Disusun Oleh :
BK Reguler C 2019
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
mata kuliah Studi Kasus ini.
Harapan kami semoga laporan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Kami mengakui bahwa dalam makalah ini masih banyak
kekurangan, karena pengalaman yang kami miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu,
kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan laporan makalah ini. Akhirnya, hanya kepada Tuhan
kami bersyukur atas selesainya makalah ini, semoga Tuhan memberikan petunjuk kepada
kita semuanya. Amin.
Medan,September2021
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 2
1.1.Latar Belakang...............................................................................................2
1.2.Tujuan............................................................................................................3
1.3.Manfaat..........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4
2.3 Wawancara....................................................................................................6
2.4 Diagnosis.......................................................................................................9
2.5. Pragnosis.......................................................................................................9
2.6. Treatment....................................................................................................10
2.7 Followup......................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..................................................................................................11
3.2 Saran............................................................................................................11
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
rendahnya intelegensi, sering kegagalan terjadi disebabkan mereka tidak mendapatkan
layanan bimbingan yang memadai. Pemberian bimbingan belajar oleh guru pembimbing akan
banyak membantu siswa dalam mengatasi masalah belajar. Bimbingan belajar diharapkan
dapat membantu siswa mengetahui cara belajar yang efektif dan efesien, sehingga siswa
mampu mengatur belajarnya sendiri dan mempunyai kemandirian dalam belajar. Siswa
dibimbing untuk dapat melakukan kegiatan belajar secara mandiri.
1.2 Tujuan
Studi kasus ini bertujuan untuk :
1. Memenuhi tugas mata kuliah studi kasus
2. Menemukan faktor-faktor penyebab permasalahan belajar daring pada siswa
3. Mengatasi permasalahan belajar daring dan memberikan penanganan atau solusi
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang akan diperoleh dari kegiatan penelitian ini adalah memberikan
gambaran tentang masalah yang dihadapi siswa dan mengatasi masalah yang dihadapi dan
menjadi suatu motivasi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Siswa
2.1.1 Identitas Diri Siswa
Agama : Islam
Usia : 15 Tahun
Anak ke : 1 (satu)
4
khusus, terutama sarana prasarana yang digunakan, jaringan internet yang memadai dan
motivasi diri agar dapat mengikuti proses pembelajaran yang bersifat mandiri.
Permasalahan pembelajaran jarak jauh diantaranya adalah belum meratanya akses
jaringan internet, gawai yang belum memadai, mahalnya biaya kuota, belum meratanya
penguasaan iptek di kalangan pendidik atau guru, belum siapnya pelaksanaan proses belajar
mengajar menggunakan metode pembelajaran jarak jauh, dan kesulitan orang tua dalam
mendampingi anak-anaknya melakukan kegiatan belajar mengajar menjadi kendala yang
ditemui selama proses pembelajaran jarak jauh.
Sedangkan Haura mengalami kesulitan pembelajaran daring dikarenakan beberapa
faktor yakni :
A. Faktor Intrinstik ( Dalam dirinya sendiri)
1. Kesulitan memahami pelajaran
Haura tidak dapat memahami pelajaran yang ada dikarenakan pelajaran yang ia
dapatkan dikategorikan sulit.
2. Haura tidak dapat bertanya langsung pada guru
Haura tidak dapat bertanya langsung pada guru disebabkan ia memiliki rasa malu dan
takut untuk bertanya.
B. Faktor Ekstrinstik (Luar)
1. Tidak ada yang mendampingi saat belajar di rumah
Tidak ada yang mendapingi haura saat belajar dikarenakan kedua orang tuanya
bekerja
2. Jaringan internet kurang memadai
Jaringan internet yang digunakan haura terkadang memiliki masalah, dimana jaringan
tersebut hilang yang membuat saat sang guru sedang menjelaskan tidak dapat di
dengar jelas oleh Haura
3. Tidak dapat berkosentrasi dengan tenang saat belajar di rumah
Tidak dapat berkosentrasi dengan tenang saat belajar di rumah karena Haura
membantu adiknya dalam pembelajaran daring. Dikarenakan kedua orang tuanya
sama sama bekerja maka saat di rumah Haura yang membantu adiknya dalam belajar
di rumah.
4. Memiliki komputer namun tidak dapat digunakan dengan baik
Saat pembelajaran daring, Haura tidak dapat menggunakan laptop/komputernya sebab
laptop yang dirinya miliki selalu mati tiba tiba.
5
2.3 Metode Pembelajaran
*Observasi
Dalam studi kasus ini dilakukan juga observasi terhadap siswa yang bermasalah, untuk mencari
tahu informasi dan mengumpulkan data-data siswa mengenai permasalahan yang dialami selama
pembelaran jarak jauh.
*Wawancara
Dalam studi kasus ini cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data- data dari siswa
yang bernama Haura dengan cara melakukan wawancara agar informasi yang di dapat lebih
akurat dan terpercaya . Wawancara dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan
kepada responden/ siswa.
6
Zenius,dll
o Belajar menggunakan berbagai sumber belajar digital (e-book, Youtube, Google,
dll.)
o Belajar dari buku-buku non-teks pelajaran
5. Bagaimana Kalian berinteraksi dengan guru dalam pembelajaran selama belajar dari
rumah? (boleh memilih lebih dari satu) *
o Interaksi melalui kelas online yang disediakan guru (Google Classroom, Kelas
Maya Rumah Belajar, Quipper School, dsb)
o Interaksi melalui media sosial (Facebook, Line, WhatsApp, dsb)
o Interaksi melalui video conference yang disediakan guru (Zoom, Google Meet,
Skype, WhatsApp Video Call, dsb)
o Interaksi melalui email
o Interaksi melalui telepon/SMS
o Bertatap muka secara langsung baik dikunjungi oleh guru maupun mendatangi
rumah guru
o Melalui pesan berantai dari teman
o Tidak berinteraksi dengan guru
6. Aplikasi belajar daring apa yang paling sering Kalian gunakan selama belajar dari
rumah? * *
o Rumah Belajar
o Ruang Guru
o Zenius Quipper
o Mejakita
o Google for Educatio
o Aplikasi mandiri yang dikembangkan sekolah
o Tidak menggunakan aplikasi daring (online)
7. Mengapa Kalian menggunakan aplikasi belajar daring (online) tersebut? (boleh
memilih lebih dari satu) *
o Mudah digunakan
o Mengikuti arahan guru/sekolah
o Materi belajarnya lengkap
o Memudahkan memahami pelajaran
7
o Dapat berinteraksi langsung dengan tutor
o Murah
o Gratis
o Anjuran orang tua
8. Apa hambatan yang Kalian alami saat proses belajar dari rumah? (boleh memilih lebih
dari satu) *
o Kurang konsentras
o Kesulitan memahami pelajaran
o Tidak ada yang mendampingi belajar di rumah
o Tidak dapat bertanya langsung kepada guru
o Tidak memiliki perangkat digital (HP, smartphone, laptop, tablet, dsb)
o Bosan
o Jaringan internet kurang memadai
o Jaringan listrik kurang memadai
8
o TIDAK
10. Bagaimana ketersediaan dan kondisi fasilitas yang Kalian miliki di bawah ini?
Listrik
o Tersedia dan bisa digunakan dengan baik
o Tersedia dan kurang bisa digunakan dengan baik
o Tidak tersedia
Internet
o Tersedia dan bisa digunakan dengan baik
o Tersedia dan kurang bisa digunakan dengan baik
o Tidak tersedia
Komputer/laptop/tablet
o Tersedia dan bisa digunakan dengan baik
o Tersedia dan kurang bisa digunakan dengan baik
o Tidak tersedia
Telepon pintar (smart phone)
o Tersedia dan bisa digunakan dengan baik
o Tersedia dan kurang bisa digunakan dengan baik
o Tidak tersedia
2.4 Diagnosis
Masalah yang dihadapi siswa saat pembelajaran daring sangatlah kompleks. dan
banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya masalah. Berdasarkan faktor yang
dipaparkan di gambaran masalah, dapat ditarik kesimpulan yang terjadi pada diri Haura
disebabkan oleh :
Faktor yang berasal dari diri sendiri :
a. Kurang memahami pelajaran
b. Malu bertanya pada guru
Faktor yang berasal dari luar :
a. tidak ada yang mendapingi saat belajar
b. Jaringan internet yang kurang baik
c. Tidak dapat berkosentrasi saat belajar di rumah
9
Hal-hal tersebut berpengaruh terhadap Haura yang menyebabkan Haura kesulitan
dalam pembelajaran daring
2.5 Prognosis
1. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan, maka layanan bimbingan dan
konseling yang dilakukan adalah :
2. Meningkatkan rasa kepercayaan diri konseli dengan menggunakan terapi
RET(Rational Emotive Therapy)
3. Menanamkan motivasi belajar kepada Haura agar dirinya lebih berminat dan bisa
memahami apa yang dipelajarinya.
4. Memberikan pendekatan secara perlahan-lahan
5. Teknik pendekatan yaitu :
Konseling individu
Harapannya dapat membantu Haura agar bisa percaya diri dalam bertanya kepada guru
sehingga Haura dapat memahami pelajarannya dengan mudah.
2.6 Treatment
Konseling individu yang di berikan kepada konseli agar konseli menjadi pribadi yang
sehat. Usaha bantuan yang terlaksana dari usaha bantuan yang konselor rencanakan, hanya
beberapa usaha yang terlaksana. Adapun usaha-usaha yang terlaksana adalah sebagai berikut:
1. konselor melakukan hubungan baik atau attending dengan konseli
2. Konselor mengajak sharing kepada konseli tersebut terkait masalah yang dialami
konseli
3. Konselor memberisalah satu strategi mengenai masalah yang dialami konseli
menggunakan terapi RET
4. Konselor mengubah kepercayaan diri yang rendah pada konseli menjadi kepercayaan
diri yang tinggi
5. Konselor memberi latihan kepada konseli agar bisa selalu berfikir positif dalam
meningkatkan kepercayaan dirinya.
2.7 Follow up
Usaha bantuan yang diberikan tidak hanya dibiarkan saja, tetapi harus ditindak lanjuti.
Tindak lanjut dari usaha bantuan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pengamatan secara berkala terhadap kegiatan konseling tentang
perubahan perilaku dan kegiatan belajarnya
10
2. Memantau nilai-nilai belajar setelah dilakukan perubahan perilaku pada konseli yang
diharapkan konseli bisa berkembang secara optimal
3. Usaha lain yaitu dalam bentuk wawancara baik dengan konseli, guru, wali kelas,
maupun orang tuanya. Yang diharapkan konseli tetap ada yang memperhatikan serta
mengarahkan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan saat ini belum dapat disebut
sebagai kondisi belajar yang ideal, melainkan kondisi darurat yang harus dilaksanakan. Masih
terdapat berbagai kendala sehingga semua pembelajaran dapat optimal. Pemerintah bekerja
sama dengan berbagai pihak terkait melakukan berbagai upaya untuk dapat mengatasi
permasalahan yang terjadi dalam Pembelajaran Jarak Jauh, baik dari sisi regulasi,
peningkatan kesiapan pendidik, serta perluasan jaringan dan akses sumber belajar, agar dapat
berjalan secara efektif dan efisien. Namun demikian, upaya tersebut perlu terus ditingkatkan
agar optimalisasi Pembelajaran Jarak jauh tidak hanya untuk kondisi darurat seperti saat ini
tetapi juga untuk dilaksanakan dalam situasi normal sesuai dengan kebutuhan belajar.
Pemerintah terus berupaya mendorong sinergitas berbagai sektor terkait agar upaya
peningkatan kualitas pendidikan, baik dalam masa darurat Covid-19 maupun
penyelenggaraan pendidikan keberlanjutan di masa depan dapat dioptimalkan.
3.2. Saran
Pembelajaran dengan jarak jauh karena masa pandemi tidak boleh menekankan pada
suatu penuntasan dari pencapaian akademik dan kelulusan siswa dengan kondisi seperti ini
semua guru sebaiknya tidak memberikan tugas yang terlalu banyak kepada siswa agar tidak
terlalu stres dalam belajar
11
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Abdul Rozak Fahrudin. (2020). Permasalahan dan Solusi Pembelajaran Jarak Jauh di
Masa Pandemi Covid-19. Sapos.Co.Id. https://sapos.co.id/2020/11/29/permasalahan-
dan-solusi-pembelajaran-jarak-jauh-di-masa-pandemi-covid-19/
Habiba, B., Mulyani, S., Nia, N. I., & Nugroho, P. (2020). Konsep Layanan Responsif bagi
Siswa yang Mengalami Kesulitan Belajar secara Daring Dimasa Pandemi Covid-19.
KONSELING EDUKASI “Journal of Guidance and Counseling,” 4(2), 305–322.
https://doi.org/10.21043/konseling.v4i2.7583
Basar, A. M. (2021). Problematika Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19.
Edunesia : Jurnal Ilmiah Pendidikan, 2(1), 208–218.
https://doi.org/10.51276/edu.v2i1.112
Azzahra, N.F. (2020). Mengkaji Hambatan Pembelajaran Jarak Jauh di Indonesia di Masa
Pandemi Covid-19. Jakarta: Center for Indonesian Policy Studies (CIPS).
12