Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Suryawati & Osin,

halaman 29-35) Vol 3, No 1 Edisi Juni 2019

ANALISIS MENU UNTUK MENENTUKAN STRATEGI BAURAN


PEMASARAN PADA BUNUT CAFÉ DI HOTEL WHITE ROSE LEGIAN
KUTA
Dewa Ayu Suryawati1, Rosvita Flaviana Osin2
Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia
Suryawati_dewaayu@yahoo.co.id1 osinanggal@yahoo.co.id2

Abstrak

Perkembangan industri pariwisata baik berupa hotel, restoran, dan tempat-tempat rekreasi lainnya turut
mengiringi perkembangan pariwisata di Bali. Banyaknya industri pariwisata yang berkembang khususnya
restoran, menimbulkan persaingan semakin ketat. Semua pelaku industri restoran menginginkan
pertumbuhan dan perkembangan dalam usahanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu yang
bisa dilakukan adalah menganalisis menu yang dijual untuk menentukan strategi bauran pemasaran
sehingga dapat mencapai keuntungan yang diinginkan secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan memaparkan tingkat popularitas dari menu D¶OD FDUWH untuk lunch dan dinner serta
menentukan strategi buaran pemasaran apa yang harus diambil oleh pihak manajemen hotel.
Dalam penelitian ini digunakan data kualitatif dan kuantitatif yaitu data-data yang berupa informasi dan
angka-angka dari data intern dan ekstern. Data ini dikumpulkan dan diolah dengan teknik analisis menu
engineering. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dari keseluruhan D¶OD FDUWH menu yang
ditawarkan pada Bunut Café dari 74 makanan , 29,73% atau 22 item tergolong menu Star (popular dan
menguntungkan), 25.68% atau 19 item menu tergolong kelas menu Plowhorse (popular tetapi tidak
menguntungkan), 28.38% atau 21 item tergolong kelas menu Puzzle (tidak popular tetapi
menguntungkan), 16.22% atau 12 item tergolong kelas menu Dog (tidak popular dan tidak
menguntungkan).

Kata kunci: Analisis Menu, Strategi, Bauran Pemasaran

Abstract

The development of the tourism industry in the form of hotels, restaurants and other recreational places
has also accompanied the development of tourism in Bali. The number of tourism industries that have
developed, especially restaurants, has led to increasingly fierce competition. All restaurant industry players
want growth and development in their business. To achieve this goal, one that can be done is to analyze
the menu being sold to determine the marketing mix strategy so that it can achieve the desired benefits
optimally. The purpose of this study was to find out and describe the popularity level of the a la carte menu
for lunch and dinner and determine what marketing strategy to take by the hotel management.
In this study used qualitative and quantitative data, namely data in the form of information and numbers
from internal and external data. This data is collected and processed by engineering menu analysis
techniques. The results of this study indicate that from the overall a'la carte menu offered on Bunut Café
from 74 meals, 29.73% or 22 items classified as Star (popular and profitable), 25.68% or 19 menu items
classified as the Plowhorse (popular but not profitable), 28.38% or 21 items belonging to the Puzzle menu
class (unpopular but profitable), 16.22% or 12 items classified as the Dog menu class (unpopular and
unprofitable).

Keywords: Menu Analysis, Strategy, Marketing Mix

29
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Suryawati & Osin,
halaman 29-35) Vol 3, No 1 Edisi Juni 2019

masing-masing (Anggayana & Sari, 2018).


PENDAHULUAN Peningkatan ini sudah tentu ditunjang oleh
pelayanan yang baik, dalam pelayanan
Sektor pariwisata terus digalakkan tersebut, fasilitas dan kualitas pelayanan
karena sektor ini merupakan andalan dalam menjadi ujung tombak dalam hal pemberian
menghasilkan pendapatan masyarakat serta kesan baik terhadap pelayanan (Anggayana
devisa bagi negara. Seiring dengan & Sari, 2018). Untuk meraih peningkatan
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, harusnya dibarengi dengan pendidikan.
peranan pariwisata dewasa ini semakin Tujuan pendidikan pada dasarnya
meningkat sebagai sektor baru penyumbang menghantarkan para siswa menuju
devisa yang cukup besar bagi peningkatan perubahan-perubahan tingkah laku baik
kesejahteraan masyarakat (Joko, 2014). Bali intektual, moral maupun sosial agar dapat
memiliki potensi wisata yang menarik hidup mandiri sebagai makhluk individu dan
didukung oleh panorama dan kebudayaan makhluk sosial sehingga menghasilkan
asli yang membuat Pulau Bali masuk dalam sumber daya manusia yang berkualitas
daftar destinasi terbaik dari tujuan wisata (Anggayani & Osin, 2018). Dengan
popular lainnya di seluruh dunia. Increasing berkembangnya suatu industri pariwisata
numbers of tourists who come to Bali opens akan berpengaruh kepada meningkatnya
the opportunity for the local people to work in pendapatan masyarakat sekitar obyek
tourism object (Anggayana, Nitiasih, Budasi, wisata serta terciptanya lapangan kerja
2016). (Osin, Kusuma, & Suryawati, 2019).
Situasi ini dimanfaatkan oleh
pelaku industri atau penyedia jasa sebagai Menurut Sulastiyono (2004:212)
peluang dalam membangun usahanya, baik membagi menu menjadi dua jenis yaitu $¶OD
disektor usaha perhotelan, spa, kuliner, carte menu dimana semua item makanan
pusat oleh-oleh dan sebagainya. White Rose secara individual mempunyai harga dan
Hotel adalah salah satu hotel menengah tamu bisa memilih jenis makanan yang
dikawasan Legian Kuta yang juga memiliki diinginkan serta menggabungkannya
restoran sebagai salah satu sumber menjadi satu set urutan makanan sedangkan
pendapatannya yang menawarkan berbagai 7DEOH G¶KRWH menu merupakan satu set
produk atau item menu. Banyaknya jenis makanan dengan satu harga yang sudah
makanan yang tersedia di dalam menu yang dipastikan sehingga tamu bisa memilih
ditawarkan, secara otomatis dapur hanya makanan pembuka (appetizer) dan
mempersiapkan banyak jenis makanan penutup (dessert) termasuk pilihan kopi atau
sesuai dengan variasi makanan yang teh. Identifikasi terhadap pemenuhan
terdaftar dalam menu. Dari menu tersebut kebutuhan dan keinginan konsumen serta
kita bisa mengidentifikasi kebutuhan dan identifikasi terhadap tingkat perolehan
keinginan konsumen. Berdasarkan menu, pendapatan pada Bunut Café harus
penyedia jasa restoran dapat dapat dianalisis secara regular dan terus menerus.
melakukan forecasting pembelian bahan Kotler (2007) mendefinisikan manajemen
baku serta biaya yang akan dikeluarkan. pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih
5DERQH PHQJDWDNDQ ³A good pasar sasaran dan meraih,
menu is a menu that can generate profit and mempertahankan serta menumbuhkan
SRSXODULW\´ Indikasi tersebut dapat diketahui pelanggan dengan menciptakan dan
dari tingginya tingkat penjualan yang mengkomunikasikan nilai pelanggan yang
dihasilkan kepada restoran. unggul. Sejalan dengan menumbuhkan
Dalam berwisata sudah tentu komunkasi dengan pelanggan penguasaan
wisatawan tersebut ingin dilayani serta bahasa Inggris juga penting, English exist as
mendapatkan akomodasi yang layak sesuai a global language, therefore English is widely
dengan apa yang diharapkan wisatawan regarded as global language (Anggayana,

30
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Suryawati & Osin,
halaman 29-35) Vol 3, No 1 Edisi Juni 2019

Nitiasih, & Budasi, 2016). English is used in Teknik analisis menu engineering
the early stages of major social and adalah alat evaluasi untuk menganalisis
economic transition (Anggayana, Nitiasih, & menu secara matematis dan logis yang
Budasi, 2016). digunakan oleh manajemen agar menu yang
Hal ini membantu pihak ditawarkan lebih sesuai dengan selera atau
manajemen dapat merencanakan serta minat calon pelanggan sehingga menu
mempromosikan produk atau menu yang tersebut dapat lebih dikenal dan dapat
ditawarkan. Menurut Kotler dan Keller (2017) memberikan keuntungan yang maksimal.
bauran pemasaran merupakan satu
perangkat yang terdiri dari produk, harga, Adapun langkah-langkah di dalam
promosi dan distribusi yang didalamnya menganalisis menu adalah sebagai berikut:
akan menentukan tingkat keberhasilan 1. Mengidentifikasi menu. Menulis
pemasaran dan semua itu ditujukan untuk dan mengelompokkan semua
mendapatkan respon yang diinginkan dari nama dari menu yang muncul
pasar sasaran. Analisis menu bertujuan dari daftar menu
untuk mengetahui makanan-makanan mana 2. Mencatat jumlah porsi
saja yang disuka (tingkat popularitas), makanan yang terjual dari
makanan mana saja yang bisa masing-masing menu (menu
mendatangkan keuntungan yang maksimal mixs)
dan untuk mengetahui apakah kondisi menu 3. Menghitung proporsi menu
masih relevan untuk ditawarkan kepada mixs (MM) dengan rumus:
tamu. Pokok permasalahan dari penelitian ini
yaitu bagaimana tingkat popularitas dan MM%= Menu item sales X
tingkat keuntungan menu pada Bunut Café 100%
di Hotel White Rose Legian Kuta Bali dan Total number sold
bagaimana strategi bauran pemasaran apa 4. Menu Mixs percentage
yang tepat digunakan sesuai dengan hasil category (MM% Category),
analisis menu? SUHVHQWDVH PHQX PL[ ³00
achievement rate. Achievement
ini ditentukan dengan
METODE mengalikan 70% dengan satu
per jumlah menu yang
Metode yang digunakan dalam dianalisis (1/N)
penelitian ini yaitu mix method dengan data 5. Mencatat harga jual
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif menu/Selling Price (SP)
berupa jenis menu yang ditawarkan serta 6. Menentukan standar harga
data kuantitatif antara lain history of sales, pokok makanan yang
food coast dan food selling price. Teknik merupakan gabungan dari
pengumpulan data dilakukan dengan standar recipe cost, garnish
wawancara, dokumentasi dan observasi. cost dan supplemental cost
Dalam menganalisis data menggunakan 7. Menghitung Contribution
teknik analisis menu engineering. Schwartz Margin (CM) dengan rumus:
(2006) menu engineering merupakan CM=SP-FC
sebuah pendekatan yang bersifat keilmuan 8. Menentukan total pendapatan
yang digunakan untuk mengklasifikasikan (total revenue) masing-masing
produk dalam sebuah menu ke dalam empat makanan dengan rumus:
kategori yang dapat menentukan apa yang Total revenue = Harga jual x
akan dilakukan terhadap sebuah menu untuk menu mix
menghasilkan profit yang lebih. 9. Menentukan total harga pokok
(total food cost) dari masing-

31
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Suryawati & Osin,
halaman 29-35) Vol 3, No 1 Edisi Juni 2019

masing makanan dengan keuntungan (L). Dari 74


menggunakan rumus: makanan yang dianalisis, 19
Total food cost =Harga pokok x makanan yang tergolong
menu mix Plowhorse atau
10. Menentukan total contribution presentasinya:
margin (Total CM) dengan 19:74 x 100%= 25.68%
menggunakan rumus: 3. Kelompok Teka-Teki (Puzzle)
Total CM=CM x menu mix Jenis makanan yang berada
11. Mengklasifikasi setiap dalam kategori teka-teki
makanan sesuai kategori memiliki tingkat popularitas
persentase dari menu mix (MM yang rendah (L) tetapi
%) yang menunjukan tingkat memberikan keuntungan yang
popularitas menu dan kategori tinggi (H). Dari 74 makanan
contribution margin (CM) yang yang dianalisis, 21 makanan
menunjukan tingkat yang tergolong puzzle atau
keuntungan. presentasinya:
21:74 x 100 %= 28,38%
4. Dog (anjing) : low 4. Kelompok Anjing (Dog)
MM% dan low CM Merupakan jenis makanan
3. Puzzle (teka-teki) : low yang tingkat popularitasnya
MM% dan high CM rendah (L) dan memberikan
2. Plowhorse (kuda) : high keuntungan yang rendah pula
MM% dan low CM (L). Dari 74 makanan yang
1. Star (bintang) : high dianalisis, 12 makanan yang
MM% dan high CM tergolong Dog atau
presentasenya:
12:74 x 100%= 16.22%
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis menu pada Bunut Café dalam
Berikut hasil analisis menu bentuk matrix, sebagai berikut:
dengan menggunakan tabel rekayasa menu
(menu engineering worksheet), maka
makanan- makanan yang dianalisis tersebut
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Kelompok Bintang (star)
Kelompok Bintang (star)
merupakan jenis makanan
yang memiliki tingkat
popularitas tinggi (H) serta
memiliki contribution margin
yang tinggi (H) pula. Dari 74
makanan yang dianalisis, 22
makanan yang tergolong star
atau presentasenya:
22: 74 x 100%= 29,73%
2. Kelompok Kuda (Plowhorse)
Jenis makanan yang berada
dalam kategori Kuda memiliki
tingkat popularitas yang tinggi
(H) tetapi kurang memberikan

