Anda di halaman 1dari 7

ADMINISTRASI KLASIK DAN NEOKLASIK

TUGAS INI UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH PENGANTAR ILMU


ADMINISTRASI

Dosen Pengampu: SITI ASIAH WAHYUNI HAWASYI, S.S., M.Hum

Disusun oleh Kelompok 9:

1. PUTRA ANGGA PRATAMA POHAN 404230038


2. AHMAD FAUZY RIDWAN 404230006

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya berupa kesehatan
dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Adminiastrasi
klasik dan neoklasik”. Kemudian shalawat beriring salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW. yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengajar pada Program Studi
Perpustakaan dan sains informasi Fakultas Adab dan Humaniora di Universitas Islam Negeri
Sultan Thaha Saifuddin Jambi, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa
khususnya bagi penulis.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun penulis pun
menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh
karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari
isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca
sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam
pengetahuan kita bersama. Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu SITI ASIAH WAHYUNI
HAWASYI selaku pengajar mata kuliah islam dan peradaban melayu yang telah membimbing
kami dalam pembelajaran serta teman-teman yang ikut berpartisipasi sehingga makalah ini
selesai pada waktunya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................I

DAFTAR ISI.................................................................................................................................II

BAB 1

LATAR BELAKANG..................................................................................................................1

BAB 2

PEMBAHASAN...........................................................................................................................2

BAB 3

KESIMPULAN.............................................................................................................................4
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1.1 Pendahuluan

Perkembngan aktifitas pendidikan mengharuskan adanya teori yang dapat memberikan


penjelasan atau masalah-masalah yang di hadapi dalam usaha meningkatkan efektifitas
dan efesiensi pendidikan.Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil
yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai
fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan
antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.Calvin S. Hall dan
Gardner Lindsey (1970) berpendapat bahwa teori adalah seperangkat konvensi yang
diciptakan oleh ahli teori, terdiri dari suatu gugus asumsi ysng relefan dan secara
sistematis berhubungan satu sama lain. Suatu teori tidak dilihat dari benar salahnya,
melainkan dilihat apakah teori itu mempunyai kegunaan dalam meramalkan suatu
kejadian atau dapat menghasilkan konsep yang relefan yang dapat di perifikasikan.

Konsep-konsep tentang organisasi telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan konsep-
konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik (classical theory) atau kadang-kadang
disebut juga teori tradisional. Organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi
klasik sebagai sangat tersentralisasi, dan tugas-tugasnya terspesialisasi. Para teoritisi
klasik menekankan pentingnya “rantai perintah” dan penggunaan disiplin, aturan dan
supervisi ketat untuk mengubah organisasi-organisasi agar beroprasi lebih efisien. Teori
klasik berkembang dalam tiga aliran : teori birokrasi, teori administrasi, dan manajemen
ilmiah. Ketiga aliran ini dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama. Ketiganya
juga mempunyai efek yang sama dalam praktek, dan semuanya dikembangkan sekitar
tahun 1990 – 1950 oleh kelompok-kelompok penulis yang bekerja secara terpisah dan
tidak saling berhubungan.Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan
perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajmen yang di lakukan seorang
pimpinan dengan organisasi yang tercipta di perusahaan yang bersangkutan.

Mayo (1930); memberi pemahaman awal tentang organisasi sebagai suatu kesatuan
sistem, kontribusinya didasari oleh suatu riset bukan hanya pengalaman pribadi, dia
mengalihkan perhatian dari masalah struktur dan pengendalian mekanis ke faktor
manusia yang mempengaruhi performa organisasi industri.

Aliran pemikiran lebih lanjut yang muncul digambarkan sebagai neoklasik, dan secara
sederhana sebagai teori atau aliran hubungan manusiawi. Teori neoklasik dikembangkan
atas dasar teori klasik. Teori neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal
memperluas teori klasik. Teori neoklasik adalah menekankan pentingnya aspek psikologi
dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya.
BAB 2

PEMBAHASAN

B. TEORI ADMINISTRASI KLASIK DAN NEOKLASIK


1.2 Pembahasan

Administrasi klasik merujuk pada pendekatan manajemen yang berkembang pada abad
ke-19 dan awal abad ke-20. Teori ini lebih menekankan pada prinsip-prinsip manajemen
yang rasional dan efisien, dengan fokus pada struktur hierarki yang terorganisir,
pembagian tugas yang jelas, dan penekanan pada peningkatan produktivitas. Teori
administrasi klasik diwakili oleh para pemikir seperti Henri Fayol dan Frederick Winslow
Taylor, yang mengemukakan prinsip-prinsip dasar manajemen seperti pembagian kerja,
koordinasi, kontrol, dan hierarki dalam organisasi.

1. Menjelaskan perbedaan paradigma teori administrasi klasik dan teori administrasi


neoklasik
Jawaban: Teori administrasi klasik termasuk dalam kelompok pelopor teori klasik adalah
Frederik W. Taylor meskipun latar belakang pendidikan dan pekerjaannya adalah di
bidang teknik, ia dikenal sebagai "bapak manajemen ilmiah". Pemikirannya yang
cemerlang mampu mengembangkan suatu cara terbaikuntuk metode kerja yang baru,
menciptakan standar kerja, menemukan orang yang tepat untuk itu suatu jenis pekerjaan
tertentu melalui proses seleksi dan penyediaan peralatan danperlengkapan kerja yang
terbaik bagi pekerja. Pelopor teori klasik lainnya adalah Henry Fayol yang sangat
terkenal dengan 14 prinsi padministrasi yang ditulis dalam bukunya berbahasa Perancis
Administration Industrielle en Umum. Dari enam jenis kegiatan sebuah perusahaan
ternyata yang lebih banyak dikemukakan oleh Fayol adalah hal yang terakhir, yakni
aspek manajerial, sementara lima kegiatan yang lain tidakbanyak yang menyampaikan
perhatiannya karena sudah banyak ahli lain yang membahasnya.POSDCORB dari Gulick
dan Urwick merupakan gambaran kegiatan utama dari paraeksekutif di dalam organisasi
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan staf, pengarahan, koordinasi,
pelaporan, dan penganggaran yang menimbulkan beberapa konsekuensi terhadap teori
administrasi,seperti dikotomi antara politik dan administrasi sebagai bagian yang sentral
dari prosesadministrasi.

Neoklasik: Neoklasik adalah suatu pendekatan atau aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi
yang berkembang pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Neoklasik fokus pada
konsep-konsep seperti utilitas, teori nilai, dan keseimbangan pasar. Para ekonom
neoklasik menekankan pentingnya peran harga dalam mengkoordinasikan alokasi sumber
daya, serta keyakinan pada prinsip-prinsip pasar bebas. Teori ini berusaha menjelaskan
perilaku ekonomi berdasarkan rasionalitas individu dalam mengambil keputusan.

Teori administrasi neoklasik dalam bukunya Perilaku Administratif, Herbert Simon


mengemukakan tiga tema utama di dalamnyaproses pengambilan keputusan dalam
organisasi yaitu sebagai berikut.Keputusan adalah kegiatan sentral dari organisasi. Alasan
instrumental atau alasan-alasan instrumental adalah bersifat sentral dalam perbuatan
keputusan administratif dan pemahaman organisasi.Konsep memuaskan atau memuaskan
yang merupakan pembatalan yang signifikan terhadap rasionalitas dan dampaknya
terhadap perilaku organisasi merupakan kondisi utama di dalampembuatan
keputusan.Perbedaan paradigma antara 2 teori tersebut adalah teori klasik di bidang
administrasi publik ini adalah teori Birokrasi dari Weber. Ada sedikit perbedaan
pandangan penulis mancanegara dengan penulis dalam negeri tentang birokrasi. Teoretisi
lainnya yang masuk kelompok klasik iniadalah Taylor dan Fayol.
Apabila kita mengkritisi teori-teori Neoklasik maka yang menarik adalah pandangan
Herbert Simon Konsep tentang Rasionalitas Murni (Rasionalitas Murni) dan Rasionalitas
Terbatas (BoundedRasionalitas) pada proses pengambilan keputusan di dalam organisasi.
Demikian jugaperbandingan pemikiran-pemikiran intelek dari Herbert Simon dan Chester
Barnard.intinya menurut saya perbedaan antara kedua teori tersebut adalah Teori
neoklasikdikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik menekankan aspek
psikologis dan sosialkaryawan sebagai individu maupun kelompok sedangkan teori klasik
yang menekan padaStruktur, tata tertib, organisasi formal, faktor-faktor ekonomi dan
rasionalitas tujuan.

2. Menjelaskan perbedaan antara teori organisasi modern dengan teori organisasi klasik
Jawaban:Teori organisasi modern adalah multidisipliner yang konsep-konsep dan teknik-
teknik nya dikembangkan dari banyak bidang studi. Kualiatas-kualitas ini merupakan
kerangka filosofi yang diterima sebagai suatu cara untuk mempelajari organisasi sebagai
suatu sistem. Bagian-bagian dari sistem dan saling ketergantungannyaSementara itu Teori
Klasik tekanan pada struktur, tata tertib, organisasi formal, faktor-faktortujuan ekonomi
dan rasionalitas.
BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

Materi teori administrasi klasik menekankan pada prinsip-prinsip manajemen seperti spesialisasi
tugas, hierarki otoritas, dan efisiensi operasional. Sementara teori administrasi neoklasik
menekankan pada pengembangan teori administrasi yang lebih luas dengan mempertimbangkan
faktor-faktor manusia, psikologis, dan sosial dalam pengelolaan organisasi.

Kesimpulan dari kedua teori ini adalah bahwa manajemen dapat ditingkatkan dengan memahami
prinsip-prinsip dasar, namun juga perlu memperhatikan aspek manusiawi dalam pengelolaan
sumber daya manusia.

Saran yang dapat diambil dari kedua teori ini adalah menggabungkan prinsip-prinsip
administrasi klasik yang mengedepankan efisiensi dengan pendekatan yang lebih holistik dari
teori administrasi neoklasik, yang memperhatikan aspek psikologis dan sosial dalam pengelolaan
organisasi. Dengan demikian, manajer dapat memanfaatkan prinsip-prinsip dasar yang efektif
sambil tetap memperhatikan kebutuhan dan perkembangan individu dalam organisasi.

Anda mungkin juga menyukai