adalah suatu pengingkaran kesimpulan bentuk silogisme akan terwujud ketidakselarasan antara premis
dan kesimpulan.
yaitu dengan mengingkari kesimpulan dari suatu silogisme akan terwujud ketidakselarasan dengan
premisnya maka yang tepat adalah kesimpulan semula.
jika setiap rakyat Indonesia sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan, dan tidak semua
warga PDI sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan maka berarti tidak semua warga PDI
adalah rakyat Indonesia.
Dilema
adalah bentuk penyimpulan berpangkal pada dua pernyataan dengan hubungan ketergantungan antara
dua bagian yang mewujudkan kesimpulan bercabang.
contoh : "Saya berkata benar atau salah, jika saya berkata benar mengapa saya kautampar, dan jika
saya berkata salah buktikan. Maka kesimpulannya mengapa saya kautampar atau buktikan kesalahan
saya."
Dilema Konstruktif
bentuk penyimpulan bercabang dengan modus ponendo ponen (dalam silogisme ekuivalen).Yaitu,
menetapkan anteseden masing-masing proposisi implikatif pada premis mayor, maka kesimpulannya
menetapkan konsekuen masing-masing proposisi itu.
Contoh :
Dilema Destruktif
bentuk penyimpulan bercabang dengan modus tolendo tolen (dalam silogisme ekuivalen).Yaitu, ingkari
konsekuen masing-masing proposisi implikatif pada premis mayor, maka kesimpulannya ingkari masing-
maisng anteseden proposisi itu.
Contoh :
Premis 1: Jika aku memberikan pengakuan, aku akan digantung; dan jika aku tutup mulut, aku akan
ditembakmati.
Konklusi : Aku tidak akan memberikan pengakuan, atau tidak akan tutup mulut.