Dikerjakan Oleh:
Penyelidikan Tanah
1. Sondir ➼ Tahanan lekat dan tahanan ujung. ( qs dan qc )
2. Boring ➼ lapisan tanah dan karakteristiknya. ( h, jenis tanah, g,f,c)
3. SPT ➼ Tingkat kepadatan tanah pada kedalamam tertentu
Jenis Pondasi
Pondasi dangkal yang mendukung kep jembatan harus ditempatkan kedalam kelandaian
tebing sungai untuk memelihara daya dukung.
Jika pondasi terpaksa harus berdiri pada lapisan batu yang tidak memungkin kan untuk digali,
maka harus dipastikan bahwa batu tersebut cukup besar dan mampu menahan pondasi, dan
antara pondasi dengan lapisan batu dibawahnya harus dipasang penahan geser.
Persyaratan Struktur
- Pondasi harus kuat menerima beban- beban yang bekerja padanya dari aksi dan reaksi
- Aksi : beban dari struktur bawah jembatan ( pilar dan kepala jembatan).
- Reaksi : beban dari perlawanan tanah.
Persyaratan Kestabilan
Pondasi tidak boleh bergerak atau berpindah dari kedudukannya, untuk itu pondasi tidak
boleh turun, terguling dan tergeser. Artinya pondasi harus memiliki daya dukung yang kuat
dan kedudukan yang kokoh. Agar pondasi kuat dan kokoh dalam analisa diperlukan angka
keamanan ( SF).
Deskripsi tanah :
Tanah padat Ø ˃ 35°
Tanah lepas Ø ≤ 35°
Q max = qa – qu/SF , dimana SF daya dukung = 1,5 – 3
Daya dukung ultimit (qu)(t/m3)
Qu untuk tanah lepas baik ada atau tidak ada air nilai c diganti dengan c’ dan Ø’
C’ = 2/3 . C
Ø’ = inv.tg 2/3 . tg . Ø’
Ket :
ϒ = berat volume tanah
q=ϒxZ
c = Kohesi tanah
Ø = Sudut geser tanah
Pondasi Dangkal ( 1 – 5 m)
DAYA DUKUNG ULTIMIT (qu) untuk tanah padat jenuh air (air tanah mencapai dasar pondasi)
Qa = qu / SF
Pondasi Dangkal ( 1 ~ 5 m )
Apabila tanah yang diuji dengan triaksial test merupakan tanah yang jenuh air maka c yang
digunakan adalah cu, dan g yang digunakan adalah gsub,
dimana gsub = gsat - gw
Keterangan:
cu = kuat geser tanah jenuh air / tanpa drinasi
gsub = berat isi tanah celup
gsat = berat isi tanah jenuh
gw = berat isi air
q = gsub.Z
Z = Kedalaman pondasi
B = lebar pondasi