Pengetahuan Dasar:
Analisis Struktur I
Analisis Struktur II Konvensional
Mekanika Tanah I
Pengetahuan Lanjut:
Konstruksi Kayu, Baja: Beton Bertulang:
Bahan Pengembangan
Finite Elemen
Pengetahuan lebih lanjut:
Beton prategang Pengembangan &
Teori Membrane (Plat dan Cangkang) Penelitian
Numerik
Struktur Bangunan
Di atas muka tanah
Di bawah muka tanah (fondasi)
Di atas muka
tanah
Muka tanah
Pondasi
Fungsi, Maksud dan Tujuan
Fungsi fondasi
Menyalurkan/memindahkan beban struktur
bangunan atas ke tanah pendukung (tanah dasar
fondasi)
kolom
kolom
Muka tanah
Df
Pelaksanan
pencor-an
Fondasi digunakan untuk beberapa kolom
(combined footing) (bentuk segi empat)
Fondasi bentuk trapesium Fondasi bentuk -T
Seluruh Bangunan Menggunakan Satu Fondasi
(mat/raft footing)
Muka tanah
Df (dalam fondasi)
Ruang bawah muka
tanah (basement
Fondasi pelat (raft / mat footingi)
Dinding Penahan (Retaining wall)
Fungsi:
Menahan tanah agar tanah tidak longsor
Menahan sediment
Menahan air untuk mendapatkan ketinggian muka
air yang diinginkan.
Dinding Penahan Air Tipe Gravitas
Bendungan
gravitas
Dinding Penahan Air Tipe Buttres
Bendungan Bartlett –
Arisona-USA
B qu ’ qu Beban/luas
q
II I
General
Akibat q fondasi turun (s) shear failure
Local shear
q> s> penurunan failure
q = qu tanah dasar
fondasi akan runtuh
Hasil Uji Bor, SPT, CPT
Bor tangan (auger) atau bor mesin
a.diambil sampel dengan tabung sampel
b. pengambilan sampel setiap ada perubahan
lapis tanah atau tiap 3 m
c. sampel diuji di laboratorium.
SPT (Standard penetration test) merupakan uji
penetrasi dinamis
CPT (cone penetration test) merupakan uji penetrasi
statis dikenal dengan uji sondir
Skema Tanah
Parameter Tanah
Gravitasi khusus (1, C1)
Sudut gesek internal tanah () dan kohesi (c)
Porositas (n) = (Vv/V)
Angka pori (e) = (Vv/Vs)
Kadar air (w) = (Ww/Ws)
Derajat kenyang air (Sr) = (Vw/Vv)
Berat volume tanah
- Kering (k, d) = (Ws/V) = Gs(1-n)
- Basah (, b) = (W/V) = d. (1+w) = Gs.(1-dan) + Srn.w
- Kenyang air (sat) = {(Gs+e).w}/(1+e)
- Terendam air (’) = {(Gs – Yw).d}/Gs
Hubungan Parameter Tanah
Muka tanah
= 18 kN/m³
Df = 0,6 m = 28 º
C = 14,4 kPa
B = 0,8m
Penyelesaian
Fondasi menerus:
Keruntuhan geser umum (General Shear Failure) qu = cNc+q.Nq+ ½..B.N
Dari gambar 1 diperoleh untuk : 28º, Nc = 18; N = 16 dan q = Df =
10,8 kN/m²
Didapat qu = 14,4 . 32 + 10,18 + ½ .18,0. 8.16 = 770,4 kN/m²; SF = 4
qall = 192,6 kN/m²
Keruntuhan geser lokal (Local Shear Failure) qu‘ = c’.Nc’ + q.Nq’ +
0,5..B.N’
Dari gambar 1 diperoleh untuk : 28º, Nc’ = 18; nq’ = 7; N’ = 4,5 dan
q=.Df = 10,8 kN/m²
Didapat qu = 14,4.18 + 10,8.7 + ½.0,8. 4,5 = 367,2 kN/m²; Sf = 4
qall = 91,8 kN/m²
Contoh 2
Suatu fondasi segi-4 seperti tergambar. Beban kolom sebesar 30
ton. Bila angka aman (SF): 3, tentukan ukuran fondasi (B) tersebut
Penyelesaian
Muka tanah Total beban yang didukung fondasi 294,3 kN (
= 18 kN/m³ = Qall)
Df = 1,0 m = 35 º Persm untuk segi-4
C = 00 qu = 1,3 c.Nc +q.Nq + 0,4.B.N
Dengan angka aman (SF) : 3
B = 0,8m qu = (qu/3) = (1,3/c.Nc+q.Nq+ 0,4..B.N)/3
dan
qall = (qall/B² = 300/B²
300/B² = (1,3 c.Nc + q.Nq + 0,4.B.N)/3 dengan = 350 dan dari Gambar 1
diperoleh Nc = 57,8; Nq = 41,4; N = 42,4; substitusi
300/B² = (1,3. 0.57,8 + 18.1.41,4 + 0,4.18.B.42,7)/3 diperoleh B = 0,933 m
digunakan 1 m
Persamaan Umum Kapasitas Dukung Tanah
c
Faktor Dalam
Df
a) (Df/B) < 1 digunakan qd = 1 + 2 tan (1-sin)²
B
1 - qd
cd = qd = dan d = 1
Nqtan
Df
Faktor dalam untuk = 0, d = 1+0,4
B
Df
b) (Df/B) > 1 digunakan qd = 1 + 2 tan (1-sin)² tan-1
B
1 - qd
cd = qd = dan d = 1
Nqtan
Df
Faktor dalam untuk = 0, cd = 1+0,4 tan-1
B
Faktor Kemiringan
Muka tanah
º
2
ci 1 -
90º
2
º
qi 1 -
90º
2
º
i 1 -
º
Contoh
Suatu fondasi dengan tampang bentuk lingkaran seperti
tergambar. Tentukan beban total yang dapat didukung oleh
fondasi tersebut.
Muka tanah
= 18 ,08 kN/m³
0,61 m c=0
= 32 º
0,61 m
Ysat = 21,07 kN/m³
B = 1,22 m
Penyelesaian
Dari Perselisihan 5) qu = c.cs.cdNc+ q.qs.qd.Nq + ½ .s.dY.B.N
ci.qi dan I bernilai = 1, karena beban vertikal
Untuk = 32º dari Tabel 1 a diperleh Nc = 35,49; Nq = 23,18 dan N = 30,22
cs = 0,6;
Df
Df/B < 1 maka qd 1 2tan (1 - sin )² = 1+2.0, 62.0,22.1 = 1,273
B
1 - qd
cd qd - = 1,273 – (1-2,73)/(23.18)(0,62) = 1,292
Nqtan
d = 1
Pengaruh muka air tanah
q = 0,16 (18,08) + 0,16(21,7 – 9,81) = 11,029 + 6,869 = 17,898 kN/m²
qu = (17,898) (1,62) (1,273) (23,18) + (0,5) (0,6) (21,07 – 9,81)
(1.22)(30,22) = 855,58 + 124,54 = 980,12 kN/m²
qall = qu/3 = 980,12 / 3 = 326,71 kN/m²
Keadaan khusus
Beban : titik sentris atau eksentris (P); beban terbagi rata (q)
Beban momen (m), kombinasi beban tersebut
Metode mekanika elastis
Asumsi: - pelat kaku sempurna
- tanah tidak dapat menahan tegangan tarik
- besarnya tekanan di setiap titik pada dasar
fondasi sebanding dengan penurunan yang terjadi
- tegangan desak (+); tegangan tarik (-)
Beban Titik Sentris (P)
P
σ q
A
2) Beban sentris (P), momen (M) dan beban terbagi rata (q)
P My Mx
σ q
A Wy Wx
3) Mencari tekanan tanah yang terjadi di seberang titik di dasar
fondasi
P My.X Mx.y
σx, y q
A Iy Ix
Dengan Ix = ½.Bx.(By)³; Iy= ½.By(Bx)³ dan Wy = Iy/
Beban Eksentris
Beban vertikal eksentris
P = P1 + P2
M = M1 + M2
= -P1.e1 + P2.e2
Beban horisontal eksentris
H = H1 + H2
M = M1 + M2
= +H1.h1 - H2.h2
Analisis ekstrim untuk Beban Eksentris
P My
ekstrim = dan A = Bx.By
A 1 B2 .By
x
6
Kondisi batas (limit) : min = 0 atau ex = ± Bx/6
Analog pada Arah Sumbu Y
Ey = ± By/6
Bila digambarkan diperoleh daerah inti (kern)
P = 700 kN
M = +300 kN.M
Digunakan cara mekanika elastis
P = 700 kN dengan
Eksentrisitas ex = -0,19 m
My1 = +300 kNm
My2 = P.ex
= 700. (-0,19)
= -133 kN.m
My = My1+My2 = 167 kN.m (+)
Ex baru = My/P = +167/700 = + 0,24 m (di kanan titik 0)
b/6 = 3,00/6 = 0,50 m, berarti ex baru < (b/6)
Diperoleh : minimum > 0 atau seluruh dasar fondasi menerima desak
maksimum = (P/A) {1 + (6.ex)/bx} + qtanah + qbeton) = 127,29 kN/m² < 1 ½ .ijin tanah
minimum = (P/A) {1 - (6.ex)/bx} + qtanah + qbeton) = 70,45 kN/m² > 0 OK.
c. Kontrol Terhadap Beban Sementara -2
V My.x My.y
σ q syarat : min > 0
A Iy Ix
contoh
Suatu kolom dengan denah fondasi seperti tergambar. Beban kolom:
2700 kN, tebal fondasi : 0,80 m. Muka tanah rata denan muka atas
fondasi. Apabila berat volume beton : 25 kN/m³, hitunglah maksimum
dan minimum yang terjadi.
1m
A B
1,5 m C D
3m
F 1,5 m E
3m
Penyelesaian
Dicari letak pusat uasan fondasi (O), dengan statis momen terhadap
Tepi kiri kanan luasan fondasi untuk arah sumbu X
Dan sisi bawah atau atas luasan fondasi untuk arah sumbu Y.
a. Statis momen luasan fondasi terhadap tepi (sisi) kanan dengan
Letak titik O terhadap sisi kanan (xo)
Luas fondasi setelah dikurangi lubang (A).
Luas total fondasi (A1)
Luas bagian lubang (A2)
Jarak pusat luasan total fondasi terhadap tepi kanan (x1)
Jarak luasan bagian lubang (x2)
A.Xo = A.x1 - A.x2
(9 – 0,5).xo = 9.15 – 0,5. 0,5
Xo = 1,559 m atau 1,441 m dari tepi kiri.
Lanjutan
b. Statis momen luasan pelat fondasi terhadap tepi atas
A.Yo = A.y1 – A2.y2
(9-0,5).yo = 9.1,5 – 0,5.0,25
Yo = 1,574 m atau 1,426 m dari tepi bawah
Kesimpulan pusat kolom (P1) mempunyai eksentrisitas terhadap pusat
luasan fondasi (O) sebesar:
ex1 = 1,50 – 1,441 = +0,059 m
ey1 = 1,50 – 1,426 = +0,074 m
Beban kolom (P1) = 2700 kN
Berat fondasi (P2) = A (tebal pelat = 0,80).beton = 170 kN (P2 bekerja
pada pusat luasan fondasi – O)
Beban vertikal total (V) = P1+P2 = 2700 + 170 = 2870 kN
Lanjutan
Beban momen
My = P1ex1 + P2ex2 = 2700.(0,059) + 170.(0,00) = 159,30 kNm (+)
My = P1ey1 + P2ey2 = 2700.(0,074) + 170.(0,00) = 199,80 kNm (+)
Momen inersia terhadap sb.Y
Iy = 1/12.Bx³.By + A1.(X1)² - {1/12.Bx1³.By1 + A2.(X2)² = 6,18 m4
Momen inersia terhadap sb.X
Ix = 1/12.By³.Bx + A1.(y1)² - {1/12.By1³.Bx1 + A2.(y2)² = 5,91 m4
Ietak koordinat titik sudut pelat fondasi terhadap titik O
Titik absis x (m) absis y (m)
A -1,441 +1,574
A + 0,559 +1,574 (maksimum 1)
A +0,559 + 1,074
A + 1,559 + 1,074 (maksimum 2)
A + 1,559 - 1,426
A -1,441 - 1,426 (minimum)
Kontrol ke tiga titik tersebut
V My.xB Mx.yB
Titik B : B 405,30 kN/m²
A Iy Ix
V My.xD Mx.yD
Titik D : D 413,50 kN/m²
A Iy Ix
V My.xF Mx.yF
Titik B : F 253,30 kN/m²
A Iy Ix
Kesimpulan:
- Kuat dukung maksimum yang terjadi pada titik D dan
- Kuat dukung minimum yang terjadi pada titik F.
Minggu ke: 4
PERANCANGAN FONDASI GABUNGAN
BENTUK SEGI EMPAT
Fondasi Dangkal Telapak Gabungan
Digunakan bila:
Beban kolom terlalu besar, dan jarak kolom terlalu dekat.
Tanah terbatas pada sisi kolom baik di sebelah kiri maupun kanan
dan beban kolom terberat di sisi lahan yang terbatas.
Kondisi ini, bila digunakan fondasi sendiri (satu kaki) diperlukan luasan
fondasi yang besar, terjadi overlapping (tumpang tindih) luasan
fondasi.
Tujuan:
Ukuran fondasi hemat, karena resultante beban diimpitkan/dekat
dengan pusat alas fondasi.
Sketsa
Bentuk Fondasi dangkal Telapak Gabungan
Over lapping
Over lapping
A
Balok
penghubung
Perancangan
Kolom dengan beban P1 dan P2 dengan beban kolom terberat (P2)
Beban terberat kolom ada di sisi lahan bebas (tidak terbatas)
Tentukan besarnya : R = P1 + P2
Tentukan letak garis kerja (R), dengan menggunakan statis momen terhadap
pusat kolom P1 atau P2. Misal terhadap P1, maka letak resultante (R) adalah
r1 dari letak garis kera P1, maka R.r1 = P2.r atau r1 = (P2.r)/R
Dibuat letak garis kerja resultante (R) berimpit atau melalui pusat berat
fondasi (O), diperoleh r1 + a1 = ½ I, dan panjang fondasi diperoleh I = 2 (a1
+r1).
Luas alas pelat fondasi: A = R/(netto) dengan (netto) = (ijin tanah) – qpelat
fondasi – qtanah-qlain.
Lebar fondasi diperoleh dari b = A/l
Syarat : a < b dan a < ½ r
Tanpa Beban Moment
Dicari letak garis kerja resultante (R) terhadap P1 atau P2
R.r1 = P2.r atau r=(P2.r)/R
Diperoleh r1 + a1 = ½ I atau I = 2(a1+r1) dan b = A/I.
r
P1
R P2
a1 r1 r2 a2
A
B
O
I1 I2
Pengaruh Beban Momen
r
P1
R P2
a1 r1 r2 a2
A M1 M2
B
O
I1 I2
R diusahakan berimpit
dengan pusat alas fondasi
(O).
½ L = a1 + r1, sedangkan
a1 = 0,20 m (tepi kolom
pada batas kepemilikan
tanah) dan r1 = 3,00 m,
maka L = 6,400 m
Lanjutan
ijin tanah = 150 kN/m²
qfondasi = 0,60 x beton = 14,4 kN/m³
q di atas fondasi tidak ada (hanya beban pelat fondasi)
netto = 150 – 14,4 kN/m² = 135,60 kN/m² akan mendukung beban (R)
sedang
netto= R/A, dan luas fondasi (A) = 2000/135,60 = 14,75 m²
Digunakan bila
Kolom dengan beban terberat di bagian ruang/sisi terbatas.
terahdap fondasi.
Ukruan fondasi paling hemat.
gambar
Analisis
Bentuk trapesium, terdapat 4 buah parameter
Panjang (L)
Lebar terkecil (B1)
Lebar terbesar (B2)
Tebal pelat fondasi (lt)
Sehingga diperlukan minimal 4 persamaan
Penyederhanaan masalah:
Tebal fondasi (t) dan panjang fondasi (L) tentukan lebih dulu
tebal fondasi (t) sesuai peraturan beton bertulang panjang
fondasi (L) ditentukan sebagai berikut:
L = a1 + r + a2
Menentukan Letak Titik (O) Pusat Berat Fondasi
a2 r 2 x2
Letak pusat berat alas fondasi (O) terhadap tepi kanan (B2)
dan R direncanakan berimpit dengan O. jarak O terhadap sisi
kanan (B2) sama dengan jarak (X2)
Statis momen luasan pelat fondasi thd sisi
kanan (B2)
A = ½ L(B1+B2) : x11=1/2 L
A1=B1.L (luas segi empat) x12 = 1/3 L
A2 = ½L (B2-B1) luas dua segitiga dan
1 2B 2 B 1
x 2 .L.
3 B1 B 2
Bila dihitung thd B1
1 2B 2 B 1
x 1 .L.
3 B1 B 2
( x1 ) atau ( x 2 ) , tergantung panjang sisi B1 dan sisi B2
Diperlukan satu persamaan didapat dari luas pelat fondasi yang
dibutuhkan A = R/netto dan netto = ijin tanah – q
Dan q = q1 + q2 + q3
Dengan (q1): pelat fondasi
(q2): tanah di atas pelat fondasi
(q3) : muatan terbagi rata di atas lantai
Luas trapesium A = ½ L (B1+B2) atau
2A 2A 3 x 2
B2 B1 atau B1 1
L
L L
Kuat dukung tanah yang terjadi
R My.( xi
σ ekstrim q dengan e 1/6 L atau minimum 0
A Iy
Menentukan Momen Inersia trapesium (I)
1
momen inersia thd pusat berat segi - 4 : I o B.L³
12
1
momen inersia thd sisi segi - 4 : I B.L³
3
Momen inersia trapesium I = Io+A.(x)²
atau Io I - A.(x 2 )² thd sisi B2
Bila harga-harga tersebut dimasukkan diperoleh
1 1 1
Io B1.L³ (B2 B1 ).L³ - (B2 B1 ).L.(x 2 )²
3 2 2
Momen inersia pada pusat berat fondasi (O)
Contoh
Dua buah kolom dengan jarak as-as kolom adalah 5,0 m. Kondisi sebelah kiri
dan kanan terbatas pada tepi kolom. Tebal pelat fondasi 0,60 m dengan
muka tanah rata dengan muka atas pelat fondasi. Ukuran kolom 40x40 cm²
dan beban yang bekerja terdiri atas:
Beban P1(kN) P2(kN) M1(kNm) M1(kNm)
Tetap
(normal) 800 1200 - -
Sementara 1000 1500 100 150
(P1 dan M1 merupakan beban vertikal dan beban momen pada kolom kiri,
demikian pula P2 dan M2 merupakan beban vertikal dan momen pada kolom
kanan)
Kuat dukung ijin tanah: 150 kN/m², sedang berat volume beton: 24 kN/m³.
Rencanakan denah dan ukuran fondasi tersebut.
Penyelesaian
P1 R P2
a1 = 0,20 m
r1 r2 a2 = 0,20 m
r = 5,00
X
B1 B2
x 1 baru x 2 baru
Dicari momen inersia terhadap pusat berat yang baru
1 1 3 1
I o_trap .B1L (B2 - B1 ).L - (B2 B1 ).L.(x 2 _ baru)²
3
3 12 2
Iotrap = 1/3.1,30.5,40³ + 1/12.(4,30-1,30).5,40³- ½ .(4,30-1,30).5,40.
(2,218)² = 68,234+39,366-39,848 = 67,752 m4
M = R.e = 2000.(+0,018) = 36 kNm
( x 2 ) baru 2,218 m
R = 2000 kN ; A = 15,12 m²
Berat fondasi = A.t.beton = 15,12 x 0,60 x 24 = 217,728 kN
Beban vertikal (R’) = R + berat fondas= 2000 + 217,728 + 2217,728 kN
Kuat dukung yang terjadi:
R' M y . x 2_baru
σ maks
A I o_trap
maks = (2217,728 / 15,12) + (36 x 2,218) / 67,752 = 146,675 + 1,178 =
147,856 kN/m² < ijin tanah = 150 kN/m²
Ukuran fondasi dapat digunakan berdasarkan beban normal
b. Kontrol terhadap beban sementara (bs)
R' M y . x 2_baru
σ maks
A I o_trap
2717 , 728 295 . 2 , 218
189 , 40 kN./m² 1 1/2 ijin tanah
15 ,15 67 , 752
σ min 170 , 087 kN/m² 0
Fondasi aman
Denah Fondasi
Soal Latihan
Dua buah kolom bangunan ukuran 50 x 50 cm², menggunakan fondasi
bersama-sama. Jarak as-as kolom 4,50 m. Kuat dukung ijin tanah 150
kN/m² dan beban yang bekerja terdiri atas:
P1(kN) P2(kN) M1(kN m) M1(kN m)
Beban tetap 1500 2000 +500 -.-
Beban sementara 2000 2500 +500 -200
Rencana bentuk dan ukuran fondasi, bila tebal pelat fondasi 1,00 m
dan berat volume beton untuk pelat fondasi 35 kN/m², dan muka
tanah rata dengan muka fondasi. Sisi sebelah kiri maupun kanan
fondasi terbatas pada jarak 0,50 m dari tepi kolom.
Minggu ke :6
PERANCANGAN FONDASI GABUNGAN
BENTUK-T DA STRAP FOOTING
Tipe fondasi bentuk -T
Bila lebar terkecil (B1) < lebar kolom atau bernilai negatif,
maka x 2 < 1/3 L, bentuk fondasi trapesium tidak dapat
digunakan.
Dipilih fondasi bentuk -T
Prinsip letak garis kerja resultante beban (R) berimpit
dengan letak pusat berat alas fondasi (O), sehingga
diperoleh kuat dukung yang terjadi merata di bawah
pelat fondasi, ukuran fondasi paling hemat.
Diperoleh 3 variabel yaitu B1, B2 dan L1 diperlukan
paling sedikit 3 persamaan, agar tiga variabel
tersebut dapat dicari.
Digunakan cara coba banding yaitu:
B1 atau B2 ditetapkan, L1 dihitung atau
L1 ditetapkan, dihitung B1 dan B2 atau
B2 ditetapkan, selanjutnya dicari L1 dan B1
Contoh
Dua buah kolom dengan jarak as-as kolom adalah 5,50 m dengan
kondisi sebelah kiri dan kanan terbatas pada tepi kolom. Tebal pelat
fondasi adalah 0,70 m dengan muka atas pelat fondasi rata dengan
muka tanah. Ukuran kolom 40x40 cm² dan beban yang bekerja
adalah sebagai berikut ini.
Beban P1(kN) P2(kN) M1(kN m) M2(kN m)
Tetap (normal) 500 1500 - -
Sementara 750 2000 125 175
P1 adalah beban kolom di sebelah kiri, dan P2 merupakan beban
kolom di sebelah kanan, demikian pula untuk beban moment. Kuat
dukung ijin tanah: 160 kN/m², sednag berat volume beton: 24 kN/m³.
Rencanakan denah dan ukuran fondasinya.
Penyelesaian
a. Tinjauan thd beban normal (bn)
* Letak garis kerja (R) diimpitkan dengan pusat berat alas fondasi (O) dicari
dengan statis momen luasan terahdap sisi kanan
L² L ²
A. x 2 B 1 (B 2 B 1 ) . 1
2 2
13,9665 . 1,575 = 17,405 B1+ (B2-B1).2,00
10,9986 = 7,7025 B1+B2………………………….3)
Dari persamaan 3) dan 4) diperoleh:
B1 = 0,698 m
B2 = 5,622 m
Digunakan ukuran
B1 = 0,80 m; B2 = 5,70 m; L = 5,90 m; L1 = 2,00 m
A = 14,52 m²
Akibat pembulatan ukuran, letak pusat berat alas fondasi (O)
bergeser sebesar
' L² L1²
A. x 2 B1 (B 2 B 1 ).
2 2
'
14 , 52 x 2 0,80 . 5,905/2 (5,70 - 0,80) . 22/2
'
x 2 1 , 6339 m
Terjadi eksentrisitas resultante (R) terhadap pusat berat fondasi (O)
sebesar (e)
= 1,6339 – 1,575 = 0,0589 m (R berada disebelah kanan titik O)
Kontrol kuat dukung yang terjadi terhadap beban normal (bn)
R = 2000 kN dengan e = +0,589 m, timbul momen (R) terhadap pusat
alas fondasi sebesar (My) = R . E = 2000. (+0,589) = + 117,80 kN m (ke
kanan)
Momen inersia luasan fondasi dengan bentuk T, dengan menempatkan
sumbu Y melalui titik O (moment – My ke arah kanan dengan mengitari
sumbu Y)
Menentukan besarnya momen inersia:
1 1 '
I o_bentuk_T .B1.L 3 .(B2 - B1 ).L1 A.(x 2 )²
3
3 3
1/3.0,80.5,903 1/3 . (5,70 - 0,80).23 - 14,52.(1,6339)²
54,768 39,2 - 38,763
55,205 m 4
Kuat dukung tanah yang terjadi akibat beban normal
= 137,74 + 3,486 + 16,80
= 158,03 kN/m² < ijin tanah = 160 kN / m²
R M y .x 2000 117,80.(-4,2661)
σ min q 0,7.24
A I oY 14,52 55,205
= 137,4 + (-9,1033) + 16,80
= 145,44 kN/m² > O
Kesimpulan: Ukuran fondasi dapat digunakan
Kontrol ukuran fondasi terhadap muatan sementara
Rbaru = P1+P2 = 750 + 2000 = 2750 kN
Letak beban kolom (P1) dan (P2) terhadap pusat berat alas fondasi (O)
'
e 1 (beban kolom P1 ) - (L - a 1 - x ) ( 5 , 70 0 , 20 1, 6339 )
2
- 3,8661 m
'
e 1 (beban kolom P2 ) ( x 2 a 2 ) (1,6339 - 0,20) 1,4339 m
Akibat adanya eksentrisitas dari beban kolom, timbul momen terhadap pusat
berat alas fondasi (O) sebesar:
M = P1.e1+P2.e2
= 750(-3,8661) + 2000.1,4339
= -2899,58 + 2867,80
= 31,78 kN m (arah ke kiri)
Beban sementara sebesar M1 = +125 kN m dan M2 = + 175 kN m
Momen total sebesar M = M + M1 + M2 = -31,78 + 125 + 175
= + 268,22 kN m (arah ke kanan)
Io bentuk T = 55.205 m4
Kuat dukung tanah yang terjadi akibat muatan sementara sebesar
R M y .x
σ ekst q
A I oY
R M y .x 2750 268,22.(1,6339)
σ maks q 0,7.24
A I oY 14,52 55,205
189,39 7,94 16,80
214,13 kN/m² 1 1/2 σijin tanah 1 1/2 . 160 240 kN/m² aman
R M y .x 2750 268,22.(-4,2661)
σ min q 0,7.24
A I oY 14,52 55,205
189,39 (-20,73) 16,80
185,46 kN/m² 0; kesimpulan :Ukuran fondasi dapat digunakan
Fondasi Bentuk Strap Footing
Bila jarak pusat berat alas fondasi (O) dari tepi
salah satu sisi fondasi < 1/3 panjang fondasi (L)
Kuat dukung tanah dasar fondasi tinggi dan jarak
antara ke dua kolom terlalu jauh.
Apabila digunakan tipe fondasi telapak gabungan
dengan bentuk trapesium maupun T, diperoleh lebar
fondasi (B1) lebih kecil atau sama dengan lebar
kolom, sehingga fondasi mempunyai bentuk sempit
memanjang, bentuk ini kurang stabil terhadap
gaya-gaya pada arah melintang.
Analisis
Dicari resultante beban (R) = P1 + P2
Letak garis kerja (R) yang ditentukan terhadap beban kolom (P1) atau P(2)
misalkan terhadap P1’ diperoleh.
R.r1=P2.r atau r1 = (P2.r)/R
Bila ada beban momen (M1 pada kolom P1 dan M2 pada kolom P2)
Maka R.r1 = P2.r+M1+M2
Prinsip fondasi adalah beban sentris terhadap pusat berat alas fondasi (O)
diperoleh netto = (R/A) dan netto = ijin tanah - q
Dengan q = q1 + q2 + q3
Bila q1 = beban terbagi rata pelat fondasi
q2 = beban terbagi rata tanah di atas pelat fondasi
q3 = beban terbagi rata di atas pelat fondasi (atau beban terbagi
rata di a tas lantai)
Skema
Persamaan yang dibutuhkan
Luas pelat fondasi (A) = B1.L1+B2.L2………………1)
Dari persm 1) tedapat 4 variabel, diperlukan 4 buah persamaan
Dilakukan penyederhaan tentukan ukuran B1 atau B2 atau L2
Misal L2 dicari letak pusat luasan pelat fondasi gabungan (O)
dengan menggunakan statis momen luasan,
Misal terhadap pusat luasan fondasi sebelah kiri (O1) didapat A.rs
= A2.s
Dengan A = luas pelat fondasi gabungan
rs = jarak titik O terhadap O1’
A2 = luas pelat fondasi di sebelah kanan
A1 = luas pelat fondasi di sebelah kiri
s = jarak pusat antara ke dua luasan fondasi sebelah
kiri dan kanan
Bila bentuk fondasi di sebelah kanan adalah bujur
sangkar
A.rs A
A2 dan b 2 2
s L2
Sedangkan A1 = A – A2
jika bentuk luasan fondasi di sebelah kiri adalah
bujur sangkar, maka sisi fondasi dapat dicari (B1) =
A.
Contoh
Dua buah kolom dengan jarak as-as kolom adalah 6,00
m dengan kondisi di sebelah kiri terbatas pada tepi
kolom (P1). Bagian sebelah kanan (kolom P2) adalah
bebas. Tebal pelat fondasi 0,60 m dan muka tanah rata
dengan muka atas pelat fondasi. Ukuran kolom di sebelah
kiri dan kanan adalah sama 0,50 m x 0,50 m. beban
yang bekerja terdiri dari:
Beban P1(kN) P2(kN) M1(kN m) M1(kN m)
Tetap/normal 700 1200 - -
Sementara 1100 1600 150 300
Apabila kuat dukung ijin tanah : 180 kN/m² dan berat
volume beton: 24 kN/m³, rencanakan denah dan ukuran
pelat fondasinya.
Penyelesaian
Analisis didasarkan pada beban normal (bn)
Dicari resultante beban vertikal R = P1+P2 = 1900 kN,
dengan letak garis kerja resultante (R) terhadap P2
P1.r
r2 2,21m
R
Pelat fondasi dengan tebal 0,60 m, maka q = 0,60.beton =
14,4 kN/m²
Resultante beban vertikal (R) ini akan didukung oleh netto
sebesasr
σ netto σ tanah - q fondasi 145,6 kN/m
R
A 13,05m²
σ netto
A = A1+A2), dengan jarak pusat berat luasan pelat fondasi
(O) terhadap pusat kolom kanan (P2) atau rs = 2,21 m
Bila dimensi pelat fondasi: panjang (l) dan lebar (b) berbeda, perlu
minimal 4 persm (l1, b1, b2, l2)
Penyederhanaan masalah tentukan (i1) = 2,80 m (sebarang, namun
perlu dikontrol baik bentuk dan ukurannya) luasan A2 bujur
sangkar, tinggal 2 parameter yaitu B1 dan b2 yang perlu dicari
nilainya.
Perlu satu persm, dicari statis momen luasan fondasi tesebut
terhadap O2 yang berimpit dengan pusat kolom (P2) yaitu:
A.Rs = A1.S
Dan s = r + a1 – ½ = 4,80 m
rs = 2,21 m, diperoleh A1 = 6,01 m²
b1 = A1/l1 = 2,15 m
A2 = A-A1 = 7,04 m2
Bentuk pelat fondasi adalah bujur sangkar, b2 = A2 = 2,65 m
ukuran dibulatkan
I1 x b1 = 2,80 m x 2,20 m dengan luas (A1) = 6,16 m² dan
I2 x b2 = 2,70 m x 2,70 m dengan luas (A2) = 7,29 m²
Cara lain
Tetapkan luasan (A1) dan (A2) berbentuk bujur sangkar, dan
diperoleh s=r + a1-b1/2
Cari statis momen luasan tersebut terhadap (O2): A.rs = A1.s,
dan panjang b1 dapat ditentukan
Kontrol kuat dukung yang terjadi terhadap beban normal
yang bekerja A1 = 6,16 m², A2 = 7,29 m², A=A1+A2 = 13,45
m²
Pusat berat alas fondasi gabungan strap-footing terhadap P2:
Ar.s
x2 2,198 m bila dihitung terhadap P1 : x1 3,802m
A
R My.x
Kuat dukung tanah yang terjadi σ ekst A ly q
Akibat pembulatan ukuran, terjadi penggeseran pusat berat
alas fondasi (O) terhadap letak resultante beban vertikal (R)
sebesar (eR) = -0,012 m, terjadi My = R.eR = -22,8 kN m
Ly = 1/12.b1.(I1)³ + A1.(e1)² + 1/12.(b2)4 + A2.(e2)²
e 2 x 2 2,198 m
ei = s – e2 = 2,602 m
Absis sisi fondasi paling kiri (x1) = -4,002 m
Absis sisi fondasi paling kanan (x2) = +3,548 m
Iy = 87,57 m4
R M y .x1
σ maks q 156,71kN/m² σ ijin tanah 160 kN/m² OK
A Iy
R M y .x 2
σ min q 154,74 kN/m² o OK
A Iy
Tinjauan terhadap beban sementara (bs)
R = P1+P2 = 2700 kN; letak garis kerja R terhadap P2 sebesar R.r2-P1.r + M1+M2 = 0;r2 = -
2,278 m dari pusat kolom P2
Momen yang terjadi Mf = 0W1.e1 + w2.e2.
Dengan
W1 : berat pelat fondasi sisi kiri
W2 : berat pelat fondasi sisi kanan
Mf = -0,071 kN m
Akibat beban veritkal (R) : MR + R.(-2,278 + 2,198) = -215,40 kN m
M = Mf + MR = -215,47 kN m
Kuat dukung tanah yang terjadi
R M y .x1
σ maks q 224,99 kN/m² 11/ 2 σ ijin tanah 240 kN/m² OK
A Iy
R M y .x 2
σ min q 206,41 kN/m² o OK
A Iy