Anda di halaman 1dari 12

GEOTEKNIK

PERHITUNGAN DINDING PENAHAN


PASANGAN BATU

TUGAS

OLEH
FRANSISKUS DINO Z.DJONI (2223021397)
ILMINUR ABDULAH (2223021398)
JUFRI SUNIANTO DIMA (2223021399)
JULIUS MUSA BLORTON (2223021400)
MAGDALENA TRI S. SAE (2223021401)
MALTHUS WILLA (2223021402)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN JALAN JEMBATAN


JENJANG PENDIDIKAN SARJANA TERAPAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2022
D I N D I N G PEN AH AN TAN AH
Retaining walls atau dinding penahan tanah adalah salah satu bentuk konstruksi.
Pada kebanyakan kasus, dinding ini bisa Anda temukan di daerah dataran tinggi. Namun
ada juga beberapa yang menggunakannya pada daerah pinggir pantai, sungai, skyroad dan
basement gedung. Sesuai fungsinya untuk menahan gerakan tanah ke samping dengan
memanfaatkan berat struktur pasangan batu kali, dinding penahan tanah pasangan batu kali
seringkali digunakan untuk melandaikan tebing agar tidak begitu curam , menahan
timbunan tanah pada oprit pada jembatan, ataupun sebagai dinding untuk normalisasi
sungai.

FUNGSI DINDING PENAHAN

Sama seperti namanya, fungsi dinding penahan tanah adalah sebagai tembok yang
menyangga pergerakan tanah. Namun jika ingin meninjaunya lebih lanjut, berikut ini
penjelasan lengkap tentang tiga fungsi dinding penahan tanah, yaitu:

1. Active Lateral Force Soil yaitu fungsi mencegah runtuhnya lateral tanah, misalnya
longsor atau landslide
2. Lateral Force Water yaitu fungsi mencegah keruntuhan tanah lateral yang
diakibatkan oleh tekanan air berlebih
3. Flow net cut off yaitu fungsi memotong aliran air pada tanah
Di samping itu, ada juga beberapa kegunaan lain dari penahan tanah sesuai lokasi
pembuatannya, seperti:
• Flood walls atau desain dinding penopang tanah yang ada di pinggir sungai berguna
untuk mengurangi dan menahan banjir
• Pada konstruksi jalan raya yang bertujuan untuk mendapat perbedaan elevasi
• Sebagai penopang yang membatasi pembangunan jalan raya atau kereta api di
daerah lereng
• Menyangga tanah di sekitar bangunan atau gedung
Gambar berikut akan mengilustrasikan penggunaan dinding penahan tanah pasangan batu
kali yang sering digunakan.
t im bunan

galian

galian

t im bunan

t im bunan

Gam ba r 1 . Apliksi dinding penahan t anah.


TI PS M EN D ESAIN
Beberapa hal yang perlu dipahami benar sebelum mendesain agar perhitungan
menghasilkan desain yang aman, mudah dilaksanakan dan ekonomis adalah :

1. Perhitungan tegangan tanah tidak dapat diharapkan menjadi lebih akurat daripada
nilai parameter tanah ( γ, ϕ, dan c) yang telah diasumsikan untuk mendesain,
sehingga dalam pengambilan nilai parameter perlu pertimbangan yang baik dari
nilai yang tersedia dari laporan penyelidikan tanah.
2. Kondisi tanah saat mendesain dapat berubah secara nyata dan nilai parameter
tanah yang telah diasumsikan dalam desain juga dapat berubah seiring dengan
waktu.
3. Dalam praktek hampir semua bahan urugan berupa material kasar sehingga
diasumsikan parameter kohesi tanah urugan (c) = 0.
4. Untuk menjaga kondisi tanah urugan cukup kering (menjaga nilai γ, ϕ yang
digunakan dalam desain) dengan memaksa tekanan hidrosatis tidak melewati garis
bidang longsor Rankine, maka diperlukan adanya sistem drainase pada dinding
penahan tanah. Sistem drainase yang biasa digunakan adalah pipa drain diameter
1¼ inci dengan jarak pemasangan arah horisontal dan vertikal 90-120 cm.
5. Tanah urugan lebih baik jika berupa tanah pasir/ pasir berkrikil yang bersifat
mudah menyerap air untuk dibuang melalui pipa drain dengan maksimum butir
halus 5% . Jika digunakan tanah urug yang berasal dari tanah asli lempug
kepasiran/ silt maka perlu pemasangan filter pada sisi dalam dinding penahan
tanah

Gamba r 2 . Bidang longsor Rankine


Hal utama yang membuat dinding penahan tanah menjadi tidak ekonomis adalah
estimasi beban diatas tanah yang over-estimate, tidak adanya penyelidikan tanah yang
memadai serta asumsi tinggi muka air tanah (m.a.t) yang berlebihan untuk mengantispasi
resapan air hujan dalam desain.

