Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RIFA KAMILA ZASKI

NIM : H041221060

PRODI : BIOLOGI

RESUME MATERI KONSEP TUHAN DALAM ISLAM

Disini secara khusus saya akan memaparkan materi tentang konsep ketuhanan dalam
islam.

Secara umum, pembahasan tentang ketuhanan hamper tidak ditemukan dalam al-
qur’an dan kitab suci lainnya. Abdul Halim Mahmud mengatakan : “jangankan al-qur’an, taurat
dan injil pun dalam bentuknya yang sekarang tidak menguraikan eksistensi Tuhan”. Sama
seperti Halim, Aj Arberry pun dalam bukunya yang berjudul Reason and Revelation in Islam
menuliskan : “di masa plato, yunani merupakan pusat pembuktian tentang Tuhan. Tak satupun
penulis-penulis tersebut membahas tentang eksistensi Tuhan”.

Dalam teks agama bangsa asrya dan dalam kitab hindu Upanishad, eksistensi Tuhan
diterima begitu saja tanpa syarat bukti dan demonstrasi logis. Dengan demikian, semua
manusia mempercayai eksistensi Tuhan tanpa diragukan lagi.

Dalam konsep islam, Tuhan dinamakan ALLAH dan diyakini sebagai zat maha tinggi yang
nyata dan esa, pencipta yang maha kuat dan maha tahu, yang abadi, penentu takdir, dan hakim
bagi semesta alam. Islam menitil beratkan konseptualisme tuhan sebagai yang tunggal dan
maha kuasa. Penciptaan dan penguasaan alam semesta dideskripsikan sebagai suatu aksi
kemurahhatian yang sangat utama bagi semua ciptaan yang memuji keagungannya dan
menjadi saksi atas keesaannya dan kuasanya. Menurut nasuhat islam, tuhan muncul
dimanapun tanpa wajib menjelma dalam bentuk apapun. Menurut al-qur’an “ia tidak mampu
dicapai oleh penglihatan mata, sedang ia mampu melihat segala yang kelihatan, dan dialah yang
maha halus lagi maha mengetahui”.

Tuhan dalam islam tidak hanya maha luhur dan maha kuasa, namun juga Tuhan yang
personal. Menurut al-qur’an ia semakin dekat pada manusia daaripada urat nadi manusia. Ia
menjawab bagi yang membuthkan dan memohon pertolongan bila mereka berdoa padanya.
Diatas itu semua, ia memandu manusia pada jalan yang lurus, “jalan yang di ridhai-Nya”.

Konsep ketuhanan dalam islam digolongkan menjadi dua, yaitu konsep ketuhanan yang
berdasar al-qur’an dan hadis, serta konsep tuhan berdasarkan spekulasi.
1. Konsep tuhan berdasarkan al-qur’an dan hadist.
Melalui wahyu pertama al-qur’an, tuhan menunjukkan dirinya sebagai pengajar
manusia. Tuhan mengajarkan manusia beragam hal termasuk di selangnya konsep
ketuhanan. Umat muslim percaya al-qur’an adalah kalam Allah, sehingga semua
keterangan allah dalam al-qur’an merupakan penuturan Allah tentang dirinya.

2. Konsep tuhan berdasarkan spekulasi.


Pendekatan yang bersifat spekulatif bagi menjelaskan konsep tentang tuhan juga
bermunculan mulai dari rasionalitas sampai agnostisisme, panteisme, miistisme, dan
lainnya.
Dalam islam, bentuk spekulatif mudah dibedakan jadi jarang masuk ke dalam konsep
tauhid sejati. Beberapa konsep tentang tuhan yang bersifat spekulatif yaitu Hulul,
Ittihad, dan Wahdatul bentuk.
a) Hulul
Sering dinamakan peleburan selang Tuhan adalah segala sesuatu yang
diajarkan. Sesuatu yang diajarkan ini menyatakan bahwa seorang sufi dalam
keadaan tertentu, mampu melebur dengan Allah.
b) Ittihad
Adalah segala sesuatu yang diajarkan yang dipopulerkan sisa dari pembakaran
Yazid al-Bustami. Ittihad sendiri memiliki guna begabung menjadi satu, sehingga
segala sesuatu yang diajarkan ini berguna seorang sufi mampu berstu dengan
Allah terlebih dahulu melebur dalam sandaran rohani dan jasmani (fana) bagi
akhir dalam keadaan baqa, bersatu dengan Allah.
c) Wahdatul bentuk
Merupakan segala sesuatu yang diajarkan yang dibawa Ibnu Arabi. Wahdatul
bentuk berasal dari hadist qudsi. Menurutnya, tuhan tidak akan dikenal bila tidak
menciptakan alam semesta. Alam merupakan penampakan lahir Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai