DISUSUN OLEH :
SRI NURMAYATRI
(B300220002)
ANGGUN RAMADHANI
(B200218001)
Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang
telah memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-
Nya. Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW
yang membimbing umat nya degan suri tauladan-Nya yang baik .
Terimakasih.
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Tujuan...........................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
A. Pengertian Bencana.......................................................................................5
B. Pengertian Etika Keperawatan......................................................................5
C. Tipe-Tipe Kode Etik.....................................................................................6
D. Prinsip Etika Keperawatan............................................................................7
E. Aspek Legal..................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................14
KESIMPULAN......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang rentan terjadinya bencana, hal ini dikarenakan
kondisi geologi dimana perairan Indonesia sepanjang pantai bagian barat
Sumatera, pantai selatan Jawa hingga perairan Nusa Tenggara, Papua dan
Sulawesi terletak diantara lempenglempeng tektonik aktif diantaranya lempeng
Eurasia, Indo Australia dan lempeng dasar Samudera Pasifik. Pergerakan
lempenglempeng tektonik tersebut menyebabkan terbentuknya jalur gempa bumi,
rangkaian gunung api aktif serta patahan patahan geologi yang merupakan zona
rawan bencana gempa bumi dan tanah longsor (Haryadi P, 2018).
B. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bencana
2
norma yang dibuat oleh manusia. Norma Agama dan Norma Sosial, yg
berorientasi untuk mengatur kehidupan manusia agar menjadi manusia
yang berbudaya dan beradab.
1. Bioetik
3
Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang
menyangkut perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip
etik terhadap masalahmasalah pelayanan kesehatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik
dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk
mendapatkan keputusan etik.
4
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan
diri.
Beneficence (Berbuat Baik) prinsip ini menuntut perawat untuk
melakukan hal yang baik dengan begitu dapat mencegah kesalahan
atau kejahatan.
Justice (Keadilan) nilai ini direfleksikan dalam praktek
professional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai
hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
Non-maleficence (tidak merugikan) prinsi ini berarti tidak
menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
Contoh ketika ada klien yang menyatakan kepada dokter secara
tertulis menolak pemberian transfuse darah dan ketika itu penyakit
perdarahan (melena) membuat keadaan klien semakin memburuk
dan dokter harus mengistrusikan pemberian transfuse darah.
akhirnya transfuse darah ridak diberikan karena prinsi beneficence
walaupun pada situasi ini juga terjadi penyalahgunaan prinsi
nonmaleficince.
Veracity (Kejujuran) nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat
namun harus dimiliki oleh seluruh pemberi layanan kesehatan
untuk menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk
meyakinkan agar klien mengerti. Informasi yang diberikan harus
akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan dasar
membina hubungan saling percaya. Klie memiliki otonomi
sehingga mereka berhak mendapatkan informasi yang ia ingin
tahu.
Fidelity (Menepati janji) tanggung jawab besar seorang perawat
adalah meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan, dan meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu
perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan menghargai
komitmennya kepada orang lain.
5
Confidentiality (Kerahasiaan) kerahasiaan adalah informasi tentang
klien harus dijaga privasi klien. Dokumentasi tentang keadaan
kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan dan
peningkatan kesehatan klien. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan harus dihindari.
Accountability (Akuntabilitasi) akuntabilitas adalah standar yang
pasti bahwa tindakan seorang professional dapat dinilai dalam
situasi yang tidak jelas atau tanda tekecuali. Contoh perawat
bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, klien, sesame teman
sejawat, karyawan, dan masyarakat. Jika perawat salah memberi
dosis obat kepada klien perawat dapat digugat oleh klien yang
menerima obat, dokter yang memberi tugas delegatif, dan
masyarakat yang menuntut kemampuan professional
E. Aspek Legal
6
1. Memberikan pelayanan keperawatan sesuai kode etik, standar
pelayanan keperawatan, standar pelayanan profesi, SPO dan
perundangan
2. Merujuk klien yang tidak dapat ditangani perawat …, sesuai
dengan lingkup dan tingkat kompetensinya
3. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sesuai standar.
7
b. menggunakan sumber daya pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan
atas izin pimpinan; dan
8
1. Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
diselenggarakan untuk mengembalikan status kesehatan,
mengembalikan fungsi tubuh akibat penyakit dan/atau akibat
cacat, atau menghilangkan cacat.
2. Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan
dengan pengendalian, pengobatan, dan/atau perawatan.
3. Pengendalian, pengobatan, dan/atau perawatan dapat
dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan
atau cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan kemanfaatan
dan keamanannya.
4. Pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan berdasarkan
ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu.
9
Pemerintah menjamin perlindungan hukum bagi setiap orang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki.
10
BAB III
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
(424567965-Aspek-Legal-Dan-Etik-Keperawatan-Bencana, n.d.)
(431423629-Aspek-Etik-Dan-Legal-Kep-Bencana-Docx, n.d.)
iii