Anda di halaman 1dari 2

MATERI PPT KELOMPOK 4 LINTAS BUDAYA

1. Tema Umum dan Pendekatan Tertentu dalam KLB


Ada 5 tema umum dan pendekatan tertentu dalam KLB,
1. Tema pertama yaitu pendekatan Emic-Etic untuk menyeimbangkan Budaya yang
unik dengan manusia keseluruhan dalam proses konseling.
2. Tema kedua yaitu pendekatan Autoplastik – Alooplastik untuk menemukan tujuan
dari KLB.
3. Tema ketiga yaitu Hubungan vs Teknik untuk mengetahui apa yang tetap dan
yang berubah dalam KLB.
4. Tema keempat yaitu Hubungan Konselor-klien untuk mengetahui kesesuaian
antara KLB dengan harapan konselor.
5. Tema kelima yaitu Masa depan KLB untuk mengetahui apa yang diketahui dan
tidak diketahui.
2. Sensitivitas Budaya Konseling
 Perbedaan Ras dan Etnis dalam konseling mempengaruhi kecakapan konselor
dalam berhubungan dan berkomunikasi dalam terapi klien, untuk mendiskusikan
masalah konselor dalam membuat diagnosa klien kelompok minoritas dan untuk
membuat laporan intervensi masalah yang sering dihadapi dalam konseling
budaya.
3. Pertimbangan dalam KLB
Pederson, Wohl, Sun Berg dan Vontress mendiskusikan literatur mengenai faktor
budaya dalam psikoterapi yang berpusat untuk membandingkan hal yang dapat
diperlihatkan oleh hubungan antar pribadi yaitu antara yang memberikan terapi dan yang
menerima terapi.
1. Psikoterapi Antar-Budaya yang fokus utamanya adalah suatu pertanyaan yang
digunakan untuk mengaplikasikan model Theraphy Barat bagi klien yang non-
Barat dalam setting non-Barat.
2. Pendekatan perilaku dalam KLB.
1. Menguraikan secara singkat komponen dasar intervensi perlikau dan
perspektif lintas budaya.
2. Memperjelas 3 hal penting dalam mempertanyakan etis apa yang
dimunculkan dalam Teraphy lintas budaya.
3. Mendemonstrasikan keterpakaian pendekatan perilaku bagi dua
permasalahan penting lintas budaya.
3. Tes-tes Psikologi dan KLB
Tes psikologi merupakan bagian penting dari psoses konseling, terutama di
Amerika dan beberapa Negara Barat lainnya. Ada beberapa topik penting ketika
mengaskes data psikologis LB atau ketika memilih tes yang digunakan dalam
setting lain.
1. Membedakan antara konstruk dan kriteria
2. Menetapkan ekuivalensi
3. Stimulasi tes yang mendasar, meliputi variabel dan nonvariabel material.
4. Norma-norma yang di eksportasi
5. Seperangkat respon.
6. Kecendrungan untuk mengurangi inferensi dari skor tes yang berbeda.
7. Budaya Isomorphsim pada tes berbasis Barat dan alasan mereka
menggunakannya.
4. Riset dan Praktek KLB.
............Hal yang terpenting dalam konseling lintas-budaya adalah efektivitas
komunikasi. Dalam hal ini, Triandis, Vassiliou,Vassiliou, Tanaka, dan Shanmugam
(1972: 306) mengajukan suatu hipotesis bahwa dua orang akan berinteraksi secara
efektif antara satu sama lainnya, jika mereka dapat melampaui budaya subyektivitas
mereka dan jika mereka cocok sehingga mereka akan dapat menciptakan suatu
keragaman budaya yang sama.
Berikut ini adalah ada serangkain lima wilayah penelitian dalam konseling lintas-
budaya. Setiap wilayah akan menyajikan sejumlah hipotesis, yaitu sebagai berikut:
A. Saling bergantungnya Tujuan dan Pengharapan Membantu (Mutuality of
Purposes and Helping Expectations)
B. Mengembangkan Pemahaman Antar-Budaya dan Keterampilan Berkomunikasi
Konselor (Developing the Counselor’s Intercultural Understanding and
Communication Skills)
C. Mengembangkan Keterampilan dan Sikap Antar-Budaya Klien (Developing the
Client’s Intercultural Attitudes and skills)
D. Pertimbangan Budaya Area Tindakan Klien (Cultural Considerations of the
Client’s Areas of Action)
E. Universalitas, Kesamaan Kelompok, dan Keunikan dalam Konseling Antar-
Budaya (Universality, Group Commonality, and Uniqueness in Intercultural
Counseling)

Anda mungkin juga menyukai