Anda di halaman 1dari 7

Strategi Mencapai Kesuksesan Belajar

Menjadi pelajar yang cerdas tentu menjadi impian setiap orang, bahkan orangtua, kakak, adik
maupun saudara tentu berharap yang sama pada kita. Apalagi menjadi pelajar yang berprestasi dan
unggul. Seperti bocah ajaib pengukir sejarah dunia Albert Einstein, Thomas Alva Edison, JK
Rowling (Penulis buku Harry Potter) dan lain lain. Atau seperti Gita Gautawa(penyanyi), mampu
mewujudkan mimpi seperti Andrea Hirata (Penulis Laskar Pelangi) dan pintarnya kayak BJ
Habibie. Paling-tidak, kita punya semangat dan keberanian untuk menyontoh perilaku tokoh-
tokoh tersebut meraih prestasi dalam hidup maupun kemampuan mengaktualisasikan
(memunculkan) segenap potensi yang kita miliki. Ingat, belajar di Sekolah bukan sembarang
belajar dan tanpa tujuan atau asalasalan. Jangan pertaruhkan lamanya waktu belajar yang Anda
tempuh di sekolah dengan sia-sia, tanpa menghasilkan ilmu maupun skills yang bermanfaat
(berarti) bagi hidup Anda. Namun, Anda harus menyadari bagaimana cara belajar efektif. Juga,
Anda harus mampu mengembangkan karakter kepribadian yang kuat dan memiliki kompetensi
mumpuni yang mempunyai daya saing tinggi di era globalisasi ini.

Jika Anda selama ini selalu mengalami kesulitan atau menghadapi berbagai hambatan dalam
melakukan proses belajar, itu disebabkan karena Anda belum memiliki strategi belajar yang tepat
untuk melakukan kegiatan (proses) belajar. Tapi hal penting yang harus Anda ingat, bahwa
menjadi orang pintar, cerdas,kreatif, percaya diri dan mandiri itu sebenarnya mudah. Jawaban dari
hal penting ini, Anda harus menguasai Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar.

Bukti, mengutip berita Media Indonesia 29 Oktober 2009 menyatakan: Apabila dikaitkan dengan
standar ukuran internasional, siswa Indonesia hanya mampu menjawab soal-soal dalam kategori
rendah dan sedikit sekali. “Bahkan, hampir tidak ada yang dapat menjawab soal-soal yang
menuntut pemikiran tertinggi,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang)
Depdiknas Mansyur Ramly di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan hal tersebut diperoleh dari hasil penelitian Pusat Penilaian Pendidikan
(Puspendik) Nasional 2009 yang memaparkan antara lain prestasi siswa, kinerja guru, sistem ujian
dan evaluasi kebijakan di bidang pendidikan. Kemampuan membaca, menulis dan memahami
(literasi) sains dan matematika siswa Indonesia jauh di bawah skor internasional, 500. Skor siswa
itu diperoleh dari tiga survei terakhir studi internasional yaitu PIRLS 2006 (Progres in
International Reading Literacy Study) yang mengukur kemampuan membaca siswa kelas IV
SD/MI, dan PISA 2006 (Programme for International Student Assesment Study) yang mengukur
kemampuan membaca matematika dan sains siswa berusia 15 tahun di
SMP/MTs/SMA/MA/SMK.

“Begitu pula melalui survei terakhir pada TIMSS 2007 (Trend in International Mathematic and
Science Study) yang mengukur kemampuan matematika dan sains siswa kelas VIII SMP/MTs.
“Artinya, literasi sains dan matematika siswa Indonesia masih rendah,” kata Mansyur.
Kalau Anda mau melongok praktek pembelajaran di kelas pada umumnya sungguh
memprihatinkan. Coba bayangkan, dalam praktek proses pembelajaran di kelas terlihat persentasi
pelajar yang menguasai materi pembelajaran secara optimal sangat kecil sekali. Kalau boleh
dibilang pelajar yang mampu melakukan proses pembelajaran dengan benar hanya 10-20% saja.
Itu pun pelajar yang dikategorikan anak pintar atau anak cerdas saja.
Secara umum, jika ditelaah lebih lanjut masalah rendahnya kemampuan daya serap pelajar,
ternyata sebahagian besar bersumber dari masalah internal dari pelajar itu sendiri. Hal ini dapat
dilihat berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan R.L. Mooney dan Mary Alice Price di
Amerika, menyatakan ada 2 kesukaran yang paling menonjol atau paling banyak dialami pelajar,
yaitu:
1. Tidak tahu bagaimana cara belajar yang efektif (don’t know how to study efektively).
2. Tidak dapat memusatkan perhatian dengan baik (unable to concentrate will).

Namun Anda tidak perlu kuatir, belajar itu mudah dilakukan, jika Anda memiliki strategi yang
mampu mengorganisir pikiran, sikap dan perbuatan untuk mengarahkan dan menggiatkan step by
step (tahap demi tahap) proses belajar secara berstruktur atau sistematis dengan asyik. Anda
janganlah mengacu, menjadi anak yang berprestasi harus memiliki IQ (Intellegence Quetient)
tinggi. Itu sudah basi!!! Setiap orang mempunyai kesempatan dan peluang yang sama baik untuk
menjadi anak yang berprestasi.

Menurut Thomas Alva Edison, peranan IQ itu hanya 1% saja menunjang keberhasilan seseorang,
namun yang 99% adalah kemauan dan kerja keras. (Genius is one percent inspiration and ninety-
nine percent perspiration)

Tentu Anda berharap dapat melakukan belajar dengan perasaan gembira. Kalau guru menerangkan
pelajaran, maka Anda pun “langsung nyambung” dan mudah memahami apa yang dijabarkan.
Anda pun betah berlama-lama memusatkan perhatian pada pelajaran. Persoalannya, bagaimana
mewujudkan harapan tersebut menjadi suatu kenyataan?

Buku panduan “Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar” ini akan membantu Anda memperoleh
strategi belajar yang praktis dan efektif menjadi pelajar yang berprestasi dan memiliki kompetensi
unggulan. Di dalamnya berisi petunjuk yang memandu Anda menemukan cara belajar praktis dan
efektif. Bagaimana langkah-langkah cara membuka pikiran, menggiring pikiran, menyusun
kerangka berpikir step by step dan kreatif-inovatif dalam mengembangkan kompetensi diri Anda,
mengembangkan metodologi belajar Anda, mencari solusi permasalahan yang menghambat Anda
untuk dapat melakukan kegiatan belajar dengan mengenali, mengidentifikasi dan menganalisa
bentuk hambatan yang mengganggu proses belajar. Nah, secara keseluruhan dalam buku ini
memberi petunjuk-petunjuk kepada Anda, sebagai berikut:
Bab 1. LEARNING SKILLS

Harus punya strategi cara berpikir efektif, cara mengembangkan sikap maupun psycho motor
menjadi pelajar yang memiliki karakter kuat dan kompetensi unggulan. Petunjuk tersebut
mencakup metode (kecakapan) bagaimana langkah-langkah cara membuka pikiran, mengarahkan
(menggiring) pikiran, menyusun kerangka berpikir tahap demi tahap, mengembangkan imajinasi-
kreatif dalam melakukan proses kegiatan (belajar). Pendek kata, kita harus tahu bagaimana proses
cara menyusun jalan pikiran dalam belajar atau melakukan sesuatu secara praktis dan efektif,
sehingga terbentuk keterampilan belajar (Learning Skills) Anda. Jika Anda dapat menguasai
Learning Skills (keterampilan belajar), maka belajar dapat dilakukan dengan mudah dan
memaksimalkan kecerdasan Anda dalam menguasai pelajaran.

Bab 2. KUNCI SUKSES BELAJAR

Ada 6 prasyarat utama yang menjadi kunci sukses belajar. Ke-enam prasyarat tersebut, antara lain:
1). Keteguhan Hati,
2). Disiplin dan Belajar Secara Teratur,
3). Kesehatan Jasmani dan Rohani,
4). Lingkungan Belajar Yang kondusif,
5). Sumber Belajar dan Perlengkapan Belajar,
6). Teknik Belajar.
Bab 3. MEMBANGKITKAN MENTAL JUARA

Dalam bab ini, berisi petunjuk cara membentuk mental juara dan membangkitkan dorongan
berprestasi. Petunjuk tersebut mencakup bagaimana cara merangsang membangkitkan aspirasi dan
ambisi berprestasi serta semangat petarung yang gigih. Sehingga pada diri pelajar pun terus terpacu
untuk membangun jalan pikirannya untuk menjadi atau menguasai sesuatu hingga tuntas. Dan
yang lebih essensial lagi pada pelajar sadar akan dirinya yang belajar, sehingga belajar dilakukan
dengan penuh larutan kegembiraan untuk belajar.

Bab 4. PANDUAN BELAJAR (Learning Guide)

Dalam bab ini, berisi petunjuk atau panduan langkah-langkah bagaimana belajar itu harus
dilakukan. Petunjuk tersebut mencakup strategi bagaimana cara membangun kesiapan belajar,
menciptakan mood belajar, menentukan tujuan yang hendak dicapai, membangun proses penalaran
(menghidup, mengontrol penalaran) dan menggiring proses belajar secara praktis dan efektif,
sehingga mampu mengoptimalkan hasil belajar.

Bab 5. MEMBANGUN KONSENTRASI BELAJAR

belajar.
Bab 6. CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS)
Dalam bab ini, berisi petunjuk bagaimana cara meningkatkan kualitas kemampuan berpikir tingkat
tinggi melalui critical thinking (berpikir kritis). Petunjuk tersebut mencakup tentang pengertian
Berpikir Kritis (Critical Thinking), karakteristik pemikiran kritis, karakteristik pemikir kritis,
mengembangkan sifat pemikir kritis, manfaat berpikir kritis, alasan-alasan mengapa memilih
berpikir kritis, hambatan berpikir kritis, langkah-langkah berpikir kritis dan cara melatih berpikir
kritis.

Bab 7. BERPIKIR KREATIF

Dalam bab ini diungkap, bahwa semua orang punya bakat kreatif, namun demikian tidak semua
orang kreatif. Mengapa demikian? Ada banyak hambatan yang menjadi penghalang berpikir
kreatif. Untuk itu, dalam bab ini diuraikan faktor-faktor yang menjadi penghambat pikiran kreatif.
Petunjuk bagaimana cara mengatasi segala bentuk hambatan yang menjadi penghalang berpikir
kreatif. Juga, diuraikan manfaat berpikir kreatif dan strategi pengembangan langkah-langkah
berpikir kreatif.

Bab 8. BENARKAH KECERDASAN EMOSIONAL MENUNJANG KESUKSESAN


BELAJAR?
Dalam bab ini mengungkap bagaimana pengaruh emosi dalam belajar, menjelaskan peranan
kecerdasan emosional dalam memberi peluang dan keleluasaan IQ berkembang secara maksimal.
Begitu juga berisi petunjuk bagaimana cara meningkatkan kecerdasan emosional.

Bab 9. BELAJAR PRESENTASI

Dalam bab ini berisi petunjuk langkah-langkah bagaimana cara menyajikan presentasi dengan baik
dan meyakinkan. Petunjuk tersebut meliputi: 1) bagaimana menentukan tujuan presentasi, 2)
bagaimana mengenali dan memengaruhi audien, 3) bagaimana menyusun kerangka presentasi, 4)
bagamana cara mempersiapkan slide, alat bantu visual atau alat peraga, 5) latihan presentasi, 6)
bagaimana bersikap rileks saat presentasi, 7) Teknik penyajian presentasi.

Bab 10. BELAJAR MEMBUAT KARANGAN

Dalam bab ini berisi petunjuk bagaimana cara membuat karangan. Petunjuk tersebut meliputi: 1)
Penentuan Jenis Karangan, 2)Mengembangkan Ide Cerita, 3) Mengembangkan Sinopsis Cerita, 4)
Menyusun Kerangka Karangan, 5) Penggarapan Cerita, 6) Menyunting Cerita, 7) Menerbitkan
Cerita.
Bab 11. BELAJAR MELUKIS PIKIRAN (Strategi Menulis dan Membuat Catatan)

Dalam bab ini berisi petunjuk bagaimana menulis atau membuat catatan pemikiran secara efektif
berupa lukisan pikiran, tanpa harus mengganggu ritme penalaran saat belajar. Teknik ini dapat
menjadi sumber pendorong penciptaan pendalaman penalaran karena dapat mempertahankan dan
meningkatkan fokus perhatian maupun konsentrasi saat belajar, baik itu belajar sendiri atau belajar
di bawah bimbingan guru. Lukisan pikiran tersebut dapat menjadi gambaran atau skematis
kerangka berpikir dalam memvisualkan pemahaman tentang pengetahuan yang diperoleh dan
memudahkan dalam mereview kembali pemahaman pengalaman maupun pengetahuan yang telah
peroleh di saat dibutuhkan. Juga, kemampuan melukis pikiran dapat menjadi petunjuk yang praktis
dalam menyusun rencana kegiatan yang akan dilakukan secara efektif.

Bab 12. Membangun Relasi

Bab ini mengungkap seseorang dikatakan baru sukses belajar, tentunya apabila dirinya mampu
membuktikan atau mengimplementasikan hasil belajarnya di tengah-tengah masyarakat atau dunia
kerja (usaha). Sementara, kesuksesan di tengah-tengah masyarakat atau dunia kerja sangat
ditentukan oleh kemampuan membangun relasi (networking). Untuk menunjang keberhasilan
dalam mengimplementasikan hasil belajar di tengah-tengah masyarakat, dunia kerja (usaha), maka
dalam bab ini diberikan petunjuk, bagaimana cara membangun relasi tersebut.
Sistematis pengulasan yang dipergunakan buku ini cukup sederhana dan mudah dipahami oleh
Anda. Buku ini disajikan tidak seperti buku referensi pada umumnya yang bersifat teoritis belaka,
melainkan mengungkap hal-hal nyata, praktis dan efektif serta dilengkapi contoh kasus.
Tentunya, setelah Anda mampu memahami dan dapat mempraktikkan petunjuk-petunjuk dalam
buku ini, maka Anda pun mengatahui bagaimana melakukan cara belajar yang praktis dan efektif.
Karena itu, tidak ada alasan lagi bagi Anda untuk mengatakan belajar itu susah (sulit).

Anda mungkin juga menyukai