Anda di halaman 1dari 3

Faatin Mahiroh Nisa

2211200014
Manajemen Pendidikan

Teori-teori yang mendukung Manajemen Pendidikan:

1.Teori Klasik

Teori klasik berasumsi bahwa pekerja atau manusia itu bersifat rasional, berpikir logik, dan
kerja merupakan suatu yang diharapkan. Salah satu teori klasik adalah manajemen ilmiah
yang dipelopori Federik W. Taylor. Sasaran pada pendekatan ini adalah kemakmuran
maksimum bagi pengusaha dan karyawan. Selanjutnya Prinsip Studi Waktu dipelopori oleh
Gilbreth menyatakan bahwa semua usaha yang produktif diukur dengan studi waktu secara
teliti. Berdasarkan studi waktu muncul Prinsip Hasil Upah yaitu upah diberikan harus sesuai
dengan hasil yang besarnya ditentukan dari studi waktu.

Pelopor klasik yang lain yaitu Henri Fayol yang menyatakan ada 5 pedoman manajemen
yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pengkomandoan, pengkordinasian, dan pengawasan.
Prinsip-prinsip pokok menurut Fayol:1) kesatuan komando, 2) wewenang harus
didelegasikan, 3) inisiatif harus dimiliki seorang manajer, 4) adanya solidaritas kelompok.
Prinsip-prinsip tersebut harus bersifat luwes.

2. Teori Neo-Klasik

Teori ini muncul karena pada manajer terdapat kelemahan dengan teori klasik. Teori ini
berasumsi bahwa manusia itu makhluk sosial dengan mengaktualisasikan dirinya. Para tokoh
aliran ini menyatakan hakikat organisasi adalah kerjasama, manajemen dapat bekerja secara
efisien dan tetap hidup jika tujuan organisasi dan kebutuhan perorangan yang bekerja dijaga
dengan baik.

Vromm mengajukan teori tentang motivasi sebagai berikut,

P = f (MxA)

M= f (VxE)

P = f (AxVxE)

P = prestasi kerja

M= motivasi kerja

A = ability (kemampuan)

V = valensi(prefensi keinginan)
E = Ekspektasi(harapan)

Dua hal yang penting dalam teori Vromm adalah pembedaan antara imbalan instrinsik dan
ekstrinsik dan spesifikasi dari suatu keadaan di mana ekspektasi dan nilai mempengaruhi
kualitas pekerjaan seseorang. Seorang manajer harus menilai dan mempertimbangkan
struktur imbalan dengan hati-hati melalui perencanaan yang teliti.

3. Teori Modern

Pendekatan ini didasarkan hal-hal yang bersifat situasional. Asumsi yang dipakai adalah
bahwa orang itu berlainan dan berubah, baik kebutuhannya, reaksinya, tindakannya sesuai
dengan lingkungan. Manajemen dipandang sebagai suatu sistem didasarkan pada asumsi
bahwa organisasi merupakan system terbuka dan tujuan organisasi mempunyai
kebergantungan.

Teori modern mempunyai pandangan bahwa organisasi itu terbuka dan kompleks. Analisi
sistem, rancangan sistem, dan manajemen member petunjuk dalam mengoperasionalkan
pendekatan sistem merupakan tiga unsur pokok yang berusaha mengenal esensi keterpaduan
berbagai unsur dalam memecahkan masalah yang sifatnya kompleks, termasuk pendidikan.

Terdapat beberapa teori manajemen pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli.
Beberapa di antaranya adalah:

1. Teori Administrasi Pendidikan: Teori ini menekankan pada aspek administratif dalam
manajemen pendidikan, seperti perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
pengendalian, dan evaluasi. Para ahli seperti Fred W. Riggs dan W. Carson Ryan banyak
berkontribusi dalam pengembangan teori ini.

2. Teori Sistem Pendidikan: Menekankan pada pendekatan sistemik dalam memahami


pendidikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling terkait.
Beberapa ahli seperti Bertalanffy, Miller, dan Kast mendasarkan kontribusinya pada teori
sistem ini.

3. Teori Manajemen Ilmiah: Berfokus pada penggunaan pendekatan ilmiah untuk


meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen pendidikan. Teori ini dipopulerkan oleh
Frederick W. Taylor dan Henri Fayol.

4. Teori Manajemen Kepemimpinan: Menggabungkan konsep manajemen dengan aspek


kepemimpinan dalam konteks pendidikan. Ahli seperti Chester Barnard, Mary Parker Follett,
dan Kurt Lewin memainkan peran penting dalam pengembangan teori ini.

5. Teori Manajemen Situasional: Menyatakan bahwa pendekatan manajemen yang efektif


tergantung pada situasi yang dihadapi. Paul Hersey dan Kenneth Blanchard merupakan tokoh
utama dalam pengembangan teori ini, dengan memperkenalkan konsep kepemimpinan yang
disesuaikan dengan tingkat kesiapan bawahan.

Anda mungkin juga menyukai