0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan2 halaman
Ada 5 tema umum dalam konseling lintas budaya yaitu pendekatan emik-etik, autoplastik-aloplastik, hubungan vs teknik, hubungan konselor-klien, dan masa depan konseling lintas budaya. Sensitivitas budaya mempengaruhi kecakapan konselor. Faktor-faktor budaya yang perlu dipertimbangkan dalam psikoterapi antar budaya adalah pertanyaan model terapi Barat untuk klien non-Barat, pendekatan perilaku, dan pengguna
Ada 5 tema umum dalam konseling lintas budaya yaitu pendekatan emik-etik, autoplastik-aloplastik, hubungan vs teknik, hubungan konselor-klien, dan masa depan konseling lintas budaya. Sensitivitas budaya mempengaruhi kecakapan konselor. Faktor-faktor budaya yang perlu dipertimbangkan dalam psikoterapi antar budaya adalah pertanyaan model terapi Barat untuk klien non-Barat, pendekatan perilaku, dan pengguna
Ada 5 tema umum dalam konseling lintas budaya yaitu pendekatan emik-etik, autoplastik-aloplastik, hubungan vs teknik, hubungan konselor-klien, dan masa depan konseling lintas budaya. Sensitivitas budaya mempengaruhi kecakapan konselor. Faktor-faktor budaya yang perlu dipertimbangkan dalam psikoterapi antar budaya adalah pertanyaan model terapi Barat untuk klien non-Barat, pendekatan perilaku, dan pengguna
Ada 5 tema umum dan pendekatan tertentu dalam KLB, 1. Tema pertama yaitu pendekatan Emic-Etic untuk menyeimbangkan Budaya yang unik dengan manusia keseluruhan dalam proses konseling. 2. Tema kedua yaitu pendekatan Autoplastik – Alooplastik untuk menemukan tujuan dari KLB. 3. Tema ketiga yaitu Hubungan vs Teknik untuk mengetahui apa yang tetap dan yang berubah dalam KLB. 4. Tema keempat yaitu Hubungan Konselor-klien untuk mengetahui kesesuaian antara KLB dengan harapan konselor. 5. Tema kelima yaitu Masa depan KLB untuk mengetahui apa yang diketahui dan tidak diketahui. 2. Sensitivitas Budaya Konseling Perbedaan Ras dan Etnis dalam konseling mempengaruhi kecakapan konselor dalam berhubungan dan berkomunikasi dalam terapi klien, untuk mendiskusikan masalah konselor dalam membuat diagnosa klien kelompok minoritas dan untuk membuat laporan intervensi masalah yang sering dihadapi dalam konseling budaya. 3. Pertimbangan dalam KLB Pederson, Wohl, Sun Berg dan Vontress mendiskusikan literatur mengenai faktor budaya dalam psikoterapi yang berpusat untuk membandingkan hal yang dapat diperlihatkan oleh hubungan antar pribadi yaitu antara yang memberikan terapi dan yang menerima terapi. 1. Psikoterapi Antar-Budaya yang fokus utamanya adalah suatu pertanyaan yang digunakan untuk mengaplikasikan model Theraphy Barat bagi klien yang non- Barat dalam setting non-Barat. 2. Pendekatan perilaku dalam KLB. 1. Menguraikan secara singkat komponen dasar intervensi perlikau dan perspektif lintas budaya. 2. Memperjelas 3 hal penting dalam mempertanyakan etis apa yang dimunculkan dalam Teraphy lintas budaya. 3. Mendemonstrasikan keterpakaian pendekatan perilaku bagi dua permasalahan penting lintas budaya. 3. Tes-tes Psikologi dan KLB Tes psikologi merupakan bagian penting dari psoses konseling, terutama di Amerika dan beberapa Negara Barat lainnya. Ada beberapa topik penting ketika mengaskes data psikologis LB atau ketika memilih tes yang digunakan dalam setting lain. 1. Membedakan antara konstruk dan kriteria 2. Menetapkan ekuivalensi 3. Stimulasi tes yang mendasar, meliputi variabel dan nonvariabel material. 4. Norma-norma yang di eksportasi 5. Seperangkat respon. 6. Kecendrungan untuk mengurangi inferensi dari skor tes yang berbeda. 7. Budaya Isomorphsim pada tes berbasis Barat dan alasan mereka menggunakannya. 4. Riset dan Praktek KLB. ............Hal yang terpenting dalam konseling lintas-budaya adalah efektivitas komunikasi. Dalam hal ini, Triandis, Vassiliou,Vassiliou, Tanaka, dan Shanmugam (1972: 306) mengajukan suatu hipotesis bahwa dua orang akan berinteraksi secara efektif antara satu sama lainnya, jika mereka dapat melampaui budaya subyektivitas mereka dan jika mereka cocok sehingga mereka akan dapat menciptakan suatu keragaman budaya yang sama. Berikut ini adalah ada serangkain lima wilayah penelitian dalam konseling lintas- budaya. Setiap wilayah akan menyajikan sejumlah hipotesis, yaitu sebagai berikut: A. Saling bergantungnya Tujuan dan Pengharapan Membantu (Mutuality of Purposes and Helping Expectations) B. Mengembangkan Pemahaman Antar-Budaya dan Keterampilan Berkomunikasi Konselor (Developing the Counselor’s Intercultural Understanding and Communication Skills) C. Mengembangkan Keterampilan dan Sikap Antar-Budaya Klien (Developing the Client’s Intercultural Attitudes and skills) D. Pertimbangan Budaya Area Tindakan Klien (Cultural Considerations of the Client’s Areas of Action) E. Universalitas, Kesamaan Kelompok, dan Keunikan dalam Konseling Antar- Budaya (Universality, Group Commonality, and Uniqueness in Intercultural Counseling)
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita