Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

SOAL:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hakekat dan landasan pendidikan pendidikan dasar?
2. Uraikan dengan memberikan contoh tentang Usia Emas (Golden Age) pada anak-anak?
3. Kemukakan struktur kurikulum Sekolah Dasar?
4. Jelaskan mengapa calon guru penting memahami aspek keterampilan dasar anak SD?
5. Kemukakan dan jelaskan delapan keterampilan mengajar?
6. Mengapa guru harus memiliki keterampilan abad 21?
7. Bedakan dan beri contoh ttg belajar dan pembelajaran?
8. Kemukakan makna belajar sebagai proses terapdu?

JAWABAN :
1. Hakikat pendidikan sekolah dasar ialah sebagai proses pengembangan
kemampuan yang paling mendasar setiap siswa, dimana tiap siswa belajar
secara aktif karena adanya dorongan dalam diri dan adanya suasana yang
memberikan kemudahan (kondusif) bagi perkembangan dirinya secara
optimal. Pendidikan Sekolah Dasar bukan hanya memberi bekal kemampuan
intelektual dasar dalam membaca, menulis dan berhitung saja melainkan juga
sebagai proses mengembangkan kemampuan dasar peserta didik secara
optimal dalam aspek intelektual, social, dan personal untuk dapat
melanjutkan pendidikan di SLTP atau sederajat.
Landasan pendidikan sekolah dasar meliputi landasan filosofis, landasan
pedagogis, landasan teoritis, landasan yuridis, landasan sosiokultural, dan
landasan psikologis.
Landasan filosofis pendidikan adalah seperangkat filosofi yang dijadikan titik
tolak dalam pendidikan. Landasan filosofis pendidikan sesungguhnya
merupakan suatu sistem gagasan tentang pendidikan dan dedukasi atau
dijabarkan dari suatu sistem gagasan filsafat umum yang dijabarkan oleh
suatu aliran filsafat tertentu.
landasan pedagogis merupakan suatu landasan yang digunakan oleh guru
untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik dan mencapai
tujuannya.
Landasan teoritis pendidikan merupakan suatu dasar atau pedoman teori
yang dijadikan titik tolak dalam menjalankan dan mengembangkan praktik
pendidikan.
Landasan yuridis pendidikan merupakan dasar tumpuan secara hukum yang
dipandang sebagai aturan baku dan berfungsi sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatan dalam
pelaksanaan pendidikan.
landasan sosiokultural merupakan landasan yang dapat memberikan
pemahaman tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai
faktor yang mempe ngaruhi terhadap perilaku individu.
landasan psikologis pendidikan adalah suatu landasan dalam proses
pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia
pada umumnya serta gejalagejala yang berkaitan dengan aspek pribadi
manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali
dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang
bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan.

2. Masa Golden Age adalah masa emas pada anak-anak di awal kehidupannya
yaitu pada usia 0-5. Fase ini sangat penting diperhatikan oleh orang tua
karena pada fase ini pertumbuhan anak sangat pesat sehingga kita sebagai
orang tua ataupun pengasuh anak bisa membentuk karakter pada usia ini
karena 80% otak anak bekerja pada masa ini, oleh karena itu orang tua harus
bisa mengoptimalkan proses tumbuh kembang anak pada masa golden age.
1. Perhatikan Perkembangan Motorik Halus
Motorik halus pada anak meliputi keluwesan jari jemari anak pada saat
melakukan aktifitas halus. Pada anak TK aktifitas melatih motoric halus ini
seperti misalnya melatih menkancingkan baju, mewarnai, menulis atau corat
coret di kertas menggunakan pensil, menalikan tali sepatu, meronce, melipat
kertas, menggunting, painting, dll. Motorik halus ini bermanfaat untuk
kemampuan menulis anak, kreatifitas dan keterampilan tangan anak.
2. Perhatikan Perkembangan Motorik Kasar
Melatih motorik kasar pada masa golden age juga sangatlah penting, Untuk
melatih motorik kasar ini bisa dilakukan dengan cara keterampilan
memanjat, berlari, berenang, melompat, dan kegiatan olahraga lainnya.
Melatih otot kasar sangat penting untuk usia Golden Age agar anak bisa
mengendalikan otot-otot besar.
3. Perhatikan Perkembangan Kognitif
Perhatikan perkembangan kognitif anak pada masa golden age.
Perkembangan kognitif adalah perkembangan anak untuk mengolah,
mengategorikan maupun mengklasifikasi sesuatu yang terlihat oleh panca
inderanya. Dalam melatih perkembangan kognitif ini peran orangtua dan
sekitar sangatlah diperlukan. Seringlah mengajak anak mendatangi suatu
tempat baru, tempat hiburan, kebun binatang, pegunungan dan lain
sebagainya kemudian minta anak untuk menceritakan pengalaman apa yang
dia dapatkan dan apa saja yang dia lihat disana. Perkembangan kognitif ini
sangat penting untuk masa depan anak, agar anak bisa berfikir logis,
berbahasa baik, berperilaku menyenangkan dan mencintai alam.

3. Struktur kurikulum merupakan pengorganisasian kompetensi inti, mata


pelajaran, beban belajar, komtensi dasar dan muatan pembelajaran pada
setiap sekolah dasar.
MATA PELAJARAN Alokasi Waktu Per Minggu
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama 4 4 4 4 4 4
2 PPKN 5 5 6 5 5 5
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA - - - 3 3 3
6 IPS - - - 3 3 3
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
2 Penjas Orkes 4 4 4 4 4 4
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36

4. Karena agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan
professional .
5. Katerampilan Mengajar
 Keterampilan Bertanya
Dengan bertanya, seorang guru minta penjelasan dan untuk
mengetahui sesuatu. Dalam proses pembelajaran bertanya berperan
penting karena pertanyaan guru dapat menstimulus dan mendorong
siswa untuk berpikir. Pertanyaan yang diajukan guru juga dapat
meningkatkan partisipasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar
mengajar.

 Keterampilan Memberikan Penguatan


Pada jenjang pendidikan dasar, memberikan penguatan harus
dilakukan sesering mungkin. Penguatan (reinforcement) adalah segala
bentuk respons, baik bersifat verbal maupun nonverbal. Penguatan
bertujuan untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa atas
perbuatanya sebagai dorongan atau koreksi. Penguatan terbagi atas
penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan
untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif siswa
sedangkan penguatan negatif penguatan untuk menghentikan atau
menurunkan perilaku siswa yang tidak menyenangkan.
 Keterampilan Membuat Variasi Stimulus
Variasi dalam konteks belajar mengajar merujuk pada Tindakan guru
yang disengaja atau secara spontan dengan tujuan untuk mengikat
perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung. Variasi stimulus
dapat mengurangi kebosanan siswa dan kembali menarik
perhatiannya pada pembelajaran.

 Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan adalah suatu keterampilan menyajikan
informasi yang terorganisir secara sistematis sebagai kesatuan yang
berarti sehingga peserta didik dapat memahami dengan mudah. Guru
perlu memahami prinsip-prinsip menjelaskan seperti: a) penjelasan
harus sesuai dengan karakteristik peserta didik; b) penjelasan harus
diselingi dengan tanya jawab dengan tetap memperhatikan tujuan
pembelajaran; dan c) penjelasan harus disertai dengan contoh yang
konkrit, dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari dan bermakna.

 Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran


Ada banyak Ahli Public Speking berpendapat bahwa membuka dan
menutup kelas merupakan hal yang penting untuk audience karena ini
menentukan keberhasilan seorang pembicara/guru/pemakalah.
Membuka kelas ibarat pesawat yang akan lepas landas sedangkan
menutup kelas ibarat pesawat yang akan mendarat. Oleh karena itu
guru perlu mempersiapkan bagian membukan dan menutup kelas
dengan sangat baik. Peranan guru dalam pembukaan kelas dan
penutupan berpengaruh pada ingatan materi siswa.
 Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok merupakan salah satu variasi kegiatan pembelajaran
yang dapat digunakan dalam proses KBM. Diskusi yang berjalan baik
dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan
berpikir HOTS.  Diskusi merupakan strategi yang memungkinkan
siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan masalah melalui
proses yang memberi kesempatan berpikir, berinteraksi sosial, serta
berlatih bersikap positif pada perbedaan pendapat dan membangun
kerja sama kelompok.
 Keterampilan Mengelola Kelas
Proses pembelajaran di kelas merupakan suatu hal yang komplek.
Dikatakan kompleks karena jika ada 25 siswa dalam suatu kelas, maka
guru memiliki 25 keunikan dan karakter yang berbeda. Terlebih lagi
pembelajaran di sekolah dasar, Guru harus dapat memperhatikan
siswa, menyampaikan materi dan mengatasi kegaduhan yang
mungkin terjadi saat proses pembelajaran berlangsung.

 Keterampulan Mengajar Kelompok Kecil dan Peroseorangan


Keterampilan mengajar dalam kelompok kecil di sekolah dasar sering
kali dilakukan karena kebutuhan scaffolding dan pendampingan
belajar. Hal ini biasanya dialami siswa dengan kebutuhan khusus atau
karena kesulitan dalam pelajaran. Kelompok kecil biasanya berkisar 3
sampai 8 orang dan 1 orang untk perorangan. Hal yang penting dalam
pembelajaran kelompok kecil ini, guru harus meningkatkan
kompetensi sosial dan kompentensi kepribadian. Karena dalam situasi
pembelajaran kelompok ini dibutuhkan komunikasi dan hubugan
yang akrab sehingga siswa nyaman belajar.

6. Untuk membangun kemampuan belajar individu dan mendukung


perkembangan mereka menjadi pebelajar sepanjang hayat, aktif, mandiri;
oleh karena itu guru perlu menjadi "pelatih pembelajaran", yang memberikan
bimbingan untuk membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan dan
menawarkan berbagai dukungan yang akan membantu siswa mencapai
tujuan belajar mereka. 

7. belajar adalah proses mencari, memahami, menganalisis suatu keadaan


sehingga terjadi perubahan perilaku, dan perubahan tersebut tidak dapat
dikatakan sebagai hasil belajar jika disebabkan oleh karena pertumbuhan atau
keadaan sementara. 
pembelajaran adalah usaha mengorganisasikan lingkungan belajar sehingga
memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran dg menggunakan berbagai media dan sumber belajar tertentu
yg akan mendukung pembelajaran itu nantinya.
8. Belajar sebagai proses terpadu mengandung arti bahwa belajar tidak hanya
mencangkup satu aspek saja tapi meliputi berbagai aspek, yaitu aspek fisik,
sosial, emosinal, intelektual, dan moral. Keseluruhan aspek tersebut dapat
terlihat secara aktif ketika kegiatan belajar berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai