BAQA’ DAN
ITTIHAD
KELOMPOK 8
Sebagai akibat dari fana adalah baqa.Secara harfiah baqa berarti kekal, hidup selamanya. Sedang menurut para sufi,
baqa adalah kekalnya sifat-sifat terpuji, dan sifat-sifat Tuhan dalam diri manusia.
Sedangkan ittihad adalah tingkah manusia yang buruk menjadi baik seolah roh nya naik dan bersatu dengan sang
pencipta. Fana dan baqa ini erat hubungannya dengan ittihad, yakni penyatuan batin atau rohaniah dengan Tuhan,
karena tujuan dari fana dan baqa itu sendiri adalah ittihad itu. Ittihad dalam pengertian lain yaitu pengalaman batin
akan kesatuan seorang sufi.
TOKOH YANG MENGEMBANGKAN FANA, BAQA, DAN
. Abu Yazid al-Bustami (w. 874 M/) IJTIHAD
Abu Yazid adalah sufi pertama yang membawa ajaran al-fana, al-baqa, dan ittihad, yakni suatu ajaran
mengenai paham meniadakan diri (jasmani), yang mana kesadaran rohani merupakan hal yang kekal saat bersatu
dengan-Nya. Nama kecilnya Thaifur. Ketika Abu Yazid telah fana dan mencapai baqa maka dari mulut beliau
keluar kata-kata yang ganjil. Diantara ucapan ganjil tersebut, misalnya: “Tidak ada Tuhan, melainkan saya.
Sembahlah saya, amat sucilah saya, alangkah besarnya kuasaku. Selanjutnya Abu Yazid mengatakan,
الاله االانافعبدني
“Tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku”
Kata-kata yang keluar dari mulut Abu Yazid bukanlah kata-katanya sendiri tetapi kata-kata itu diucapkannya
melalui diri Tuhan dalam ittihad yang dicapainya dengan Tuhan. Dengan fana’, Abu Yazid meninggalkan dirinya
dan pergi kehadirat Tuhan. Ke-fana’annya itu didapatkan oleh Abu Yazid dengan latihan-latihan yang berat.
2. Al-Junayd al-Baghdadi
Nama lengkapnya adalah Abu al-Qasim al-Junayd bin Muhammad al-Khazzaz al-
Nihawandi. Dia adalah putera seorang pedagang barang pecah belah dan keponakan Surri
al-Saqti serta teman akrab Haris al-Muhasibi. Dia meninggal di Baghdad pada tahun 297
H/910 M. Dia termasuk seorang tokoh sufi yang luar biasa, teguh dalam menjalankan
sari’at agama, sangat mendalam jiwa kesufiannya. Dia adalah seorang yang sangat faqih
(pengajar atau pemberi nasehat, saran atau pun ilmu), sering memberi fatwa sesuai
mashab yang dianutnya, mashab Abu Sauri: serta teman akrab Imam al-Shafi’i.
MEMAHAMI FANA’, BAQA’ DAN ITTIHAD DALAM PANDANGAN
AL-QUR’AN
Fana, Baqa dan Ittihad Menurut Alquran Faham fana dan baqa yang
ditujukan untuk mencapai ittihad itu dipandang oleh sufi sebagai sejarah
dengan konsep liqa al-rabbi menemui Tuhan. Fana dan baqa merupakan
jalan menuju berjumpa dengan Tuhan. Hal ini sejalan dengan firman Allah
yang berbunyi: