Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki keadaan iklim yang tergolong daerah
tropis kering dengan tingkat curah hujan yang cenderung rendah, dimana musim hujan
hanya tejadi selama 4 bulan dan musim kemarau cukup panjang yaitu 8 bulan per tahun
dengan penyebaran curah hujan yang tidak merata kondisi iklim ini menyebabkan
kekeringan dan sangat kurang akan ketersedian air. Salah satu cara untuk mengatasinya
adalah dengan cara menampung air di saat hujan agar dapat dimanfaatkan saat musim
kemarau.
Salah satu daerah di Kabaupaten Timor Tengah Utara, yang setiap tahun
mengalami kekurangan air yaitu Desa T’eba, Kec. Biboki Tanpah. Selain dari
masyarakat setempat adapun sejumlah ternak yang kekurangan air serta banyak lahan
yang tidak dapat di manfaatkan untuk kebun karena keterbatasa akan air. Sedangkan air
itu adalah kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, tanpa air
tidak akan ada kehidupan di bumi. Karena pentingnya kebutuhan akan air bersih, maka
wajar jika sektor air bersih mendapatkan prioritas penanganan paling utama. Oleh
karena itu, Tahun Anggaran 2021, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II
Satuan Kerja NVT Air Tanah dan Air Baku Nusa Tenggara II Prov. NTT
Pendayagunaan Air Tanah dan Pengembangan Air Baku I, melalui Pejabat Pembuat
Komitmen melakukan perencanaan kegiatan Pembangunan Embung Serbaguna di
kabupaten Timor Tengah Utara. Salah satunya yaitu Embung Anonof di Desa T’eba,
Kecamatan Biboki Tanpah, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Dengan adanya Pembangunan Embung Anonof adalah cara yang tepat untuk
membantu masyarakat setempat dan dapat menampung air hujan pada saat musim
hujan sehingga masyarakat di Desa T’eba, Kec. Biboki Tanpah, Kab. TTU dapat
memanfaatkan air tersebut pada musim kemarau dengan baik dan cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup baik bagi manusia, hewan dan lahan-lahan pertanian
disekitarnya.
Embung memiliki beberapa bagian penting yang dapat menunjang kekuatan
tubuh embung itu sendiri, diantaranya adalah tubuh embung (tanggul), Daerah
Tampungan (kolam embung), Jaringan Distribusi dan Pelimpah (spillway). Melihat
bagian-bagian penting pada embung tersebut, maka Pekerjaan Pelimpah (Spillway)
adalah bangunan pelengkap yang sangat penting pada pembangunan sebuah embung
dan merupakan bangunan air beserta instalasinya yang berfungsi untuk mengalirkan
debit banjir yang masuk ke dalam waduk agar tidak membahayakan keamanaan
embung terhadap overtopping dan gerusan dihilir.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mengambil Judul “Tinjaun Pelaksanaan
Pekerjaan Spillway Pada Pembangunan Embung Serbaguna Anonof Desa T’eba,
Kecamatan Biboki Tanpah, Kabupaten Timor Tengah Utara”

1.2. Ringkasan Pekerjaan


Dalam pembangunan sebuah embung terdapat beberapa pekerjaan yang akan
dilakukan yaitu :

1. Batas daerah tadah hujan


2. Kolam embung
3. Tubuh embung
4. Pelimpah (spillway)
5. Pipa distribusi
6. Bak berisi untuk rumah tangga
7. Bak air untuk hewan ternak
8. Bak air untuk berkebun

1.3. Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses pelaksanaan pekerjaan bangunan Pelimpah (Spillway) Embung
pada Embung Anonof.

1.4. Batasan Masalah


Berdasarkan rangkaian pekerjaan di atas, untuk membangun sebuah embung
harus melaksanakan beberapa pekerjaan demi terwujudnya sebuah embung. Oleh
karena itu penulis membatasi ruang lingkup pembahasan terbatas pada Pelaksanaan
Pekerjaan Spillway Pada Pembangunan Embung Serbaguna Anonof di Desa T’eba,
Biboki Tanpah, Kabupaten Timor Tengah Utara.
1.5. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
a. Maksud Kerja Praktek
Maksud kerja praktek ini adalah sesuai dengan kurikulum Program
Diploma III (D3) Akademi Teknik Kupang pada Program Studi Teknik Sipil
mewajibkan setiap mahasiswa untuk menyelesaikan tugas Laporan Kerja
Praktek sebagai salah satu syarat mengikuti ujian akhir untuk memperoleh
gelar Ahli Madya Teknik (A. Md.T).
b. Tujuan Kerja Praktek
Tujuan dari kerja praktek ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui
bagaimana cara mengerjakan suatu bangunan embung dan sebagai
perbandingan antara pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan materi yang
diperoleh selama perkuliahan.

1.6. Data Umum Proyek


1.6.1 Data Proyek
Informasi Proyek yang akan dilaksanakan pada pekerjaan Pembangunan Embung
Serbaguna 7 Buah di Kabupaten Timor Tengah Utara adalah sebagai berikut :

Balai : Wilayah Sungai Nusa Tenggara II

Satuan Kerja : NVT Air Tanah dan Air Baku Nusa Tenggara II Provinsi
NTT

Nama Pakerjaan : Pembangunan Embung Serbaguna di Kabupaten Timor


Tengah Utara

Nomor Kontrak : HK.02.03/SNVT/AT&AB-NT.II/PAT&PAB.I/19

Tanggal Kontrak : 10 Maret 2021

Nomor SPMK : HK.02.02/SNVT/AT&AB-NT.II/PAT&PAB.I/20

Nilai Kontrak : Rp. 7.800.445.000,00 (Tujuh Milyar Delapan Ratus Juta


Empat Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah)

Lokasi Kegiatan : Tersebar di Kabupaten Timor Tengah Utara

Sumber Dana : Angaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rupiah


Murni
Tahun Anggaran : 2021

Waktu Pelaksanaan : 210 (Dua Ratus Sepuluh) Hari Kalender

Waktu Pemeliharaan : 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender

Konsultan Pengawas : CV. CABA CONSULT

Kontraktor Pelaksana : PT. KARYA UTAMA KONTRAKTOR

1.6.2. Lokasi Pekerjaan


Secara geografis Desa T’eba berada pada posisi 9º26’40,43''LS dan
124º59’05,46''BT. Sedangkan lokasi pekerjaan Embung Serbaguna Anonof berada pada
posisi 9º22'33''LS dan 124º49'2''BT dengan ketinggian ± 5 dari permukaan laut
mdpl(GPSmap 76CS x) Seperti pada gambar 1.1 berikut :
Secara administratif lokasi pembangunan embung serbaguna Anonof berada di Desa
T’eba, sedangkan Desa T’eba berbatasan langsung dengan desa-desa sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Desa Tautpah


- Sebelah Timur : Desa T’eba Timur
- Sebelah Selatan : Desa Selagon Oenbit
- Sebelah Barat : Desa Upfaon

Titik Kordinat Lokasi Embung Webua


9º26'35,43''LS
Gambar 1.1; Peta Lokasi Pekerjaan Embung Serbaguna Webua
124º59'30,89''BT
Sumber : Google Earth 2020

Anda mungkin juga menyukai