Anda di halaman 1dari 3

LEARNING TO LEARN

A. Pengertian Learning To Learn


Learn berarti belajar, disini belajar dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan
dan keterampilanan yang selanjutnya pengetahuan dan keterampilan tersebut dapat
dijadikan sebuah informasi baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Learning to learn
(LTL), merupakan sikap untuk selalu memperbaharui dan memperbaiki diri, karenanya
membutuhkan orang yang senantiasa terbuka terhadap masukan dan pendapat orang lain.
Learning to Know merupakan kemampuan kognitif yang meliputi:
– Kemampuan membuat keputusan dan memecahkan masalah.
– Kemampuan berpikir kritis dan rasional.

Learning To Learn melatih kita untuk berfikir rasional, hal ini sangatlah bermanfaat
untuk kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Karena dengan kecakapan berpikir
rasional (thinking skill) kita dapat menghadapi problema hidup dan kehidupan secara
wajar tanpa merasa tertekan.

B. Filosofi Dasar Learning To Learn


 Konteks
Dalam pengertian ini adalah apa yang akan dipelajari harusnya
mempunyai konteks yang jelas, kita dapat memilih konteks yang berbeda untuk
suatu isi yang sama, Dengan konteks yang jelas kita dapat memilih bagian yang
penting dari isi yang disampaikan, ingat tidak semua isi berarti untuk kita,
sekalipun semuanya penting tapi hanya ada beberapa bagian yang berarti untuk
kita, di sini berperan prinsip keberartian
 Goal
Tujuan yang dimaksud di sini adalah sampai seberapa dalam isi yang kita
pelajari akan kita serap dalam kurun waktu tertentu, ingat bahwa ilmu
berkembang terus dan butuh waktu untuk memperoleh kedalam tertentu dalam
suatu bidang. Jika kita berkeras diri untuk mendalami suatu isi/ilmu namun kita
tidak cukup punya waktu untuk mendalaminya, kemungkinan kita justru akan
kecewa dan kemudian akan menyurutkan motivasi kita untuk belajar.
 Metoda
Filosofi dasar berikutnya adalah metoda, dan bagian ini yang paling
banyak disoroti orang. Terdapat tak terbatas metoda yang dapat digunakan,
moteda-metoda yang konvensional seperti belajar di kelas atau di perpustakaan,
hanyalah salah satu cara saja, cara-cara lain dapat digunakan, diskusi, mengobrol,
mengamati, bertanya,  dan melakukannya (praktek), dan dapat dilakukan dengan
prinsip coca cola : kapan saja, dimana saja, dengan siapa saja. Ini juga
memmberikan konsekwensi bahwa hubungan pengajar dengan peserta ajar bukan
harus dalam bentuk hubungan formal guru dengan murid, dosen dengan 
mahasiswa, yang justru mempersempit proses belajar itu sendiri.
Namun secara umum, mulailah sesuatu proses belajar, dari sejumlah
metoda belajar, dengan melihat secara garis besar apa yang akan dipelajari,
kemudian dapatkan terlebih dahulu gambaran yang menyeluruh tentang isinya,
kemudian carilah prinsip utamanya. Kurangi tulisan, tetapi lengkapi dengan
gambar, suara, skema, grafik, sketsa dan mind map (bagian ini akan dibahas
khusus). Hal lain yang sering dilupakan atau „ditakutkan“ rekan-rekan mahasiswa
adalah BERTANYA dan mempertanyakan prinsip our best friend dipakai di sini.
Our best friend kita adalah : What, Why, Who, Where, When dan How.
Masih tentang metoda, mengapa seorang guru atau dosen senantiasa
kelihatan lebih pintar adalah karena mereka mengajarkan kembali apa yang
dipelajarinya, karena itu mulailah juga untuk mengajarkan apa yang anda tahu
kepada orang lain. Yakinlah bahwa ilmu atau pengetahuan anda tidak berkurang
sedikit pun bahkan akan bertambah.
 Feedback
Umpan balik, yang dimaksud di sini segeralah memperoleh umpan balik
dari apa yang kita pelajari, seburuk apapun umpan balik itu, misalnya dengan
mengecek kebenaran pemahaman kita kepada dosen, atau mencobanya langsung,
sehingga kita bisa tahu apakah yang kita pelajari sudah benar atau belum, jika
belum bisa segera diperbaiki. Kata-kata tidak enak yang sering muncul dari
pengajar sebenarnya merupakan feedback untuk mahasiswa, jika ini terjadi, tidak
usah takut apalagi berkecil hati, segeralah bertanya, bagian mana yang perlu
diperbaiki.
 Action
Action merupakan suatu aksi nyata dari teori yang ada. Karena LTL
sebenarnya tidak sebatas wacana, maka mulailah dari diri sendiri, sekarang, dan
dari hal yang kecil.
C. Pengaplikasian Learning To Learn
Kita dapat melakukan Learning To Learn:
 Dimanapun
Perlu diketahui bahwasanya belajar tidak hanya sebatas pada lingkungan
sekolah yang berwujud kegiatan akademik, namun belajar juga dapat dilakukan
melalui pengalaman diri sendiri/ orang lain bahkan juga dari hal kecil yang tidak
sengaja kita jumpai.
 Kapanpun
Belajar dapat dilakukan kapan saja, tanpa mngenal waktu. Belajar dapat
dilakukan mulai kita lahir di dunia hingga ke liang lahat.
 Bagaimanapun
Bagaimanapun keadaan yang terjadi, kita dapat manfaatkan keadaan
tersebut sebagai sarana untuk belajar. Karena dalam situati apapun pasti terdapa
pengalaman/ hikmah yang dapat diambil. Dan dapat dijadikan sebagai
pembelajaran untuk kedepannya.

https://akangarman.wordpress.com/2008/11/02/learning-to-learn/

SOAL

1. Untuk bisa memiliki kecakapan hidup yang baik perlu adanya pembelajaran yang dilakukan.
Bukan hanya melalui belajar secara akademik melainan non akademik pula. Hal ini dilkukan
semata untuk memperbaiki diri dari waktu ke waktu,dan disini kita harus mampu menerima
segala masukan dan mampu membedakan sisi baik dan buruk suatu kejadian, serta
mengambil hal positif yang ada. Dari pejelasan tersebut, hal yangharus kita lakukan
disebut…
a. Learning To Life
b. Learn To Learning
c. Learning To Work
d. Learning To Learn
e. Learning To Learning

Anda mungkin juga menyukai