Anda di halaman 1dari 40

KEMENTERIAN

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SERTIFIKAT
Nomor: 7523/I2.3/PP/2019

diberikan kepada

MASRURO, S.Pd.I
(SMAN 1 Prambanan Klaten)
telah berperan aktif sebagai :

Peserta
dalam kegiatan
Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK)
Level Literasi – Provinsi Jawa Tengah
yang dilaksanakan oleh
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
pada tanggal 20 Maret - 21 April 2019 secara daring

Jakarta, 12 Juni 2019


Kepala Pusat Teknologi Informasi dan
Komunikasi Pendidikan dan
Kebudayaan,

Gogot Suharwoto, Ph.D


NIP 197102111993011002
Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK)
Level Literasi – Provinsi Jawa Tengah

Materi Pelatihan

No. Materi/Kegiatan Alokasi waktu/jam


pelatihan

Teori Praktik

1 Fitur-fitur Portal Rumah Belajar dan Cara 4 4


Pemanfaatannya

2 Pembelajaran Abad 21 2 2

3 Portal Rumah Belajar untuk Meningkatkan Kecakapan 2 4


Pembelajaran Abad 21

4 Mengenal Perangkat Keras Komputer 2 2

5 Penggunaaan Perangkat Lunak untuk Pembelajaran 2 2

6 Pemanfaatan Internet untuk Pembelajaran (Internet dan 2 4


Peramban, Mesin Pencari, Email, Kompresi File, Cloud
Storage, Etika Berinternet)

Sub. Total 14 18

Total 32

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)


Masruro, S.Pd.I
SMA N 1 Prambanan
HALAMAN PENGESAHAN

TULISAN KARYA ILMIAH POPULER

BERKAT GAME BASE LEARNING,


PEMBELAJARAN DARING TAK LAGI BIKIN ‘BORING’

Dimuat di Website Resmi Guru Era Baru (Guraru.Org)


Tanggal 16 Oktober 2020

Oleh :

MASRURO, S.Pd.I
NIP. 19841219 2011 01 1 005

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Prambanan

Prantiya, S.Pd, M.Pd.


Pembina Tk. I, IV/b
NIP. 19630413 198501 1 001
19/11/21 23.38 Berkat Digital Game Base Learning, Pembelajaran Daring Tak Lagi Bikin ‘Boring’ - GuraruGuraru

HOME ANGGOTA EBOOK GRATIS RPP BANK SOAL TUKAR POIN

https://guraru.org/guru-berbagi/digital-game-base-learning-pembelajaran-daring-tak-lagi-bikin-boring/ 1/16
19/11/21 23.38 Berkat Digital Game Base Learning, Pembelajaran Daring Tak Lagi Bikin ‘Boring’ - GuraruGuraru

LOGIN Search SEARCH

LAIN-LAIN 0

Berkat Digital Game Base Learning, Pembelajaran Daring


Tak Lagi Bikin ‘Boring’ (0)

Masruro, S.Pd.I
October 16, 2020

“Coba hitung, ada berapa jumlah guru yang tersisa?” Pertanyaan Kaisar Hirohito sesaat
setelah hancurnya Hiroshima dan Nagasaki—akibat dijatuhi “Little Boy” dan “Fat Man”—itu
sontak saja mengagetkan para Jenderal Jepang. Bagaimana tidak, menurut mereka meski
tanpa sosok guru, Kaisar Hirohito toh masih bisa terselamatkan.

“Kita jatuh, karena kita tidak belajar. Kita memang kuat dalam senjata dan strategi perang.
Namun, kita tak tahu bagaimana cara menciptakan bom yang begitu dahsyat itu. Jika kita tak
mau belajar, bagaimana kita akan mengejar ketertinggalan atas mereka? Maka, kumpulkan
semua guru yang masih tersisa di seluruh pelosok negeri ini, karena kepada merekalah saat
ini kita akan bertumpu,” lanjut Sang Kaisar yang seolah menjawab kebingungan para Jendral
Jepang kala itu.

Betapa pentingnya sosok guru di mata Sang Kaisar saat kondisi Jepang porak-poranda akibat
bom atom itu tentu tak jauh beda seperti di masa pandemi saat ini. Ya, pandemi virus Corona
Covid-19 memang telah meluluhlantakkan segala sendi kehidupan manusia. Salah satu yang
paling terasa adalah dalam bidang pendidikan.

https://guraru.org/guru-berbagi/digital-game-base-learning-pembelajaran-daring-tak-lagi-bikin-boring/ 2/16
19/11/21 23.38 Berkat Digital Game Base Learning, Pembelajaran Daring Tak Lagi Bikin ‘Boring’ - GuraruGuraru

Sesuai data yang dirilis UNESCO, sejak virus Covid-19 menjadi pandemi, lebih dari 1,5 miliar
siswa di 165 negara di dunia harus belajar dari rumah (BDR). Di Indonesia sendiri—merujuk
data Kemendikbud—ada lebih dari 68 juta siswa mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) hingga jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) yang terdampak oleh pandemi.

Jika sebelumnya sekolah merupakan “rumah kedua” bagi para siswa, kini di tengah badai
pandemi ini keadaannya pun berbalik: rumah menjadi “sekolah kedua” bagi mereka. Teknik
dan metode pembelajaran yang harus dilakukan oleh sosok guru pun dituntut berubah, dari
yang klasikal menjadi berbasis digital dengan memanfaatkan gawai dan internet. Sayangnya,
sosok guru yang diharapkan mampu menjadi lentera di tengah badai pandemi ini belum
semuanya mumpuni dalam hal penggunaan teknologi untuk pembelajaran. Terbukti, dari hasil
survei yang dirilis KPAI pada akhir April 2020 yang lalu.

Dari survei yang dilakukan kepada 602 guru yang tersebar di 14 provinsi kala itu, KPAI
menemukan fakta yang sangat mengejutkan. Bagaimana tidak, menurut hasil survei tersebut
hanya 8 persen guru saja yang mengerti bagaimana cara memanfaatkan gawai secara
optimal untuk pembelajaran daring. Selebihnya, 82,4% guru masih minim memakai gawai
untuk belajar daring, dan 9,6% di antaranya bahkan sama sekali tidak pernah memakai gawai
untuk belajar daring. Cukup memprihatinkan, bukan?

Temuan KPAI tersebut diperkuat oleh hasil survei yang digelar UNICEF terhadap lebih dari
4.000 siswa yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Dari survei yang dilakukan pada kurun
waktu 18 Mei hingga 8 Juni 2020 melalui portal U-Report Indonesia itu, tercatat ada 66 persen
siswa yang merasa tidak nyaman saat belajar dari rumah. Bahkan, 87 persen siswa dari
jumlah tersebut mengaku ingin segera kembali belajar di sekolah.

https://guraru.org/guru-berbagi/digital-game-base-learning-pembelajaran-daring-tak-lagi-bikin-boring/ 3/16
19/11/21 23.38 Berkat Digital Game Base Learning, Pembelajaran Daring Tak Lagi Bikin ‘Boring’ - GuraruGuraru

Selain terkendala dengan akses internet, sebagian besar siswa juga mengungkapkan bahwa
selama ini banyak sekali guru yang hanya mengandalkan penugasan saat melaksanakan
pembelajaran daring. Bagi siswa, metode seperti ini jelas membebani dan membuat mereka
merasa ‘boring’ alias jenuh. Apakah siswa-siswi Anda juga demikian, Kawan? Jika iya, berarti
tak jauh beda dengan siswa-siswi saya di SMAN 1 Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa
Tengah. Tapi, itu dulu.

Kini setelah Kemendikbud menyalurkan bantuan kuota internet gratis kepada para siswa dan
saya sebagai seorang guru mencoba berbagai inovasi dalam pembelajaran, rasa ‘boring’
yang dirasakan siswa pun berubah menjadi menyenangkan. Penasaran, hal apa yang saya
lakukan? Salah satu hal yang saya lakukan adalah dengan mengubah metode penugasan
menjadi permainan melalui metode digital game based learning.

Digital game based learning merupakan metode pembelajaran yang memanfaatkan aplikasi
permainan untuk membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Asal tahu saja, saat ini
ada banyak sekali lho platform digital yang bisa kita gunakan untuk membuat sebuah game
pembelajaran. Saya sendiri memanfaatkan wordwall.net, sebuah website yang

https://guraru.org/guru-berbagi/digital-game-base-learning-pembelajaran-daring-tak-lagi-bikin-boring/ 4/16
19/11/21 23.38 Berkat Digital Game Base Learning, Pembelajaran Daring Tak Lagi Bikin ‘Boring’ - GuraruGuraru

memungkinkan kita bisa meciptakan game interaktif dengan sangat mudah. Bagaimana cara
membuat game interaktif melalui wordwall.net?

Pertama, buka website wordwall.net, kemudian lakukan pendaftaran dengan mengklik “Sign
In”. Jika sudah memiliki akun Gmail, kita bisa langsung “Log In” kemudian pilih “Sign In with
Google”. Setelah memasukkan alamat Gmail dan password, maka kita pun akan diarahkan ke
halaman “My Activities”.

Langkah selanjutnya adalah memilih template yang diinginkan kemudian mulai membuat
game. Jika kita baru pertama kali membuat game di Wordwall, kita bisa langsung mengklik
“Create Your First Activity Now” kemudian memilih salah satu template yang tersedia. Adapun
untuk game kedua dan seterusnya, kita bisa memilih template game melalui halaman “Home”.

Sebagai informasi, Wordwall menyediakan dua jenis akun bagi usernya. Jika menginginkan
yang free alias gratis, kita bisa memanfaatkan akun basic dengan 18 pilihan template yang
bisa kita gunakan untuk membuat maksimal lima buah game interaktif. Adapun jika
menginginkan yang berbayar, kita bisa mengupgrade ke akun standar dengan 18 pilihan
template ataupun akun pro dengan 34 pilihan template game. Sekadar tips saja, jika jatah
lima game pada akun basic telah habis, kita tetap bisa membuat game lagi dengan cara log in
melalui akun Gmail yang berbeda.

https://guraru.org/guru-berbagi/digital-game-base-learning-pembelajaran-daring-tak-lagi-bikin-boring/ 5/16
19/11/21 23.38 Berkat Digital Game Base Learning, Pembelajaran Daring Tak Lagi Bikin ‘Boring’ - GuraruGuraru

Nah, setelah memilih template, langkah selanjutnya adalah membuat game. Caranya, kita
tinggal menuliskan soal beserta jawabannya di kolom-kolom yang tersedia. Kolomnya ini
berbeda-beda ya, sesuai dengan template game yang kita pilih. Sebagai contoh saja, saya
memilih template “Maze chase”.

Aturan main game “Maze chase” ini siswa harus menjalankan “lakon” yaitu sosok berwarna
merah ke zona jawaban yang benar sambil menghindari musuh. Cara menggerakkannya bisa
dilakukan dengan mouse ataupun tombol panah atas, bawah, kanan, dan kiri yang ada pada
laptop. Nah, untuk membuat game ini, saya cukup menuliskan judul game, menuliskan soal,
beberapa pilihan jawaban, serta memberi tanda centang di depan jawaban yang benar.
Setelah selesai, kita tinggal mengklik “Done”.

Setelah itu, lakukan beberapa pengaturan game. Mulai dari mengatur waktu, kesempatan
hidup, tingkat kesulitan, hingga pengaturan leaderboard atau papan peringkat. Setelah
melakukan pengaturan game, kita tinggal membagikannya dengan cara klik “Share” dan “Set
Assignment”. Jangan lupa isikan judul hasil pada “Results title”, atur deadline dan beberapa
pengaturan lainnya, baru kemudian klik “Start”.

https://guraru.org/guru-berbagi/digital-game-base-learning-pembelajaran-daring-tak-lagi-bikin-boring/ 6/16
19/11/21 23.38 Berkat Digital Game Base Learning, Pembelajaran Daring Tak Lagi Bikin ‘Boring’ - GuraruGuraru

Jika sudah sampai di sini, kita tinggal mengcopy link yang ada di dalam kolom kemudian
membagikannya kepada siswa melalui platform kelas maya yang kita gunakan, seperti
Classroom ataupun Office 365. Tentu saja, sebelum membagikan link tersebut, kita harus
mengawali pembelajaran dengan apersepsi—baik melalui video converence ataupun video
yang diupload di Youtube—serta memberikan bahan pembelajaran melalui blog ataupun
media lainnya.

Lantas, setelah para siswa bermain game, di mana kita bisa melihat hasilnya? Hasil skor
ataupun nilai siswa bisa kita lihat melalui menu “My Result”. Tak hanya skor atau nilai siswa,
di menu ini kita juga akan mendapatkan analisis data mulai dari berapa jumlah siswa yang
mengerjakan, skor atau nilai rata-rata, papan peringkat, hingga soal mana yang jawabannya
salah paling banyak. Data-data ini tentu saja sangat bermanfaat untuk kita gunakan sebagai
acuan dalam membuat program remidial ataupun pengayaan di pembelajaran daring
selanjutnya. Keren kan?

Nah, itulah cara mudah menciptakan game interaktif melalui wordwall.net yang bisa kita
gunakan sebagai media dalam pembelajaran berbasis game digital. Game “Maze chase” ini
sendiri hanyalah satu di antara banyak digital game yang bisa kita ciptakan melalui
wordwall.net. Anda para guru tentu bisa berkreasi dengan game-game lainnya, apapun mata
pelajaran yang Anda ampu dan materi pembelajaran yang akan Anda sampaikan kepada
siswa.

Omong-omong, cukup sederhana bukan? Meski sederhana, metode digital game base
learning dengan memanfaatkan game “Maze chase” ini secara tidak langsung ternyata
terbukti ampuh dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dan siswa terhadap
materi pembelajaran lho. Ya bagaimana tidak, untuk menyelesaikan game yang
mengasyikkan ini, para siswa dituntut untuk belajar terlebih dahulu.

https://guraru.org/guru-berbagi/digital-game-base-learning-pembelajaran-daring-tak-lagi-bikin-boring/ 7/16
19/11/21 23.38 Berkat Digital Game Base Learning, Pembelajaran Daring Tak Lagi Bikin ‘Boring’ - GuraruGuraru

Bahkan lebih dari itu, digital game base learning juga terbukti sangat efektif untuk
mendongkrak motivasi siswa saat belajar daring dari rumah. Pasalnya, berkat digital game
base learning ini, pembelajaran daring pun tak lagi bikin “boring”. Akhirnya, selamat berkreasi
ya, Bapak Ibu Guru!

96 total views, no views today

Share: Simpan Tweet Share

About Author

Masruro, S.Pd.I

Saya seorang guru, blogger dan social media enthusiast. Lahir di Purworejo, Jawa
Tengah; besar di Malang, Jawa Timur; dan karena tuntutan pekerjaan, saat ini saya tinggal di
Klaten, Jawa Tengah. Sehari-hari saya mengajar di SMA Negeri 1 Prambanan Klaten. Di sela-
sela mengajar, saya punya hobby membaca dan merangkai kata di www.kangmasroer.com.

View all posts by Masruro, S.Pd.I →

Hikmah di Balik Pembelajaran Jarak Jauh

Mencari Titik Temu dalam Mentransfer Ilmu Saat Covid 19 Menjamu

https://guraru.org/guru-berbagi/digital-game-base-learning-pembelajaran-daring-tak-lagi-bikin-boring/ 8/16
No Materi Jumlah JP
A1 Pendahuluan: Penjelasan Singkat Kursus 1 JP
A2 Isi Bagian 1: Dasar-Dasar Materi Kursus 1 JP
A3 Isi Bagian 2: Aplikasi Materi Kursus 1 JP
A4 Penutup: Ulasan dan Saran Kursus 1 JP
B1 Mengerjakan Tugas Cara Memanfaatkan Google Drive untuk Pekerjaan dan Mengelola Bahan Ajar 4 JP
Total 8 JP
No Materi Jumlah JP
A1 Pendahuluan: Penjelasan Singkat Kursus 1 JP
A2 Isi Bagian 1: Dasar-Dasar Materi Kursus 1 JP
A3 Isi Bagian 2: Aplikasi Materi Kursus 1 JP
A4 Penutup: Ulasan dan Saran Kursus 1 JP
B1 Mengerjakan Tugas Cara Merekam Materi Pembelajaran melalui Screen Recorder (OBS) 4 JP
Total 8 JP
No Materi Jumlah JP
A1 Pendahuluan: Penjelasan Singkat Kursus 1 JP
A2 Isi Bagian 1: Dasar-Dasar Materi Kursus 1 JP
A3 Isi Bagian 2: Aplikasi Materi Kursus 1 JP
A4 Penutup: Ulasan dan Saran Kursus 1 JP
B1 Mengerjakan Tugas Membuat Presentasi Menarik dengan Menggunakan Templat SlidesGo untuk Keperluan Sekolah 4 JP
Total 8 JP
No Materi Jumlah JP
A1 Pendahuluan: Penjelasan Singkat Kursus 1 JP
A2 Isi Bagian 1: Dasar-Dasar Materi Kursus 1 JP
A3 Isi Bagian 2: Aplikasi Materi Kursus 1 JP
A4 Penutup: Ulasan dan Saran Kursus 1 JP
B1 Mengerjakan Tugas Teknik Membuat Animasi Sederhana untuk Materi Siswa Menggunakan Powerpoint 4 JP
Total 8 JP
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SERTIFIKAT
Nomor: 46422/J1/TI.09.01/2021

diberikan kepada

MASRURO, S.Pd.I
(SMAN 1 Prambanan Klaten)
telah dinyatakan LULUS dan berperan aktif sebagai :

Peserta
dalam kegiatan
Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK)
Tahun 2021 Level Literasi
yang dilaksanakan oleh
Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
pada tanggal 29 Mei 2021 - 11 Juni 2021 secara daring

Jakarta, 11 Juni 2021


plt. Kepala Pusat Data dan Teknologi
Informasi Pendidikan dan Kebudayaan,

Muhamad Hasan Chabibie, S.T., M.Si.


NIP 198009132006041001
Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK)
Tahun 2021 Level Literasi

Materi Pelatihan

No. Materi/Kegiatan Alokasi waktu/jam


pelatihan

Teori Praktik

1 Merdeka Belajar Bersama Rumah Belajar 4 4


a. Pemahaman TIK sebagai Syarat Merdeka Belajar
b. Mengenal Pembelajaran Elektronik (e-learning)

2 Optimalisasi Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Abad 4 4


21
a. Mengoperasikan Perangkat TIK untuk Pembelajaran
b. Mengenal Software dan Aplikasi Pembelajaran

3 Tools Untuk Pembelajaran Kolaborasi 4 4


a. Aplikasi Kolaborasi Pembelajaran
b. Aplikasi Penyimpanan Daring

4 Pemanfaatan Media Sosial Untuk Pembelajaran 4 4


a. Sosial Media untuk Pembelajaran
b. Strategi Pemanfaatan Sosial Media untuk
Pembelajaran

Sub. Total 16 16

Total 32

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)


72851/J1/TI.09.01/2021

MASRURO, S.Pd.I
SMAN 1 Prambanan Klaten

peserta

JAKARTA, 22 JUNI 2021


Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
HALAMAN PENGESAHAN

TULISAN KARYA ILMIAH POPULER

GAMIFIKASI UNJUMBLE WORDWALL


PERCEPAT SISWA DALAM HAFALAN AYAT
Dimuat di Harian Joglo Pos
23-29 Agustus 2021

Oleh :

MASRURO, S.Pd.I
NIP. 19841219 2011 01 1 005
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Prambanan

Prantiya, S.Pd, M.Pd.


Pembina Tk. I, IV/b
NIP. 19630413 198501 1 001

Anda mungkin juga menyukai