Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

“Operational Amplifier (Op-Amp) Sebagai Pengatur P (Proportion)”

Disusun oleh:

Hasril (200205501004)
Sulfah (200205501002)
Yusraul Fitrah (200205502002)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022/2023
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 10 Makassar


Program Keahlian : Teknik Elektronika
Mata Pelajaran : Sistem Pengendali Elektronik
Kelas/Semester : XI/1 (Satu)
Pertemuan ke- : 02
Waktu : 6 JP x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI – 3 Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Elektronika Industri pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI – 4 Keterampilan
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Elektronika Industri menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.2 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur P (proportion).
4.2 Membuat rangkaian pengatur model P (proporsi), dengan menggunakan penguat
operasional(operational amplifier)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mendefinisikan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur P (proportion)
2. Mendiskusikan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur P (proportion)
3. Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur P (proportion)
4. Meniru rangkaian pengatur model P (proporsi), dengan menggunakan penguat operasional
(operational amplifier)
5. Mencipta kembali rangkaian pengatur model P (proporsi), dengan menggunakan penguat
operasional (operational amplifier)
6. Membuat rangkaian pengatur model P (proporsi), dengan menggunakan penguat
operasional(operational amplifier)

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, maka peserta didik (A) mampu mendefinisikan
(B) operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur P (proportion) (C) dengan baik (D).
2. Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, maka peserta didik (A) mampu mendiskusikan
(B) operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur P (proportion) (C) dengan baik (D).
3. Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, maka peserta didik (A) mampu menerapkan (B)
operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur P (proportion) (C) dengan baik (D).
4. Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, maka peserta didik (A) mampu meniru (B)
rangkaian pengatur model P (proporsi), dengan menggunakan penguat operasional
(operational amplifier) (C) dengan baik (D).
5. Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, maka peserta didik (A) mampu mencipta kembali
(B) rangkaian pengatur model P (proporsi), dengan menggunakan penguat operasional
(operational amplifier) (C) dengan benar (D).
6. Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, maka peserta didik (A) mampu membuat (B)
rangkaian pengatur model P (proporsi), dengan menggunakan penguat operasional
(operational amplifier) (C) dengan benar (D).

E. Materi Pembelajaran
1. Op Amp sebagai Pengatur P

F. Pendekatan, Model, dan Metode


Pendekatan : Saintifik
Model pembelajaran : Cooperative Learning
Metode : Penugasan, Diskusi, Tanya Jawab, Demonstrasi, Presentasi.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan • Berdo’a sebelum memulai kegiatan pembelajaran. 15 menit
• Guru melakukan persiapan untuk menciptakan situasi belajar yang
kondusif sambil memeriksa kehadiran peserta didik.
• Guru menjelaskan topik, tujuan dan manfaat kompetensi yang
akan dicapai setelah peserta didik mengikuti kegiatan
pembelajaran.
• Guru menginformasikan metode pembelajaran yang akan
dilakukan.
Inti Mengamati 240 menit
• Guru memberikan materi ajar melalui video:
https://youtu.be/XD4xCH2qD5Q
• Guru bertanya tentang mengapa harus belajar aplikasi Op Amp
sebagai Pengatur P.
• Bila peserta didik belum mampu menjawabnya, guru
mengingatkan peserta didik tentang pembelajaran yang dilakukan
dengan Aplikasi Op Amp sebagai Pengatur P.
• Dengan tanya jawab, peserta didik diyakinkan bahwa memahami
aplikasi Op Amp sebagai Pengatur P merupakan salah satu materi
pendukung yang penting dipenuhi dalam melaksanaan suatu
pembelajaran atau pekerjaan yang ada di bengkel.
• Selanjutnya, guru membuka cakrawala penerapan Op Amp sebagai
Pengatur P yang diperluas itu untuk penerapan penggunaan
pembelajaran dan pekerjaan. Dengan bantuan presentasi komputer,
guru mengingatkan pentingnya aplikasi Op Amp sebagai Pengatur
P.
• Peserta didik mengamati aplikasi Op Amp sebagai Pengatur P.

Menanya
• Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok dengan
tiap kelompok terdiri atas 3-5 peserta didik.
• Tiap kelompok mendapat tugas untuk aplikasi Op Amp sebagai
Pengatur P, tugas diselesaikan berdasarkan worksheet atau lembar
kerja yang dibagikan.
• Peserta didik mendiskusikan aplikasi Op Amp sebagai Pengatur P.
• Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua peserta didik untuk terlibat
diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng jauh
pekerjaannya.

Mengeksplorasi
• Tiap kelompok memahami aplikasi Op Amp sebagai Pengatur P.

Mengasosiasi
• Tiap kelompok menganalisis kebutuhan untuk memahami aplikasi
Op Amp sebagai Pengatur P.

Mengkomunikasikan
• Salah satu kelompok diskusi (tidak harus yang terbaik) diminta
untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.
Sementara kelompok lain, menanggapi dan menyempurnakan apa
yang dipresentasikan.
• Guru memberikan pertanyaan yang terkait dengan cara memahami
aplikasi Op Amp sebagai Pengatur P. Dengan tanya jawab, peserta
didik dan guru menyelesaikan soal yang telah diberikan.
• Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua peserta didik pada
kesimpulan mengenai cara memahami aplikasi Op Amp sebagai
Pengatur P.
• Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok.
Penutup • Memberi penghargaan bagi kelompok yang mengerjakan tugas 15 menit
dengan sungguh dan mendapatkan nilai hasil diskusi yang terbaik.
• Dengan melibatkan peserta didik menutup pelajaran dengan
menyimpulkan ide-ide penting pelajaran.
• Memberi tugas yang dikerjakan rumah (PR) untuk pemantapan
materi.
• Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk
tetap belajar dan mengerjakan tugas.

H. Alat, Media dan Sumber Belajar


1. Alat : Laptop, Mouse, LCD Proyektor, spidol, papan tulis
2. Media : Presentasi PowerPoint
3. Sumber Belajar :
• Buku teks pelajaran
• Buku referensi dan artikel yang sesuai

I. Penilaian (Terlampir)
1. Teknik penilaian : pengamatan dan tes tertulis
2. Prosedur penilaian
Waktu
No. Aspek Yang Dinilai Teknik Penilaian
Penilaian
1 Sikap Pengamatan Selama
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran konsep pembelajaran
OpAmp sebagai Pengatur P. dan saat
a. Toleran terhadap proses pemecahan masalah diskusi
yang berbeda dan kreatif.
2 Pengetahuan Pengamatan dan Penyelesaian
a. Memahami Op Amp sebagai Pengatur P. Tes tugas
b. Mencipta kembali Op Amp sebagai Pengatur individu dan
P. kelompok
3 Pengamatan dan Penyelesaian
Ketrampilan Tes tugas
Terampil membuat rangkaiani Op Amp sebagai individu dan
Pengatur P saat di dalam
kelas

J. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Pembelajaran


1. Pembelajaran Remedial
a. Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM maupun
kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remedial terdiri atas dua bagian :
remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai
Kompetensi Dasar.
b. Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan pembelajaran ulang bagi peserta didik
yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal)
2. Pembelajaran pengayaan
a. Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai
KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
b. Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta
didik.
c. Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas

Makassar, Februari 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

...................... ......................
NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai