Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

Program :
SUPPORT FOR MPA MANAGEMENT AND ETP NPOA
IMPLEMENTATION IN GILI BALU

Pekerjaan :
PEMBANGUNAN PUSAT INFORMASI EKOWISATA

Lokasi :
Desa Poto Tano Kec. Poto Tano Kab. Sumbawa Barat
Provinsi - NTB

Tahun Anggaran :
2022
KERANGKA ACUAN KERJA
PEMBANGUNAN PUSAT INFORMASI EKOWISATA

A. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Coral Reef Rehabilitation and Management Program - Coral Triangle Initiative


(COREMAP-CTI) merupakan suatu program pengelolaan dan rehabilitasi terumbu karang
yang terpusat di salah satu kawasan terumbu karang global yaitu Coral Triangle (CT) yang
mana CT adalah kawasan laut dan pesisir yang membentang di wilayah Indonesia, Malaysia,
Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor-Leste, dan Indonesia dianggap sebagai
pusat keanekaragaman hayati laut di kawasan tersebut.
COREMAP-CTI merupakah fase ketiga yang diarahkan untuk menyelesaikan masalah
dan tantangan yang masih ada dari program rehabilitasi dan manajemen terumbu karang yang
telah dilakukan di Indonesia, dan merupakan perkembangan dari program sebelumnya yaitu
COREMAP I dan COREMAP II. COREMAP-CTI bertujuan untuk melakukan “pengelolaan
ekosistem terumbu karang yang berkelanjutan di Indonesia melalui peningkatan kapasitas
untuk mengelola ekosistem terumbu karang di tiga Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di
Bentang Lesser Sunda”. Proyek ini dirancang dengan empat keluaran: (i) penguatan
pengelolaan terumbu karang dan kelembagaan di wilayah proyek; (ii) rencana pengelolaan
sumber daya berbasis ekosistem dikembangkan dan dijalankan; (iii) peningkatan mata
pencaharian berbasis kelautan yang berkelanjutan; dan (iv) manajemen proyek, pemantauan
dan transfer pengetahuan.
Sementara itu, BAPPENAS, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang
memegang peran penting dalam menciptakan strategi inovatif untuk mempercepat
pembangunan nasional di berbagai sektor termasuk pembangunan di dalam dan di luar
Kawasan Konservasi Perairan (KKP), menghendaki COREMAP-CTI sebagai inisiasi
implementasi proyek integratif sebagai dan merupakan model pembangunan inovatif dalam
prioritas Kawasan Konservasi Laut (KKL) yang terletak di jantung kawasan CT. COREMAP-
CTI akan menciptakan pengembangan KKL terintegrasi yang menggabungkan kekuatan mitra
implementasi seperti Lembaga Swadaya Masyarakat, kelompok masyarakat lokal, Universitas,
dan lembaga penelitian untuk mencapai efektivitas pengelolaan target KKL secara optimal.
Asian Development Bank (ADB) merupakan agensi implementasi pada proyek
lingkungan Global Environment Facility (GEF) memberikan perhatian khusus pada
COREMAP-CTI khususnya di Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Balu dalam bentuk program
COREMAP-CTI Paket GP.3. Proyek ini akan diimplementasikan guna membantu Pemerintah
pusat untuk memenuhi target peningkatan efektivitas pengelolaan, khususnya di TWP Gili
Balu hingga mencapai level biru atau Pengelolaan optimum melalui Tata Kelola Kelembagaan
dan kegiatan pariwiasta berkelanjutan serta peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan.
Sebagai salah satu kawasan konservasi dan destinasi wisata di NTB Taman Wisata
Perairan Gili Balu merupakan salah satu kawasan yang dimanfaatkan sebagai kawasan wisata
bahari, berupa wisata snorkel dan wisata selam. Seiring pemanfaatannya sebagai obyek wisata
di Nusa Tenggara Barat, obyek wisata ini merupakan kawasan konservasi yang menghadapi
beberapa permasalahan, diantaranya tekanan berat dari sektor pariwisata akibat pariwisata