Ilustrasi berikut akan m enjelaskan sejauh mana m.a.t akan berpengaruh dalam desain.

Ga mba r 3 . Tekanan pada dinding penahan pada kondisi ker ing/


basah dan pada kondisi j enuh air.

Jika nilai γsat =2. γw, mak a per bandingan Pa pada saat jenuh dengan Pa pada
saat k er ing/ basah ( Pa sa t / Padry ) m enj adi γw/ γ ( 1 + 1/ ka ) .

Diber ikan nilai γw = 9 . 8 1 KN/ m3 , γ= 18.9 KN/ m3 dan ᵩ=32˚


Maka ka = t g2 ( 45 - ᵩ / 2) = 0.307 dan Pasat / Pa d ry = 2 .2

Sehingga gaya yang bekerja di belakang dinding penahan saat jenuh dapat menjadi 2.2
kali lipat dari keadaan kering.
LAN GKAH PERH I TUN GAN

Gambar 4. Diagram tekanan yang bekerja di belakang dinding


1 . D ATA UN TUK PERH I TUN GAN

Pasangan Batu Kali [ pc : pasir = 1 : 4 ]

➢ Kemiringan dinding [ r] m inim um 5%


➢ Lebar dinding penahan bagian atas [ B2] = _____ m ≥ 0.3 m
➢ Tinggi dinding penahan [ H] = _____ m
➢ Tegangan tekan ijin [ σtekan] = 1500 kN/ m2
➢ Teg. tarik ijin [ σtarik ] = 300 kN/ m2
➢ Tegangan geser ijin [ τ ] = 150 kN/ m2
Tanah :
➢ Elevasi m.a.t [ H1] = ____ m.
➢ Sudut geser tanah urug [ ϕ1] = _____ °
➢ Berat volum e tanah urug [ γ1]= _____ kN/ m3
➢ Kohesi tanah asli [ c2 ] = ____ kPa
➢ Sudut geser tanah asli [ ϕ2] = _____ °
➢ Berat volum e tanah asli [ γ2] = _____ kN/ m3

Beban yang Beker j a :
Beban t er bagi r at a [ q] = ______ k N/ m2

Asumsi desain:
Pasangan batu kosong hanya digunakan untuk lantai kerja dengan proses pengerjaan
sebagai berikut,
➢ Isilah galian lantai kerja tersebut dengan pasir urug terlebih dahulu, kemudian
pasanglah batu kali diatasnya.
➢ Tumbuk batu tersebut dengan pemadat, agar mencapai kepadatan yang baik
tambahkan air secukupny
➢ Bila ada batu-batu yang ambles (masuk kedalam tanah), tambahkan batu kembali
hingga permukaannya rata
➢ Masukan pasir lagi kemudian genangi hingga jenuh
➢ Bila air masuk diantara sela-sela batu, tambahkan pasir dan siram lagi hingga layak
untuk digunakan sebagai lantai kerja.
2 . TINJAUAN STABI LITAS TERHADAP GAYA-GAYA EKSTERNAL
(Tinjauan per 1 meter panjang dinding penahan tanah)
Tekanan Tanah Aktif Berdasarkan Teori Rankine
Koefisien tekanan tanah aktif [ ka] = tg2 (45° - ϕ1/ 2)
Berat volume air [ γw] = 9.81 kN/m3
H2 = H – H1
Pa1 = ½. H1 2. γ1.ka
Pa2 = H1. γ1.ka.H2
Pa3 = ½.H22 .( γ1- γw).ka
Pa4 = ½.H22. γw
Pa5 = q.ka.H
Pa = Pa1 + Pa2 + Pa3 + Pa4 + Pa5
Berat Sendiri Pasangan Batu Kali dan Tanah Urug Teori Rankine
B1 = H.r
W1 = W3 = ½.B1.H. γpas
W2 = B2.H. γpas
W4 = (H2.r).H1. γ1
W5 = ½. (H2.r).H2.( γ1- γw)
W6 = ½ (B1 – H2.r).H1. γ1
W = W1 + W2 + W3 + W4 + W5 + W6
Stabilitas guling terhadap titik A

B = 2.B1 + B2
Untuk desain awal, Lancellotta (1995) menyarankan nilai B pada interval 0.3-0.4H
sedangkan Suryolelono (1993) menyarankan nilai B pada interval 0.5-0.7H.
Momen Aktif [ Ma] = (1/ 3.H1+ H2 ) Pa1 + (½.H2) Pa2 + (1/ 3.H2) Pa3 + (1/ 3.H2) Pa4+
(½.H) Pa5
Momen Pasif [ Mp] = (2/ 3.B1) W1 + (B1+ ½.B2) W2 + (B1+ B2+ 1/ 3.B1) W3 + (B-½
(H2.r)) W4 + (B-1/ 3(H2.r)) W5 + (B1+ B2+ 2/ 3(B1- H2.r)) W6
Angka Keamanan Guling [ SFGuling] = Mp/ Ma ≥ 2

Stabilitas terhadap geser

Angka Keamanan Geser [ SFGeser] = (c2 .B + W.tg (2/ 3.ϕ2)) / Pa ≥ 1.5


Tekanan tanah pasif tidak diperhitungkan.

stabilitas terhadap kapasitas dukung tanah[ σult ] dan penurunan

Jika H1 ≤ H maka m.a.t tepat di atas atau di dasar dinding penahan tanah.
σult = ½.( γ2- γw).B.Nγ + c2.Nc
Jika H1 > H dan (H1-H) < B maka m.a.t di bawah dinding penahan tanah.
σult = ½.[ 1/ B [ γ2.( H1-H) + ( γ2- γw).(B- ( H1-H) ) ] ] .B.Nγ + c2 .Nc
Jika H1 > H dan (H1-H) > B maka m.a.t tidak berpengaruh pada σult.
σult = ½. γ2.B.Nγ + c2 .Nc

Dengan faktor kapasitas dukung Terzaghi,


Nq = eπ.tgϕ2 .tg2 (45+ ϕ2/ 2), π = 22/ 7
Nγ = (Nq - 1) tg 1.4ϕ2
Nc = (Nq - 1)/ tgϕ2
Eksentrisitas terhadap titik
O, (½.B2+ B1-(H2.r)/ 3) W5 + (½.B2+ B1-½.(H2.r)) W4
+ (½.B2+ 2/ 3(B1− H2.r)) W6 – Ma
e=
𝑤
Syarat : | e | ≤ 1/ 6.B
σterjadi = W/ B ( 1 + 6.e/ B )
Angka Keamanan Kapasitas Dukung [ SFKap.] = σult / σterjadi ≥ 2
Jika pada lapisan tanah ditemukan lapisan kompresibel, maka diperlukan perhitungan
penurunan konsolidasi yang dasarnya sama dengan perhitungan penurunan konsolidasi
untuk pondasi plat menerus (continuous footing).

Stabilitas Keseluruhan ( Overall Stability)


Pengecekan stabilitas keseluruhan dapat menggunakan perhitungan stabilitas lereng.

3 . TINJAUAN STABILITAS TERHADAP GAYA – GAYA INTERNAL

Untuk mutu bahan pasangan batu kali [ pc : pasir = 1 : 4 ] ,


Tegangan tekan ijin [σtekan] = 1500 kN/ m2 Teg.
tarik ijin [σtarik ] = 300 kN/ m2
Tegangan geser ijin [ τ ] = 150 kN/ m2 .
Jika tegangan yang terjadi pada dinding penahan tanah melebihi tegangan ijin untuk bahan
pasangan batu kali maka akan terjadi retak-retak / deformasi pada dinding penahan tanah.

Pengecekan stabilitas internal untuk z = ¼ .H


Untuk m encari nilai Ma, Pa dan W pada pengecekan z = ¼.H sama seperti langkah diatas.
Hanya mengubah nilai H menjadi z sehingga untuk persamaan di bawah ini nilai H = z.
H2 = H – H1.
Chek Terhadap Tegangan Tarik dan Tekan Ijin :
Momen Aktif [ Ma] = (1/ 3.H1+ H2 ) Pa1 + (½.H2) Pa2 + (1/ 3.H2) Pa3
+ (1/ 3.H2) Pa4 + (½.H)Pa5

Berat sendiri dinding penahan tanah [ W]


B1 = H.r
W1 = W3 = ½.B1.H. γpas
W2 = B2.H. γpas
W4 = (H2.r).H1. γ1
W5 = ½. (H2.r).H2.( γ1- γw)
W6 = ½ (B1 – H2.r).H1. γ1
W = W1 + W2 + W3 + W4 + W5 + W6

Eksentrisitas terhadap titik O,


(½.B2+ B1-(H2.r)/ 3) W5 + (½.B2+ B1-½.(H2.r)) W4
+ (½.B2+ 2/ 3(B1− H2.r)) W6 – Ma
e=
𝑤
B = 2.B1 + B2
σmax = W/ B ( 1 + 6.| e| / B ) ≤
σtekan σm in = W/ B ( 1 - 6.| e| / B ) ≤ σtarik
Chek Terhadap Tegangan Geser Ijin :

Tekanan tanah aktif [ Pa]

Pa1 = ½.H1 2 . γ1.ka

Pa2 = H1. γ1.ka.H2

Pa3 = ½.H2 2 .( γ1- γw).ka

Pa4 = ½.H2 2 . γw

Pa5 = q.ka.H

Pa = Pa1 + Pa2 + Pa3 + Pa4 + Pa5

τ = 2/ 3 (Pa / B) ≤ τ

Pengecekan stabilitas internal hingga z = H Langkah perhitungan sama dengan


pengecekan untuk stabilitas internal pada z = ¼.H diatas, hanya mengganti nilai z-nya saja.

Anda mungkin juga menyukai