Anda di halaman 1dari 2

Nama : Acmad Sofiq

NIM : 214441116
Kelas : Manajemen C

Teori klasik berkembang dalam tiga aliran : birokrasi, teori administrasi, dan manajemen
ilmiah. Ketiga aliran ini di bangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan semuanya
berkembang sekitar tahun 1900-1950.
Teori Birokrasi
Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai berikut :
Pembagian kerja yang jelas.
1. Hirarki wewenang yang di rumuskan secara baik.
2. Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi.
3. Sistem prosedur bagi pananganan situasi kerja.
4. Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan.
5. Hubungan-hubungan antar pribadi yang bersifat “impersonal”.
Teori Administrasi
Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Teori administrasi
berkembang sejak tahun 1900. Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan
Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa, serata Mooney dan Reiley di Amerika.
1. Henri Fayol
Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan indrustial dapat dibagi menjadi 6 (enam)
kelompok :
1. Kegiatan-kegiatan teknikal
2. Kegiatan-kegiatan komersial
3. Kegiatan-kegiatan financial.
4. Kegiatan-kegiatan keamanan.
5. Kegiatan-kegiatan akuntansi.
6. Kegiatan-kegiatan manajerial.
Manajemen Ilmiah
Taylor mencoba mengembangkan metode kerja yang lebih efisien dengan mengadakan pendekatan
ilmiah terhadap masalah-masalah manajemen. Sebagai hasilnya dia mengemukakan empat kaidah
dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu :
1. Menggantikan metoda-metoda kerja dalam praktek dengna berbagai metoda yg
dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan benar.
2. Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah.
3. Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi.
4. Dikembangkan semangat dan mental para karyawan.
Secara ringkas, Taylor mengindetifikasikan karakteristik manajemen ilmiah :
1. Science not rule of thumb
2. Harmony, not discord.
3. Coorperation, not individualism
4. Maximum output, in place of rentricted output.
5. The development of each man to his greatest efficiency and prosperity.

TEORI KLASIK : ANATOMI ORGANISASI FORMAL


Dasar-dasar organisasi menurut teori klasik
Adanya suatu organisasi atau koordinasi bergantung pada empat kondisi pokok yang harus ada
sebelum “kesatuan kegiatan” itu mungkin terjadi. Kondisi-kondisi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kekuasaan
2. Saling melayani
3. Doktrin
4. Disiplin
5. Tiang dasar teori organisasi formal
6. Pembagian kerja.
7. Proses scalar dan fungsional
8. Struktur
9. Rentang kendali (span of control)

TEORI ORGANISASI NEOKLASIK


Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik merubah, menambah, dan
dalam banyak hal memperluas teori klasik.
Anggapan dasar teori neoklasik adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan
sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya

TEORI ORGANISASI MODERN


Teori organisasi modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang
berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu sistem terbuka yang harus,
bila ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya, menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungannya.
Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai bidang disiplin limu pengetahuan.
Interaksi dinamis antar proses-proses, bagian-bagian dan fungsi-fungsi dalam suatu organisasi,
maupun dengan organisasi lain, dan dengan lingkungan, merupakan inti pembahasan teori modern.

Anda mungkin juga menyukai