Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“ASPEK LINGKUNGAN HIDUP”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kelayakan Bisnis Yang Diampuh
Oleh M. Syarifudin,M.E

DISUSUN OLEH :

Mareta Silviana : 200261053


Santika :200261040

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


(STAI )
TULANG BAWANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul ”Aspek Lingkungan Hidup” ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak M.Syarifudin M.E


selaku dosen pengampu mata kuliah “Studi Kelayakan Bisnis” yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Terimakasih juga kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum wr.wb

Tulang Bawang Barat 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
D. MANFAA

T BAB II

PEMBAHASAN

A. MENGAPA AMDAL
B. KEGUNAAN AMDAL
C. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
D. KOMPONEN AMDAL
E. SISTEMATIKA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
F. ISI LAPORAN AMDAL
G. IMPLIKASI

PADA SKB BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR

PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyusun studi kelayakan bisnis perlu melakukan kajian aspek
lingkungan hidup terkait rencana lokasi bisnis baru. Analisis aspek
lingkungan hidup dilakukan untuk mengetahui dampak positif dan
negatif yang ditimbulkan baik langsung maupun tidak langsung. Kajian
lingkungan hidup bertujuan pula untuk mencarikan jalan keluar
sekaligus mengatasi dampak tersebut. Dampak lingkungan hidup yang
terjadi adalah perubahan suatu lingkungan dari bentuk aslinya seperti
perubahan fisik kimia, biologi, atau sosial. Perubahan lingkungan jika
tidak diantisispasi akan merusak tatanan yang sudah ada, baik terhadap
fauna, flora maupun manusia.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan
ketidak pastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu
karena didalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus
dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut
digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis
layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut
diatas adalah menunjukkan bahwa dalam studi kelayakan bisnis akan
melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang
atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan,
perekayasa teknologi dan lain sebagainya.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang
timbul adalah sebagai berikut :
1. Mengapa perlu menggunakan AMDAL ?
2. Apa saja Kegunaan AMDAL ?
3. Apa saja Peraturan Perundang-undangan tentang AMDAL ?
4. Apa saja Komponen AMDAL ?
5. Bagaimana Sistematika Pengelolaan Lingkungan ?
6. Apa saja Isi Laporan AMDAL ?
7. Bagaimana Implikasi pada SKB ?

C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat ditarik tujuan
penulisan makalah adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui mengapa AMDAL diperlukan
2. Untuk mengetahui Kegunaan AMDAL
3. Untuk mengetahui Peraturan Perundang-undangan AMDAL
4. Untuk mengetahui komponen AMDAL
5. Untuk mengetahui Sistematika Pengelolaan Lingkungan
6. Untuk mengetahui Isi Laporan AMDAL
7. Untuk mengetahui bagaimana Implikasi pada SKB

D. MANFAAT
a. Manfaat bagi penulis :
1. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari
berbagai sumber, mengambul sarinya dan mengembangkan
ketingkat pemikiran yang lebih matang
2. Penulis dapat meningkatkan ketrampilan dalam
mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas
dan sistematis
3. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat
b. Manfaat bagi pembaca :
1. Mendapat pengetahuan baru tentang apa yang mereka belum
tau sebelumnya
2. Mendapat pengetahuan serta ilmu mengenai aspek
lingkungan hidup dalam melakukan bisnis
BAB II

ASPEK LINGKUNGAN HIDUP

A. MENGAPA AMDAL ?
Analisis Dampak Lingkungan sudah dikembangkan oleh beberapa
negara maju sejak tahun 1970 dengan nama environmental Impact
Analysis atau environmental Impact Assessment yang keduanya
disingkat EIA. AMDAL diperlukan untuk melakukan suatu study
kelayakan dengan dua alasan pokok, yaitu :
1. Karena undang-undang dan peraturan pemerintah menghendaki
demikian. Jawaban ini cukup efektif untuk memasksa para
pemilik proyek yang kurang memperhatikan kualitas lingkungan
dan hanya memikirkan keuntungn proyeknya sebesar mungkin
tanpa menghiraukan dampak samping yang timbul.
2. Amdal harus dilakukan agar kualtas lingkungan tidak rusak
dengan beroprasinya proyek-proyek industri. Manusia dalam
usahanya untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan
kesejahteraan melakukan aktivitas yang makin lama makin
mengubah lingkungannya. Pada awalnya perubahan lingkungan
belum menjadi masalah, tapi setelah perubahan itu menjadi
diluar ambang batas, maka manusia tidak dapat mentolerir lagi
perubahan yang merugikan itu.
B. KEGUNAAN AMDAL
AMDAL bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri melainkan dari
bagian proses AMDAL yang lebih besar dan lebih penting,
menyeluruh dan utuh dari perusahaan dan lingkungannya, sehingga
AMDAL dapat dipakai untuk mengelola dan memantau proyek dan
lingkungannya dengan menggunakan dokumen yang benar.
Selanjutnya, beberapa peran AMDAL dijelaskan sebagai beikut :
1. Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan.
Aktivitas pengelolaan lingkungan baru dapat dilkaukan apabila
rencana pengelolaan lingkungan telah disusun berdasarkan
perkiraan dampak lingkungan yang akan timbul akibat dari proyek
yang akan dibangun.
2. Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek.
AMDAL merupakan salah satu study kelayakan lingkungan yang
disyaratkan untuk mendapatkan perizinan selain aspek-aspek studi
kelayakan yang lain seperti aspek teknis dan ekonomis. Kenyataan
yang biasa terjadi adalah bahwa hasil studi kelayakan untuk aspek
lingkungan tidak dapat menghasilkan kesesuaian didalam studi
kelayakan untuk aspek lainnya.
3. AMDAL sebagai dokumen penting.
Laporan amdal merupakan dokumen penting sumner informasi
yang detail mengenai keadaan lingkungan pada waktu penelitiaan
proyek dan gambaran keadaan lingkungan dimasa setelah proyek
dibangun. Dokumen ini juga penting untuk evaluasi untuk
membangun proyek yang lokasinya berdekatan dan dapat
digunakan sebagai alat legalitas.
C. PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN

Langkah awal team AMDAl dalam melakukan study adalah


memahami lingkungan hidup dilokasi tempat studi amdal
dilakukan.sumber peraturan dan perundangan tersebut ada yang berlaku
secara internasional dan ada yang berlaku untuk suatu negara saja.

a. Berlaku secara internasional


Peraturan-peraturan yang bersifat internasional penting
diperhatikan terutama oleh mereka yang melakukan studi AMDAL
yang dampak proyeknya melampaui daerah yang digunakan
internasional, seperti misalnya proyek yang limbahnya akan dibuang
kelaut atau limbah yang dapat ditiup angin sampai jatuh kenegara
lain, seperti misalnya hujan asam. Peraturan yang berlaku secara
internasinal mengenai amdal dapat berupa deklarasi, perjanjian
perjanjian bilateral maupun multilateral.
b. Berlaku didalam negeri
Di Indonesia peraturan dan perundangan dapat dijumpai pada
tingkat nasional, sektoral maupun regional/daerah. Peraturan
pemerintah RI nomer 51 tahun 1993 tentang Analisis mengenai
Dampak Lingkungan merupakan peraturan baru pengganti dari
peraturan pemerintah RI nomer 26 tahun
1986. Peraturan pemerintah ini ditindaklanjuti oleh SK Mentri
Negara Lingkungan Hidup Nomer 10-15 tahun 1994.
D. KOMPONEN AMDAL

Yang dimaksudkan dengan AMDAL adalah suatu hasil studi mengenai


dampak penting terhadap lingkungan hidup. Analisis ini meliputi
keseluruhan kegiatan pembuatan 5 dokumen yang terdiri dari

 PIL (Penyajian Informasi Lingkungan)


 KA (Kerangka Acuan)
 ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
 RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan)
 RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)

ANDAL adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak


penting suatu kegiatan yang direncanakan. Arti dampak penting disini
adalah perubahan lingkungan yang amat mendasar yang diakibatkan oleh
suatu kegiatan.

E. SISTEMATIKA PENGELOLAAN LINGKUNGAN


AMDAL merupakan suatu proses yang panjang dengan sistematika
urutan langkah tertentu menurut PP 29 tahun 1986. Secara garis besar
langkah- langkah tersebut dapat dilhat pada gambar berikut, berikut
penjelasan secukupnya.

1. Usulan Proyek
Tanpa PIL
2. Dengan PIL

Dikaji instansi yang bertanggung jawab

Tidak perlu
AMDAL (Tidak ada
dampak penting)

Perlu ANDAL
(Ada Dampak Penting)

3. Membuat kerangka acuan (TOR)

Dikaji instansi yang bertanggung jawab

TOR Disetujui

4. Membuat ANDAL

Dikaji instansi yang bertanggung jawab

ANDAL ditolak/perbaiki
ANDAL Disetujui

6. Menyusun RKL 5. Menyusul RPL

Dikaji instansi yang bertanggung jawab

RPL dan RKL disetujui

7. proyek dapat dilaksanakan

8. aktivitas pengelolaan

Penjelasan :

1. Usulan Proyek. Usulan proyek datang dari pemrakarsa yaitu orang


atau badan yang mengajukan dan bertanggung jawab atas suatu
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Penyajian Informasi Lingkungan. Usulan proyek kemudian
mengalami penyringan yang bertujuan untuk menentukan perlu atau
tidak perlu dilengkapa dengan ANDAL. Penyaringan dilkaukan
dengan penyajian
informasi lingkungan atau disebut PIL. PIL ini disusun oleh
pemrakarsa sesuai dengan pedoman yang ditetapkan,
3. Menyusun Kerangka Acuan. Bila instansi yang bersangkutan
memutuskan perlu membuat ANDAL, pemrakarsa bersama instansi
tersebut menyusun kerangka acuan TOR sesuai dengan pedoman
yang telah ditetapkan bagi analisis dampak lingkungan.
4. Membuat ANDAL. Pemrakarsa membuat ANDAL sesuai dengan
pedoman yang ditetapkan, kemudian mengajukan kepada instansi
yang bertanggung jawab untuk dikaji terlebih dahulu sebelum
mendapatkan keputusan. Kemungkinan hasil penilaian ada 3, yaitu :
 ANDAL disetujui, kemudian pemrakarsa melanjutkan RKL
dan RPL.
 ANDAL ditolak karena dianggap kurang lengkap atau
kurang sempurna. Untuk ini perlu perbaikan dan diajukan
kembali.
 ANDAL ditolak karena dampak negatifnya, karena tidak
dapat ditanggulangi oleh ilmu dan teknologi yang telah ada
dan diperkirakan dampak negatif tersenut lebih besar dari
positifnya.
5. Membuat RKL dan RPL. Bila ANDAL telah disetujui maka
pemrakarsa dapat melanjutkannya dengan membuat Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RPL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL). Untuk diajukan kepada instansi yang
berwenang.
6. Implementasi Pembangunan Proyek dan Aktivitas Pengelolaan
Lingkungan. Bila RPL dan RKL telah disetujui, maka implementasi
proyek dapat dimulai, lalu diajukan dengan pelaksanaan aktivitas
pengelolaan lingkungan.

F. ISI LAPORAN AMDAL


 Dokumen Rencana Kelola Lingkungan (RKL)
1. Lingkup Rencana Pengelolaan lingkungan
Dokumen yang memuat upaya-upaya mencegah,
mengendalikan, dan menanggulangi dampak penting yang
bersifat negatif dan
meningkatkan dampak positif sebagai akibat dari suatu
rencana usaha atau kegiatan.
2. Kedalaman Rencana Pengelolaan Lingkungan
Dokumen RKL bersifat memberikan pokok-pokok arahan,
dampak. Bila dipandang perlu, dapat dilengkapi dengan
acuan literatur tentang rancang bangun untuk
pencegahan/penanggulangan/pengendalian dampak.
3. Rencana Pengelolaan Lingkungan
Rencana pengelolaan dapat berupa pencegahan dan
penanggulangan dampak negatif, serta peningkatan dampak
positifyang bersifat strategis. Rencana pengelolaan
lingkungan harus diuraikan secara jelas dan sistematis.
4. Format Dokumen RKL
I. Latar Belakang Pengelolaan Lingkungan
1) Rencana pengelolaan ditinjau dari kepentingan
pemrakarsa, pihak-pihak yang berkepentingan,
maupun kepentingan yang lebih luas dalam rangka
menunjang program pembangunan.
2) Uraian secara sistematis, singkat, dan jelas tentang
tujuan yang akan dilaksanakan sehubungan dengan
rencana usaha atau kegiatan.
3) Uraian tentang tentang manfaat pelaksanaan
pengelolaan lingkungan bagi pemrakarsa, pihak
yang berkepentingan maupun pihak bagi
masyarakat luas.
4) Uraian secara singkat wilayah, kelompok
masyarakat, atau ekosistem disekitar rencana usaha
yang sensitif terhadap perubahan lingkungan.
5) Kemukaan secara jelas mengenai peta administratif,
peta lokasi, peta topografi, dll yang mencakup :
a. Letak geografis rencana usaha dan kegiatan
b. Aliran sungai, rawa, danau
c. Jaringan jalan dan pemukiman penduduk
d. Batas administratif pemerintah daerah
e. Wilayah kelompok masyarakat atau ekosistem
di sekitar rencana usaha atau kegiatan yang
sensitif terhadap perubahan
II. Rencana Pengelolaan Lingkungan
1) Dampak penting dan sumber dampak penting
a. Uraikan secara singkat dan jelas komponen
atau parameter lingkungan yang diprakirakan
mengalami perubahan penting dan mendasar
b. Utarakan secara singkat sumber penyebab
timbulnya dampak penting
2) Tolak ukur dampak
Jelaskan tolak ukur dampak yang akan digunakan
untuk mengukur komponen lingkungan yang akan
terkena dampak akibat rencana usaha atau kegiatan
berdasarkan baku mutu standar (ditetapkan oleh
peraturan perundang- undangan)
3) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan
Uraikan secara spesifik tujuan dikelolanya dampak
penting yang bersifat strategis serta turunannya
yang otomatis akan turut tercegah / tertanggulangi /
terkendali.
4) Pengelolaan lingkungan
Jelaskan secara rinci upaya-upaya pengelolaan
lingkungan yang dapat dilakukan melalui
pendekatan teknologi, sosial ekonomi atau institusi.
5) Lokasi pengelolaan lingkungan
Utarakan rencana lokasi kegiatan pengelolaan
lingkungan dengan memperhatikan sifat persebaran
dampak penting yang dikelola.
6) Periode pengelolaan lingkungan
Uraikan secara singkat rencana kapan dan berapa
lama kegiatan pengelolaan lingkungan dilaksanakan
dengan memperhatikan sifat dampak penting yang
dikelola.
7) Pembiayaan pengelolaan lingkungan
a. Biaya investasi
b. Biaya personal dan operasional
c. Biaya pendidikan dan latihan
ketrampilan operasional
8) Institusi pengelolaan lingkungan
Pada setiap rencana pengelolaan lingkungan
cantumkan istitusi atau kelembagaan yang akan
berurusan, berkepentingan dan berkaita dengan
kegiatan pengelolaan lingkungan, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
ditingkat nasional maupun daerah.
Pengelolaan lingkungan diatur dalam pasal 18 UU
Nomor 4 Tahun 1982 meliputi :
a. Peraturan Perundangna-undangan yang
dikeluarkan oleh Menteri Negara Lingkungan
Hidup
b. Peraturan Perundang-undangan yang
dikeluarkan oleh Badan dan Pengendalian
Dampak Lingkungan
c. Peraturan Perundang-undangan yang
dikeluarkan oleh sektor terkait
d. Keputusan Gubernur, Bupati/Walikotamadya
e. Peraturan-peraturan lain yang berkaitan
dengan pembentukan institusi pengelolaan
lingkungan
III. Pustaka
Sumber data dan informasi yang digunakan dalam
penyusunan RKL, baik yang berupa buku, majalah,
makalah, tulisan, maupun laporan hasil penelitian.
IV. Lampiran
a. Lampiran ringkasan dokumen RKL dibuat
dalam bentuk tabel dengan urutan kolom :
Jenis Tujuan Rencana Lokasi Institusi
Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan

b. Data dan informasi penting seperti peta (lokasi


kegiatan, lokasi pemantauan lingkungan dll),
rancangan teknik (engineering design), matrik
serta data utama.

G. IMPLIKASI PADA SKB


Hasil studi aspek lingkungan hidup hendaknya memberikan
informasi perihal:
1. Mengapa AMDAL diperlukan, dan apa kaitan AMDAL
dikaitkan dengan studi kelayakan bisnis.
2. Pemahaman pada bagaimana proses pengelolaan dampak
lingkungan dilaksanakan.
3. Bagaimana isi dari laporan RKL yang merupakan salah satu dari
laporan laporan lain, yaitu ANDAL dan RPL, dimana ketigannya
merupakan satu kesaatuuan dari laporan AMDAL.
4. Jenis proyek bisnis seperti apa yang dikenakan wajib lapor
AMDAL yang lengkap seperti disajikan.
Hasil Analisis
Hasil analisis terhadap elemen-elemen diatas sebagai bagian dari
aspek lingkungan hidup berupa suatu pernyataan, yaitu: jika
rencana bisnis harus dilengkapi dengan laporan AMDAL,
sedangkan perusahaan tidak mampu merealisasikannya, maka
rencana bisnis dianggap tidak layak, demikian sebaliknya. Jika
rencana bisnis dinyatakan layak, maka studi akan dilanjutkan ke
aspek yang lain.
BAB III

A. Penutup.

Kesimpulan : Dalam hasil analisis terhadap elemen sebagai bagian dari


aspek lingkungan hidup berupa suatu pernyataan, yaitu jika rencana bisnis
harus dilengkapi dengan laporan wajib AMDAL, sedangkan perusahaan
tidak mampu merealisasikannya, maka rencana bisnis dianggap tidak layak,
demikian pula sebaliknya. Jika, rencana bisnis dinyatakan layak, maka studi
akan dilanjutkan ke aspek yang lain. Jika, rencana bisnis dinyatakan tidak
layak, dapat dilakukan kajian ulang yang lebih baik dan positif, sehingga
kajian menjadi layak. Untuk menganalisis AMDAL, pemilik proyek bisnis
dapat menyerahkan pemeriksaannya kepada pihak yang berwenang.

B. Saran.

Dalam merencanakan suatu usaha atau kegiatan hendaklah terlebih dahulu


menganalisa dampak lingkungan yang dihasilkan dari usaha atau kegiatan
tersebut. Karena, jika kegiatan ini tidak dilakukan maka akan berdampak
buruk atau negatif kepada lingkungan sekitar khususnya masyarakat.
Dampaknya bisa berupa pencemaran yang dihasilkan oleh berbagai limbah,
baik berupa gas, cair,dan udara.

Anda mungkin juga menyukai