32
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Suryawati & Osin,
halaman 29-35) Vol 3, No 1 Edisi Juni 2019

PLOWHORSE STAR 3. Pizza Ala 3. Pizza


1. Chicken 1. T.Bone Bunut (S) Puoco
Breast Local Steak 4. Pizza Diavolo (L)
2. Seafood 2. Sirloin Seafood (S) 4. Spaghetti
Spring Roll Steak 5. Pizza Napoli Seafood
3. Pizza Al 3. Calamari (S) 5. Spaghetti
Ragu (S) 4. Pizza Al 6. Pizza Earth Bolognaise
4. Pizza Napoli Ragu (L) Quake (L) 6. Lagsana
(L) 5. Pizza Ala 7. Pizza Earth 7. Grilled
5. Pizza Bunut (L) Quake (S) Fried Prawn
prosciutto 6. Pizza 8. Pizza Ala 8. Bebek
E.Funghi (S) Seafood (L) Marinara (S) Romon
6. Pizza 7. Pizza 9. Pizza Puoco 9. Chicken
Vegetarian Buongustai Diavolo (S) Cordon
(L) o (L) 10. Tuna Steak Bleu Burger
7. Pizza 8. Pizza 11. Pork Burger 10. Tuna
Vegetarian Buongostai 12. Steam Rice Sandwich
(S) o (S) 11. Double
8. Chef Garlic 9. Pizza Decker
Bread Prosciuto Sandwich
9. Fish N Chips E.Funghi 12. Hot Dog
10. Beef Burger (L) 13. Mexican
11. Chicken 10. Spaghetti Hot Dog
Burger Carbonara 14. Pizza Hot
12. Cheese 11. Grilled Baby Dog
Burger Red 15. Sop Buntut
13. B L T Snapper 16. Ayam
Sandwich 12. Pork Chops Bakar
14. French Fries 13. Giant Beef 17. White Rose
15. Nasi Goreng Burger 18. Rainbow
Special 14. Crazy Chef Parfait
16. Ice Cream Burger 19. Milk Shake
Horn 15. Club Float
17. Coffee Sandwich
18. Tea 16. Monte
Cristo
Sandwich Dilihat dari kelas menu hasil analisis, maka
17. Jaffles tindak lanjut yang harus diambil berkaitan
18. Bakmie dengan strategi bauran pemasaran yang
Goreng sebaiknya diambil adalah sebagai berikut:
19. Mixed satay 1. Untuk kategori Star 22 buah
20. Banana (29,73%), makanan dengan memiliki
Split keuntungan yang tinggi dan
21. Milk shake popularitas yang tinggi pula, maka
DOG PUZZLE jenis makanan ini hendaknya
1. Rib Eye 1. Tenderloin dipertahankan dan selalu berusaha
Steak Steak ditingkatkan volume penjualannya.
2. Seafood Vol 2. Pizza Ala Untuk itu perlu tindak lanjut sebagai
Au Vent Marinara berikut:
(L)

