Bangunan
- Bangunan atas upper/super structure
- Bangunan bawah substructure
Fondasi:
a) Fondasi dangkal D B telapak/footing (individu,
gabungan, menerus, mats)
b) Fondasi dalam : D 4-5 B sumuran, fondasi tiang
bor, fondasi tiang pancang
Jenis bangunan:
- bangunan gedung bisa ada basement
- cerobong asap, menara radio/TV/listrik sering satu
kaki
- bangunan berhadapan dengan air: dermaga, jembatan,
rig (platform lepas pantai)
- struktur penahan dinding penahan tanah, pangkal
jembatan.
- fondasi mesin getaran
bangunan lama.
galian dengan turap/perlindungan
c. bangunan besar baru dekat bangunan kecil (lama)
- tanah tergeser
- bangunan lama naik/miring
3. Fondasi tanah yang terkena erosi (pilar/pangkal
jembatan):
- kedalaman di bawah pengaruh erosi/scouring
- jika fondasi dangkal meragukan fondasi tiang
4. Fondasi di pasir
- kapasitas dukung
- settlement
- kedalaman fondasi tidak boleh terlalu dangkal
erosi dan perpindahan butiran
5. Fondasi di tanah ekspansif
- perbaikan tanah (bahan tambah : kapur, semen,
bahan kimia)
- mengontrol arah pengembangan waffle slabs
- kontrol air/kebasahan tanah
- fondasi tiang dengan selimut tanpa lekatan
- pemberian beban tekanan pengembangan
6. Fondasi pada lempung dan lanau
- Kondisi bervariasi:
o lunak-sangat lunak (NC) sering bermasalah
o kaku/stiff (OC)
- Lempung lunak:
- kapasitas dukung rendah
- penurunan besar
- Stiff Clays:
- cracks
- fissures
Pola keruntuhan:
q
Q
a
S
q = Q/A
b
c
failure surface/plane
plane
Muka tanah di sekitar menggembung (naik)
Keruntuhan (slip) terjadi di satu sisi fondasi
miring (tilting)
Terjadi pada tanah yang kompresibilitas rendah (padat
atau kaku)
Kekuatan batas (qult) bisa diamati dengan baik
qult
q = .Df
45o-/2
45o-/2
45o-/2
II
Df
45o-/2
III
1. Terzaghi (1943)
Pp
qult
C = c x BJ
Pp
tekanan perlawanan pasif
3. Kondisi khusus:
a) tanah pasir murni (non kohesif), c = 0
qult = q.Nq + 1/2 B..N
b) lempung murni jenuh air, = 0 Nc = 5,7, Nq = 1,
N=0
qult = c.Nc + q atau qult = 5,7 c + q
c) beban di muka tanah, Df = 0 q = 0
qult = c.Nc + . B..N
PERKEMBANGAN RUMUS KAPASITAS DUKUNG
CONTOH:
Sebuah fondasi telapak setempat direncanakan dengan
ukuran denah 2m x 2m dan kedalaman 1,5 m. Tanah
homogin dengan c = 10 kN/m2, = 30o, = 17 kN/m3
kondisi general sehar failure qult ?
1,5 m
2m
TUGAS: Meyerhof
Hansen
Catatan:
Data tanah perlu dikoreksi sebelum digunakan untuk
menghitung qult.
Pengaruh Air Tanah
= sat-w
qult = cNc + qNq + 0,5B'N
m.t
sat
D1
m.a.t
D2
Df
b) D1 Df , 0 d B
m.t
Df
B
m.a.t
= Df.
b)
atau:
c)
q = .Df (WS+WF)/A
W(D+L)/A qall(net)
A W(D+L)/qall(net)
cs = 1 + (B/L)(Nq/Nc)
qs = 1 + (B/L)tan
s = 1 - 0,4(B/L)
Faktor bentuk telapak bujur sangkar dan lingkaran
cs = 1 + Nq/Nc
qs = 1 + tan
s = 0,6
qd = 1 + 2 tan(1-sin)2(Df/B)
cd = qd -(1 - qd)/(Nq.tan
d = 1
Faktor kedalaman untuk = 0
cd = 1 + 0,4(Df/B)
Faktor kedalaman untuk Df/B > 1
cd = qd -(1 - qd)/(Nq.tan
d = 1
Faktor kedalaman untuk = 0
cd = 1 + 0,4 atan(Df/B)
Faktor kemiringan beban
ci = (1 - /90o)2
qi = (1 - /90o)2
i = (1 - /)2
Qu dianggap sentris
terhadap luasan efektif
(Qu di pusat suatu
luasan).
Tampang
B
Y
L-2ey
Qu
X
ey L
Denah
ex
B-2ex
B
Standard test :
ASTM D-1194
BS 1377 (1990)
Prinsip :
- plate baja 152 - 762 mm, atau bujur sangkar
305 mm x 305 mm
- lebar galian 4 x Bplate
- plat dibebani bertahap setiap tahap ditunggu
penurunan berhenti beban dinaikkan (tahap
selanjutnya)
- hasil hubungan tegangan dan penurunan
Kapasitas dukung :
a) lempung : qult(f) = qult(p)
b) pasir : qult(f) = qult(p) x Bf /Bp
Untuk tegangan tertentu settlement (s)
a) lempung : s(f) = s(p) . B(f) /B(p)
b) pasir : s(f) = s(p){2B(f)/(B(f)+B(p))}2
Jenis beban:
- beban terbagi rata q kN/m2
- Gaya vertikal sentris
eksentris
Gaya horisontal
Momen
Kombinasi
Anggapan dasar
- plat fondasi dianggap kaku sempurna (tidak
melengkung, bisa miring)
- besarnya tekanan pada setiap titik berbanding langsung
dengan penurunan cara elastis
- tanah tidak dapat menahan tarik
- tanda: desak (+); tarik (-)
1. Beban merata
Q
q
= q1 + q2
Fv = 0
B
Q = .A = Q/A
2
2
2
(kN/m
,t/m
,kg/cm
)
L
q1
q2
Contoh:
Q = 300 kN sentris
2,00
Analisis 1:
2,50
- Beban dianggap gaya-gaya sentris
Q1 = 300 kN
X+
Y+
L
X+
B
R
l
My
X+
Q/A
- 6My/B2L
+ 6My/B2L
=
min
max
Beban Q eksentris
dianalisis sebagai Q sentris + momen (M)
Q dengan ex Q sentris + My My = Q.ex
ex
Q
X+
Qsentris
My
X+
Q2
e2
e1
Q1
My
Q
M
Q1 Q2
Q1 .e1 Q 2 .e2
Q
H
Q
M=H.h
ex
My
Qeksentiris, e x
My
Q
( )
Q. e x
6. e x
Q
M
Q
Q
.(1
)
B. L 1 2
B. L 1 2
B. L
B
.B .L
.B .L
6
6
Jika min = 0
e x 1 / 6. B
B/6
6. e
Q
(1 x )
B. L
B
max
2.Q
B.L
bagian tarik
diabaikan
tarik
Q
R
a2
a1
Fv = 0
Q = R berimpit
a1 = B/2 - ex
max
1
1
B
max .a2 .L max 3 ( ex ) L
2
2
2
2.Q
B
3 L ( ex )
2
RQ
max
Kondisi Umum
(max/ min)
6.ex 6.e y
Q
(1
)q
B.L
B
L
Catatan :
Daerah yang dibatasi ex B/6 & ey L/6 (di bagian
tengah) inti/core/teras
L/6
B/6
= A+ S
=B+S
Beban sementara
} Beban khusus
Beban: - tetap/permanen
- sementara
1. Kondisi beban tetap kapasitas dukung tanah
FS 3
qa = qult /3
2. Kondisi beban sementara kapasitas dukung tanah FS
2
qa(sementara) = qult /2
qa(sementara) = 1.5 x qa(beban tetap)
Contoh:
Q
My
0.80
0.60
1.45
1.45
O
0.16
1.45
max={1232,116/(2,9x2,9)}{1+(6x0,317/2,9)}=242,59 kN/m2
max > 1,5 qa (=225 kN/m2)
dimensi perlu diperbesar
Misal : arah sumbu-Y tetap L = 2,90 m
arah sumbu -X B = 3,10 m
A = 8,99 m2 Q1 berubah
Q = 1000 kN
M = +390 kNm
q = 27,6 kN/m2
max = 1000/(8,99) + 390/(1/6 x 2,9 x 3,12) + 27,6
= 222,80 kN/m2 225 kN/m2 OK
Q2
O
a1
r1
r2
L/2
B
L/2
O
*
L
a2
Biasanya a1 ditetapkan/diketahui
L/2 = r1 + a1 L = 2(r1 + a1)
R sentris luas fondasi: A
A = R/{qa - (qfond+tanah)}
Lebar fondasi B = A/L
Catatan:
Q2
r1
a1 = 0,20
m
r = 5,0 m
Penyelesaian:
a) Denah fondasi sentris terhadap beban permanen
R = Q1 + Q2 = 1700 kN
q = 1 x 23 = 23 kN/m2
Letak R terhadap Q1
r1 = Q2.r/1700=1000.5/1700
r1 = 2,941 m
R di tengah-tengah denah L/2 = a1 + r1
L/2 = 0,2 + 2,941 = 3,141 m
L = 6,282 m
Luas fondasi yang diperlukan
A = R/(qa-q) = 1700/(150-23) = 13,386 m2
B = A/L = 2,131 m
Digunakan ukuran denah fondasi
L = 6,30 m
B = 2,20 m
A = 13,86 m2
Letak pusat luasan O:
- dari pusat kolom kiri r1 = 6,3/2 - 0,2 = 2,95 m
- dari pusat kolom kanan r2 = 5 - 2,95 = 2,05 m
b) Kontrol terhadap beban sementara-1
q = 23 kN/m2
Q1 = 1000 kN
R = 2100 kN
Q2 = 1100 kN
Misal: B = 2,50 m
A = 6,30 x 2,50 = 15,75 m2
max =(2000/15,75){1+(6x0,625/6,3)} + 23
= 225,57 kN/m2 225 kN/m2
cukup aman
Jadi fondasi yang digunakan:
L = 6,30 m
B = 2,50 m
B1
B2
Luas trapesium
A = 1/2 L (B1+B2)
Pusat luasan terhadap sisi B2
x
L
Q1
1 2 B1 B2
L
3 B1 B2
atau :
Q2
1 B1 2 B2
L
3 B1 B2
r1 dukung
r2
Kapasitas
tanah qa
a1
a2
r
Dengan beban sentris luas fondasi
A
R
qa q f s
...................................
Panjang fondasi ditetapkan:
L = r + a1 + a2 ...................................
Q1 .r
R
Letak R terhadap Q2 r2 =
.......
Dituntut R melalui
r2 + a2 = ............................................
A = L (B1+B2) B2 = (
Letak O:
2A
L
) - B1 .....
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1 2 B1 B2
L
3 B1 B2
A
2A
3x 2 B1 2 L B1 B1 L
A
2A
L
B1 2 B1
L
L
3x 2 A 2 A
L L
L
2 A 3x
B1
1
L L
B1
................................
(6)
Kriteria/batasan
a. Jika x 1/3 L tak dapat digunakan
b. Jika B1 terlalu kecil (< lebar kolom) tak dapat
digunakan
c. Jika a/b terjadi bentuk lain: T atau strap footing
Fondasi dikontrol terhadap beban sementara dengan
= 1,5 qa
Cara:
Y+
Q Q1 Q2
X+
B1
L
B2B1
1
3
B 1L +
1
12
(B2-B1)L3 - A. x
Q2
O
r2
L
x
O
B1
l1
B2
l2
Strap Footing
Pemakaian:
- satu sisi terbatas
- kedua sisi terbatas
Catatan:
Luas dasar strap beam tak
diperhitungkan pada luas
fondasi, A
strap beam
strap beam
Prinsip hitungan
- membuat denah fondasi dengan pusat luasan gabungan
(2 kali) berimpit dengan resultante beban.
Q1
O1
r1
O2
s
B1
B2
B1
R
A
=
+ q A=
Letak R dari Q1
r1 = Q2.r/R
Pusat luasan gabungan (A1+A2) dari O1 juga = r1
A.r1 = A2.s s = jarak O1 - O2
B1,B2, dan L coba-coba (berbeda)
misal: L ditetapkan, O2 bisa dicari, s bisa dicari
A. r1
s
A2
L
A2 =
B2 =
A1 = A - A2 B1 =
Q2
A1
Pembebanan
Q1
Tetap
700
Sementara
1000
Rancang denah (ukuran ) fondasi
6,0
Q1
O1
Q2
O2
r2
s
O
B1
L
Q2
1100
1200
My1
0
-150
B2
B2
Penyelesaian :
a) Beban tetap
R = 700 + 1100 = 1800 kN
letak R terhadap Q2 :
700.6
2 ,333 m
1800
r2 =
qa = qult/3 = 450/3 = 150 kN/m2
q = 0,8 x 23 = 18,4 kN/m2
Luas fondasi :
1800
150 18,4
13,68 m 2
2,50
4 ,95 m
2
= 2,60 m x 2,50 m
My2
0
-100
R M y x
q
A
Iy
A = luas total = A1 + A2
I = gabungan dari A1 dan A2 terhadap O baru
O baru dicari dari A1 dan A2 yang digunakan
qa = qult/2 = 225 kN/m2
Penggunaan:
- tanah mempunyai qa relatif rendah
- jika dengan fondasi sendiri-sendiri luas fondasi total
> 1/2 luas bangunan
Jenis-jenis:
- plat datar rata atas dan bawah
- plat dengan pertebalan di bawah kolom
- beams dan slab balok-balok dua arah saling
berpotongan dan kolom-kolom ditempatkan pada
pertemuan balok-balok tersebut
- plat dengan dinding-dinding basement (dinding
basement sebagai pengaku)
Prinsip-prinsip analisis :
- diusahakan resultante beban normal sentris
Jika sentris = Q/A qa
Jika tak sentris dicari min > 0 dan max qa
- dikontrol terhadap beban-beban sementara
max 1,5 qamin > 0
- tegangan di sembarang titik di dasar fondasi
Q M y . x M x . y
q
A
Iy
Ix
Contoh:
Y
B
Mat footing mendukung
9 kolom tergambar
2
1
3
semua kolom: 50 cm x 50 cm
7,50
4
X
7,50
9
D
C
5,0
5,0
beban-beban:
Q1 = Q3 = 400 kN
Q4 = Q5 = Q6 = 600 kN
Q2 = Q9 = 450 kN
Q7 = Q8 = 500 kN
tebal plat 1,50 m, c = 23
kN/m3
Tentukan tegangan di sudutsudutnya
Penyelesaian :
1
12
(15,5)(10,5)3 = 1495,27 m4
1
12
Ix = (10,5)(15,5)3 = 3258,39 m4
Tegangan yang terjadi
4500
250 5,25 1500 7 ,75
34 ,5 59 ,46 kN / m 2
162 ,75
1495,27
3258,39
4500
250 5,25 1500 7 ,75
B
34 ,5 57 ,70 kN / m 2
162 ,75
1495,27
3258,39
4500
250 5,25 1500 7 ,75
C
34 ,5 66,60 kN / m 2
162 ,75
1495,27
3258,39
4500
250 5,25 1500 7 ,75
D
34 ,5 64 ,84 kN / m 2
162 ,75
1495,27
3258,39
Q M y . x M x . y
q
A
Iy
Ix
Catatan
q = 1,5(23) = 34,5 kN/m2