Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PENGARUH NET PROFIT MARGIN DAN TOTAL ASSET

TURNOVER TERHADAP RETURN ON INVESTMENT PADA PT SAMUDERA


INDONESIA Tbk YANG TERDAFTAR PADA BEI Periode 2016-2018

RISKA
Prodi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Makassar
Email : riskabduh0101@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh Net Profit Margin terhadap
Return On Investment pada PT Samudera Indonesia Tbk yang terdaftar di BEI tahun
2016-2018. Alat analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode du pont
system. Objek dari penelitian ini adalah PT Samudera Indonesia Tbk yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.
Data yang digunakan adalah data sekunder, berupa laporan keuangan dengan
teknik pengumpulan data dokumentasi. Rasio yang digunakan dalam perhitungan Du
pont System yaitu Return On Investment, Total Asset Turnover, dan Net Profit Margin.
Dengan analisis ini dapat mengevaluasi perubahan-perubahan kondisi dan kinerja
perusahaan, apakah ada peningkatan atau penurunan atau kedua-duanya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Net profit margin cenderung mengalami
fluktuasi margin yang menandakan kemampuan perusahaan memperoleh laba bersih
dari penjualan dikatakan sangat rendah. Total Asset turnover cenderung mengalami
fluktuasi tiap tahunnya dan berada diatas rata-rata yang menandakan kemampuan
perusahaan menghasilkan penjualan dari total aktiva dikatakan sangat tinggi.
Naik turunnya ROI yang disebabkan oleh NPM dalam keadaan yang berfluktuasi
selama tiga tahun, Net Profit Margin semakin rendah menunjukkan penjualan tidak
dapat menghasilkan laba bersih setelah pajak yang besar, hal ini mungkin terjadi karena
besarnya biaya-biaya yang dikeluarkan sedangkan penjualan hanya sedikit. Perusahaan
seharusnya meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan aset dan meningkatkan penjualan
yang lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya operasinya.

Kata Kunci :Du Pont System, Net Profit Margin, Total Asset Turnover, dan Return On
Investment.

ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the effect of Net Profit Margin on Return
On Investment at PT Samudera Indonesia Tbk listed on the Stock Exchange in 2016-
2018. Data analysis tools in this study used the du pont system method. The object of
this research is PT Samudera Indonesia Tbk which is listed on the Indonesia Stock
Exchange for the period of 2016-2018.
The data used are secondary data, in the form of financial statements with
documentation data collection techniques. The ratio used in the calculation of Du pont
System is Return On Investment, Total Asset Turnover, and Net Profit Margin. With
this analysis can evaluate changes in company conditions and performance, whether
there is an increase or decrease or both.
The results showed that the net profit margin tends to fluctuate in margins, which
indicates that the company's ability to obtain net income from sales is said to be very
low. Total asset turnover tends to fluctuate each year and is above the average which
indicates the ability of the company to generate sales from total assets is said to be very
high.
The rise and fall of ROI caused by NPMs in a fluctuating state for three years, the
lower Net Profit Margin shows that sales cannot generate a large net profit after tax, this
may occur because of the large costs incurred while sales are only small. Companies
should increase efficiency in asset management and increase sales greater than the
operating costs.

Keywords: Du Pont System, Net Profit Margin, Total Asset Turnover, and Return On
Investment

I. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia bisnis di era globlalisasi dewasa ini semakin kompetitif
dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan, sehingga
mendorong perusahaan untuk mempersiapkan diri agar bisa diterima di lingkungan
global. Usaha yang dijalankan agar dapat dipantau perkembangannya, maka setiap
perusahaan harus mampu membuat laporan keuangan yang baik. Laporan keuangan
yang terdiri dari 3 jenis: Neraca, Laba-Rugi, dan arus kas sebenarnya memberikan
informasi menyeluruh mengenai kondisi perusahaan tetapi karena sifatnya
menyeluruh dan general purpose maka kedalaman informasi itu berkurang. Apalagi
diketahui sifat-sifat akuntansi itu sendiri mengandung berbagai hal yang
menimbulkan keterbatasan dan kelemahannya sendiri. Untuk tidak terjebak dalam
masalah ini, di samping agar bisa menggali informasi yang lebih luas, kita mengenal
bidang ilmu yang disebut Analisis Laporan Keuangan. Perusahaan perlu melakukan
analisis laporan keuangan karena laporan keuangan digunakan untuk mengukur
kinerja keuangan perusahaan dari tahun sebelumnya dengan tahun sekarang. Hasil
pengukuran kinerja keuangan tersebut dapat diketahui apakah kinerja keuangan
perusahaan benar-benar dapat dikatakan baik atau justru sebaliknya dan dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan guna
mendorong kinerja keuangan perusahaan agar lebih efektif dan efisien.
Analisis laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat resiko atau tingkat
kesehatan suatu perusahaan. Analisis laporan keuangan juga penting dilakukan untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Informasi ini diperlukan
untuk mengevaluasi kinerja yang dicapai manajemen perusahaan di masa yang lalu,
dan juga untuk bahan pertimbangan dalam menyusun rencana perusahaan kedepan.
Salah satu cara memperoleh informasi yang bermanfaat dari laporan keuangan
perusahaan adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan. (Sudana, 2011).
Alat ukur yang dapat digunakan untuk menganalisa laporan keuangan
diantaranya adalah analisis rasio, analisis nilai tambah pasar (Market Value
Added/MVA), Analisis nilai tambah ekonomis (Economic Value Added/ EVA) dan
Balance Score Card / BSC, Analisis Capital Asset, Management, Equity, and
Liquidity (CAMEL), Du Pont System (Warsono, 2003). Dalam penelitian ini, penulis
akan menggunakan analisis Du Pont System untuk menganalisa laporan keuangan.
Dengan menggunakan analisis ini, dapat menggambarkan kondisi perusahaan secara
keseluruhan yang mencakup tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan
aktivanya dan dapat mengukur tingkat keuntungan atas penjualan produk yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Dengan metode ini juga, manajemen dapat
mengetahui sebab-akibat dari hasil kinerja keuangan secara detail dan terstruktur
serta cara memperbaiki kinerjanya.
Analisis Du Pont System digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
NPM dan TATO terhadap ROI. Disamping itu dengan menggunakan analisis ini,
pengendalian biaya dapat diukur dan efisiensi perputaran aktiva sebagai akibat turun
dan naiknya penjualan dapat diukur. (Syafarudin, 1993)
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengangkat judul “Analisis Pengaruh Net Profit Margin dan Total Asset Turnover
terhadap Return On Investment pada PT Samudera Indonesia Tbk yang Terdaftar
pada BEI Periode 2016-2018”.

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses pencatatan transaksi
keuangan suatu perusahaan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan
tersebut pada satu periode akuntansi dan merupakan gambaran umum mengenai
kinerja suatu perusahaan.
Setidaknya ada 4 macam financial statement yang sering dipakai untuk
melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan, yaitu:
1. Laporan Laba Rugi (profit and lost statement)
Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menjelaskan tentang kinerja
keuangan suatu entitas bisnis dalam satu periode akuntansi. Di dalam laporan
ini terdapat informasi mengenai unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan
sehingga diketahui laba atau rugi bersih.
2. Laporan Perubahan Modal (capital statement)
Laporan perubahan modal adalah jenis laporan yang di dalamnya terdapat
informasi tentang perubahan modal atau ekuitas perusahaan pada periode
tertentu. Laporan ini dapat memberikan informasi seberapa besar terjadi
perubahan modal dan apa saja yang menyebabkan terjadinya perubahan
tersebut.
3. Laporan Neraca (balance sheet)
Laporan neraca adalah laporan yang menjelaskan informasi kondisi keuangan
suatu entitas bisnis pada tanggal tertentu. Dari laporan ini kita dapat
mengetahui berapa jumlah aktiva (harta, aset), kewajiban (utang), dan ekuitas
perusahaan.
4. Laporan Arus Kas (cash flows)
Laporan arus kas adalah financial statement suatu entitas bisnis yang dipakai
untuk menunjukkan aliran masuk dan keluar kas perusahaan pada suatu periode
akuntansi. Laporan ini juga menjadi alat pertanggungjawaban cash flows
selama periode pelaporan.
B. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan adalah merupakan suatu alat analisa yang
digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data
perbandingan masing-masing pos yang terdapat di laporan keuangan seperti
Laporan Neraca, Rugi / Laba, dan Arus Kas dalam periode tertentu.
Jenis-jenis rasio keuangan :
1. Rasio Likuiditas
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan
finansialnya dalam jangka pendek.
a. Current Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva
lancar.
Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%
b. Cash Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan kas yang
tersedia dan berikut surat berharga atau efek jangka pendek.
Cash Ratio = Kas + Efek / Hutang Lancar X 100%
c. Quick Ratio atau Acid Test Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan
mengunakan aktiva lancar yang lebih likuid (Liquid Assets).
Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar X 100%
2. Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas
Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh
laba dalam hubungannya dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal sendiri.
a. Gross Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba kotor dari penjualan.
Gross Profit Margin = Penjualan Netto - HPP / Penjualan Netto X 100%
b. Operating Income Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan.
Operating Income Ratio = Penjualan Netto - HPP – Biaya Administrasi &
Umum (EBIT) / Penjualan Netto X 100%
c. Net Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba bersih dari penjualan.
Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) / Penjualan Netto X
100%
d. Earning Power of Total Investment, rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki yang diinvestasikan
dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor dan
pemegang saham.
Earning Power of Total Investment = EBIT / Jumlah Aktiva X 100%
e. Rate of Return Investment (ROI) atau Net Earning Power Ratio, rasio untuk
mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
untuk menghasilkan pendapatan bersih.
Rate of Return Investment (ROI) = EAT / Jumlah Aktiva X 100%
f. Return on Equity (ROE), rasio untuk mengukur kemampuan equity untuk
menghasilkan pendapatan bersih.
Return on Equity (ROE) = EAT / Jumlah Equity X 100%
3. Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio
Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memenuhi
semua kewajiban finansial jangka panjang.
a. Total Debt to Assets Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menjamin hutang-hutangnya dengan sejumlah aktiva yang
dimilikinya.
Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Total Aktiva X 100%
b. Total Debt to Equity Ratio, rasio untuk mengukur seberapa besar
perusahaan dibiayai oleh pihak kreditur dibandingkan dengan equity.
Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Modal Sendiri X 100%
4. Rasio Aktifitas atau Activity Ratio 
Rasio untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan
sumber daya yang dimilikinya. 
a. Total Assets Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran total
aktiva terhadap penjualan.
Total Assets Turn Over Ratio = Penjualan  / Total Aktiva X 100%
b. Working Capital Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran
modal kerja bersih (Aktiva Lancar-Hutang Lancar) terhadap penjualan
selama suatu periode siklus kas dari perusahaan.
Working Capital Turn Over Ratio = Penjualan  / Modal Kerja Bersih X
100%
c. Fixed Assets Turn Over, rasio untuk mengukur perbandingan antara aktiva
tetap yang dimiliki terhadap penjualan.
Fixed Assets Turn Over Ratio = Penjualan  / Aktiva Tetap X 100%
d. Inventory Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan
perputaran persediaan yang dimiliki terhadap penjualan.
Inventory Turn Over Ratio = Penjualan  / Persediaan X 100%
C. Analisis Du Pont System
Menurut Gitman (2009: 68-75): Sistem dupont adalah analisis yang
digunakan untuk membedah laporan keuangan perusahaan dan untuk menilai
kondisi keuangan. Menggabungkan laporan laba rugi dan neraca menjadi dua
langkah ringkasan profitabilitas: Return on Assets (ROA) dan Return on Equity.
Menurut Munawir (2010:91-93), analisis Du Pont mempunyai keunggulan
dan kelemahan.
Keunggulan :
1. Sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang sifatnya menyeluruh dan
manajemen bisa mengetahui tingkat efisiensi pendayagunaan asset.
2. Dapat membandingkan efisiensi penggunaan ekuitas pada perusahaannya
dengan perusahaan lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah
perusahaannya berada di bawah, sama, atau di atas rata-ratanya.
3. Dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh divisi/bagian, yaitu dengan mengalokasikan semua beban dan ekuitas ke
dalam bagian yang bersangkutan.
4. Dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produk
yang dihasilkan oleh perusahaan.
5. Dapat digunakan untuk keperluan kontrol, juga berguna untuk keperluan
perencanaan.
Kelemahan :
1. ROA suatu perusahaan sulit dibandingkan dengan ROA perusahaan lain yang
sejenis, karena adanya perbedaan praktek akutansi yang digunakan.
2. Kelemahan lain dari teknik analisa ini adalah terletak pada adanya fluktuasi
nilai dari uang (daya belinya).
3. Dengan menggunakan ROA saja tidak akan dapat digunakan untuk
mengadakan perbandingan antara dua permasalahan atau lebih dengan
mendapatkan kesimpulan yang memuaskan

III. METODOLOGI PENELITIAN


A. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Net Profit Margin dan
Total Asset Turnover terhadap Return On Investment PT SAMUDERA
INDONESIA Tbk pada periode 2016-2018 dengan menggunakan Analisis Du
Pont System.
B. Kerangka Pemikiran

Bagan Du Pont System


Sumber: Wikipedia
C. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah PT Samudera Indonesia Tbk yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Fokus penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Laporan keuangan perusahaan yang tercantum dalam neraca dan laporan laba
rugi selama tiga tahun yaitu tahun 2016sampai tahun 2018.
2. Analisis rasio keuangan pada tahun 2016 sampai tahun 2018 yang meliputi
rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas.
3. Analisis Du Pont System, meliputi Return On Investmen (ROI).

D. Data dan Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
karena data tidak diperoleh secara langsung oleh peneliti, dimana sumber
penelitian diperoleh dari data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia
tahun 2016-2018. Data yang diambil berjenis time series. Data sekunder yang
digunakan berupa Laporan Tahunan PT Samudera Indonesia yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2018. Data ini diperoleh dari
www.idx.co.id.

E. Metode Analisa Data


Menentukan Perputaran Total Aktiva / Total Asset Turnover mengukur
perputaran dari semua aset yang dimilki perusahaan. Total Asset Turnover
dihitung dari pembagian antara penjualan dengan total asetnya.
1. Aktiva Lancar
Aktiva Lancar = Kas + Surat Berharga + Piutang + Persediaan
2. Total Aktiva
Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva
3. Perputaran Aktiva
Penjualan
Perputaran Aktiva =
Total Akriva
Menentukan Rasio Laba Bersih / Net Profit Margin merupakan keuntungan
penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Margin ini
menunjukan perbandingan laba bersih setelah pajak dengan penjualan.
1. Total Biaya
Total Biaya = Harga Pokok Penjualan + Beban Usaha + Bunga +Pajak
2. Laba Setelah Pajak
Laba Setelah Pajak = Penjualan−Total Biaya
3. Net Profit Margin
Laba Setelah Pajak
Net Profit Margin = x 100%
Penjualan
Menentukan Return On Investment (ROI) Du Pont yang merupakan rasio
yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen. Rasio ini
menunjukkan hasil dari seluruh aktiva yang dikendalikannya dengan mengabaikan
sumber pendanaan dan biasanya rasio ini diukur dengan persentase. Perusahaan
Du Pont menggunakan pendekatan tertentu dari analisis rasio untuk mengevaluasi
efektivitas perusahaan.
ROI = Net Profit Margin ×Perputaran Aktiva

IV. Hasil dan Pembahasan


A. Perputaran Total Aktiva (TATO)
Penjualan bersih
Perputaran Total Aktiva (TATO) =
Total aktiva

Tahun Penjualan Bersih Total Aktiva (Rp) TATO (Kali)


(Rp)
2016 406.437.733 571.897.296 0,71 kali
2017 430.754.674 588.787.653 0,73 kali
2018 482.446.122 599.790.746 0,80 kali
Berdasarkan hasil perhitungan TATO diatas, selama periode 2016-2018
terus mengalami peningkatan.Semakin tinggi angka tingkat perputaran aktiva,
maka semakin efisien perusahaan mengelola total asetnya dalam menghasilkan
penjualan.

B. Net Profit Margin (NPM)


EAT
Net Profit Margin (NPM) = x 100%
Penjualan Bersih

Tahun EAT (Rp) Penjualan Bersih (Rp) NPM (%)


2016 10.634.943 406.437.733 2,61 %
2017 11.537.048 430.754.674 2,67 %
2018 7.413.733 482.446.122 1,53 %
Berdasarkan hasil perhitungan NPM diatas selama periode 2016-2018,
Gross Profit Margin pada tahun 2016 sampai 2018, Net Profit Margin pada
tahun 2016 sebesar 2,61% meningkat menjadi 2,67% pada tahun 2017,
menurun lagi menjadi 1,53% pada tahun 2018. Net Profit Margin semakin
rendah menunjukkan penjualan tidak dapat menghasilkan laba bersih setelah
pajak yang besar. Net Profit Margin semakin rendah maka kegiatan operasi
suatu perusahaan semakin kurang baik.
C. Return On Investment (ROI)
ROI = NPM X TATO

Tahun NPM (%) TATO (Kali) ROI (%)


2016 2,61 % 0,71 kali 1,85 %
2017 2,67 % 0,73 kali 1,94 %
2018 1,53 % 0,80 kali 1,22 %
1. Tahun 2016-2017
Return On Investment (ROI) tahun 2017 mengalami kenaikan menjadi
1,94% dari tahun 2016 sebesar 1,85%. Kenaikan ROI disebabkan oleh
naiknya nilai NPM menjadi 2,67% dan naiknya TATO menjadi 0,73 kali.
Kenaikan NPM disebabkan oleh kenaikan laba bersih dan penjualan bersih
sedangkan naiknya TATO disebabkan oleh naiknya penjualan bersih juga
diikuti naiknya total aktiva. Kenaikan ROI pada tahun 2017 menunjukkan
bahwa kondisi kemampuan manajemen meningkat dalam melaksanakan
pengelolaan seluruh aktivanya untuk menghasilkan laba operasi bersih.
2. Tahun 2017-2018
Return On Investment (ROI) tahun 2018 mengalami penurunan
menjadi 1,22% dibandingkan tahun 2017 sebesar 1,94%. Penurunan ROI
disebabkan oleh turunnya nilai NPM dari 2,67% menjadi 1,53% dan dan
naiknya TATO dari 0,73 kali menjadi 0,80 kali. Penurunan NPM
disebabkan oleh penurunan laba bersih dan peningkatan penjualan bersih,
sedangkan kenaikan TATO disebabkan oleh naiknya penjualan bersih juga
diikuti naiknya total aktiva. Penurunan ROI pada tahun 2018
mengindikasikan bahwa kondisi kemampuan manajemen menurun dalam
melaksanakan pengelolaan seluruh aktivanya untuk menghasilkan laba
operasi bersih.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari penerapan Du pont System dalam
mengukur pengaruh NPM dan TATO terhadap ROI pada PT SAMUDERA
INDONESIA Tbk yang terdafatar di BEI tahun 2016-2018 dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:

Tahun NPM (%) TATO (Kali) ROI (%)


2016 2,61 % 0,71 kali 1,85 %
2017 2,67 % 0,73 kali 1,94 %
2018 1,53 % 0,80 kali 1,22 %
Rata-rata 2,27 % 0,74 kali 1,67 %
1. Nilai Net Profit Margin mengalami fluktuasi naik turun yang signifikan dari
tahun 2016-2018. Dari hasil perhitungan Net profit margin cenderung
mengalami fluktuasi tiap tahunnya dan memiliki angka dibawah rata-rata Net
profit margin yang menandakan kemampuan perusahaan memperoleh laba
bersih dari penjualan dikatakan sangat rendah.
2. Total Asset turnover cenderung mengalami fluktuasi tiap tahunnya dan berada
diatas rata-rata Total Asset turnover yang menandakan kemampuan perusahaan
menghasilkan penjualan dari total aktiva dikatakan sangat tinggi.
3. Dari hasil perhitungan Return On Investment tahun 2016 dan 2017cenderung
mengalami fluktuasi tiap tahunnya dan berada diatas rata-rata Return On
Invest-ment yang menandakan kemampuan perusahaan memperoleh
pengembalian atas aktiva dari penjualan dan perputaran total aktiva sangat
tinggi. Namun, ditahun terakhir yaitu tahun 2018 Return On Investment sangat
menurun drastis dan dibawah rata-rata yang menunjukan bahwa perputaran
aktiva dan Net Profit Margin sangat rendah. Hal ini menunjukan bahwa kinerja
perusahaan dalam menghasilkan laba kurang baik.
B. Saran
Dengan adanya keterbatasan yang penulis alami selama jalannya penelitian,
maka penulis memberikan saran bahwa dari hasil dari penelitian diatas
menunjukkan bahwa naik turunnya ROI disebabkan tidak stabilnya kinerja bagian
penjualan dan bagian operasional. Hal ini ditunjukkan dengan unsur-unsur yang
mempengaruhi ROI yaitu utamanya NPM dalam keadaan yang berfluktuasi
selama tiga tahun tersebut, Net Profit Margin semakin rendah menunjukkan
penjualan tidak dapat menghasilkan laba bersih setelah pajak yang besar, hal ini
mungkin terjadi karena besarnya biaya-biaya yang dikeluarkan sedangkan
penjualan hanya sedikit. Untuk meminimalisir biaya-biaya pokoknya dilakukan
dengan cara mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahan baik
tenaga kerja, bahan baku, mesin maupun peralatan pabrik sehingga stabilitas
perusahaan dapat terjaga dan dapat meminimalisir kerugian akibat
menganggurnya aktiva sehingga biaya yang dikeluarkan dapat ditekan serta
perusahaan juga harus berusaha meningkatkan penjualan yang lebih besar
daripada biaya-biaya operasinya.
DAFTAR PUSTAKA

Chairul Deandra Nur Dwiansyah, Yunita Irni. 2017. “Analisis Pengaruh Net Profit
Margin (NPM), Total Asset Turnover (TATO), Current Ratio (CR), dan Net
Income Terhadap Return On Investment (ROI) (Pada Perusahaan Sektor
Transportasi di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)”.
https://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/d
ownload/4939/4904, e-Proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017.

Dziqron Moh. 2013. “Penerapan Du Pont System untuk Mengukur Kinerja Keuangan
Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Semen Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2007-
2011)”.http://eprints.ums.ac.id/58204/13/NASKAH%20PUBLIKASI
%20%281%29.pdf, diakses tanggal 05 September 2019.

Ferlina arlin. 2016. “Du Pont System” . https://arlinferlina.staff.telkomuniversity.ac.id/


du-pont-system/, diakses tanggal 06 September 2019.

Maxmanroe. 2019. “Laporan Keuangann: Pengertrian, Tujuan, dan Jenis Laporan


Keuangan”. https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/laporan-keuangan.html
Laporan Keuangan: Pengertian, Tujuan, dan Jenis Laporan Keuangan, diakses
tanggal 05 September 2019.

Prianto Eko, Amboningtyas Dheasey. 2016. “Analisis Du Pont Systemn Untuk


Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan NALISIS DU PONT SYSTEM (Studi
Pada PT. Mayora Indah Tbk, PT. Delta Djakarta Tbk, dan PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk Periode Tahun 2010-2015).” https://www.google.com/url?sa=t&rct=
j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjvpZOT8Ifl
AhUKRo8KHf5dBS8QFjACegQIBBAC&url=https%3A%2F
%2Fjurnal.unpand.ac.id%2Findex.php%2FMS%2Farticle%2Fdownload
%2F789%2F765&usg=AOvVaw0pf74ASniza1MDUjLO9Qh_, diakses tanggal
06 September 2019.

Raharjo Sahid. 2013. “Pengumpulan Data dengan Dokumentasi”.


https://www.konsistensi.com/2013/04/pengumpulan-data-penelitian-dengan.html,
diakses tanggal 05 September 2019.

Rinaldi Ferry. 2015. “Analisis Laporan dan Rasio Keuangan Perusahaan.


https://www.kembar.pro/2015/04/analisis-laporan-dan-rasio-keuangan.html,
diakses tanggal 05 September 2019.

Wardhani Afia Rahma. 2017. “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Metode
Du Pont System (Studi Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di BEI
Tahun 2014 – 2016)”. http://eprints.ums.ac.id/58204/13/NASKAH%20PUBLIKA
SI%20%281%29.pdf, diakses tanggal 05 September 2019.
Wikipedia. 2019. “Du Pont Anlysis”. https://en.wikipedia.org/wiki/DuPont_analysis,
diakses tanggal 05 September 2019.

www.idx.co.id

Anda mungkin juga menyukai