Anda di halaman 1dari 3

STANDAR PENGENDALIAN MUTU 1

PENGENDALIAN MUTU BAGI KANTOR AKUNTAN PUBLIK

 Tujuan
Tujuan KAP dalam menetapkan dan memelihara SPM adalah untuk:
1. KAP dan personilnya mematuhi standar profesi, serta ketentuan hukum dan
peraturan yang berlaku; dan
2. Laporan yang diterbitkan oleh KAP atau rekan perikatan telah sesuai dengan
kondisinya.

 Ketentuan
1. Penerapan dan Kepatuhan terhadap Ketentuan yang Berlaku
Setiap KAP dan individu didalamnya bertanggung jawab untuk memiliki
pemahaman dan mematuhi seluruh ketentuan dalam SPM ini agar KAP dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan dalam SPM ini.
2. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Mutu
a) Tanggung jawab kepemimpinan KAP atas mutu.
b) Ketentuan etika profesi yang berlaku.
c) Penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien dan perikatan
tertentu.
d) Sumber Daya Manusia.
e) Pelaksanaan Perikatan.
f) Pemantauan.
3. Tanggung Jawab Kepemimpinan KAP atas Mutu
Setiap KAP harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang mengharuskan
pimpinan KAP bertanggung jawab dan mendukung budaya internal yang
mengakui pentingnya mutu atas KAP secara keseluruhan, serta memiliki
pengalaman, kemampuan dan wewenang untuk melaksanakan tanggung
jawab tersebut.
4. Ketentuan Etika Profesi yang Berlaku
Setiap KAP harus menetapkan kebijakan dan prosedur untuk memastikan
KAP telah mematuhi ketentuan etika profesi yang berlaku.

Independensi
KAP menjaga independensinya sesuai dengan ketentuan etika profesi yang
berlaku. Kebijakan dan prosedur tersebut harus memungkinkan KAP untuk:
a) Mengomunikasikan ketentuan Independensi kepada personil KAP dan
pihak lain yang wajib mematuhi.
b) Mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi dan hubungan yang
menciptakan ancaman terhadap independensi.

Sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, KAP harus memperoleh


konfirmasi tertulis mengenai kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur
independensi dari personil KAP.
5. Penerimaan dan Keberlanjutan Hubungan dengan Klien dan Perikatan
Tertentu
KAP harus menetapkan kebijakan dan prosedur ini untuk memberikan
keyakinan memadai bahwa KAP hanya akan menerima atau melanjutkan
hubungan dengan klien dan perikatannya jika:
a) KAP memiliki kompetensi untuk melaksanakan perikatan.
b) KAP dapat mematuhi ketentuan etika profesi yang berlaku.
c) KAP telah mempertimbangkan integritas klien.
6. Sumber Daya Manusia
KAP menetapkan kebijakan dan prosedur ini untuk memastikan KAP memiliki
jumlah personil yang cukup dengan kompetensi, kemampuan, dan komitmen
terhadap etika profesi.

Penugasan Tim Perikatan


KAP melimpahkan tanggung jawab atas perikatan kepada rekan perikatan
yang memiliki kompetensi, kemampuan, dan wewenang untuk menjalankan
fungsinya.
7. Pelaksanaan Perikatan
Setiap KAP harus melaksanakan perikatan sesuai dengan standard profesi,
serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku dan KAP ataupun rekan
menerbitkan laporan yang tepat sesuai kondisi.

Konsultasi
Konsultasi dilakukan untul hal-hal yang rumit dan kontroversial dengan
tujuan menemukan kesimpulan yang disepakati kedua belah pihak dengan
diterapkannya kesimpulan dari konsultasi tersebut.

Penelaahan Pengendalian Mutu Perikatan


Dokumentasi Penelaahan Pengendalian Mutu Perikatan
Perbedaan Pendapat
Dokumentasi Perikatan
8. Pemantauan
- Pemantauan Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Mutu KAP
- Pengevaluasian, Pengomunikasian, dan Penanganan Defisiensi yang
Teridentifikasi
- Keluhan dan Dugaan (Allegations)
9. Dokumentasi
Setiap KAP menetapkan kebijakan dan prosedur dilakukannya penyimpanan
dokumen selama suatu periode tertentu, sesuai standar profesi dan
ketentuan hukum yang berlaku. Hal ini dilakukan untuk menjadikan bukti
agar individu dalam KAP bertanggung jawab atas pelaksanaan prosedur
pemantauan kepatuhan KAP terhadap SPM. Diperlukan juga dokumentasi
atas keluhan dan dugaan, serta respons yang terkait.

 Materi Penerapan dan Penjelasan Lainnya


Penerapan dan Kepatuhan terhadap Ketentuan yang Berlaku
Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Mutu
Tanggung Jawab Kepemimpinan KAP atas Mutu
Dukungan Budaya Internal Terhadap Mutu
Dukungan atas budaya internal yang berorientasi pada mutu bergantung
pada tindakan dan pesan yang jelas, dan konsisten menekankan kebijakan
dan prosedur pengendalian mutu KAP.

Tindakan dan pesan ini dapat dikomunikasikan melalui pelatihan, seminar,


pertemuan, dialog formal maupun informal, pernyataan misi, surat edaran,
atau memorandum penjelasan.

Pelimpahan Tanggung Jawab Operasional atas Sistem Pengendalian Mutu


KAP.

Anda mungkin juga menyukai