MODUL 4 :
PEMERIKSAAN AKUNTAN PUBLIK
DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK
2019
Disusun oleh:
Bidang Pemeriksaan Profesi Akuntansi – Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK),
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Disclaimer
Modul materi ini disusun sebagai salah satu bahan materi dalam Pendidikan Profesional
Berkelanjutan (PPL) Online yang diselenggarakan oleh PPPK. Modul materi ini menjelaskan
mengenai mekanisme, jenis-jenis dan prosedur pemeriksaan yang dilakukan oleh Pusat
Pembinaan Profesi Keuangan kepada Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik..
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Profesi Akuntan Publik memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan
kredibilitas informasi keuangan yang disajikan oleh suatu entitas, seperti lembaga
keuangan, BUMN, perusahaan yang terdaftar di pasar modal, dan perusahaan lainnya
dalam rangka mendukung perekonomian nasional yang sehat dan efisien serta
meningkatkan transparansi dan mutu informasi dalam bidang keuangan. Hasil pekerjaan
Akuntan Publik digunakan secara luas oleh stakeholders sebagai salah satu pertimbangan
penting dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Mengingat peran Akuntan Publik tersebut sangat penting sebagai penjaga pintu
kepercayaan publik, Akuntan Publik wajib memberikan jasa profesionalnya dengan
kualitas atau ukuran mutu yang memadai sesuai dengan Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP) dan peraturan perundangan yang berkaitan dengan pemberian jasanya.
Dalam rangka mendukung terwujudnya Akuntan Publik yang profesional, diperlukan
pembinaan dan pengawasan yang efektif dari pemerintah. Pembinaan dan pengawasan
terhadap Akuntan Publik (AP), Kantor Akuntan Publik (KAP), dan/atau cabang KAP
dilakukan oleh Menteri Keuangan sesuai ketentuan Undang-Undang nomor 5 tahun 2011
tentang Akuntan Publik, Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2015 tentang Praktik
Akuntan Publik, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.01/2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik, serta peraturan perundangan-undangan
lainnya yang terkait.
Sesuai ketentuan Peraturan Menteri Keuangan tersebut, pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan Akuntan Publik, KAP dan/atau cabang KAP tersebut dilakukan oleh Pusat
Modul PPL Online - Pemeriksaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
1
Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK). Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan,
PPPK melakukan pemeriksaan terhadap AP, KAP dan/atau cabang KAP baik secara berkala
maupun sewaktu-waktu. Tujuan pemeriksaan adalah untuk menilai kepatuhan AP, KAP,
dan/atau cabang KAP terhadap Undang-undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan
Publik dan peraturan pelaksanaannya, serta Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
Ruang lingkup pemeriksaan meliputi penilaian kepatuhan terhadap aspek administratif
dan aspek teknis. Aspek administratif meliputi Administratif Umum, Keberadaan Kertas
Kerja Pemberian Jasa Profesional, Kepatuhan terhadap Kewajiban Perpajakan, dan
Kepatuhan terkait Prinsip Mengenali Pengguna Jasa (PMPJ). Aspek teknis meliputi
penilaian atas desain dan implementasi Sistem Pengendalian Mutu KAP, serta kepatuhan
terhadap SPAP dan Kode Etik dalam pemberian jasa profesional.
Pemeriksaan terhadap AP, KAP dan/atau cabang KAP dilakukan berdasarkan Rencana
Pemeriksaan Tahunan (RPT) serta adanya pengaduan masyarakat dan hasil analisis yang
memerlukan tindak lanjut pemeriksaan. RPT ditandatangani dan ditetapkan oleh
Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan yang mencantumkan jumlah pemeriksaan
terhadap AP dan KAP dalam satu tahun. Penentuan jumlah AP dan KAP yang akan
diperiksa berdasarkan profil risiko yang telah ditetapkan.
II. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik (UU No. 5/2011);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2015 tentang Praktik Akuntan Publik;
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.01/2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Akuntan Publik;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.01/2017 dan Nomor 155/PMK.01/2017
tentang Prinsip Mengenali Pengguna Jasa Bagi Akuntan dan Akuntan Publik;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.01/2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Keuangan;
6. Surat Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan mengenai Rencana
Pemeriksaan Tahunan; dan
7. Surat Keputusan Kepala Pusat Nomor 17/PPPK/2018 tentang Pedoman Pemeriksaan
terhadap Akuntan Publik, Kantor Akuntan Publik dan/atau Cabang Kantor Akuntan
Publik.
Modul PPL Online - Pemeriksaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
2
III. Tujuan
Tujuan dari penyusunan modul ini adalah untuk memberikan penjelasan lebih lanjut
mengenai proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Pusat Pembinaan Profesi Keuangan
kepada Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik, sehingga diharapkan dapat
membantu peserta dalam memahami tahapan-tahapan maupun prosedur yang akan
dilakukan dalam rangka pemeriksaan.
AMANAH PEMERIKSAAN
Ketentuan Pasal 51 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, antara lain
mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Menteri Keuangan (selanjutnya disebut Menteri) melakukan pemeriksaan terhadap
Akuntan Publik, KAP, dan/atau Cabang KAP;
2. Menteri dapat menunjuk pihak lain untuk dan atas nama Menteri untuk melakukan
pemeriksaan;
3. Menteri berwenang untuk (i) meminta keterangan, informasi dan/atau dokumen kepada
pihak terasosiasi dan (ii) meminta keterangan, informasi dan/atau dokumen kepada
asosiasi profesi;
4. Akuntan Publik, KAP, dan/atau Cabang KAP dilarang menolak atau menghindari
pemeriksaan dan menghambat kelancaran pemeriksaan;
5. Akuntan Publik, KAP, dan/atau Cabang KAP yang diperiksa wajib memperlihatkan dan
meminjamkan kertas kerja, laporan dan dokumen lainnya serta memberikan keterangan
yang diperlukan termasuk kertas kerja yang berkaitan dengan nasabah penyimpan dan
simpanannya pada bank;
6. Pemeriksaan dilakukan untuk memperoleh keyakinan atas kepatuhan Akuntan Publik,
KAP, dan/atau Cabang KAP terhadap UU No. 5/2011 dan peraturan pelaksanaannya serta
SPAP; dan
7. Pemeriksa yang ditugasi oleh Menteri wajib menjaga kerahasiaan informasi yang
diperolehnya dari Akuntan Publik yang diperiksa.
Modul PPL Online - Pemeriksaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
3
JENIS-JENIS PEMERIKSAAN
I. Pemeriksaan berkala
Pemeriksaan bekala adalah pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan rencana
pemeriksaan tahunan (RPT) yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal atas nama
Menteri. Dalam pelaksanaan pemeriksaan berkala, ruang lingkup pemeriksaan dapat
meliputi pemeriksaan aspek teknis dan non-teknis secara lengkap maupun terbatas
sesuai dengan kebijakan pemeriksaan.
Evaluasi pelaksanaan SPM KAP adalah pemeriksaan untuk mengevaluasi atas desain
dan implementasi SPM KAP.
Pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
memantau pelaksanaan atas rencana perbaikan dan implementasinya yang
disampaikan kepada Akuntan Publik, KAP dan/ atau cabang KAP.
Ruang Lingkup pemeriksaan mencakup aspek administratif dan aspek teknis pelaksanaan
jasa profesional Akuntan Publik, sebagai berikut :
Modul PPL Online - Pemeriksaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
4
I. Pemeriksaan aspek administratif
Pemeriksaan aspek administratif meliputi:
1. Administratif Umum
Pemeriksaan atas dokumen-dokumen administrasi umum antara lain terkait
dengan perizinan AP dan KAP, pemenuhan SKP dan pelaporan PPL AP dan
pelaporan tahunan KAP.
Modul PPL Online - Pemeriksaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
5
PROSES BISNIS PEMERIKSAAN
Tahapan proses pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel berikut :
I. Perencanaan Pemeriksaan
a. Analisis profil risiko pemeriksaan terkait kualitas audit. Profil risiko dengan
kriteria diantaranya: status Akuntan Publik, jenis klien, jumlah klien, ukuran
KAP, usia Akuntan Publik, informasi dari pelaporan, informasi dari pihak
eksternal (BPK, OJK, dan pengaduan masyarakat);
b. Analisis profil risiko pemeriksaan terkait Prinsip Mengenal Pengguna Jasa
(PMPJ). Penilai risiko sektoral (Sectoral Risk Assessment) untuk Akuntan dan
Akuntan Publik yang ditetapkan oleh PPPK.
Modul PPL Online - Pemeriksaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
6
c. RPT memuat jumlah Akuntan Publik dan KAP yang akan diperiksa dalam 1
(satu) tahun;
d. Pertimbangan penyusunan RPT adalah jumlah hari efektif setahun, lingkup
pemeriksaan, anggaran, alokasi hari untuk kegiatan pemeriksaan, alokasi
untuk masing-masing jenis pemeriksaan dan jumlah pegawai serta profil
risiko.
1. Persiapan Pemeriksaan
a. Penyusunan dokumen administratif seperti surat pemberitahuan
pemeriksaan dan surat tugas;
b. Untuk pemeriksaan berkala, AP, KAP dan/atau Cabang KAP diinformasikan
terlebih dahulu terkait rencana pemeriksaan yang akan dilakukan;
c. Penyampaian surat pemberitahuan pemeriksaan, surat tugas dan surat
permintaan dokumen;
d. Jangka waktu pemeriksaan, yaitu:
1) KAP big 4 dan big 6 adalah 20 hari kerja;
2) KAP menengah adalah 15 hari kerja; dan
3) KAP kecil adalah 10 hari kerja.
Modul PPL Online - Pemeriksaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
7
2. Pemeriksaan Lapangan
a. Pertemuan pendahuluan (opening meeting);
b. Analisis pendahuluan;
c. Penentuan sampel pemeriksaan;
d. Pemeriksaan aspek administratif;
e. Pemeriksaan aspek teknis pelaksanaan jasa profesional yaitu SPM dan
Standar Audit (SA);
f. Permintaan keterangan;
g. Simpulan sementara hasil pemeriksaan; dan
h. Pembahasan hasil pemeriksaan dan pertemuan penutup (closing conference)
Tim Pemeriksa mengusulkan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan berdasarkan LHP
yang telah disusun. Tindak lanjut dimaksud dapat berupa usulan pengenaan sanksi
administratif dan/atau kewajiban AP dan KAP untuk menyampaikan rencana
perbaikan (Action Plan). Kewajiban rencana perbaikan oleh Akuntan Publik dan KAP
disampaikan paling lama 30 hari setelah tanggal laporan hasil pemeriksaan.
Modul PPL Online - Pemeriksaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
8
METODOLOGI PEMERIKSAAN
I. Pemeriksaan Administratif
Modul PPL Online - Pemeriksaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
9
b. Administratif Umum AP:
1) Kewajiban Umum, Keanggotaan IAPI, Domisili dan aturan rangkap
jabatan, sesuai dengan ketentuan UU Pasal 25 ayat (1) dan (2), dan PMK
154 Pasal 12 ayat (1) s.d. (3).
2) Kewajiban AP dalam masa Penghentian Jasa Asurans Sementara, sesuai
dengan ketentuan PMK 154 Pasal 9.
3) Pembatasan Pemberian Jasa Audit, sesuai dengan ketentuan PP Pasal 11
ayat (1) s.d. (4), dan POJK 13 Pasal 16 ayat (1) s.d. (3).
4) Kewajiban Pelatihan Profesional Berkelanjutan dan pelaporannya, sesuai
dengan PMK Pasal 32 ayat (2), (3), (4) dan (7), dan Pasal 33 ayat (1).
5) Kewajiban atas Pemeriksaan AP, sesuai dengan ketentuan UU Pasal 51
ayat (4) dan (5), dan PMK 154 Pasal 47 ayat (2).
Modul PPL Online - Pemeriksaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
10
Prosedur ini terutama ditujukan untuk memperoleh bukti yang memadai berupa
dokumentasi yang menunjukkan bahwa AP telah menyelesaikan kewajiban
perpajakan terkait pelaksanaan pemberian jasa profesionalnya. Dokumentasi
dimaksud terdiri dari :
a. Kesesuaian LKU dengan register LAI;
b. Kesesuaian register LAI dengan SPT Masa PPN;
c. Kesesuaian besar Fee audit dengan DPP PPN (Fee dalam Surat Perikatan
dengan SPT Masa PPN); dan
d. Kesesuaian perhitungan PPN.
Tujuan pemeriksaan aspek teknis terkait SPM adalah untuk menilai kepatuhan KAP
terhadap Standar Profesional Akuntan Publik khususnya Standar Pengendalian
Mutu 1.
Adapun prosedur pemeriksaan yang dilakukan dalam aspek teknis terkait SPM, yakni
dengan melakukan penelusuran dokumen.
Prosedur ini terutama ditujukan untuk memperoleh bukti yang memadai berupa
dokumentasi yang menunjukkan bahwa AP telah menyusun desain Sistem
Pengendalian Mutu (SPM) KAP sesuai dengan SPM 1 dan telah mengimplementasikan
kebijakan dan prosedur yang tertuang dalam SPM KAP. Dokumentasi dimaksud terdiri
dari :
1. Desain SPM KAP.
2. Implementasi SPM KAP, yang meliputi pelaksanaan unsur-unsur berikut:
a. Tanggung Jawab Kepemimpinan Atas Mutu;
b. Ketentuan Etika Profesi Yang Berlaku;
c. Penerimaan Dan Keberlanjutan Hubungan dengan Klien;
d. Sumber Daya Manusia;
Modul PPL Online - Pemeriksaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
11
e. Pelaksanaan Perikatan; dan
f. Pemantauan.
Modul PPL Online - Pemeriksaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
12
2) Strategi audit menyeluruh, yang menguraikan sifat, saat, dan luas prosedur
audit yang direncanakan.
3) Komunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
4) Pertimbangan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
5) Pertimbangan audit tahun pertama, apabila perikatan audit yang dilakukan
perupakan perikatan tahun pertama.
6) Penentuan dan penggunaan materialitas.
7) Pelaksanaan diskusi tim audit.
8) Penilaian risiko bawaan, termasuk risiko signifikan, melalui pemahaman
atas entitas dan lingkungannya.
9) Penilaian risiko pengendalian, melalui pemahaman dan evaluasi atas
pengendalian internal entitas.
10) Pengidentifikasian dan penilaian risiko salah saji material pada tingkat
laporan keuangan dan tingkat asersi.
11) Pengevaluasian atas kebijakan estimasi akuntansi klien.
12) Pengidentifikasian pihak yang memiliki hubungan istimewa dan
transaksinya.
13) Pengevaluasian atas kelangsungan usaha entitas.
Modul PPL Online - Pemeriksaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
13
6) Pengevaluasian atas peristiwa yang terjadi setalah tanggal laporan
keuangan.
7) Pengkomunikasian temuan signifikan dari audit dengan TCWG.
8) Pengevaluasian atas penilaian manajemen terkait kemampuan entitas
dalam mempertahankan kelangsungan usaha.
9) Surat representasi tertulis.
2. Permintaan Keterangan
Dalam prosedur permintaan keterangan, pemeriksa melakukan wawancara,
klarifikasi dan atau konfirmasi atas fakta-fakta yang diperoleh selama penelusuran
dokumen kertas kerja perikatan audit umum atas laporan keuangan. Secara
umum, pemeriksa dituntut untuk mengklarifikasi kondisi-kondisi yang
mengindikasikan ketidakpatuhan dan/atau pelanggaran terhadap Standar Audit.
Meskipun prosedur permintaan keterangan biasanya mengkomunikasikan hasil
penelusuran dokumen, akan tetapi permintaan keterangan dapat dilakukan
selama pemeriksaan berlangsung dan bukan merupakan prosedur yang hanya
dapat dilakukan setelah prosedur penelusuran dokumen selesai dilakukan.
Berdasarkan prosedur penelusuran dokumen dan permintaan keterangan
tersebut, Tim Pemeriksa menyusun simpulan hasil pemeriksaan yang berisi fakta-
fakta yang menunjukkan ketidakpatuhan dan/atau ketidaksesuaian dengan
Standar Audit yang ditemui selama pemeriksaan.
Modul PPL Online - Pemeriksaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
14
HASIL PEMERIKSAAN
Modul PPL Online - Pemeriksaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
15
16. Tidak melakukan cek fisik persediaan (SA 500).
17. Tidak melakukan pengujian untuk meyakini kewajaran pengungkapan transaksi pihak
berelasi (SA 300).
18. Tidak menetapkan strategi audit secara keselutuhan yang menetapkan ruang lingkup,
waktu, dan arah audit (SA 580).
19. Tidak memperoleh surat representasi manajemen sesuai ketentuan standar audit (SA
550).
20. Tidak melakukan pengujian nilai tertagih piutang atau kredit yang diberikan (SA 500).
21. Tidak melakukan pengujian saldo awal pada audit tahun pertama (SA 510).
22. Format laporan auditor independen tidak sesuai standar audit (SA 700).
23. Tidak melakukan pemahaman dan evaluasi pengendalian internal (SA 330).
Action Plan yang telah disampaikan oleh AP dan KAP direviu oleh PPPK, selanjutnya PPPK
menyampaikan hasil reviu Action Plan tersebut kepada AP dan KAP untuk diperbaiki (jika
Action Plan belum memadai) dan dilaksanakan. Selanjutnya pelaksanan Action Plan
tersebut dilaporkan kepada PPPK.
SANKSI ADMINISTRATIF
Modul PPL Online - Pemeriksaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
16
2. peringatan tertulis;
3. pembatasan pemberian jasa kepada suatu jenis entitas tertentu;
4. pembatasan pemberian jasa tertentu;
5. pembekuan izin;
6. pencabutan izin; dan/atau
7. denda.
Modul PPL Online - Pemeriksaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
17
PENUTUP
Dengan diterbitkannya Modul ini, diharapkan dapat membantu Peserta PPL Online ini dalam
lebih memahami beberapa substansi mengenai Pemeriksaan Akuntan Publik dan/atau Kantor
Akuntan Publik, sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
Modul ini merupakan modul yang akan terus mendapatkan penyempurnaan materi, seiring
dengan bertambahnya materi muatan atau substansi yang layak mendapatkan perhatian
sehingga perlu dijelaskan lebih lanjut, yang akan didapatkan seiring waktu bersamaan dengan
pelaksanaan proses Pemeriksaan pada Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik.
Modul PPL Online - Pemeriksaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
18