33
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Suryawati & Osin,
halaman 29-35) Vol 3, No 1 Edisi Juni 2019

a. Produk (product) Café dapat dikategorikan yaitu dari 74 item


Menjaga dan mempertahankan makanan yang dianalisis, 29,73% atau 22
porsi (volume), kualitas rasa dan item tergolong menu Star (popular dan
penyajian (presentation) dari menguntungkan), 25.68% atau 19 item
makanan tersebut. menu tergolong kelas menu Plowhorse
b. Harga (price) (popular tetapi tidak menguntungkan),
1) Melakukan peninjauan 28.38% atau 21 item tergolong kelas menu
(survey) terhadap harga Puzzle (tidak popular tetapi
bahan makanan secara menguntungkan), 16.22% atau 12 item
berkala, dimana nantinya tergolong kelas menu Dog (tidak popular dan
dipakai acuan dalam merevisi tidak menguntungkan). Strategi bauran
harga menu tersebut. pemasaran yang diterapkan oleh pihak
2) Meningkatkan harga jual manajemen yaitu mempertahankan kualitas
secara berangsur-angsur, makanan, naikkan harga jual jika permintaan
apabila jumlah permintaan menunjukkan peningkatan dan tingkatkan
mengalami peningkatan promosi.
c. Saluran distribusi (place)
Karena menu ini memiliki
popularitas yang tinggi, maka DAFTAR RUJUKAN
pertahankan posisinya pada
tempat semula pada bagian Anggayana, I. W. A., & Sari, N. L. K. J. P.
menu. (2018). Kemampuan Berbicara
d. Promosi (promotion) Bahasa Inggris Mahasiswa
Akomodasi Perhotelan: sebuah
Menurut Tjiptono (2008: 219) pada
Kajian Fonologi. Jurnal Manajemen
hakikatnya promosi adalah suatu bentuk Pelayanan Hotel, 1(1), 8-14.
komunikasi pemasaran yaitu aktivitas yang ANGGAYANA, I. W. A., NITIASIH, D. P. K.,
berusaha menyebarkan informasi, BUDASI, D. I. G., & APPLIN, M. E. D.
mempengaruhi/membujuk dan atau (2016). Developing English For
mengingatkan pasar sasaran. Meskipun Specific Purposes Course Materials
menu ini sangat digemari oleh para for Art Shop Attendants and Street
konsumen (populer) dan memiliki Vendors. Jurnal Pendidikan Bahasa
keuntungan yang tinggi maka diharapkan Inggris Indonesia, 4(1).
para pramusaji tidak pernah bosan untuk Anggayani, N. W., & Osin, R. F. (2018).
mengingatkan kepada konsumen yang Pengaruh Service Performance
sudah mengenal makanan ini dan selalu Terhadap Nilai Sekolah Kepuasan
Dan Loyalitas Pelajar Pada Smk
menawarkannya kepada konsumen baru
Pariwisata Triatma Jaya Tabanan.
untuk mengoptimalkan keuntungan.
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel,
Mempromosikan melalui media sosial 1(1), 28-35.
seperti instagram, facebook dan media Joko, Tri Haryanto. 2014. Model
lainnya. pengembangan ekowisata dalam
mendukung kemandirian ekonomi.
Volume 2 No.3,22 Desember 2014.
PENUTUP Jurnal Kawistara.

Hasil dari penelitian ini Kotler Philip dan Keller.2007. Manajemen


menunjukan bahwa dari keseluruhan D¶OD Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
carte menu yang ditawarkan pada Bunut Implementasi dan Pengendalian.

34
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Suryawati & Osin,
halaman 29-35) Vol 3, No 1 Edisi Juni 2019

Edisi Pertama. Penerbit Prentice


Hall, Salemba Empat, Jakarta.

Kotler, Philip.2007.Manajemen Pemasaran.


Jilid 2, Edisi 12. New Jersey: PT
Indeks.
Osin, R. F., Kusuma, I. R. W., & Suryawati,
D. A. (2019). STRATEGI
PENGEMBANGAN OBJEK WISATA
KAMPUNG TRADISIONAL BENA
KABUPATEN NGADA-FLORES
NUSA TENGGARA TIMUR (NTT).
Jurnal Ekonomi dan Pariwisata,
14(1).
Rabone, Pam.2007. Professional Cookery:
Diploma 2. Oxford: Heinemann.

Schwartz, Bill. 2006. A scientific approach to


improve menu profitability. (Online).
Diakses dari
http://www.scribd.com/doc/27892829
/Is-Your-Menu-Working-for-You-or-
Against-You#scribd. (22 Maret 2015)

Sulastiyono, Agus.2004. Seri Manajemen


Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan
Akomodasi. Manajemen
Penyelenggara Hotel.Alfabeta:
Bandung.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran.


Edisi Ketiga. Yogyakarta: Andy
Offset

35

Anda mungkin juga menyukai