaya yang mampu menunjukan jalan keluarnya, sehingga
manusia kembali tentram dan bahagia dalam kehidupannya.3
Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna jika dibandingkan
dengan makhluk ciptaan tuhan lainnya, sebab manusia dibekali dengan akal dan
hati agar mampu menjalani kehidupan dan mengontrol setiap hal yang
dihadapinya. Sebab sejatinya kehidupan adalah masalah, baik itu masalah yang
berhubungan dengan kehidupan internal maupun dengan eksternal. Dari sekian
permasalahan yang timbul, maka butuh jalan penyelesaian yang amat sangat
serius sehingga mampu menghasilkan keputusan yang positif baik untuk dirinya
maupun orang lain.
Melihat penomena dewasa ini, yang terjadi dikalangan pelajar ataupun
mahasiswa adalah kondisi kehidupan mahasiswa, baik itu latar belakang
pendidikan maupun latar belakang ekonominya yang amat memiliki peran dalam
perkembangan mental dan emosionalnya. Penulis mengambil amtsal dalam
penelitian ini yakni, kehidupan mahasiswa dengan latar belakang pendidikan yang
mengedepankan nilai disiplin dan tanggung jawab akan jauh berbeda kondisi
mental dan emosionalnya dengan mahasiswa yang memilki latar belakang

2
Heru Juabdin Sada, “Konsep Pembentukan Kepribadian Anak dalam Perspektif Al-Qur’an” (Al
Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, volume 6, November 2015 ), hlm. 117.
3
Chairul Anwar, Hakikat Manusia dalam Pendidikan sebuah Tinjauan Filosofis, (Yogyakarta:
SUKA-Press, 2014), hlm.41.

3
pendidikan rendah. Tatkala mereka dihadapkan dengan sebuah permasalahan
maka akan berbeda pula cara menyikapi dan menyelesaikannya. Bagi mereka
yang memiliki disiplin dan tanggung jawab yang rendah mereka rentan sekali
sangat mudah untuk berputus asa sehingga timbullah dalam dirinya rasa tidak
percaya diri, hal ini yang akan memicu timbulnya stress respons sindrom. Stres
semacam ini merupakan gangguan pada diri manusia dengan gejala emosional
yang secara klinis serta terjadi sebagai sebuah respon atas satu atau lebih stresor
yang nyata. Dikalangan mahasiswa sendiri sering terlihat atau terjadi adanya
distress emosional yang melebihi batas normal.
Gangguan diatas masih mampu diselesaikan atau disembuhkan dengan
cara apabila seorang stressor dipindahkan cara belajarnya dengan melakukan
kegiatan lain seperti bimbingan mental atau spiritual, diantaranya adalah shalat
tahajud. Shalat merupakan suatu ibadah yang hubungannya langsung dengan sang
khalik. Shalat juga dipandang sebagai bentuk doa dalam hati yang khusyu. Dalam
sebuah hadis riwayat Muslim, dari Abu Hurairah r.a, mengatakan bahwa
Rasulullah Saw bersabda, salah satu shalat sunnah yang utama selain shalat fardu
adalah shalat malam (Tahajud), sebab shalat ini merupakan salah satu doa yang
mustajabah dipanjatkan oleh seorang hamba kepada rabb-nya.4 shalat tahajud
memiliki dimensi dzikrullah dan dampak psikologis yang dahsyat pada jiwa
seseorang. Dengan mengingat Allah, maka jiwa seseorang akan merasa lebih
adem dan tenang. Ketenangan dan ketentraman yang didapat dengan
melaksanakan shalat tahajud, memiliki nilai spiritual yang amat tinggi. Hal ini
disebabkan karena dalam shalat tahajud terdapat dimensi dzikrullah (Mengingat
Allah).5
Shalat tahajud sebagaimana disebutkan, bahwa shalat ini dilakukan pada
waktu tengah malam, yang mana pada saat tersebut kebanyakan manusia terlelap
tidurnya dan berbagai aktifitas berhenti sebab waktu tersebut waktunya untuk
beristirahat. Keadaan tersebut membuat suasana menjadi hening, sunyi dan

4
Hilmi al-Khuli, Ajaibnya Gerakan Shalat, (Yogyakarta: redaksi divapress, 2013), hlm 27
5
Sholeh Moh, Terapi Shalat Tahajud Menyembuhkan Berbagai Penyakit, (Jakarta: Noura Books,
2012), hlm 81

4
tenang. Dalam Kondisi seperti ini sangat menunjang bagi konsentrasi seseorang
yang ingin ber-taqarrub ilaallah.
Bagi seorang hamba yang melaksanakan ibadah shalat tahajud dalam
rangka untuk ber-taqarrub ilaallah disertai dengan hati yang ikhlas, maka hal ini
merupakan suatu kenikmatan pada dirinya. Di samping kondisi eksternal, maka
terdapat kondisi internal yang ada dalam diri seorang hamba, yakni suatu kondisi
yang dirasakan oleh psikis manusia sebagai sebuah ketenangan. Melaksanakan
shalat tahajud dengan hati penuh ikhlas dan hanya mengharap ridla Allah bagi
setiao orang yang beriman maka akan mampu menciptakan ketenangan dan
ketentraman di dalam hati mereka. Sehingga dengan begitu, shalat tahajud ini
akan menjadi salah satu sarana yang amat sangat penting dalam rangka
melaksanakan terapi untuk menghadirkan rasa tuma’ninah dalam diri.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti terkait
shalat tahajud tersebut, penelitian penulis berjudul : “EFEKTIFITAS TERAPI
SHALAT TAHAJUD DALAM MENINGKATKAN KONTROL DIRI BAGI
MAHASISWA YANG MENGALAMI STRESS RESPON SYNDROME”.
Adapun pembatasan pada penelitian penulis yakni penelitian ini dilakukan
terhadap mahasiswa psikoterafi B angkatan 2016 pada tingkat akhir yang sedang
menyelesaikan skripsi, diantara mereka banyak diantaranya yang sudah bekerja,
berkeluarga, dan lain sebagainya. Sehingga memiliki kesibukan lain bahkan
merasa terbebani dengan keadaan karena masalah ekonomi. Sehingga
menyebabkan stres pada kondisi fisik atau mental emosionalnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana efektifitas terapi shalat tahajud dalam meningkatkan control diri
bagi mahasiswa tasawuf psikoterafi B angkatan 2016 yang mengalami stress
respon syndrome?
2. Bagairnana dampak terapi shalat tahajud dalam meningkatkan kontrol diri bagi
mahasiswa tasawuf psikoterafi B angkatan 2016 yang mengalami stress respon
syndrome?

5
C. Tujuan Penelitian
Melalui penelitian ini, Penulis bertujuan :
1. Untuk megetahui efektifitas terapi shalat tahajud dalam mcningkatkan kontrol
diri bagi mahasiswa tasawuf psikoterafi B angkatan 2016 yang mengalami
stress respon syndrome
2. Untuk mengetahui dampak terapi shalat tahajud dalam meningkatkan kontrol
diri bagi mahasiswa tasawuf psikoterafi B angkatan 2016 yang mengalami
stress respon syndrome

D. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, Penulis berharap agar penelitian ini :
1. Secara akademis
Dapat memberi manfa'at bagi Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung
Fakultas Ushuluddin Prodi Tasawuf dan Psikoterapi juga untuk menambah
informasi bagi kepustakaan sehingga menjadi rujukan dalam kegiatan literasi
dan penelitian literasi yang berhubungan dengan terapi shalat tahajud dalam
meningkatkan kontrol diri bagi mahasiswa yang mengalami stress respon
syndrome.
2. Secara Praktis
Diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan pemahaman secara
konkrit dan faktual tentang terapi shalat tahajud terhadap stress respon
syndrome.

E. Tinjauan Pustaka
1. Landasan Teori
a. Pengertian Shalat Tahajud
Shalat merupakan suatu proses mencurahkan berbagai emosi yang
membebani jiwa seseorang, terutama ketika berada ditengah-tengah sujud.
Rasulullah saw bersabda, “situasi seorang hamba yang paling dekat
dengan rabb-nya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah
berdoa.”(H.R Muslim)

6
Dalam sujud, terwujudlah munajat yang khusyuk disertai dengan
keikhlasan yang tidak tedapat unsur riya didalamnya. Orang yang
melakukan shalat mereka menumpahkan kecemasan yang mengisi hatinya
dalam kalima-kalimat yang membebani jiwanya. Psikologi menguatkan
bahwa ketika seseorang merasa berat karena dadanya telah lelah maka dia
akan mendapatkan ketenangan ketika dia mencurahkan isi hatinya kepada
yang lebih dekat dengan dirinya. Lalu, bagaimana keadaan seseorang
ketika dia dalam keadaan sujud. Kita mengadu kepada allah swt yang
maha pemurah lagi maha penyayang serta maha kuasa atas segala sesuatu.
Sesungguhnya dalam pengaduan kita kepada tuhan terdapat suatu proses
mendekatkan diri kepada allah dan didalam do’a yang dipanjatkan terdapat
pahala ketaatan. Maka dari itu suatu proses pendekatan diri dengan tuhan
akan menjadikan nilai ibadah dan obat untuk jiwa. 6
Shalat menempati kedudukan yang amat sangat penting dalam
ajaran islam, sebab shalat merupakan salah satu bentuk perwujudan
tertingga dan bentuk tertinggi dalam penghambaan seorang hamba kepada
tuhannya.7 disamping itu gerakan dalam dhalat merupakan gerakan yang
unik dan fenomenal yang allah hadiahkan bagi kaum muslim sebab
didalamnya terdapat sebuah ritual yang dinamis, menggabungkan antara
keseimbangan jasmani dan rohani. Didalamnya terdapat pula gerakan
olahraga yang terbukti secara medis (kedokteran) mampu memberikan
manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.
Dalam sebuah buku “home tested recipes and the secrets of healing
medical” buku ini isinya berupa kumpulan artikel yang ditulis oleh penulis
amerika, cetakan tahun 1993. Menyatakan bahwa bangun malam dan
melakukan gerakan olahraga ringan didalam rumah, serta membasuh air
dan memijat-mijat jari mempunyai manfaat yang banyak bagi kesehatan. 8
shalat lail atau shalat malam merupakan amalan yang dihidupkan di
6
Muhammad Bahnasi, Shalat Sebagai Terapi Psikologi, (Bandung: Mizani Pustaka, 2007), hlm
62
7
Hasan el-Qudsy, Rahasia Gerakan dan Bacaan Shalat, ( Surakarta: ziyad Visi Media, 2012) hlm
22
8
Manshur Abdul Hakim Muhammad, Berobat dengan Shalat, ( Grogol: Al-Hambra, 2011) hlm 23

7
keheningan malam. Saat orang-orang tidur terlelap, saat itulah suasana
seseorang yang melaksanakan shalat tahajud akan semakin khusuk. Sebuah
hadist menyebutkan bahwa shalat yang lebih utama sesudah shalat lima
waktu adalah shalat malam. Dari abu hurairah r.a berkata, nabi muhammad
saw bersabda:“puasa yang paling utama setelah puasa bulan ramadhan
adalah puasa bulan muharam, dan shalat yang paling utama setelah
shalat fardhu adalah shalat pada waktu malam” (H.R.Muslim). Jadi
shalat tahajud adalah ibadah shalat sunah yang paling utama setelah shalat
fardhu dibandingkan dengan shalat sunah yang lainnya.9
b. Dalil Shalat Tahajud
Shalat Tahajjud adalah salah satu diantara shalat Sunnah yang
dilakukan di waktu malam, di saat-saat suasana sunyi sepi sehingga kita
tenang melakukannya dan menambah kekhusyu’an. Shalat tahajjud adalah
shalat yang lebih utama sesudah shalat fardhu dan di unggulkan pahalanya
serta istimewa. Betapa tidak! Sebab, alangkah beratnya untuk bangun di
tengah malam pada waktu sedang nyenyak tidur. Tetapi orang yang
beriman sanggup mengorbankan kesenangannya karena mengharapkan
ridha Allah Swt. Alangkah bahagianya kalau setiap malam kita dapat
mengikhtiarkan untuk mengamalkan shalat Tahajjud. Dan bacalah (pada
shalat malam itu) apa yang mudah dibaca, zikir, membaca Qur’an dan
sebagainya. Keutamaannya menurut sabda Rasulullah saw :10

‫صالَةُاللَّْي ِل‬ ِ ِ َّ ‫ضل‬


َ ‫الم ْكُت ْوبَة‬
َ ‫الصالَة َب ْع َد‬ ُ َ ْ‫َأف‬
Artinya: Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu ialah shalat
Tahajjud.

Keunggulannya ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Isro Ayat 79:

9
Muhammad Muhyidin, Tahajud Sangat Menakjubkan, (Yogyakarta: redaksi divapress, 2013),
hlm 13
10
Esa Agung Gumelar, Panduan Ibadah Ponpes Ulumuddin, (Cirebon :Ulumuddin Press,
2019),hlm. 17

8
 ‫ك َم َق ًاما َّم ْح ُم ْو ًدا‬
َ ُّ‫ك َرب‬
َ َ‫سى اَ ْن َّي ْب َعـث‬ ‌َۖ َّ‫َو ِم َن الَّْي ِل َفَت َه َّج ْدبِ ِه نَافِلَةً ل‬
ٰۤ ‫ك َع‬

Artinya : Hendaklah kamu gunakan sebagian waktu malam itu untuk shalat
dan pada sebagian malam hari Tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-Mu
Keistimewaannya sesuai sabda Nabi Muhammad Saw :
ِ ‫الص الِ ِح ْين َق ْبلَ ُكم وِإ َّن قِي ام اللَّْي ِل ُقرب ةٌ ِإ‬ ِ
‫الى‬
َ ‫لى اهلل َت َع‬
َ َْ َ َ َْ َ ُ ‫َعلَْي ُك ْم بِقيَ ِام اللَّْي ِل فَِإ نَّهُ َد‬
َّ ‫َأب‬

‫الج َس ِد‬ ِ ِ ِ َّ ِ‫وتَ ْك ِف ْير ل‬


َ ‫لسيَِّئات َو َم ْن َهاةٌ َع ِن اِإل ثْ ِم َو َمط َْر َدةٌ للدَّاء َع ِن‬ ٌ َ
Artinya : Hendaklah kamu sekalian bangun tengah malam untuk
mengerjakan qiamulail (Tahajjud) sesungguhnya shalat Tahajjud itu
pekerjaan orang-orang yang shaleh sebelum kamu dan Tahajjud itu dapat
mendekatkan diri pada Allah menghapus perbuatan tecela mencegah
perbuatan dosa menghindarkan penyakit dari tubuhmu. (HR Jabir bin Ali)
c. Hukum Shalat Tahajud
Hukum melaksanakan shalat tahajud adalah sunnah muakad, sunnah
yang amat sangat dianjurkan oleh Nabi Saw. Sebuah riwayat dari Ali bin
Abi Thalib ra, yang menyampaikan bahwa Rasulullah SAW datang kepadai
dan kepad.a putri beliau Fatimah pada malam hari, lalu beliau berkata,
mengapa kalian tidak shalat?", (Ali) berkata "wahai Rasulullah, jiwa kami
ada di tangan Allah, jika Allah berkehendak membangunkan kami (untuk
shalat) tentu kami akan bangun, Nabi Muhammad SAW kemudian pergi
ketika kami rnengatakan begitu dan beliau sama sekali tidak membalas
kami, kemudian aku mendengamya sambil memukul pahanya.11
d. Keutamaan Shalat Tahajud
Shalat tahajud menjadi shalat yang istimewa, karena tidak ada satu
shalat sunah pun yang dianjurkan oleh Al-Qur’an kecuali shalat tahajud.
Dalam hadist lain dijelaskan bahwa setiap dua periga malam Allah SWT
turun kelangit pertama sambil berseru. “Hamba-Ku yang sedang ruku’ dan
sujud melaksanakan shalat tahajud, permintaanmu akan Aku beri, do’amu
akan Aku kabukan, dosamu akan Aku ampuni”.12 Selain itu hadist yang
11
Khalilurahman al-Mahfani dan Abdurahman Hamdi, Kitab Lengkap Panduan Shalat, (Jakarta :
Wahyu Qalbu, 2016) hlm 436
12
Opcit, Berobat dengan Shalat, (Grogol: Al-Hambra,2011) hlm 25

