Anda di halaman 1dari 22

BEDAH BUKU ONLINE

NHIS “dokter SISWA”


Intisari buku”dokter SISWA”

Bagaimana kita mengemas pembelajaran dalam sebuah tips/


trik/ strategi pembelajaran yang akan membantu kita dalam
melakukan interaksi pembelajaran efektif.
Panduan belajar ilmu dokter SISWA

o Kita tidak sedang menunggu siswa-siswi/ anak-anak kita dengan


perilaku yang semakin sulit kita pahami. Oleh karenanya, mau dan
mampu, membaca tanda-tanda perubahan untuk mode kebutuhan
dan ketertarikan anak sesuai zamannya adalah perlu. Sehingga,
kita tetap mampu membersamai mereka untuk terus belajar
tanpa beban perbedaan usia.

o Kesenangan adalah gerbang penerimaan.


Penerimaan adalah awal dari tumbuhnya cinta.
Cinta pada ilmu akan menguat dari interaksi yang berkualitas.
Mengenal Manusia

o Tiga elemen AIR pada manusia paripurna yang perlu dikolaborasi


dan diselaraskan dalam kinerjanya:
Akal/pikiran (logika),
Indera/jasmani (fisik)
Rasa/hati (emosi),

o Tiga kebutuhan interaksi manusia paripurna:


Interaksi dengan masyarakatnya,
Interaksi dengan keluarganya,
Interaksi dengan dirinya.
(berhubungan dengan eksistensi dan aktualisasi diri)
Kita mulai belajarnya, ya saudaraku...
Biidznillah... BISMILLAHIRROHMAANNIRROHIIM
A. Bagaimana Menciptakan Pembelajaran
Modern Yang Menyenangkan?
1. Minimkan instruksi, mengenai ketentuan pengerjaan suatu penugasan
(pembatasan dengan sifatnya yang sempit) , agar kreativitas siswa
berkembang.
2. Ragamkan lingkungan belajar.
3. Bahagiakan otaknya dan ikat memorinya (ingatan dan
pemahaman materi).
4. Gunakan kata/ bahasa ramah emosi.
5. Jangan selalu dan hanya membahas tentang pelajaran.
Untuk sesekali, luangkanlah waktu untuk membahas permasalahan
siswa atau tentang persiapan masa depan mereka.
6. Meskipun otak butuh pengalaman yang menantang untuk terus
mempertahankan antusias belajarnya. Namun, hindari tantangan
yang berlebih. Karena itu dapat memicu ketegangan otak, dan
siswa tak suka itu.
Bagaimana Menciptakan Pembelajaran Modern
Yang Menyenangkan?

7. Jangan terlalu kaku dan maunya mempraktikkan strategi/model/


metode secara pakem. Namun, cobalah untuk sesekali praktik inisiatif
model pembelajaran tertentu “tanpa nama”.
8. Terus bergerak mencari ide. Bisa jadi, ide tersebut bisa anda jadikan
bahan penelitian eksperimen.

Catatan:
Namun, jika ada suatu materi dengan kadar kompleksitas tinggi. Maka,
lakukan upgrade fokus-konsentrasi anak untuk kemampuan berpikir
tingkat tingginya. Dengan cara menggeser gelombang otaknya pada
kondisi Alfa.
Gelombang Otak Manusia dan kemanfaatannya.
Ketika Otak Para Siswa Stres...
Ketika siswa merasa terancam, terintimidasi, tidak diikutkan, bingung,
tidak mampu, atau secara fisik tidak aman, otak meraka akan
menanggapi secara reflek dan bergeser ke arah gaya/ mode
pertahanan (berkelahi atau lari).

Ketika tanggapan reflek terjadi (akibat mendapat ancaman atau


tekanan), ketika itu pula otak menjadi berkurang kemampuannya untuk
melakukan dari hal-hal berikut:
✓ Menjadi kreatif.
✓ Melihat atau mendengar petunjuk tanda dari lingkungan
(ngebleng_kurang responsif).
✓ Mengingat dan masuk pada pembelajaran sebelumnyaa.
Kemampuan menginterasikan materi.
✓ Berkomunikasi dengan efektif dan kemampuan berpikir kritis.
✓ Melakukan tugas-tugas dengan kompleks.
B. Apa Itu Pembelajaran Berbasis Humanism...

Pembelajaran yang memfokuskan proses belajar untuk memperkuat


potensi fitrah kemanusiaan secara utuh sebagai manusia paripurna.
Atau dapat ditulis sebagai pembelajaran dengan misi
memanusiakan manusia.

Pembelajaran yang tidak memanusiakan Pembelajaran yang memanusiakan

Interaksi belajarnya kaku. Tidak fleksibel Karena manusia adalah makhluk sosial. Oleh
(karena banyak didominasi guru). karenanya untuk ranah kemampuan yang
Ilmu ibarat doktrin. diolah itu semestinya berimbang, antara IQ,
Pembelajaran yang hanya menitikberatkan EQ, dan SQ.
olah kemampuan kognitif (logika).
Karena hanya melihat siswa sebagai
obyek pembelajaran.
Apa Itu Pembelajaran Berbasis Humanism...

...sebenarnya semua anak/siswa kita sangat kurang menyukai


dengan sistem belajar semacam ini (pembelajaran yang tidak humanis).

Note 1: Semua anak cerdas, dengan potensi yang berbeda-beda.


Note 2: Semua ranah kecerdasan pada anak harus dikembangkan
dengan berimbang (IQ, EQ, dan SQ)
Note 3: Tugas guru bijak adalah membantu anak menemukan dan
mengasah potensi terbaiknya, melalui melalui keragaman
pengalaman belajar.
Dalam sebuah sebuah penelitian eksperimen penulis (2017), berjudul
“I am Expert” DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA BERBASIS
PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR
SISWA AKTIF. Di sana menyatakan, bahwasannya, siswa untuk aktif
memerlukan media ekspresi dan juga pembebasan berkespresi karya.
Di sana juga. Disampaikan, bahwasanya, siswa lebih menyukai
pembelajaran praktik daripada teori. Dan mereka menyukai kegiatan
belajar yang memberikan kebebasan dalam mengonstruksi
Pemahamannya secara mandiri, karena naluri inisiatifnya yang dihargai.

Oleh karenanya pembelajaran konstruktivism lebih berdampak pada


pembentukan kreativitas siswa daripada pembelajaran behaviorism,
yang hanya menekankan pada pengulangan (keterampilan dasar meniru).
Dan alangkah bijaksana, apabila, pembelajaran konstruktivisme untuk
saat ini diberikan kepada anak dengan prosentase yang lebih besar
(35% Vs 65%).
C. Guru “dokter SISWA” Punya Landasan...
~Jangan Paksa Anak Untuk Bisa, Maka Anak Akan Bisa~

Kok bisa?

Jika anak telah bertemu dengan kesadaran belajarnya. Maka,


itu lebih berharga daripada belajar dengan HARUS dan
TERUS DIPAKSA.

Bagaimana agar kesadaran anak/ siswa semakin terbangun?


o Dengan praktik scene setting (sumber: Munif Chatib, penulis buku
kelasnya manusia, sekolahnya manusia, dan gurunya manusia).
Scene setting adalah salah satu teknik ragam apersepsi dengan
cara memengaruhi alam bawah sadar siswa, melalui hal-hal,
kisah / peristiwa yang itu berkaitan dengan urgensi pribadinya
(bisa tentang dirinya, keluarganya).
~Jangan Paksa Anak Untuk Bisa, Maka Anak
Akan Bisa~

o AMBAG (Apa Manfaatnya Bagiku). Dari Bobbi De Porter, penulis


buku Quantum Teaching.
o Ajarkan metode Belajar Mandiri secara bertahap sampai menjadi
otomatic system dalam mental belajarnya. Salah satu terapan
metode pembelajaran yang mendukung konstruktivism ini adalah
o “Belajar Untuk Belajar”

Jika belajar dengan dipaksakan...


Kreativitas akan mengalami hambatan untuk berkembang, dan
Inisiatif akan tumpul.
D. Jangan Ajarkan Siswa Berkompetisi, Maka
Siswa Akan Berhasil.

Kompetisi itu dapat merusak fitrah manusia dalam memahami


pentingnya hakikat HARMONISASI.

Bahasa logika adalah SAYA, sedangkan bahasa hati adalah KITA.

Yang berkompetisi adalah mereka yang gagal memahami terbaik dari


dirinya. Sehingga muncul ketakutan, bahwa bagian atau jatah rezekinya
akan diambil (semakin sempit). Oleh karena, mereka menganggap
kompetisi penting.

Ajakan fokus pada upaya diri dan mengenali potensi, jauh lebih penting
daripada memaksakan kepada anak untuk bisa dan hebat pada
semua materi/ MAPEL.
Jangan Ajarkan Siswa Berkompetisi, Maka
Siswa Akan Berhasil.

Ajak anak pada upaya diri dan mengenali potensinya, mengenali


potensi teman-temannya. Dan ajarkan mereka bagaimana menghargai
Potensi teman lain.

Contoh diantaranya: suruh anak menentukan anggota kelompoknya,


berdasarkan kebutuhan keragaman potensi, berdasar jenis penugasan.
Sampaikan semuanya secara jelas. Rutinitas serupa yang berlangsung
dengan frekuensi tertentu, akan membentuk karakter mereka (akhlak).
E. Kenali Level Motivasi Belajar Anda

Level belajar seseorang ada tiga:


1. Belajar adalah kewajiban,
2. Belajar adalah kebutuhan,
3. Belajar adalah kesenangan.

Mengapa mengenali level belajar menjadi penting?


o Agar kita memahami posisi motivasi (kesadaran) kita untuk belajar.
o Karena posisi menentukan hasil prestasi.
o Agar mempu mengupayakan untuk perbaikan.
Kesimpulan catatan dokter SISWA:
Kunci dari pembelajaran efektif seorang guru bukanlah pada model/
metode pembelajarannya. Namun, pada daya atau kualitas integritas
anda sebagai seorang guru.

Inikah Saatnya Merubah Mindset?


.....
Yang terpenting bukanlah tentang aku sudah tahu itu. Namun,
dari apa yang anda
ketahui, anda juga telah mempraktikkan.
NHIS,
Founder OMAH Srawung &
Self Management Motivator
Yang terpenting dari belajar adalah terbentuknya karakter
(pembelajar sepanjang hayat), dan bukan sekedar potret
hasil belajarnya saja.

Terkadang, sesuatu yang tampak tidak lebih berarti daripada


sesuatu yang tak tampak.
Dan, karakter ada di wilayah itu.
karakter seperti apa itu? Karakter otomatisasi belajar mandiri.
NHIS,
Founder OMAH Srawung &
Self Management Motivator
Pada awalnya berpikir menumbuhkan keingintahuan,
Keingintahuan melahirkan perbuatan, dan
Perbuatan yang dilakukan berulang-ulang membentuk kebiasaan.
Ibnu al-Qayyim al- Jauziah
“Ketika kita tengah berusaha menggeser cara-cara mengajar kita kepada
metode pembelajaran yang dapat meringankan stres siswa,. Maka,
mulai saat itu, kita sedang menunggu wajah-wajah penuh kesenangan,
dan semangat dari siswa kita untuk belajar. Dan itu tidaklah lama lagi.”

NHIS,
Founder OMAH Srawung &
Self Management Motivator

Anda mungkin juga menyukai