Abstrak
Paparan ini hanyalah sebuah wacana dan pemikiran yang mungkin dapat
diterima, khususnya bagi para pendidik di institusi kependidikan, karena
penilaian terhadap satu bentuk seni masih sulit diukur secara kuantitatif.
Penilaian mata kuliah koreografi sebagai hasil proses pembelajaran yang
komprehensif bagi mahasiswa tari seringkali dirasakan sangat subjektif, bahkan
keputusan tim penguji tidak lagi melihat kepada produk yang dihasilkan sebagai
penilaian performance, tetapi juga dipengaruhi oleh penilaian proses. Penilaian
performance lebih kepada penilaian penampilan tari itu sendiri yang harus
dipahami sebagai kesatuan bentuk atau gagasan kreatif yang divisualkan. Oleh
karenanya dibutuhkan alat evaluasi sebagai pedoman observasi untuk penilaian
tersebut, sehingga hasil akhir dapat berupa nilai secara kuantitatif yang dapat
mempengaruhi terhadap indeks prestasi mahasiswa dan tentu saja nilai
performance dapat dipertanggungjawabkan. Pedoman observasi dengan skala
pengukuran yang tepat dapat memperkecil pengaruh unsur subjektivitas dan
sense of art penguji.
pedoman observasi, skala sikap, daftar melalui alat bantu berupa video rekaman
cek, catatan anekdotal dan jaringan sesungguhnya diperlukan untuk menguji
sosiometrik (Zainul & Na- sution, 1997: ulang penilaian atau mempresentasikan
92). Dengan kata lain alat pengukuran karya tari. Bahkan pada event tertentu
seperti itu sangat ber- hubungan dengan penilaian dengan cara ini dibutuhkan
penampilan yang di- amati dengan karena adanya festival tari llintas budaya
indera. antar negara.
Alat evaluasi yang digunakan Berdasarkan uraian tersebut,
pada non tes umumnya menggunakan maka dibutuhkan alat ukur yang efektif
observasi. Observasi dapat berbentuk untuk menetapkan sistem evaluasi yang
eksperimental yaitu observasi yang standar dalam menilai tari karya
dilakukan dalam situasi yang dibuat dan mahasiswa sebagai acuan penguji
non-eksperimental yaitu observasi yang melalui observasi, baik secara eks-
dilakukan dalam situasi yang wajar perimental maupun non-eksperimental,
(Djaali, 2000:25). Observasi dari penguji sehingga alat ukur yang digunakan
dapat mempengaruhi penilaian karya tari dalam menilai karya tari benar-benar
mengingat karakteristik penguji itu valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
sendiri yang mempunyai sudut pandang,
sistem serta cara yang berbeda dalam B. Pembahasan
menilai karya tari. Menilai performance sangat sulit
Tari karya mahasiswa merupakan dalam menentukan indikatornya untuk
hasil proses belajar mata kuliah kore- dideskripsikan pada lembar observasi
ografi yang harus disajikan dan di- yang kemudian dikonversi ke dalam
pertanggungjawabkan. Penilaian pada bentuk skala pengukuran. Pertimbangan
tari karya mahasiswa seringkali me- dalam menetapkan indikator tentu saja
nimbulkan pertentangan di antara dapat dikaji melalui filosofi yang
penguji. Salah satu penyebabnya adalah mendasari dari beberapa sudut pandang
tidak adanya pedoman alat ukur dalam mengenai tari karya mahasiswa sebagai
penilaian karya tari, khususnya dalam hasil proses pembelajaran dari mata
menentukan skor. kuliah koreografi.
Penilaian melalui observasi atau
pengamatan hanya disepakati dengan 1. Menilai Karya Tari
angka yang secara kualitas kurang Untuk menilai kemampuan
mewakili, sehingga perhitungan secara keterampilan psikomotor ada satu bentuk
kuantitatif pun tingkat realismenya tes yang dapat digunakan yaitu tes
masih rendah. Hal ini dapat dilihat penampilan (performance test). Tes
melalui tes ulang dengan bantuan penampilan ditentukan oleh hasil belajar
dokumentasi yang berupa video yang hendak diukur dan mutu tes itu
rekaman, di mana hasil penilaian akan akan semakin tinggi kalau prosedur
berubah dan berbeda pula. Pengamatan pengembangan tes yang sistematik
dituruti (Gronlund, 1982:81). Artinya,
orang yang dinilai adalah keteram-
pilannya, dalam hal ini berupa karya tari
harus dapat menampilkan atau me-
lakukan keterampilan yang dimiliki
dengan persyaratan tertentu.
Tes penampilan sebenarnya juga menerapkan pengetahuan atau informasi
mengukur kemampuan siswa dalam dalam tugas praktik. Agar penilaian dapat
Vol. VII No.2/Mei – Agustus 2006
HARMONIA JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI
Daftar Pustaka