h o ”
“W
Siapa Tuhan dalam Islam itu? Dalam konsep Islam, Tuhan disebut Allah yang
diyakini sebagai Zat Maha Tinggi, nyata, dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan
Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam. Secara
etimologis kata Allah diderivasi dari kata ilah yang berarti menyembah. Kata Allah
juga dapat diderivasi dari kata alih yang berarti ketenangan, kekhawatiran. dan
rasa cinta yang mendalam. Ketiga makna kata alih mengarah kepada makna
keharusan untuk tunduk dan mengagungkan.
A. Tuhan dalam Islam
Menurut Fazlur Rahman dalam Major Themes of the Qur’an menjelaskan bahwa
Tuhan dalam Islam adalah Allah, Menurut Toshihiko Izutsu secara semantik,
“Allah” merupakan kata fokus tertinggi dalam sistem Al-Quran, Menurut Yusuf
Musa, keyakinan kaum Muslim kepada Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa, Maha
Mengetahui, dan Maha lainnya yang merupakan akidah Islamiyah tentang
ketuhanan, dan menurut Abu Al-‘Ainain, keimanan kepada Allah merupakan
fondasi segala sesuatu.
b
Eksistensi Tuhan dalam
Islam
Apa yang dimaksud dengan eksis?
B. Eksistensi Tuhan dalam islam
Ada tiga hal yang perlu diingat manusia untuk memahami eksistensi Tuhan ini,
yaitu
1) Segala sesuatu selain Tuhan, termasuk alam semesta, senantiasa bergantung
pada Tuhan
2) Tuhan Yang Maha Besar dan Perkasa pada dasarnya adalah Tuhan Yang Maha
Pengasih
3) Hal-hal yang sudah tentu mensyaratkan adanya hubungan yang tepat antara
Tuhan dan manusia
B. Eksistensi Tuhan dalam islam
ARGUMENT ONTOLOGIS
Argument ini, menganggap bahwa semua yang ada dialam
nyata muncul karena ada dalam ide. Tuhan adalah wujud
yang paling besar dan agung yang bisa dipahami oleh
manusia. Tuhan dalam bayangan kita itu tidak ada
kenyataannya, tetapi jika kita yakini bahwa Tuhan itu paling
agung. Maka Tuhan harus ada dalam realitas.
Argumen-Argumen Adanya Tuhan dalam islam
Alam merupakan wujud yang boleh ada dan boleh tidak ada. Akan tetapi,
nyatanya alam ini ada maka ia dipastikan sebagai wujud yang mungkin. Terma
“mungkin” menurut Ibnu Sina adalah potensial. Dengan mengatakan bahwa alam
ini mungkin pada diri-Nya, berarti sifat dasar alam adalah potensial, boleh ada
dan tidak bisa mengada dengan sendirinya. Karena alam itu potensial, ia tidak
mungkin ada tanpa adanya sesuatu yang telah aktual. Itulah Tuhan sebagai
Wujud Niscaya.
Argument Teleogis (rancangan)
Ibnu Rusyd (w. 1198 M)
yang ada di alam ini diciptakan untuk Manusia memiliki level lebih
kepentingan manusia. Penciptaan alam tinggi dibandingkan dengan
yang menakjubkan merupakan bukti binatang, tumbuhan, dan benda-
adanya Tuhan melalui konsep penciptaan benda
keserasian
Argument Teleogis (rancangan)
Ibnu Rusyd (w. 1198 M)
DALIL GERAK
Dalil ini di peroleh melalui aristoteles. Dimana dalil tersebut
mengungkapkan bahwa alam semesta bergerak dengan suatu gerakan
yang abadi dan gerakan ini mengandung adanya penggerak pertama
yaitu Tuhan
Argument Religious Experience (pengalaman
religious)
Tuhan adalah sesuatu yang terdapat dalam pikiran (mind) manusia. Dalam stuktur ●
dalam manusia, hati merupakan kamar kecil yang terdapat di dalamnya yaitu hati
nurani atau suara hati atau disebut dengan bashirah merupakan satu titik kecil atau
kotak kecil (black box) yang tersembunyi secara kuat dan rapih di dalam hati, hati
nurani merupakan hot line manusia dengan Tuhan atau yang menghubungkan manusia
dengan tuhan atau disebut dengan (god spot) titik Tuhan disinilah Tuhan hadir di setiap
manusia. Menurut Ibn Qayyim Al-Jauzy, bashirah adalah cahaya yang ditempatkan
.Allah di dalam hati manusia
Implikasi konsep tuhan bagi filsafat
pendidikan islam
Tuhan (ilah) ialah sesuatu yang dipentingkan (dianggap penting) oleh manusia sedemikian
rupa, sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai oleh-Nya. Argumen adanya Tuhan
Menurut Para Filosof, antara lain: Al-Kindi seorang filsuf Arab dengan argumen
kebaruan (dalil al-huduts) Nya, Ibnu Sina melalui argumen kemungkinan (dalil al-jawaz)
atau kontingesi, Ibnu Rusyd dengan argumen rancangan (dalil al-inayah)Nya, Dengan
pemikiran rasional-religiusnya berpendapat bahwa perlengkapan (fasilitas) yang ada di
alam ini
Kesimpulan
diciptakan untuk kepentingan manusia, dan menurut Aristoteles, Tuhan adalah zat
yang memberi arti kepada alam, akan tetapi dapat kita hubungi, artinya bukan
Tuhan yang dapat kita sembah dan kita minta. Implikasi Konsep Tuhan bagi
Filsafat Pendidikan Islam : Allah sebagai pencipta, Allah sebagai Rabb, Allah
sebagai Pencipta memiliki beberapa sifat yang disebut al-asma al-husna, melalui
argument kosmologi, melalui argument ontology, melalui argument teleogis
TERIMA KASIH