Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RIFA KAMILA ZASKI

NIM : H041221060

KELAS : BIOLOGI B

“ISLAM DAN DISIPLIN ILMU”

Dalam ajaran Islam, menuntut ilmu adalah salah satu dari ibadah kepada
Allah SWT. Manusia dapat membaca Al-quran dengan berilmu dan memahami
makna yang terkandung dalam segala persoalan di muka bumi. Di dalam Al-quran
pun banyak sekali ayat maupun hadis yang menegaskan tentang keharusan umat
Islam untuk memiliki ilmu. Memiliki ilmu dalam hal ini adalah segala
pengetahuan tentang lingkungan baik mengamati alam, mengolah alam,
bersosialisasi, menjaga lingkungan hingga beribadah.
Ilmu adalah cahaya atau pelita bagi manusia. Tanpa ilmu, tidak ada
peradaban. Banyak hadis mencari ilmu yang bisa menjadi pegangan tiap Muslim
untuk terus belajar lantaran sangat besar keutamaan orang berilmu.
Hadis mencari ilmu lainnya disebutkan tentang keutamaan mempelajari
ilmu pengetahuan dalam Islam, Rasulullah SAW bersabda Artinya: “Siapa yang
menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan
menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
Dalam hadis mencari ilmu lainnya memuat keutamaan orang yang belajar
ilmu Al-quran:"Orang yang paling utama di antara kalian adalah seorang yang
belajar Al-quran dan mengajarkannya." (HR. Bukhari) No. 4640. Shahih.
Kita sebagai umat terkadang melalaikan perintah-perintah Allah yang ada dalam
Al-quran, seakan-akan Al-quran hanya bacaan biasa padahal Al-quran adalah
pedoman hidup yang mampu membuat disiplin dalam Islam.
Disiplin ilmu pengetahuan dalam Islam, semuanya harus menjadikan
akidah sebagai asas dasar ilmu tersebut. Kategorisasi utama dari segi kewajiban
mencari ilmu adalah pembagian ilmu menjadi fardhu 'ain dan fardhu kifayah. Ilmu
fardhu 'ain adalah ilmu yang wajib bagi tiap muslim mengetahuinya. Tujuan ilmu
ini untuk menghilangkan kekeliruan iman, dan bisa membedakan antara yang haq
dan bathil. Disiplin Ilmu Yang Dipelajari Dalam Islam, meliputi:
1. Islam untuk disiplin ilmu filsafat
2. Islam untuk disiplin ilmu hukum, sosial, dan politik
3. Islam untuk disiplin ilmu kedokteran dan Kesehatan
4. Islam untuk disiplin ilmu gizi
5. Islam untuk disiplin ilmu pengetahuan alam dan teknologi
6. Islam untuk disiplin ilmu ekonomi
7. Islam untuk disiplin ilmu pertanian
8. Islam untuk disiplin ilmu Pendidikan

EPISTEMOLOGI ISLAM
Epistemologi merupakan bentukan dari dua kata dalam bahasa Yunani,
yaitu Episteme yang berarti pengetahuan dan Logos yang juga berarti
pengetahuan atau informasi. Sistem pendidikan Islam harus menempatkan
Alquran maupun As-Sunah sebagi pemberi petunjuk ke arah mana proses
pendidikan digerakkan. Pembaharuan epistemologi pendidikan Islam seharusnya
dikembangkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan
Islam harus mampu melahirkan ilmuwan yang berfikir kreatif, otentik dan
orisinal, tidak dengan cara mengingat atau mengulang tetapi dengan cara berfikir.

KLASIFIKASI ILMU
Berdasarkan atas klasifikasi ayat-ayat Allah yang terbagi menjadi ayat
qauliyah, kauniyah, dan insaniyah, maka ilmu pengetahuan dalam Islam dapat
diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: pertama, ilmu-ilmu yang bersumberkan pada
wahyu atau ayat Qauliyah, berupa Al-Quran yang difirmankan Allah dan Al-
Hadits yang disabdakan Rasulullah). Dari sumber inilah muncul ilmu-ilmu agama,
seperti Al-Quran, Al-Hadits, Fikih, Akidah dan Akhlak, dan lain sebagainya.
Kedua, ilmu-ilmu yang bersumberkan pada ayat-ayat kauniyah (sebab-akibat/
kausalitas/sunnatullah) yang terhampar di alam semesta. Dari sumber inilah
muncul ilmu-ilmu sains seperti fisika, biologi, kimia, dan lain sebagainya. Ketiga,
ilmu-ilmu yang bersumberkan pada ayat-ayat insaniyah (nafsiyah/ humaniora).
Ilmu-ilmu ini mengkaji tentang hakikat kemanusiaan manusia, sehingga dari
sumber ini muncullah ilmu-ilmu yang berkaitan tentang manusia seperti
antropologi, sosiologi, psikologi, dan komunikasi.

SUMBER ILMU
Wawasan epistimologi Islam pada hakikatnya bercorak Tauhid, dan tauhid
dalam konsep Islam, tidak hanya berkaitan dengan konsep teologi saja, akan tetapi
juga dalam konsep antropologi dan epistimologi. Pada masa berkembangnya
Islam dulu, banyak para pakar muslim yang menjadi orang hebat karena selalu
berpegang teguh pada al-Qur'an. Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa di dalam
ayat-ayat Al-Quran, yaitu alam, manusia dan kitab suci, di dalamnya terdapat
hukum-hukum dan semuanya itu diciptakan agar manusia mau memikirkannya,
karena melalui proses pemikiran itu, maka akan tersingkap dan diketahui makna
kebenaran yang ada di dalamnya, yang memungkinkan manusia memanfaatkan
untuk kepentingan hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai