Anda di halaman 1dari 7

BAB V

KREASI DAN INOVASI

Oleh :
1. Arsy Nurulita M (17013010018)
2. Fitriani Sandra D (17013010037)
3. Syahdinar G (17013010205)
4. Raditya Faiz O (17013010217)
5. Andi Firmansyah (17013010224)
6. Raditya Azka (17013010232)
7. Satriabayu R (17013010240)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2019
KREASI DAN INOVASI

Hubungan Kreativitas, inovasi, dan enterpreneurship

Universitas Ciputra Enterpreneurship Center mendefinisikan inovasi sebagai


hasi kreativitas dalam ragam aspek bisnis yang disambut pasar atau publik (target
pasar) sedemikian rupa hingga pasar atau publik tidak sanggup mengatakan tidak.
Jadi, inovasi harus dapat muncul di seluruh fungsi bisnis (produksi, keuangan,
sumber daya manusia, logisti) dan satu sama lain menciptakan interaksi strategis
sehingga secara keseluruhan menciptakan nilai tambah multiplikatif. Inilah yang
disebut sebagai strategi membuat pelanggan tidak sanggup mengatakan tidak, inilah
pula yang disebut dengan enterpreneurship.

Hubungan Inovasi dan Permintaan (Demand)

Inovasi sebaiknya bersifat komersialisasi atau disambut pasar. Dilihat dari


aspeknya, permintaan dibedakan menjadi dua. Yaitu ada permintaan dan tidak ada
permintaan. Dilihat dari aspeknya, inovasi dibedakan menjadi dua yaitu ada inovasi
dan tidak ada inovasi. Dalam praktiknya keputusan seseorang untuk menjadi seorang
enterpreneurship dapat disebabkan oleh adanya dorongan ingin menciptakan sesuatu
yang baru, yang sebelumnya tidak pernah ada, atau ingin melakukan sesuatu secara
berbeda dari apa yang dilakukan kebanyakan orang. Inilah yang dimaksud dengan
enterpreneurship sebagai pelaku inovasi (Harefa dan Sidiari, 2008).

Proses meniru dilakukan dengan mengamati praktik-praktik terbaik lalu


mengambil puncak pencapaian itu dan meramunya menjadi sesuatu yang lebih baik.
Inovasi dapat diartikan sebagai sesuatu yang baru, berbeda, bernilai lebih dan lain
dibandingkan pendahulunya, meskipu mungkin hasil yang dicapai merupakan tiruan
dari produk pendahulunya. Kita dapat mengamati bahwa pemain pertama dalam
industri adalah induk. Proses imitasi dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu; (1)
imitasi inferior, (2) imitasi mirip, (3) Imitasi superior. Pada tingkat imitasi superior,
iminator membuat produk yang tidak sebaik produk yang ditiru, tetapi dibuat agar
lebih murah untuk menarik segmen-segmen dengan selera dan daya beli yang lebih
rendah.

Mass innovation adalah proses merealisasikan sebuah temuan baru menjadi produk
komersial yang dapat diterima pasar melalui proses imitasi. Inovasi ini terdepan
dalam mencapai pasar (komersialisasi). Peran enterpreneurship sebagai inovator
menjadi lebih dominan pada jenis inovasi ini.

Imitasi mirip adalah produk tiruan yang berupaya meniru suatu produk sedekat
mungkin. Tidak diuapayakan lebih baik, tetapi juga tidak dibuat lebih buruk.

Pada imitasi superior, iminator membuat produk yang lebih baik dari produk yang
ditiru dengan membuatnya sedemikian rupa sehingga menarik segmen-segmen
dengan selera dan daya beli yang lebih tinggi.

New innovation adalah bentuk invensi atau temuan baru. Ini daoat berarti :sebuah
penemuan produsk dan jasa yang sebelumnya tidak pernah ada atau temuan terhadap
teknologi untuk menciptakan atau memproses sesuatu yang baru. Namun suatu
produk temuan baru belum mempunyai permintaan sehingga dibutuhkan waktu lama
untuk bertumbuh.

Proses Pengembangan Produk Baru

Pengembangan produk baru mempunyai hubungan erat dengan peningkatan


penjuakan (Tran dan Kleiner, 2005). Secara umum, produk baru yang sukses akan
berpengaruh positif terhadap keuntungan perusahaan (Hogan dan Lucke, 2006).
Terdapat 7 tahap yang harus dilalui untuk merealisasika sebuah ide bisnis menjadi
produk baru.
1. Menggali ide bisnis adalah tahap paling awal dari langkah seorang
enterpreneurship.
2. Menyaring ide-ide bisnis berdasarkan kapabilitas pribadi dirinya di satu sisi dan
ootensi pasar disisi lain.
3. Mengebangkan konsep bisnis dan menguji konsep tersebut.
4. Menyusun strategi pemasaran.
5. Melakukan analisis bisnis.
6. Merancang pengembangan produk.
7. Melakukan uji pasar/tahap komersialisasi.

Thomas K. mcKnight (2004) menawarkan alat bantu yang relatif


komprehensif untuk mengidentifikasi ide-ide. Alat bantu ini dapat membantu
menyeleksi suatu ide berdasarkan 29 kriteria. Hasil penilaian dijumlahkan dan
diperoleh angka yang menggambarkan menarik atau tidaknya ide bisnis tersebut untu
dieksekusi. Semakin tinggi total nilainya, semakin baik ide bisnisnya.

Inovasi Teknologi (Proses), Inovasi Nilai (Produk), dan Inovasi Bisnis

Secara umum inovasi dibagi menjadi tiga jenis yaitu inovasi teknologi
(Proses), Inovasi Nilai (Produk), dan Inovasi Bisnis. Inovasi teknologi (proses)
adalah segala inovasi untuk meningkatkan nilai suatu proses pengolahan input
menjadi output yang dapat dinikmati pelanggan. Inovasi nilai (produk) adalah
inovasi yang melibatkan penciptaan produk baru atau pengembangan produk secara
substansial dari suatu produk yang sudah ada sebelumnya. Inovasi produk mencakup
inovasi fungsi, kemampuan teknikal, kemudahan yang digunakan, dan dimensi
ainnya dari suatu produk. Inovasi model bisnis merupakan inovasi yang elibatkan
perubahan cara bisnis dalam meningkatkan nilai usaha yang bersangkutan. Model
bisnis terdiri dari empat faktir ang saling berinteraksi dan bersama-sama menciptakan
dan memberikan nilai. Keempat faktor tersebut adalah : proporsi nilai pelanggan,
formula laba, penguasaan sumber daya, dan keunggulan proses. Penguasaan sumber
daya dan keunggulan proses menentukan bagaimana perusahaan akan memberikan
niai bagi pelanggan dan perusahaan.

Hidden Value

Saat ini, mengembangkan produk atau jasa berdasarkan suara konsumen


erupakan hal yang mutkal. Seiring dengan semakin banyak pesaing, konsumen
semakin emiiki banyak alternatif produk atau jasa sejenis dari berbagai merek sebagai
pilihan. Posisi tawar konsumen menjadi semakin tinggi. Bagian pengembangan
produk perlu memperhatikan keinginan atau suara konsumen dengan bijak, setiap
pengembangan produk baru membutuhkan biaya besar. Oleh karena itu, diperluakan
analisis memadai untuk memastikan produk tersebut mempunyai peluang yang bagus
dan dapat dierima pasar. Di tengah persaingan yang semakin kompetitif,
pengembangan produk harus lebih kreatif dengan hanya membuat produk atau jasa
yang berpeluang sukses dan menguntungkan bagi perusahaan.

Menggali Hidee Value

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui nilai (value) yang
dibutuhkan konsumen. Pada umunya, kesuksesan perusahaan dengan produk inovatif
dan unggul dicapai ketika mereka dengan kreatif menangkap nilai-nilai tersembunyi
(hidden value). Berbeda dengan produk atau jasa yang pada umumnya tersedia saat
ini, penggalian buyer value potensial memang bukanlah pekerjaan yang mudah. W.
Chan Kim dan Renee Mauborgne, dua pakar ilmu manajemen strategi dan penggegas
konsep Blue ocean Strategy, memberikan pendekatan six paths framework tool. six
paths framework tool digabungkan dengan buyer Experience (BEC) mulai dari tahap
pembelian, penggunaan, sampai disposal atau produk tidak digunakan lagi. Model ini
sangat membantu tim pengembangan produk untuk menggali ide kreatif. Selain itu,
seorang enterpreneurship beranggapan bahwa konsumen membeli produk karena
produk tersebut memiliki manfaat sosial.

Metode Etnografi untuk Menemukan Hidden Value

Etnografi adalah metodologi untuk mengungkap pengetahuan dan pengalaman dan


eksplisit dalam antropologi (Febryansyah dan Napitupulu, 2010). Secara harfiah,
etnografi adalah deskripsi mengenai sebuah kebudayaan, melainkan pendekatan
melalui berbagai jaringan dan lapisan simbol yang ada dalam suatu masyarakat.

Ada 3 aktivitas yang terjadi dalam etnografi :

1. Mendengarkan apa yang dikatakan konsumen.


2. Mengamati apa yang dilakukan konsumen.
3. Mengamati apa yang dipakai konsumen.

Konsumsi konsumen bukanlah pasif melainkan produktif dan mengandung


pengalaman. Konsumsi konsumen tersebut perlu dideskripsikan secara menyeluruh
dalam sebuah laporan etnografi dengan menggunakan panduan.

Aktor adalah para konsumen, berupa individu maupun sekelompok individu. Ruang
adalah lingkungan yang berupa fisik maupun nonfisik termasuk dunia maya. Waktu
adalah kapan dan durasi aktivitas tersebut terjadi. Tindakan adalah bagian terkecil
dari aktivitas. Aktivitas adalah serangkaian tindakan. Peristiwa adalah kumpulan dari
berbagai aktivitas. Objek adalah benda – benda yang ada di dalam ruang atau topik
yang sedang diperbincangkan. Perasaan adalah apa yang dirasakan.

INOVASI PRODUK DAN JASA PADA MASA KRISIS EKONOMI

Perusahaan yang bertahan hidup dari krisis dikenal karena kemampuannya melihat
peluang pada masa – masa sulit. Sumber dan kapasitas yang terbatas tidak akan
menyurutkan langkah mereka untuk mengembangkan berbagai produk dan layanan
inovatif yang tepat waktu dan sesuai dengan kondisi masing – masing pasar. Berikut
beberapa perusahaan yang melakukan inovasi agar bisa bertahan pada masa krisis
ekonomi :

1. Hotline Advertising
2. Blue Bird
3. Samsung Electronic

MANFAAT INOVASI DALAM PEMBARUAN EKONOMI

1. Investasi dari luar sangat penting karena dapat menambah kapasitas dan
menjadi sumber tenaga baru bagi perekonomian untuk tumbuh.
2. Perbaikan bisnis penting bagi peningkatan produktivitas dari tingkat
perekonomian pada waktu sebelumnya yang berdampak pada perkembangan
kapasitas ekonomi.
3. Investasi ke luar juga sangat penting, terutama jika pasar dalam relatif kecil
karena lebih menjanjikan.
4. Pengembangan perusahaan atau industri baru yang inovatif.

Studi GEM juga mengungkapkan hal – hal berikut :

 Negara dengan tingkat entrepreneurship di atas rata – rata cenderung


mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
 Dukungan keuangan sangat berkaitan erat dengan tingkat aktivitas
entrepreneurship.
 Pendidikan memiliki peran yang sangat penting bagi entrepreneurship dan
dinilai sebagai prioritas.
 Legitimasi sosial merupakan faktor yang sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai