Anda di halaman 1dari 12

Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

PENGARUH SERVICE QUALITY DAN EMOTIONAL FACTOR


TERHADAPKEPUASAN PENGUNJUNG PADA THE LAGUNA A,
LUXUARY COLLECTION RESORT&SPA NUSA DUA TAHUN 2014
Ayu Frizka Novi Permata Sari

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

kfrizca@yahoo.com,@undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh service quality terhadap kepuasan pengunjung, (2) pengaruh
emotional factor terhadap kepuasan pengunjung, (3) pengaruh service quality dan emotional factor terhadap
kepuasan pengunjung.Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas. Subjek penelitian ini adalah pengunjung Hotel
The Laguna, A Luxuary Collection Resort & Spa sebanyak 96 orang. Data yang dikumpulkan dengan kuesioner
yang dianalisis menggunakan analisis regresi berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) service
qualityberpengaruh terhadap kepuasan pengunjung. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung =4,658> ttabel =2,000 atau
p-value 0,000 < 0,05. (2) emotional factor berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung. Hal ini ditunjukkan dengan
thitung =4,424 > ttabel= 2,000 atau p-value 0,000 < 0,05. (4) service quality dan emotional factor terhadap kepuasan
pengunjung. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung =34,344 > Ftabel =3,11 atau p-value 0,000 < 0,05.

Kata kunci:service quality dan emotional factor

Abstract

This research aim to know (1) the influence of service quality against customer satisfaction, (2) the
influence of emotional factors against customer satisfaction, (3) the influence of service quality and
emotional factor against customer satisfaction. This research is causality study. The subjects of this
research were visitors of The Laguna Hotel’s, a Luxury Collection Resort & Spa as many as 96 people.
Data was collected by questionnaire were analyzed using multiple regression analysis. The results
showed that (1) service quality influence the customer satisfaction. This shown with the value of t count =
4,658> t table = 2,000 or p-value 0,000< 0,05. (2) emotional factor influence the customer satisfaction.
This shown with the value t count = 4,424 > t table = 2,000 or p-value 0,000<0,05. (4) service quality and
emotional factor against customer satisfaction. This shown with the value of F count= 34,344> F table
=3,11 or p-value 0,000<0,05.

Keywords: service quality and emotional factor


Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

PENDAHULUAN Hospitality service adalah setiap orang


Seiring dengan berkembangnya mempunyai keinginan untuk melakukan hal-
industri pariwisata di pulau Bali yang hal di luar kebiasaan sehari-hari yaitu :
semakin pesat, sektor pariwisata di Bali makan, tidur dan lain-lain terkadang ingin
sangat terkenal hingga melakukan diluar rumah. Dengan mengacu
mancanegara.Sektor pariwisata Bali sudah pada pengertian di atas pemerintah
terkenal sejak dahulu, banyak wisatawan menurunkan peraturan yang dituangkan
mancanegara kalau tidak dapat berkunjung dalam Surat Keputusan Menparpostel
ke Bali tidak merasakan benar-benar No.KM 37/PW.340/MPPT-86, tentang
indahnya kehidupan karena keindahan peraturan usaha dan penggolongan hotel.
pulau Bali sudah sangat terkenal. Mengenai Bab 1, Pasal 1, Ayat (b) dalam SK
keindahan dan keunikan bali banyak menyebutkan bahwa : hotel adalah suatu
diperbincangkan dari mulut ke mulut hingga jenis akomodasi yang mempergunakan
menjadi pusat tujuan pariwisata yang sebagian atau seluruh bangunan untuk
mendominasi dunia. Tetapi sangat menyediakan jasa penginapan, makanan,
disayangkan masih banyak wisatawan luar dan minuman serta jasa penunjang lainnya
negeri belum mengetahui kalau Bali bagi umum yang dikelola secara komersial.
berada di Negara Indonesia yang mereka Komersial dimaksud harus
tahu Bali merupakan suatu Negara yang memperhitungkan untung atau ruginya,
bernama Bali, tetapi dengan adanya serta yang utama adalah bertujuan untuk
workshop dan wisatawan mencari di mendapatkan keuntungan yang berupa
internet, wisatawan tersebut mengetahui uang sebagai tolak ukurnya.
Bali adalah salah satu Provinsi yang Hotel merupakan usaha jasa
berbentuk kepulauan di Negara Indonesia. pelayanan yang cukup rumit
Pariwisata di Bali menjadi salah satu pengelolaannya, dengan menyediakan
sumber pendapatan dan menjadi penghasil berbagai fasilitas yang dapat dipergunakan
devisa nomor satu bagi Negara Indonesia oleh para pengunjung/tamu selama 24
karena kunjungan dari wisatawan luar jam.Di samping itu usaha perhotelan harus
negeri yang dari tahun ke tahun mengalami dapat menunjang kegiatan para usahawan
peningkatan. Pariwisata dipulau Bali tidak yang sedang melakukan perjalanan usaha,
diragukan lagi dapat dilihat dari keragaman ataupun para wisatawan yang melakukan
kebudayaan, kesenian, keindahan perjalanan untuk mengunjungi daerah-
panorama darat, panorama laut, daerah untuk tujuan wisata.Perlu diketahui
keragaman bahasa, karakteristik pada bahwa bidang usaha hotel di Indonesia
setiap daerah dibali memiliki ciri khas serta terbagi menjadi tiga kelompok jaringan
keramah-tamahan warga Bali yang pengusaha hotel.Adapun ketiga kelompok
membuat suasana semakin nyaman dan jaringan pengusaha hotel adalah jaringan
hangat. Dimana membuat wisatawan hotel internasional, jaringan hotel nasional
mancanegara dan wisatawan domestik dan hotel yang dikelola secara independen.
semakin betah berlama-lama berkunjung di Ketiga jenis jaringan pengusahan hotel
Bali. berdasarkan pada kriteria penggolongan
Bila wisatawan mancanegara maupun hotel berbintang, terbagi ke dalam hotel
wisatawan domestik berkunjung ke Bali berbintang satu sampai dengan hotel
mereka pasti membutuhkan tempat untuk berbintang lima. Berdasarkan pada
beristirahat. Di Bali sangat banyak dapat penggolongan tersebut, setiap produk yang
kita jumpai dan temukan hotel-hotel baik itu akan dijual baik oleh semua jenis ataupun
dari hotel melati hingga hotel berbintang. oleh masing-masing jenis hotel akan
Menurut Proprietors Act (1956:5) hotel berbeda. Oleh karena terdapat perbedaan
adalah “seluruh atau sebagian bangunan produk yang dihasilkan oleh masing-masing
yang digunakan untuk pelayanan kamar, jenis hotel tersebut, maka tamu
makanan dan minuman serta rekreasi yang (pengunjung) dan para pengelola hotel
dikelola dengan tujuan komersial”. Dalam secara sendiri-sendiri mempunyai kekuatan
hal ini usaha hotel adalah usaha jasa yang cukup untuk mempengaruhi
pelayanan atau disebut “hospitality service”. permintaan dan penawaran. Dengan
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

adanya perbedaan produk yang di hasilkan memadai dan pelatihan-pelatihan untuk


oleh setiap hotel, maka dapat dikatakan karyawan agar dapat memberikan service
terjadi suatu persaingan tidak sempurna di yang lebih baik untuk pengunjung hotel.
dalam aktivitas pasar.Oleh sebab itu, Jika ketiga hal tersebut sudah terpenuhi,
masing-masing hotel dituntut maka masyarakat pengguna jasa
kepiawaiannya menentukan strategi pelayanan hotel akan merasa puas.
pengelolaan untuk dapat mempengaruhi Kepuasan pengunjung adalah suatu
dan membuktikan kepada tamu tentang keadaan yang berupa keinginan, harapan
keistimewaan produk yang dihasilkan oleh dan kebutuhan pelanggan dipenuhi.Suatu
hotelnya sehingga mampu tetap unggul pelayanan dinilai memuaskan bila
dalam persaingan. pelayanan tersebut dapat memenuhi
Lokasi hotel dapat dibagi menjadi tiga, kebutuhan dan harapan pengunjung.
yaitu a) transient hotel adalah hotel yang Pengukuran kepuasan pengunjung
letak dan lokasinya ditengah kota dengan merupakan elemen penting dalam
jenis tamu yang menginap sebagian besar menyediakan pelayanan yang lebih baik,
adalah turis dan untuk urusan bisnis; b) lebih efisien dan lebih efektif. Apabila
residential hotel adalah hotel yang pada pengunjung merasa tidak puas terhadap
dasarnya merupakan rumah-rumah suatu pelayanan yang disediakan, maka
berbentuk apartemen dengan dengan pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak
kamar-kamar dan disewakan secara efektif dan tidak efisien.Konsumen memiliki
bulanan dan tahunan. Residential hotel juga kebebasan untuk menilai apakah bauran
menyediakan kemudahan seperti layaknya jasa yang ditawarkan perusahaan
hotel, restoran dimana memberikan fasilitas memberikan kepuasan sesuai yang mereka
pelayanan makanan yang diantar ke kamar inginkan atau tidak. Apabila pelayanan
dan pelayanan kebersihan kamar; c) resort yang ia rasakan tidak memuaskan maka
hotel adalah hotel yang pada umumnya dikhawatirkan mereka akan menceritakan
berlokasi di tempat wisata dan kepada orang lain, sehingga hal itu akan
menyediakan tempat rekreasi dan fasilitas berdampak buruk bagi perkembangan
konferensi untuk tamu-tamunya. Maka perusahaan penyedia jasa. Begitu pula
banyak orang serta investor melirik untuk sebaliknya bila pelayanan yang dirasakan
membuka dan membangun usaha hotel pelanggan memuaskan sesuai dengan
karena mendapatkan keuntungan yang yang mereka inginkan, maka akan
cukup besar dan prospek untuk menguntungkan perusahaan penyedia jasa,
kedepannya sangat bagus apalagi di Bali karena biaya promosi dan usaha untuk
dari tahun ke tahun peningkatan kunjungan memperkenalkan produk perusahaan akan
wisatawan asing dan domestik selalu dapat dikurangi.
bertambah secara signifikan.Pada saat ini Kepuasan konsumen menjadi salah
orang-orang sangat membutuhkan rekreasi satu hasil penting dari semua aktivitas
untuk menghilangkan kejenuhan dari pemasaran, sebab puas tidaknya
pekerjaan dan rutinitas yang dilakukan konsumen akan berdampak pada
sehari-hari. keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu
Sehubungan dengan itu, di satu pihak perusahaan selalu berusaha untuk dapat
ada masyarakat sebagai pengguna jasa memuaskan konsumen atas barang/jasa
pelayanan dan di lain pihak ada masyarakat yang telah diproduksinya. Kepuasan
penjual jasapelayanan. Sebagai penjual konsumen dapat dinyatakan setelah
jasa, hotel harus menyediakan tiga hal, pelanggan menikmati jasa/produk
yaitu fasilitas-fasilitas yang memadai, dimaksud. Kepuasan konsumen adalah
sumber daya manusia yang terampil untuk suatu tanggapan emosional atas evaluasi
melayani, dan pengelolaan secara terhadap pengalaman mengkonsumsi suatu
profesional.Untuk memenuhi fasilitas dan produk/jasa. Menurut Engel, Blackweel,
pegelolaaan hotel yang baik, sangat Minard (1993) kepuasan konsumen
membutuhkan biaya yang cukup merupakan respon efektif terhadap
besar.Biaya untuk pengadaan Sumber pengalaman melakukan konsumsi atau
Daya Manusia (SDM) berupa gaji yang suatu evaluasi kesesuaian atau
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

ketidaksesuaian yang dirasakan tepat waktu, kebutuhan untuk merasa


antara harapan sebelumnya dan kinerja nyaman, kebutuhan akan pelayanan yang
aktual produk setelah pemakaian. Dengan rapi, kebutuhan untuk dimengerti,
demikian pengertian kepuasan merupakan kebutuhan untuk dapat pertolongan,
hasil proses evaluasi antara harapan kebutuhan untuk merasa penting,
sebelum melakukan pembelian dengan kebutuhan dihargai, kebutuhan diakui atau
pengalaman pada saat melakukan diingat, kebutuhan akan respek. Agar
pembelian serta sesudah melakukan supaya petunjuk tentang kebutuhan dasar
pembelian. Harapan dan kinerja aktual manusia tersebut dapat dilaksanakan atau
akan mempengaruhi kepuasan konsumen dioperasionalkan maka petunjuk-petunjuk
dalam mempersepsikan kualitas suatu jasa. ini harus dicantumkan di dalam manual
Persepsi terhadap kualitas jasa pekerjaan setiap bagian yang digunakan
merefleksikan evaluasi terhadap jasa yang sebagai standar pelayanan kepada para
mereka rasakan pada waktu tertentu. tamu.
Jika fasilitas-fasilitas yang sudah Kepuasan emosi menyatakan suatu
memadai, sumber daya manusia yang tingkatan dimana keinginan, kebutuhan,
terampil untuk melayani, dan pengelolaan dan harapan dapat terpenuhi atau
secara profesional sudah terpenuhi, maka terlampaui melalui transaksi yang telah
masyarakat pengguna jasa pelayanan hotel dievaluasi pasca konsumsi yang akan
akan merasa puas. Kepuasan seseorang mengakibatkan terjadinya pembelian ulang
tidak bisa dinilai dengan besarnya uang atau kesetiaan berlanjut dan apabila hal
yang dikeluarkan tetapi kepuasan diperoleh tersebut tidak terpenuhi maka hal
karena makin tingginya service quality sebaliknya akan terjadi atau timbul
(kualitas pelayanan) yang telah diberikan. keinginan untuk berpindah. Kepuasan
Service quality merupakan komponen adalah semacam langkah perbandingan
penting dalam persepsi konsumen dan antara pengalaman dengan hasil evaluasi
sangat penting pengaruhnya terhadap dapat menghasilkan sesuatu yang nyaman
kepuasan konsumen. Semakin baik quality secara rohani, bukan hanya nyaman karena
(kualitas) maka jasa yang akan diberikan dibayangkan atau diharapkan. Kepuasan
semakin baik, tentu saja hal tersebut akan emosi adalah sebuah perasaan yang
memberikan citra yang baik dimata para diterima oleh konsumen tentang pelayanan
pengunjung maupun konsumen. Menurut yang diterimanya saat dia mengkonsumsi
Yamit (2008) pelayanan terbaik pada jasa tersebut. Jadi kepuasan emosional
pelanggan dan tingkat kualitas yang dicapai dapat didefinisikan sebagai perasaan
secara konsisten dengan memperbaiki senang, marah, benci, bahagia terhadap
pelayanan dan memberikan perhatian pelayanan yang didapatnya. Konsep
khusus pada standar pelayanan internal berpikir bahwa kepuasan pengunjung akan
maupun standar kinerja pelayanan mendorong meningkatnya profit karena
eksternal. Pada saat ini banyaknya hotel pengunjung yang puas akan bersedia
yang ada akan menjadi daya saing yang membayar lebih untuk produk yang diterima
cukup tinggi, menyebabkan turis domestik dan lebih bersifat toleran terhadap kenaikan
maupun turis mancanegara semakin harga. Hal ini tentunya akan meningkatkan
selektif di dalam memilih pelayanan hotel keuntungan perusahaan dan kesetiaan
yang dapat memuaskan dirinya. Persepsi pengunjung pada perusahaan.
terhadap kualitas yaitu kualitas yang dinilai Emosi bisa diartikan sebagai
berdasarkan reputasi penjual. Berbagai “consciousness of the occurance of some
macam strategi yang dilakukan agar usaha physiological arousal followed by a
jasa tersebut sukses dan mampu bertahan behavioural response along with the
di dalam persaingan saat ini. Maka dari itu appraised meaning of both” (Sheth, et.al.,
service quality harus selalu ditingkatkan 1999). Definisi ini menekankan bahwa
agar melebihi dari harapan konsumen. emosi terdiri dari 3 komponen yang saling
Adapun service quality yang di harapkan berkaitan yaitu fisiologis, behavioural dan
oleh para tamu seperti kebutuhan untuk kognitif. Emosi merupakan suatu kondisi
disambut baik, kebutuhan pelayanan yang kesiapan aksi yang terjadi pada seseorang
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

yang mengawali pengendalian perilaku memiliki kolam renang pribadi yang luas,
emosional. Selain kepuasan kognitif, dalam tujuh laguna swimmable, laguna
banyak studi juga ditemukan kepuasan swimmable pertama di dunia membentang
emosi dimana ditemukan mempunyai di atas 5.000 meter persegi. The Lagoon
pengaruh yang lebih besar terhadap Spa menjanjikan aktivitas tak terlupakan,
loyalitas dibanding kepuasan kognitif. sementara butler service 24 jam kami
Kepuasan emosi adalah bentuk dari memastikan pengalaman tak tertandingi.
perasaan/tanggapan perasaan seseorang Hotel-hotel yang dipilih baik oleh
terhadap kinerja dari produk atau jasa. wisatawan domestik maupun mancanegara
Komponen emosional dalam kepuasan ini berbeda-beda tergantung dari selera
tergantung dari perasaan konsumen pada maupun minat wisatawan tersebut. Bila
saat menerima jasa atau produk. wisatawan ingin dekat dengan pusat
Berdasarkan uraian di atas peneliti keramaian maka dipilihlah hotel dekat
tertarik melakukan penelitian di “The dengan kota tetapi bila wisatawan tersebut
Laguna, a Luxuary Collection Resort & Spa ingin menenangkan diri dan pikiran setelah
Nusa Dua”. Hotel ini terletak di kawasan berkutat dengan pekerjaan dan rutinitas
pariwisata Nusa Dua Lot N2 , Nusa Dua , pekerjaan yang sangat melelahkan maka
Bali 80363. The Laguna, a Luxuary dipilihlah hotel di pinggir kota dengan
Collection Resort&Spa salah satu hotel suasana yang sangat hening, tenang yang
yang berada di bawah naungan sangat menyejukan hati dan pikiran. Di
perusahaan perhotelan star wood dan dalam menghadapi ruang lingkup
resort dari Amerika Serikat yang telah persaingan hotel yang sangat ketat, maka
berdiri sejak 1937. Pada tahun 1947 hotel para pengelola hotel berlomba-lomba
ini menjadi jaringan hotel pertama yang menciptakan berbagai strategi untuk
masuk di Bursa efek New York. Dua tahun bertahan dan eksis di dalam dunia
kemudian hotel ini menjadi jaringan hotel perhotelan yang sangat ketat, dan bila
Internasional setelah dibukanya 2 hotel di memungkinkan bisa menang di dalam
Kanada. Tahun 2008 Sheraton memiliki persaingan. Adanya permasalahan pada
400 Hotel di 70 Negara. Hotel ini menjadi Hotel The Laguna, a Luxury Collection
produk hotel yang tertua ke dua star wood Resort & SpaNusa Dua karena adanya
setelah Hotel Westin. The Laguna, a Luxury penurunan kunjungan tamu yang menginap
Collection Resort & Spa Nusa Dua ini di hotel tersebut.Manager beserta
dibuka pada tanggal 16 Desember 1991 personalia mengatakan ada sedikit keluhan
sebagai Sheraton Laguna Nusa Dua, pada di bagian kamar, terlambatnya sopir dari
bulan September 2006, setelah renovasi hotel menjemput tamu di bandara, kinerja
besar-besaran mulai dari kamar tamu, karyawan melayani tamu dalam check in
fasilitas meeting, spa, restoran, bar, dan selama 6 menit, orderan kamar tamu tidak
lobi, dan pembangunan sebuah pura. Nama sesuai dengan pesanan karena lebih
hotel Sheraton Laguna diubah menjadi The dahulu diambil oleh pengunjung yang pada
Laguna, a Luxury Collection Resort & Spa. saat itu datang untuk menginap. Manager
Hotel berbintang lima ini memperoleh Hotel The Laguna, a Luxury Collection
penghargaan di tahun 2013 sebagai berikut Resort & Spa Nusa Duamengatakan
: Garth check silver certificate2013, Award mengharapkan kunjungan tamu dari bulan
of excellence 2013, Faforite resort best spa maupun tahun-ketahun terus meningkat
indulgence, Best rate guaranted. karena pengunjung merasa bangga pada
Hotel ini membanggakan panorama saat menginap di hotel karena nilai prestis
Samudera Hindia. Ada 257 kamar tamu yang dirasakan pada saat menginap. Dari
dan 19 suite menggabungkan gaya Bali pemaparan tersebut maka peneliti
modern dengan taman tropis yang sangat memutuskan untuk melakukan penelitian
menggugah mata dan pemandangan dengan judul“Pengaruh service quality dan
laguna, resor unik Lagoon Access Rooms emotional factor terhadap kepuasan
memungkinkan melangkah dari balkon pengunjung pada The Laguna, a Luxury
pribadi Anda langsung ke perairan laguna Collection Resort & Spa” Nusa Dua Tahun
sejernih kristal sementara sebelas pool villa 2014.
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

METODE dilakukan dengan teknik sampling


Berdasarkan karakteristik masalah insidental. Menurut Sugiono (2010) teknik
yang diteliti, maka jenis penelitian ini sampling insidental adalah teknik
merupakan penelitian kausal. Penelitian penentuan sampel berdasarkan
kausal adalah penelitian yang bertujuan pengunjung yang kebetulan saat itu
untuk membuktikan hubungan sebab- berkunjung atau menginap dihotel tersebut.
akibat atau hubungan mempengaruhi dan Sumber Data primer adalah data yang
dipengaruhi dari variabel-variabel yang diperoleh secara langsung dari sumber asli
diteliti. Penelitian ini dilakukan pada Hotel dan sumber utama. Data primer dalam
The Laguna, A Luxuary Collection Resort & penelitian ini adalah data yang diperoleh
SPA. Hotel terletak di kawasan pariwisata dari responden melalui kuesioner atau
Nusa Dua Lot N2 , Nusa Dua , Bali 80363. angket. Untuk memperoleh data dalam
Subjek dalam penelitian ini adalah Hotel penelitian ini, peneliti menggunakan metode
The Laguna, A Luxuary Collection Resort & angket digunakan untuk menjaring data
SPA. Objek penelitian ini adalah kepuasan mengenai service quality dan emotional
pengunjung yang dilihat dari service quality factor terhadap kepuasan pengunjung The
dan emotional factor.Populasi adalah dalam Laguna, A Luxuary Collection Resort & SPA
penelitian ini adalah seluruh pengunjung Nusa Dua Tahun 2014.Dalam penelitian ini
The Laguna, A Luxuary Collection Resort & penulis mempergunakan jenis data
SPA Nusa Dua Tahun 2014. Karena jumlah kualitatif.Data kualitatif adalah data yang
populasi sangat banyak atau tidak berupa pendapat-pendapat yang diberikan
terhingga, sehingga tidak bisa dihitung oleh para pengunjung pada saat mengisi
dalam jumlah yang pasti maka digunakan kuisioner. Dari kuisioner yang berupa
pengambilan sampel (perwakilan dari pendapat akan di kuantitatifkan berupa
populasi). Menurut Widiyanto (2005) dasar angka-angka kedalam SPSS. Dalam upaya
pengambilan sampel yang digunakan memperoleh instrumen yang valid, maka
adalah : dilakukan uji coba instrumen. Sebelum
Z2 instrumen tersebut dipergunakan untuk
n= (1) mengumpulkan data maka digunakan untuk
4 (moe)2 menguji validitas tiap butir pertanyaan
dalam kuesioner tersebut digunakan
Keterangan : analisis item, yang mengkorelasikan skor
n = banyak sampel yang diperlukan tiap butir pertanyaan dengan skor total yang
Z= tingkat keyakinan merupakan jumlah tiap skor butir
Moe = margin of error pertanyaan, setelah itu uji reliabilitas suatu
alat ukur adalah keajegan hasil pengukuran
Dengan keyakinan sebesar 95% atau Z = yang diperoleh dari waktu yang berbeda
1.96 dan tingkat kesalahan maksimal dengan tes yang sama. Dengan demikian,
sampelyang masih bias ditoleransi atau suatu instrumen yang reliabel mengandung
moe sebesar 10% maka jumlah sampel pengertian bahwa instrumen telah benar-
dapat ditentukan sebagai berikut : benar memenuhi taraf keajegan dalam
1,962 mengukur apa yang hendak diukur.
n= (2) Menurut Fernandes (1984), apabila
4 (0,1)2n = 96,04 instrumen menggunakan Skala Likert,
n = 96 (dibulatkan) indeks keterhandalannya dapat dihitung
Berdasarkan perhitungan diatas, dengan menggunakan rumus koefisien
maka sampel penelitian ini sebesar 96. Alpha Cronbach. Untuk menjawab rumusan
Dalam penelitian ini jumlah sampel yang masalah nomor 1 dan 2 digunakan uji
dipergunakan sebanyak 96 orang yang signifikansi parsial dengan uji t.
1. Uji signifikansi parsial dengan uji t menguji apakah ada pengaruh emotional
Uji t digunakan untuk menguji apakah factor (X2) terhadap kepuasan pengunjung
ada pengaruh service quality (X 1 ) terhadap (Y) pada Hotel The Laguna, A Luxuary
kepuasan pengunjung (Y) dan untuk Collection Resort & SPA. Untuk membantu
proses pengolahan data secara cepat dan
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

tepat, maka pengolahan data untuk uji t b. uji multikolinieritas dimaksudkan untuk
dilakukan dengan program Statistical membuktikan atau menguji ada atau
Package Social Scrence (SPSS) versi tidaknya hubungan yang linier
17,00for windows. (multikolinieritas) antara variabel bebas
Untuk menjawab rumusan masalah (independen) satu dengan variabel
nomor 3 digunakan uji signifikansi simultan bebas yang lain. Menurut Nugroho
dengan uji F. (2005) sebagai pedoman untuk
2. Uji signifikansi simultan dengan uji F mengetahui antara variabel bebas satu
Uji F digunakan untuk menguji apakah dengan variabel bebas yang lain tidak
ada pengaruh yang signifikan antara terjadi multikolinieritas jika mempunyai
service quality (X1) dan emotional factor VIF (Varian Inflatation Factor) kurang
(X2) secara simultan terhadap kepuasan dari 10 dan angka Tolerance lebih dari
pengunjung (Y). Untuk membantu proses 0,1.
pengolahan data secara cepat dan tepat, c. Uji heteroskedastisitas, menurut Santoso
maka pengolahan data untuk uji F (2004) tujuan dari asumsi ini adalah
dilakukan dengan program Statistical menguji apakah dalam model regresi
Package Social Scrence (SPSS) versi terjadi ketidaksamaan varians dari
17,00for windows.3.7.4 Uji Asumsi Klasik. residual satu ke pengamatan lain. Jika
Lalu melakukan Analisis Regresi Linier varians dari residual satu ke
Berganda.Dalam penelitian ini analisis pengamatan yang lain tetap maka
regresi yang dipergunakan adalah metode disebut homokedastisitas, jika berbeda
regresi linier berganda dengan data disebut heteroskedastisitas. Dalam
ditransformasi berfungsi untuk menentukan perhitungan untuk mendeteksi adanya
ketepatan prediksi apakah ada pengaruh heteroskedastisitas yaitu dengan
yang kuat antara service quality dan melihat ada atau tidaknya pola tertentu
emotional factor terhadap kepuasan pada prafik heteroskedastisitas di mana
pengunjung.Setelah mengggunakan sumbu X adalah Y yang telah diprediksi
analisis regresi linier berganda, maka dan sumbu Y adalah residual (Y
dilakukan pengujian asumsi klasik agar prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di
hasil perhitungan dapat diinterpretasikan standardized. Uji heterokedastisitas
dengan akurat. Uji asumsi klasik yang dilakukan untuk mengetahui bahwa
dilakukan meliputi : pada model regresi terjadi
a. Uji normalitas dilakukan untuk ketidaksamaan varian.Untuk
menguji apakah dalam sebuah mendeteksi ada atau tidaknya
model regresi. heterokedastisitas digunakan model
Residu dari persamaan regresi glejser.
mempunyai distribusi normal atau tidak. d. Uji Linieritas bertujuan untuk mengetahui
Model regresi yang baik adalah yang apakah antara variabel tak bebas (Y)
memiliki distribusi normal atau mendekati dan variabel bebas (X) mempunyai
normal.Metode yang digunakan adalah hubungan linier. Uji ini biasanya
dengan menggunakan statistik Kolgomorov- digunakan sebagai prasyarat dalam
Smirnov. penerapan metode regresi linier.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengunjung pada The Laguna A


Hasil Luxuary Collection Resort & Spa.
Uji t digunakan untuk menguji Berdasarkan hasil perhitungan
pengaruh yang signifikan secara parsial menggunakan bantuan Komputer SPSS
dari Service Quality terhadap Kepuasan 16.0 for Windows diperoleh hasil sebagai
berikut :
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Tabel 1
Hasil Uji t Untuk Variabel Service Quality

a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
Model T Sig.
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 25.955 5.354 4.848 .000

Service Quality .479 .103 .400 4.658 .000 .840 1.190

Hasil uji menunjukkan nilai thitung lebih 4.2. Uji t digunakan untuk menguji
besar dari nilai ttabel yaitu 4,658 >2,000maka pengaruh yang signifikan secara parsial
Ho ditolak atau Hi diterima dan dapat Emotional Factor terhadap Kepuasan
disimpulkan bahwa secara parsial Pengunjung pada The Laguna A Luxuary
adapengaruh yang positif dan signifikan Collection Resort & Spa. Berdasarkan hasil
variabel Service Quality (X1) perhitungan menggunakan bantuan
terhadapKepuasan Pengunjung. Komputer SPSS 16.0 for Windows
diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 2
Hasil Uji t Untuk Variabel Emotional Factor

a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Collinearity Statistics
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 25.955 5.354 4.848 .000

Emotional Factor 1.051 .237 .380 4.424 .000 .840 1.190

Hasil uji menunjukkan nilai thitung lebih besar Hasil uji asumsi klasik menunjukkan
dari nilai ttabel yaitu 4,424 >2,000maka Ho sebagai berikut :
ditolak atau Hi diterima dan dapat 1. Uji normalitas, hal ini dilihat dari
disimpulkan bahwa secara parsial besarnya Kolmogorov-Smirnov (K-S)
adapengaruh yang positif dan signifikan adalah 0,988 dan signifikansi pada
variabel Emotional Factor (X2) 0,283 sehingga dapat disimpulkan
terhadapKepuasan Pengunjung bahwa data dalam model regresi
4.1.3 Untuk mengetahui pengaruh terdistribusi secara normal, dimana nilai
secara simultan Service Quality dan signifikansinya lebih besar dari 0,05 (p =
Emotional Factor terhadap Kepuasan 0,395 > 0,05).
Pengunjung pada The Laguna A Luxury 2. Uji Multikolinearitas, hal ini dilihat dari
Collection Resort & Spa digunakan uji F angka tolerance variabel independen
dengan bantuan Komputer SPSS 16.0 for penelitian > 0,10 yang berarti tidak
Windows. Sebelum membahas regresi linier terjadi korelasi antar variabel
berganda terlebih dahulu dilakukan uji independen dan angka VIF-nya < 10.
asumsi klasik untuk menguji model regresi.
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

3. Uji Heterokedastisitas, hal ini dapat Uji F digunakan untuk menguji


diketahui dari kedua variabel bebas pengaruh yang signifikan secara simultan
tidak berpengaruh signifikan terhadap dari Service Quality (X1) dan Emotional
variabel terikat (nilai ei) atau tingkat Factor (X2) terhadap Kepuasan
signifikansi variabel bebas berada di Pengunjung (Y) pada The Laguna A
atas 0,05. Luxuary Collection Resort & Spa.
4. Uji Linieritas, hal ini dilihat dari tabel Berdasarkan hasil perhitungan
Anova menunjukkan Fhitung> Ftabel, yaitu menggunakan bantuan Komputer SPSS
34,344 > 3,11. Artinya model regresi 16.0 for Windows diperoleh hasil sebagai
dapat digunakan dalam memprediksi berikut :
pengaruh Service Quality dan Emotional
Factor terhadap Kepuasan Pengunjung.

Hasil Uji F
b
ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 3334.132 2 1667.066 34.344 .000
Residual 4514.220 93 48.540

Total 7848.352 95

Hasil uji menunjukkan bahwa nilai signifikan secara simultan dari Service
Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel yaitu 34,344 Quality (X1) dan Emotional Factor (X2)
> 3,11 maka Ho ditolak dan dapat terhadap variabel terikat Kepuasan
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang Pengunjung (Y).
Persamaan regresi yang dapat dibuat Pengunjung (Y) pada The Laguna A
untuk menggambarkan pengaruh Service Luxuary Collection Resort & Spa dilihat dari
Quality (X1) dan Emotional Factor (X2) Tabel 4.4 berikut :
terhadap variabel terikat Kepuasan

Tabel 3
Persamaan Regresi

a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
Model T Sig.
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 25.955 5.354 4.848 .000

X1 .479 .103 .400 4.658 .000 .840 1.190

X2 1.051 .237 .380 4.424 .000 .840 1.190

Pembahasan dapat disimpulkan bahwa variabel service


Hasil penelitian menunjukkan bahwa quality berpengaruh signifikan terhadap
ada pengaruh service quality terhadap kepuasan pengunjung pada The Laguna A
kepuasan pengunjung. Hal ini ditunjukkan Luxuary Collection Resort & Spa Nusa Dua
dari hasil analisis uji signifikansi dengan uji t Tahun 2014. Variabel emotional factor
diperoleh thitung sebesar 4,658 > nilai berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
ttabel sebesar 2,000 dengan tingkat pengunjung pada The Laguna A Luxuary
signifikansi sebesar 0,000 < α = 0,05 maka
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Collection Resort & Spa Nusa Dua Tahun 2014, karena variabel
emotional factor (X2) memiliki nilai thitung pada X2 berpengaruh terhadap Y sebesar
sebesar 4,424 > nilai ttabel sebesar 2,000 1,051.
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < Hal ini sesuai dengan teori yang
α = 0,05. Hasil signifikansi simultan dengan dikemukakan oleh Handi Irawan D. (2002),
uji F menunjukkan bahwa ada pengaruh yang menyatakan bahwa kepuasan
positif dan signifikan antara service quality pengunjung di pengaruhi oleh service
dan emotional factor terhadap kepuasan quality dan emotional factor.Adapun
pengunjung. Hal ini dapat dilihat dari hasil pendapat lain yang memperkuat penelitian
Fhitung = 34,344 > Ftabel = 3,11 dengan ini adalah penelitian dari Rinawati (2009)
signifikansi 0,00 < 0,05. Hasil regresi linier yang menyatakan bahwa emotional factor
berganda diperoleh persamaan Y = 25,955 berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
+ 0,479 X1 + 1,051 X2 berarti X1 pasien di RSU Yogyakarta.
berpengaruh terhadap Y sebesar 0,479 dan
thitung lebih besar dari nilai ttabel yaitu
SIMPULAN DAN SARAN 4,424 >2,000dengan tingkat signifikansi
Simpulan sebesar 0,000 < α = 0,05 maka Ho
Berdasarkan rumusan masalah dan ditolak atau Hi diterima dan dapat
pembahasan hasil penelitian, disimpulkan bahwa secara parsial
makasimpulan yang dihasilkan adalah adapengaruh yang positif dan signifikan
sebagai berikut: variabel Emotional Factor (X2)
1. Terdapat pengaruhService Quality terhadapKepuasan Pengunjung (Y)
terhadap Kepuasan Pengunjung yang pada The Laguna A Luxuary Collection
menginap di The Laguna, a Luxuary Resort & Spa.
Collection Resort& Spa. Hal ini dapat 3. Terdapat pengaruh antara Service
dibuktikan melalui uji signifikansi parsial Quality dan Emotional Factor secara
dengan uji t. Hasil uji menunjukkan nilai simultan terhadap Kepuasan
thitung lebih besar dari nilai ttabel yaitu Pengunjung yang menginap di The
4,658 >2,000dengan tingkat signifikansi Laguna, a Luxuary Collection Resort &
sebesar 0,000 < α = 0,05 maka Ho Spa. Hal ini dapat dibuktikan melalui uji
ditolak atau Hi diterima dan dapat signifikansi simultan dengan uji F. Hasil
disimpulkan bahwa secara parsial uji menunjukkan bahwa nilai Fhitung lebih
adapengaruh yang positif dan signifikan besar dari nilai Ftabel yaitu 34,344 > 3,11
variabel Service Quality (X1) dengan tingkat signifikansi sebesar
terhadapKepuasan Pengunjung (Y) 0,000 < α = 0,05 maka Ho ditolak dan
pada The Laguna A Luxuary Collection dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
Resort & Spa. yang signifikan secara simultan dari
2. Terdapat pengaruhEmotional Factor Service Quality (X1) dan Emotional
terhadap Kepuasan Pengunjung yang Factor (X2) terhadap variabel terikat
menginap di The Laguna, a Luxuary Kepuasan Pengunjung (Y) pada The
Collection Resort& Spa. Hal ini dapat Laguna A Luxuary Collection Resort &
dibuktikan melalui uji signifikansi parsial Spa.
dengan uji t. Hasil uji menunjukkan nilai
menjadi pelanggan yang setia.
Saran Pelanggan yang setia akan loyal
Berdasarkan hasil penelitian ini yang terhadap perusahaan. Maka
telah dilakukan, oleh peneliti diberikan perusahaan harus lebih meningkatkan
saran-saran yang dapat menambah kualitas dan kinerjanya melalui kualitas
kemajuan perusahaan. Adapun saran yang produk, harga, kualitas pelayanan,
diberikan oleh peneliti adalah sebagai faktor emosi, biaya dan kemudahan
berikut : yang menjadi faktor pendorong
1. Kepuasan pengunjung sangat penting kepuasan pelanggan.
bagi perusahaan, karena pengunjung 2. The Laguna A Luxuary Collection
yang merasa puas cenderung akan Resort & Spa harus lebih
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

3. memperhatikan keinginan dan memperhatikan keinginan dan


kebutuhan pengunjung. Dengan kebutuhan pengunjung,
4. maka pengunjung akan merasa lebih variabel service quality dan emotional
senang dan puas terhadap The Laguna factor yang mempengaruhi kepuasan
A Luxuary Collection Resort & Spa. pengunjung.
5. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan
untuk menambah variabel lain selain

DAFTAR PUSTAKA Lupiyoadi, Rambat . 2001. Manajemen


Amir, M .Taufik. 2005. Edisi Pertama. Pemasaran Jasa Teori dan Praktek
Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Jakarta :SalembaRambat
Rasakan. Jakarta PT.Raja Grafindo
Lopiyoadi. 2008. Manajemen Pemasaran
Persada.
Jasa. Penerbit Salemba Jakarta.
Djarwanto,Pangestu. 2000. Statistik Induktif
Moeljadi, Joko. 2003. AnalisisVariabel-
Edisi kelima. BPFE. Yogyakarta.
Variabel yang Mempengaruhi
Engel,J.F.R. Blackweel,danC.Minard. 1995. Kepuasan Konsumen dalam
Consumer Behavior. Eight edition The Pembelian Rumah di Kabupaten
Dryden for worth Sidoarjo.
Fudyartanta. 2011. Psikologi Umum. Universitas Brawijaya Malang.Mulyadi.
Penerbit Pustaka Pelajar. 2009. Akuntansi Biaya Edisi kelima.
YKPN :Yogyakarta.
Ghozali,Imam. 2007. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS. Rangkuty, Freddy. 2003. Measuring
Badan Penerbit Universitas CustomerSatisfaction. Penerbit
Diponegoro. Semarang Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Irawan,Handi. 2008. Sepuluh Prinsip Simamora. Bilson. 2001. Memenangkan
Kepuasan Pelanggan. Penerbit Elex Pasar dengan Pemasaran Efektif dan
Media Komputindo Kelompok Profitabel. Penerbit Gramedia Pustaka
Gramedia Jakarta. Utama :Jakarta.
Irawan, Faried. 1997. Pemasaran Prinsip Sugiarto, Endar. 2002. Psikologi Pelayanan
dan Kasus Edisi kedua. BPFE dalam Industri Jasa . PT.Sun :Jakarta.
:Yogyakarta.
Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen.
Indriantoro. 2002. Metodologi Penelitian GrahaIlmu :Yogyakarta.
Bisnis. BPFE :Yogyakarta.
Sutrisno, Putri. 2008. Differences
Ibrahim Amin. 2008. Teori dan Konsep Satisfaction Students Card User And
Pelayanan Publik Serta CDMA, GSM Mobile Technology.
Implementasinya Bandung :Bandar Gunadarma University: Jakarta.
Maju
Swastha, Basu. 2007. Azas Azas
Kotler. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Marketing. Penerbit Liberty
Miilenium Satu. Prenhallindo Jakarta. Yogyakarta.Widayatun. 1999. Ilmu
Prilaku. Buku Pegangan Mahasiswa
Kashmir. 2005. Etika Customer Service.
Akper: Jakarta.
Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Tjiptono , Fandy. 2007. Strategi
Kotler , Philip . 2008. Manajemen
Pemasaran ,Edisi Pertama, Andi
Pemasaran. Edisi 12 Jakarta:
Offset :Yogyakarta.
PT.Macanana Jaya Cemerlang.
Wijayanti. 2009. Strategi Meningkatkan
Kuncoro, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis
Loyalitas Melalui Kepuasan
dan Ekonomi. Penerbit Erlangga
Pelanggan. Universitas Diponegoro.
:Jakarta.
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Anda mungkin juga menyukai