9
diriwayatkan oleh Tabrani dijelaskan bahwa shalat tahajud merupakan
kebiasaan yang dilakukan oleh para orang-orang shaleh di zaman dulu
yang dipercaya dapat membantu menyembuhkan penyakit fisik maupun
psikis.13
Manfaat shalat tahajud dapat dilihat dari segi kesehatan jasmani
dan kesehatan rohani. Menghapus dosa, mendatangkan ketenangan hati,
menjauhkan dari penyakit, mencegah dan mengobati penyakit pada sistem
tulang, otot, mencegah dan mengobati penyakit pernafasan, mengurangi
stress dan meningkatkan daya tahan tubuh. Al-Razi, dokter sekaligus
filosof muslim mengatakan bahwa, tugas seorang dokter itu bukan hanya
mengetahui salah satu tugas yang ditekuni melainkan disamping
mengetahui tentang kesehatan jasmani dituntut juga mengetahui kesehatan
jiwa. Hal itu menurutnya dilakukan untuk menjaga keseimbangan jiwa
dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya, keseimbangan ini sangat penting
bagi manusia, agar tidak terjadi keadaan yang minus atau berlebihan. Hal
ini menunjukkan urgensinya melalui suatu pengetahuan tentang psikis.
Pengetahuan psikis ini tidak hanya sekedar berfungsi untuk memahami
kepribadian manusia, tetapi juga untuk pengobatan penyakit jasmaniah
dan rohaniah. Banyak diantara kelainan jasmani diakibatkan oleh kelainan
jiwa pada manusia. Penyakit jiwa seperti stres, dengki, iri hati,dendam,
tidak bisa mengendalikan emosi dan lainnya sering kali menjadi penyebab
utama penyakit jasmani.
2. Teori Stress Respon Syndrome
Dewasa ini perubahan tata nilai kehidupan berjalan begitu cepat
karena pengaruh globalisasi. Masyarakat menghadapi masalah yang
semakin beragam sebagai akibat modernisasi dan perkembangan dunia.
Masalah hubungan sosial dan tuntutan lingkungan seiring harapan untuk
meningkatkan pencapaian diri ketidaksanggupan pribadi untuk memenuhi
tuntutan tersebut bisa menimbulkan stres dalam diri seseorang. Beberapa

13
Opcit , Shalat Sebagai Terapi Psikologi, (Bandung: Mizani Pustaka, 2007) hlm 26

10
faktor penyebab umum dari stres antara lain: masalah pekerjaan, ujian,
problem rumah tangga, sakit, kurang tidur dan banyak lainnya.
Perubahan psikososial dapat merupakan tekanan mental (stressor
psikosial) sehingga bagi sebagian individu dapat menimbulkan perubahan
dalam kehidupan dan berusaha beradaptasi untuk menanggulanginya.
Stresor psikososial, seperti perceraian dalam rumah tangga, masalah orang
tua dengan banyaknya kenakalan remaja, hubungan interpersonal yang
tidak baik dengan teman dan sebagainya. Namun, tidak semua orang dapat
beradaptasi dan mengatasi stressor akibat perubahan tersebut sehingga
sehingga ada yang mengalami stres,gangguan penyesuaian diri, maupun
sakit.14
Stres merupakan istilah yang membingungkan karena adanya
pendapat-pendapat yang sangat beranekaragam. Dalam arti umum stres
merupakan pola reaksi serta adaptasi umum, dalam arti pola reaksi
menghadapi stresor, yang dapat berasal dari dalam maupun luar individu
yang bersangkutan, dapat nyata maupun tidak nyata sifatnya. Stres sendiri
dapat berbentuk bermacam-macam tergantung dan ciri-ciri individu yang
bersangkutan, kemampuan untuk menghadapi (coping skills) dan sifat
stresor yang dihadapinya (Cameron dan Meichenbaum).
Ini semua menurut Kaplan dan Sadock ditinjau dari segi dinamik,
merupakan fungsi dan ego. Mereka menekankan pula adany sumber
sumber pribadi serta mekanisme pertahanan sebagai ciri yang khusus
individu tersebut. Bila ego berfungsi baik maka semuanya berada dalam
keseimbangan. Apabila stresor yang dihadapi dapat diatasi secara
memadai tidak akan timbul stres. Bila terjadi ketidakmampuan, baru akan
timbul stres. Tidak selamanya seseorang yang punya kemampuan
mengatasi berhasil dengan pengatasan stresor. Sesudah stresor dapat
diatasi individu akan cenderung kembali kepada keseimbangan semul Bila

14
Maramis, W.F, Ilmu Kedokteran Jiwa, (Surabaya: Airlangga University Press.tt), hlm. 24

11
gangguan keseimbangan ini terjadi cukup lama akan timbul ansietas
kronik15
Dari pendapat diatas dapat dipahami bahwa seseorang yang terkena
stress respon syndrome, dia akan melakukan perbuatan yang diluar control
dirinya bahkan terkadang perbuatan tersebut membahayakan dirinya dan
orang lain. Sehingga harus segera dilakukan pengendalian untuk
mengembalikan kondisi emosinya ke tahap awal dalam kesadarannya.
Stress merupakan suatu keadaan yang terjadi pada diri seseorang
karena tuntutan atau tantangan sementara keadaan individu tersebut belum
siap atau diluar kemampuannya dan dia merasa kesulitan untuk mencari
solusiya. Respon berasal dari kata resfonse yang berarti jawaban, balasan
atau tanggapan (reaction)"16, dalam kamus besar bahasa Indonesia respon
berarti tanggapan reaksi dan jawaban. 17 Keadaan berupa jawaban, atau
balasan yang menimpa seseorang diluar control dirinya adalah sebagai
reaksi atas keadaan yang menimpa jiwanya karena goncangan emosi atau
keadaan yang tidak nyaman karena permasalahan sedang dihadapinya.
Syndrome merupakan himpunan gejala atau tanda yang terjadi
serentak dan menandakan ketidak nonnalan tertentu hal-hal (seperti emosi
atau tindakan) yang biasanya bersama-sama mernbentuk Pola yang dapat
diidentifikasi.18
Melalui Iatihan pelaksanaan shalat tahajud yang continue
diharapakan meniadi alternative yang efektif untuk mengendalikan dan
mengembalikan kondisi seseorang yang terkena stress respon syndrome
Shalat tahajud dijadikan alternatif dalam menyelesaikan masalah, karena
ada banyak kelebihan dibandingkan dengan shalat sunnah yang lainnya
dari waktu pelaksanaannya sampai kekuatan dalil yang tercantum dalam

15
Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Kaplan and Sadock's Synopsis of Psychia try, Behavioral
Sciences, Clinical Psychiatry. seventhed. Baltimore: Williams & Wilkins, 2004, hlm.1
16
John M. Echoles dan Hasan Shadily, Kamus Bahasa Inggris dan Indonesia, cet 27 (Jakarta :PT
Gramedia, 2003) hlm. 481
17
Hasan Alwi dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia: Departemen Pendidikan cet 3, (Jakarta : Balai
Pustaka, 2005) hlm 952
18
(https://kbbi.web..id/sindrom.html)

12
al-Qur’an dan hadis. Sehingga sangat tepat apabila kita dihadapkan dengan
berbagai permasalahan dan bermunajat mengerjakan shalat malam/tahajud.

F. Kerangka Berpikir
Shalat tahajud sebagaimana dijelaskan diatas bahwa shalat tahajud adalah
ibadah yang sangat dianjurkan karena banyak keutamaan yang akan dirasakan
oleh orang yang mengerjakannya. Dari sisi kesehatan fisik akan Iebih terasa
karena orang yang akan shalat tahajud di sepertiga malam dia akan mandi dan
berwudlu otomatis tubuh akan merasa segar, memilki semangat dan harapan yang
besar dalam menjalani kehidupannya, Dari sisi nilai ibadah, dia akan merasakan
manisnya melaksanakan shalat karena melakukannya dengan penuh kekhusyu'an
dapat berkomunikasi dengan Rabbnya tanpa terganggu dengan situasi atau
keadaan karena dalam keadaan sunyi dan sepi dapat memfokuskan khusus untuk
mengadu dan berrnunajat kepada Allah SWT.
Guncangan jiwa atau stress yang dialami oleh seorang mahasiswa dapat
diatasi dengan istiqamah menjaga shalat malam suasana sepi dan sunyi akan cepat
merefresh keadaan jiwa yang sedang mengalami kebingungan dan kekacauan,
Setelah Penulis mengamati dan memahami berbagai definisi tentang shalat
tahajud dan stress respon syndrome, maka dapat disimpulkan bahwa ibadah yang
dilakukan secara continue baik dalam kuantitas atau kualitasnya lebih efektif
mengontrol keadaan seseorang yang mengalami masalah tekanan dari luar secara
pribadi, sehingga mereka mampu mengendalikannya menjadi sebuah kesadaran
murni yang akan menuntunnya menuju kebaikan dalam emosinya ataupun
pcrbuatannya.
Dari uraian diatas diharapkan generasi muda sebagai rulang punggung
agama dan tonggak negara mereka memilki fisik dan psikis sehat, stabil, kuat,
dan mampu mengendalikan emosi juga menyelesaikan pemasalahan yang
dihadapinya dengan bijak. Sehingga dari mereka lahir ide-ide atau gagasan yang
akan membawa perubahan lebih baik untuk kemajuan agama bangsa dan negara.
Sebaliknya apabila mahasiswa sebagai generasi yang akan melanjutkan
perjuangan para pendahulunya tetapi kondisi fisik dan psikisnya lemah, tentu

13
tidak akan dapat membawa perubahan dan kemajuan untuk agama atau bangsa
dan negara. Berdasarkan kerangka berpikir diatas maka dapat disimpulkan bahwa
secara teoritis shalat tahajud sangat efektif untuk mengobati atau membantu
mengendalikan keadaan seseorang yang terkena sires respon syndrome. Adapun
bentuk kerangka berpikir tersebut penulis gambarkan dengan model sebagai
berikut:

G. Metode Penelitian
Penelitian skripsi penulis ini menggunakan metode penelitian studi kasus,
dengan memperoleh data melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan
dokumen. Perbedaan dengan metode lainnya yang sudah ada adalah dalam
penelitian ini memiliki ruang lingkup penelitian yang terbatas, sehingga
memungkinkan peneliti untuk mampu melakukan penelitian secara mendalam.
Adapun data yang diperoleh oleh peneliti nantinya akan diolah dan dianalisis
setelah sebelumnya peneliti melakukan koding/ merangkai variabel-variabel yang
saling berhubungan untuk kemudian nantinya penulis analisi baik secara manual
maupun dengan bantuan perangkat lunak pengolah data.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hakim, Muhammad, Manshur, (2011), Berobat dengan Shalat, Grogol: Al-
Hambra.
Agung, Gumelar, Esa, (2019) Panduan Ibadah Ponpes Ulumuddin,
Cirebon:Ulumuddin Press.
Al-Khuli, Hilmi, (2013), Ajaibnya Gerakan Shalat, Yogyakarta: redaksi
divapress.
Al-Mahfani, Khalilurahman dan Hamdi, Abdurahman, (2016), Kitab Lengkap
Panduan Shalat, Jakarta : Wahyu Qalbu.
Alwi, Hasan dkk, (2005), Kamus Besar Bahasa Indonesia: Departemen
Pendidikan cet 3, Jakarta : Balai Pustaka.
Anwar, Chairul, (2014), Hakikat Manusia dalam Pendidikan sebuah Tinjauan
Filosofis, Yogyakarta: SUKA-Press.
Bahnasi, Muhammad, (2007) Shalat Sebagai Terapi Psikologi, Bandung: Mizani
Pustaka.
Departemen Agama RI, (2004), Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: J-Art.
Echoles, John M. Dan Shadily,Hasan (2003), Kamus Bahasa Inggris dan
Indonesia, cet 27, Jakarta :PT Gramedia.
El-Qudsy, Hasan, (2012), Rahasia Gerakan dan Bacaan Shalat, Surakarta: ziyad
Visi Media.
Juabdin, Sada, Heru, (2015), “Konsep Pembentukan Kepribadian Anak dalam
Perspektif Al-Qur’an” Al Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, vol 6.
Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Kaplan and Sadock's Synopsis of Psychia try,
Behavioral Sciences, Clinical Psychiatry. Seventhed. Baltimore:
Williams & Wilkins,.
Moh, Sholeh, (2012), Terapi Shalat Tahajud Menyembuhkan Berbagai Penyakit,
Jakarta: Noura Books.
Muhyidin,Muhammad, (2013), Tahajud Sangat Menakjubkan, Yogyakarta:
redaksi divapress.
W.F, Maramis, (tt), Ilmu Kedokteran Jiwa, Surabaya: Airlangga University Press.

15

Anda mungkin juga menyukai