KAK PEMBANGUNAN PUSAT INFORMASI EKOWISATA


massal dan tidak berkelanjutan, kurangnya bangunan infrastruktur yang berfungsi mendukung
pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan untuk meningkatkan pengelolaan KKL Gili Balu
serta minimnya kesadaran lingkungan dan kepatuhan terhadap regulasi yang ada sebagai
rencana pengelolaan dan zonasi KKL Gili Balu. Hal ini mengakibatkan pemanfaatan kawasan
tidak maksimal dan menghambat pengembangan pengelolaan kawasan yang berkelanjutan.
Dari hasil kunjungan lapangan dan diskusi dengan beberapa stakeholder, seperti
Pemerintah Desa Pototano, BPD Desa Gili Balu, Dinas Pariwsata KSB, serta
Pokdarwis/Pokmaswas, didapatkan bahwa masih kurangnya pemberian informasi atau
pemahaman dan pengetahuan yang dibutuhkan bagi masyarakat maupun para wisatawan terkait
dengan beberapa destinasi wisata, data pengunjung, stakeholder, agen perjalanan, sarana
transportasi, akomodasi dan lain sebagainya terkait pariwisata di kawasan Gili Balu.

Untuk itu melalui program Coral Reef Rehabilitation and Management Program - Coral
Triangle Initiative (COREMAP-CTI) ini akan dilaksanakan Pembangunan Pusat Informasi
Ekowisata dan Infrastruktur lainnya. Untuk itu Kontraktor Pelaksana melakukan pelaksanaan
pekerjaan fisik yang menyangkut beberapa aspek mutu, volume, waktu dan biaya.
Disamping itu juga bertanggungjawab atas semua kegiatan selama pelaksanaan berlangsung.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Kontraktor Pelaksana yang
memuat penetapan sasaran, rencana kegiatan, jadwal pelaksanaan pengadaan, masukan, azas,
kriteria, keluaran, serta proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta di interprestasikan ke
dalam pelaksanaan pengadaan konstruksi fisik Pusat informasi Ekowisata.

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud dilaksanakannya pengadaan Konstruksi (Fisik) Bangunan Pusat Informasi
Ekowisata sesuai dengan apa yang telah direncanakan dari sisi kualitas, volume, biaya,
dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir bangunan
sesuai dengan persyaratan dan standar teknis pembangunan gedung Negara
2. Tujuan dilaksanakannya pengadaan Konstruksi (Fisik) Bangunan Pusat Informasi
Ekowisata ini adalah mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang memenuhi dan
sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan teknis yang tercantum dalam dokumen
kontrak dan dilaksanakan secara tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan tertib
administrasi.

C. Sasaran
Sasaran kegiatan pengadaan ini adalah terbangunnya sarana dan prasarana Pusat Informasi
Ekowisata yang memenuhi syarat-syarat teknis bangunan negara sehingga dapat
memberikan layanan yang optimal sampai akhir umur rencana.

D. Dasar Pelaksanaan
Dasar pelaksanaan pengadaan ini adalah :
1. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang Dan Jasa
Pemerintah
2. Program CORAL TRIANGLE INITIATIVE (COREMAP-CTI) PROJECT
NUMBER : GRANT 0379 (Ef) – INO

KAK PEMBANGUNAN PUSAT INFORMASI EKOWISATA


E. Sumber Dana dan Perkiraan Biaya
1. Dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan barang ini dibebankan pada Program
CORAL TRIANGLE INITIATIVE (COREMAP-CTI) PROJECT
NUMBER : GRANT 0379 (Ef) – INO
2. Pagu Anggaran untuk pembangunan Pusat Informasi Ekowisata ini sebesar : Rp.
597.077.000,00 ( Lima Ratus Sembilan Puluh Tujuh Juta Tujuh Puluh
Tujuh Ribu Rupiah )

F. Ruang Lingkup Kegiatan/Pekerjaan


1. Lingkup Wilayah
Wilayah/Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pusat Informasi Publik ini terletak di Desa
Pototano Kecamatan Pototano Kabupaten Sumbawa Barat – NTB
2. Lingkup kegiatan/pekerjaan
a. Pek. Pendahuluan
b. Pekerjaan Tanah
c. Pekerjaan Pasangan & Pelesteran
d. Pekerjaan Beton
e. Pekerjaan Lantai
f. Pekerjaan Atap Dan Plafond
g. Pekerjaan Kusen, Pintu/ Jendela
h. Pekerjaan Besi/ Baja
i. Instalasi Air Bersih Dan Air Kotor
j. Pekerjaan Pengecatan
k. Pekerjaan Instalasi Listrik
l. Pengadaan Perlengkapan K3 (SMK3)

G. Waktu Pelaksanaan
Waktu yang disediakan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah 120 (
Seratus Dua Puluh ) hari kalender sejak penandatanganan surat perintah mulai kerja.
Perkiraan pelaksanaan pekerjaan dimulai pada awal Bulan April 2022.
Tabel 1. Jadwal Rencana Kegiatan Konstruksi
BULAN
NO. URAIAN PEKERJAN
I II III IV
I Pek. Pendahuluan
II Pekerjaan Tanah
III Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
IV Pekerjaan Beton
V Pekerjaan Lantai
VI Pekerjaan Atap dan Plafond
VII Pekerjaan Kusen, Pintu /
Jendela
VIII Pekerjaan Besi/ Baja
IX Instalasi Air Bersih Dan Air Kotor
X Pekerjaan Pengecatan
XI Pekerjaan Instalasi Listrik
XII Pengadaan Perlengkapan K3
(SMK3)

KAK PEMBANGUNAN PUSAT INFORMASI EKOWISATA


H. Kebutuhan Tenaga
Untuk melaksanakan pekerjaan ini penyedia harus menyediakan
tenaga/personil, dalam bentuk organisasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan, minimal
terdiri atas :
 SMK/ STM-Bangunan = 1 orang sebagai Kepala Pelaksana
 SMK/ STM-Bangunan = 1 orang sebagai Pelaksana Harian/Surveyor
 SMK/SMA = 3 orang sebagai Tenaga Logistik/Adm.Keuangan Catatan :
Seluruh Personil Tenaga Teknis melampirka Sertifikat Keterampilan Kerja (SKT),
Ijazah, Curriculum Vitae (CV), Surat pernyataan ditugaskan, E-KTP.

I. Peralatan Minimal dan Dukungan Bahan


 Peralatan Minimal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1. Concrete Mixer / Molen (1 unit)
2. Beton Vibrator (1 unit)
3. Stamper (1 unit)
 Dukungan Bahan
Dukungan yang menyatakan bahwa kontraktor memiliki ketersediaan barang dan
bersedia mendistribusikan ke lokasi pekerjaan serta mutu yang ditawarkan memenuhi
spesifikasi teknis yang ditentukan.

J. Persyaratan Kualifikasi
Kualifikasi Bidang Usaha untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi ini adalah : Perusahaan
Kecil/Menengah.

K. Program Kerja

1. Sebelum melaksanakan tugasnya, Kontraktor Pelaksana harus segera menyusun :


- Program kerja, termasuk jadwal pelaksanaan secara detail (kurva “S”)
- Alokasi tenaga kerja yang akan digunakan untuk melaksanakan pekerjaan
- Metode Pelaksanaan pekerjaan
2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan setelah
sebelumnya ditunjukkan/ dipresentasikan oleh kontraktor.

L. Desain dan Gambar (DED)


 DED Terlampir

M. Rencana Anggaran Biaya (RAB)


 Biaya Pembangunan Pusat informasi Ekowisata termasuk PPN sebesar Rp. 751.795.000 (Tujuh Ratus
Lima Puluh Satu Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah) RAB Terlampir

N. Rencana Kerja dan Syarat - Syarat (RKS)


 RKS Terlampir

KAK PEMBANGUNAN PUSAT INFORMASI EKOWISATA


O. Penutup
Dengan disampaikannya Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini, diharapkan Kontraktor Pelaksana
dapat memahami yang selanjutnya mengiterpretasikan dan mendefinisikan tugas yang diberikan
secara benar, sehingga dapat menghasilkan suatu hasil pekerjaan yang sesuai spesifikasi dan
ketentuan
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai bahan acuan bagi Kontraktor Pelaksana
untuk melaksanakan kegiatan di lapangan, dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
.
Sumbawa Barat, Januari 2022

Disusun oleh :
DED Consultant

Lalu Husnul Waizin

KAK PEMBANGUNAN PUSAT INFORMASI EKOWISATA

Anda mungkin juga menyukai