Anda di halaman 1dari 10

Materi

Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK)

 Tugas dan Fungsi:

Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) mempunyai tugas mengoordinasikan


dan melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, pengembangan dan
pengawasan dan pelayanan informasi atas profesi keuangan yaitu Akuntan, Akuntan Publik,
Teknisi Akuntansi, Penilai, Penilai Publik, Aktuaris, dan profesi keuangan lainnya. Dalam
melaksanakan tugasnya PPPK berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Keuangan melalui Sekretaris Jenderal.
Pusat Pembinaan Profesi Keuangan adalah suatu unit di bawah naungan Sekretariat
Jenderal Departemen Keuangan memiliki tugas penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan,
pengembangan dan pengawasan atas profesi keuangan yaitu Akuntan, Akuntan Publik,
Teknisi Akuntansi, Penilai, Penilai Publik, dan Aktuaris.

Sebagai pembina dan pengawas profesi akuntan publik dan penilai publik yang
berada di bawah naungan Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan, Pusat Pembinaan
Profesi Keuangan memiliki fungsi sebagai berikut.

a. Penyiapan rumusan kebijakan di bidang akuntansi, penilaian, dan aktuaria;


b. Penyiapan rumusan kebijakan di bidang profesi keuangan yaitu Akuntan, Akuntan
Publik, Teknisi Akuntansi, Penilai, Penilai Publik, Aktuaris, dan profesi keuangan
lainnya;
c. Penyelenggaraan administrasi registrasi/perizinan/pendaftaran Akuntan, Akuntan
Publik, Rekan non-Akuntan Publik, Kantor Jasa Akunatnsi (KJA), Cabang KJA, Kantor
Akuntan Publik (KAP), dan Cabang KAP, Kantor Akuntan Publik Asing (KAPA),
Organisasi Audit Asing (OAA), dan Organisasi Audit Indonesia (OAI);
d. Penyelenggaraan administrasi registrasi/perizinan/persetujuan Penilai dan Ajun
Aktuaris, Penilai Publik, Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), Cabang KJPP, Aktuaris,
Konsultan Aktuaria, Cabang Konsultan Aktuaria dan profesi keuangan lainnya,
pembukaan Kantor Perwakilan KJPP, serta kerja sama dan pencantuman nama
Kantor Jasa Penilai Publik Asing (KJPPA) dan Konsultan Aktuaria Asing;
e. Pembinaan dan pengembangan profesi Akuntan, Akuntan Publik, Teknisi Akuntansi,
Penilai, Penilai Publik, dan Aktuaris, dan profesi keuangan lainnya;
f. Pelaksanaan analisis laporan mengenai profesi Akuntan Publik, Penilai
Publik, Aktuaris, dan profesi keuangan lainnya;
g. Pelaksanaan pengawasan atas profesi Akuntan Publik, Penilai Publik, Aktuaris, dan
profesi keuangan lainnya;
h. Pengenaan sanksi administratif terhadap profesi Akuntan Publik, Penilai
Publik, Aktuaris, dan profesi keuangan lainnya; dan
i. Pelaksanaan administrasi, dukungan kegiatan PPPK, serta pemenuhan kebutuhan
pemangku kepentingan.

Langkah PPPK memeriksa KAP:

KAP menyerahkan laporan kegiatan usaha dan laporan keuangan serta laporan realisasi
program PPL (bila mereka memiliki tenaga kerja asing).

1. PPPK memanggil pihak KAP untuk bertemu.


2. Pihak Kementerian melalui P2PK ataupun OJK melakukan pemeriksaan terhadap KAP.
3. PPPK membuat laporan hasil pemeriksaan dan apakah terdapat pelanggaran yang
dilakukan pihak KAP.
4. PPPK membuat Rencana Tindak Lanjut berdasarkan laporan hasil pemeriksaan yang telah
dibuat sebelumnya.

Serta, KAP wajib melaporkan ke PPPK apabila terjadi pergantian rekan/penambahan rekan
baru, pergantian lokasi dan pembukaan cabang.
 Peran dan Tanggung Jawab:

Dalam rangka mengembangkan profesi akuntan publik baik dari segi kualitas
maupun kuantitas, PPPK sebagai instansi pemerintah pada Kementerian Keuangan memiliki
peran dan tanggung jawab. PPPK berperan dalam melakukan supervisi serta melakukan
pengembangan jasa dari penilai publik dan jasa akuntan publik, menyiapkan rumusan
kebijakan di bidang pembinaan profesi penilai publik dan akuntan publik.

Tanggung jawab PPPK dalam meningkatkan kualitas maupun kuantitas profesi


akuntan publik adalah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap profesi akuntan
publik, menyelenggarakan perizinan bagi akuntan publik dan Kantor Akuntan Publik,
menyusun regulasi, mendukung pengembangan standar profesi, ujian profesi dan
pendidikan profesional berkelanjutan serta melakukan pengawasan terhadap profesi
dalam rangka memberikan perlindungan publik.

 Pembinaan, pengawasan, dan sanksi

Kementerian Keuangan berwenang melakukan pembinaan dan pengawasan


terhadap Akuntan Publik, KAP, dan cabang KAP. Dalam melakukan pembinaan, menteri
berwenang untuk:
1. Menetapkan peraturan atau keputusan yang berkaitan dengan pembinaan
Akuntan Publik, KAP, dan cabang KAP.
2. Menetapkan kebijakan tentang SPAP, ujian profesi akuntan publik, dan
pendidikan profesional berkelanjutan.
3. Melakukan tindakan yang diperlukan terkait dengan SPAP, penyelenggaraan x
ujian sertifikasi profesi akuntan publik dan pendidikan profesional
berkelanjutan, untuk melindungi kepentingan publik.

Dalam melakukan pengawasan, Menteri Keuangan melakukan pemeriksaan


terhadap Akuntan Publik, KAP, dan/atau cabang KAP, Menteri Keuangan dapat menunjuk
pihak lain untuk dan atas nama Menteri Keuangan untuk melakukan pemeriksaan.

Pemeriksaan hanya dilakukan untuk memperoleh keyakinan atas kepatuhan Akuntan


Publik, KAP, dan cabang KAP terhadap undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya,
serta Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Pemeriksa yang ditugasi oleh Menteri
Keuangan wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diperolehnya dari Akuntan Publik yang
diperiksa.
 Bidang Pemeriksaan Profesi Akuntansi (PPA)

Bidang Pemeriksaan Profesi Akuntansi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan


rumusan kebijakan pemeriksaan, perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan,
penyusunan laporan hasil pemeriksaan, serta pemantauan atas hasil pemeriksaan
terhadap akuntan, Kantor Jasa Akuntansi, Cabang Kantor Jasa Akuntansi, Akuntan Publik,
Kantor Akuntan Publik, dan Cabang Kantor Akuntan Publik serta tugas lain dalam rangka
peningkatan kualitas pemeriksaan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pemeriksaan Profesi


Akuntansi menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rumusan kebijakan pemeriksaan terhadap Akuntan, KJA, Cabang
KJA, Akuntan Publik, KAP, dan Cabang KAP;
b. Perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan terhadap Akuntan, KJA, Cabang KJA,
Akuntan Publik, KAP, dan Cabang KAP;
c. Penyusunan laporan hasil pemeriksaan terhadap Akuntan, KJA, Cabang KJA,
Akuntan Publik, KAP, dan Cabang KAP;
d. Analisis dan tindak lanjut terhadap pengaduan masyarakat terkait dengan
pelanggaran oleh Akuntan, KJA, Cabang KJA, Akuntan Publik, KAP, dan Cabang
KAP dalam memberikan jasa;
e. Pelaksanaan pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap Akuntan, KJA, Cabang KJA,
Akuntan Publik, KAP, dan Cabang KAP;
f. Penyusunan dan pengembangan metode serta pedoman pemeriksaan terhadap
Akuntan, KJA, Cabang KJA, Akuntan Publik, KAP, dan Cabang KAP;
g. Pemantauan atas hasil pemeriksaan terhadap Akuntan, KJA, Cabang KJA,
Akuntan Publik, KAP, dan Cabang KAP;
h. Pelaksanaan hubungan dengan asosiasi profesi dan pihak lain, baik nasional
maupun internasional, dalam rangka melaksanakan dan meningkatkan kualitas
pemeriksaan.
i. Penyelenggaraan pengarsipan kertas kerja pemeriksaan terhadap Akuntan, KJA,
Cabang KJA, Akuntan Publik, KAP, dan Cabang KAP;
j. Penyelenggaraan analisis hasil pemeriksaan atas Akuntan, KJA, Cabang KJA,
Akuntan Publik, KAP, dan Cabang KAP;
k. Partisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga lain
terkait pemeriksaan; dan
l. Pelaksanaan kegiatan lainnya dalam rangka pemenuhan kebutuhan pemangku
kepentingan.
 Hubungan Peran Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) dengan Pengendalian
Mutu KAP

Profesi bidang akuntansi mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan


perkembangan dunia bisnis dan manajemen sektor publik. Berbagai jasa yang ditawarkan
oleh profesi bidang akuntansi antara lain mencakup jasa pembukuan, penyusunan laporan
keuangan, jasa manajemen, akuntansi manajemen, konsultasi manajemen, jasa perpajakan,
dan jasa di bidang audit.

Untuk memberikan layanan jasa secara profesional maka dibutuhkan pengetahuan,


keterampilan, dan kepatuhan terhadap etika perilaku yang ditetapkan oleh asosiasi profesi.
Sebagai profesional di bidang akuntansi, seorang akuntan dapat mengembangkan karirnya
di berbagai bidang, antara lain pada bidang keuangan, pendidikan, perpajakan, pasar modal,
manajemen audit, teknologi informasi dan penyusunan laporan keuangan.

PPPK berperan dalam melakukan supervise serta melakukan pengembangan jasa


dari penilai publik dan jasa akuntan publik, menyiapkan rumusan kebijakan di bidang
pembinaan profesi penilai publik dan jasa akuntan publik, menyiapkan rumusan kebijakan di
bidang pembinaan profesi penilai publik dan akuntan publik.

 Pengaruh Peran Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Terhadap Kualitas Audit

Peran Pusat Pembinaan Profesi Keuangan sebagai organisasi yang melaksanakan


tugas secara efektif dan efisien di Kementerian Keuangan, PPPK mengemban misi dalam
memberikan fasilitas, mengkoordinasi, dan merumuskan kebijakan strategis kepada
pemangku kepentingan. Sebagai pembina dan pengawas profesi akuntan publik dan penilai
publik yang berada di bawah naungan Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan, PPPK
memiliki tugas merumuskan kebijakan pembinaan profesi akuntan publik dan penilai publik,
penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang profesi akuntan publik dan penilai
publik.
KEPUTUSAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI
KEMENTERIAN KEUANGAN

NOMOR KEP- 3 /PPID/2018


DAFTAR INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN 2019

Unit Kerja Bentuk


Penanggung Waktu dan
yang Informasi Jangka Waktu
No Nama Informasi Jawab Tempat
Menyediak yang Penyimpanan/Retensi
Informasi Pembuatan
an Tersedia
213 Daftar: Pusat Kepala Pusat Sepanjang Softcopy Sesuai dengan jadwal
a. Akuntan Pembinaan Pembinaan tahun, retensi arsip substantif
beregister; Profesi Profesi Jakarta. urusan profesi keuangan
b. Penilai Keuangan. Keuangan. kementerian keuangan.
beregister;
c. Aktuaris
beregister; dan
d. Ajun aktuaris
beregister.
214 Daftar: Pusat Kepala Pusat Sepanjang Softcopy Sesuai dengan jadwal
a. Akuntan Pembinaan Pembinaan tahun retensi arsip substantif
berpraktik; Profesi Profesi (setiap urusan profesi keuangan
b. Akuntan publik; Keuangan. Keuangan. bulan atau kementerian keuangan.
c. Penilai publik; pada saat
dan diminta),
d. Aktuaris publik, Jakarta.
yang telah
mendapatkan
izin praktik.

215 Daftar: Pusat Kepala Pusat Sepanjang Softcopy Sesuai dengan jadwal
a. Akuntan publik; Pembinaan Pembinaan tahun retensi arsip substantif
dan Profesi Profesi (setiap urusan profesi keuangan
b. Penilai publik, Keuangan. Keuangan. bulan atau kementerian keuangan.
yang sedang pada saat
dalam diminta),
penghentian Jakarta.
pemberian jasa
untuk
sementara
waktu.
216 Daftar: Pusat Kepala Pusat Sepanjang Softcopy Sesuai dengan jadwal
a. Akuntan Pembinaan Pembinaan tahun retensi arsip substantif
berpraktik; Profesi Profesi (setiap urusan profesi keuangan
b. Akuntan publik; Keuangan. Keuangan. bulan atau kementerian keuangan.
c. Penilai publik; pada saat
d. Aktuaris publik, diminta),
yang telah Jakarta.
mengundurkan
diri atau yang
izin praktiknya
sudah tidak
berlaku.
217 Daftar: Pusat Kepala Pusat Sepanjang Softcopy Sesuai dengan jadwal
a. Akuntan Pembinaan Pembinaan tahun retensi arsip substantif
beregister; Profesi Profesi (setiap urusan profesi keuangan
b. Akuntan Keuangan. Keuangan. bulan atau Kementerian Keuangan.
berpraktik; pada saat
c. Akuntan publik; diminta),
d. Penilai publik; Jakarta.
e. Aktuaris publik,
yang dikenakan
sanksi
administratif
sesuai dengan
peraturan
perundang-
undangan.
218 Daftar: Pusat Kepala Pusat Sepanjang Softcopy Sesuai dengan jadwal
a. Kantor Jasa Pembinaan Pembinaan tahun retensi arsip substantif
Akuntan (KJA) Profesi Profesi (setiap urusan profesi keuangan
dan/atau Keuangan. Keuangan. bulan atau Kementerian Keuangan.
cabang KJA; pada saat
b. Kantor Akuntan diminta),
Publik (KAP) Jakarta.
dan/atau
cabang KAP;
c. Kantor Jasa
Penilai Publik
(KJPP) dan/atau
cabang KJPP.
d. Kantor
Konsultan
Aktuaria (KKA),
yang telah
mendapatkan
izin.
219 Daftar: Pusat Kepala Pusat Sepanjang Softcopy Sesuai dengan jadwal
a. KJA; Pembinaan Pembinaan tahun retensi arsip substantif
b. KAP dan/atau Profesi Profesi (setiap urusan profesi keuangan
cabang KAP; Keuangan. Keuangan. bulan atau Kementerian Keuangan.
c. KJPP dan/atau pada saat
cabang KJPP; diminta),
d. KKA, yang Jakarta.
ditutup/izin
usahanya
dicabut.
220 Daftar: Pusat Kepala Pusat Sepanjang Softcopy Sesuai dengan jadwal
a. Pembinaan Pembinaan tahun retensi arsip substantif
b. KAP asing Profesi Profesi (setiap urusan profesi keuangan
(KAPA); Keuangan. Keuangan. bulan), Kementerian Keuangan.
c. Organisasi Audit Jakarta.
Indonesia (OAI);
d. Organsisasi
Audit Asing
(OAA), yang
terdaftar di
Kementerian
Keuangan.

221 Persetujuan kerja sama Pusat Kepala Pusat Sepanjang Softcopy Sesuai dengan jadwal
dan/atau pencantuman Pembinaan Pembinaan tahun retensi arsip substantif
nama: Profesi Profesi (setiap urusan profesi keuangan
a. Kantor akuntan Keuangan. Keuangan. bulan atau Kementerian Keuangan.
asing; pada saat
b. KAPA; diminta),
c. OAA; Jakarta.
d. KJPP asing; dan
e. KKA asing.

222 Daftar: Pusat Kepala Pusat Sepanjang Softcopy Sesuai dengan jadwal
a. KJA dan/atau Pembinaan Pembinaan tahun retensi arsip substantif
cabang KJA; Profesi Profesi (setiap urusan profesi keuangan
b. KAP dan/atau Keuangan. Keuangan. bulan atau Kementerian Keuangan.
cabang KAP; pada saat
c. KJPP; diminta),
d. KKA, yang Jakarta.
dikenakan
sanksi
administratif
sesuai
peraturan
perundang-
undangan.
223 Daftar Rekan non- Pusat Kepala Pusat Sepanjang Hardcopy Sesuai dengan jadwal
akuntan Publik Pembinaan Pembinaan tahun, dan retensi arsip substantif
terdaftar. Profesi Profesi Jakarta. Softcopy urusan profesi keuangan
Keuangan. Keuangan. Kementerian Keuangan.

224 Direktori kantor profesi Pusat Kepala Pusat Tahunan Hardcopy Sesuai dengan jadwal
keuangan: Pembinaan Pembinaan (bulan dan retensi arsip substantif
a. KJA; Profesi Profesi Januari), Softcopy urusan profesi keuangan
b. KAP; Keuangan. Keuangan. Jakarta. Kementerian Keuangan.
c. KJPP; dan
d. KKA.
225 Statistik pelanggaran Pusat Kepala Pusat Bila Softcopy Sesuai dengan jadwal
yang dilakukan oleh Pembinaan Pembinaan diminta, retensi arsip substantif
profesi keuangan dan Profesi Profesi Jakarta. urusan profesi keuangan
kantor profesi Keuangan. Keuangan. Kementerian Keuangan.
keuangan terhadap
kode etik profesi,
standar profesi, dan
peraturan perundang-
undangan.
Persyaratan izin usaha KAP adalah memiliki rancangan sistem pengendalian mutu untuk
menjamin perikatan profesional dilaksanakan sesuai dengan SPAP. Bentuk usaha KAP harus
sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik, yaitu independensi dan tanggung jawab
AP terhadap hasil pekerjaannya.

Pemeriksaan Profesi Akuntansi (PPA)

Pemeriksaan kepada Akuntan, AP , dan KAP atau Cabang KAP yang dilakukan untuk menilai
kepatuhan terhadap peraturan, Sistem Pengendalian Mutu (SPM), dan standar profesi yang
berlaku secara komprehensif dan berkelanjutan.

Tugas:
1. Pemeriksaan berkala terhadap KAP dan AP
2. Pemeriksaan SPM terhadap KAP
3. Pemeriksaan serentak (Pemtak) terhadap KAP dan AP
4. Pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap KAP
5. Pemeriksaan kepatuhan Standar Audit (SA) terhadap KAP, diklasifikasikan menjadi
dua jenis yaitu hasil pemeriksaan berdasarkan ukuran KAP dan bentuk KAP
(perseorangan dan persekutuan).

Anda mungkin juga menyukai