b) Prinsip-Prinsip Administratif
Tokoh utama aliran ini adalah Henry Fayol, indsutrialis Perancis yang menulis
buku ‘Administration Industriele et Generale’, mengemukakan 5 unsur
manajemen POACC (fungsionalisme Fayol).
Fayol membagi operasi perusahaan menjadi enam kegiatan yang saling
bergantung yaitu :
1. Teknik, produksi dan manufacturing produk.
2. Komersial, pembelian bahan baku dan penjualan produk
3. Keuangan, perolehan dan penggunaan modal
4. Keamanan, melindungi para karyawan dan kekayaan perusahaan
5. Akuntansi, pelaporan dan pencatatan keuangan
6. Manajerial, penerapan fungsi POACC
5.2 ManajemenKontemporer
Beberapa pendekatan sudah dibicarakan dimuka, dimana pendekatan-pendekatan
tersebut mengalami perkembangan.Ada beberapa perkembangan yang cenderung
mengintegrasikan pendekatan-pendekatan sebelumnya, menjadikan batas-batas
pendekatan yang telah dibicarakan menjadi tidak jelas.Namun demikian ada
pendekatan yang tetap berakar pada pendekatan-pendekatan tertentu. Bagian
berikut ini akan membicarakan pendekatan baru dalam manajemen :
A. PendekatanSistem
Sistem dapat diartikan sebagai gabungan sub-sub sistem yang saling berkaitan.
Organisasi sebagai suatu system akan dipandang secara keseluruhan, terdiri
dari bagian-bagian yang berkaitan (sub-sistem), dan sistem/organisasi tersebut
akan berinteraksi dengan lingkungan.
Pada proses selanjutnya pendekatan inilah yang selama ini digunakan dalam
system manajemen pendidikan di indonesia. Sebelum munculnya system
pendekatan-pendekatan yang baru.
1. Input organisasi : dari lingkungan, contoh : bahan mentah, manusia, modal
keuangan,dan informasi
2. Proses Transformasi : kegiatan dalam organisasi, contoh : system
produksi, system pengendalian, administrasi
3. Output : kelingkungan, contoh : produk, keuntungan, informasi
Feedback :Umpanbalik
B. PendekatanSituasional (Contingency)
Pendekatan ini menganggap bahwa efektivitas manajementer gantung pada
situasi yang melatar belakanginya.Prinsip manajemen yang sukses pada situasi
tertentu, belum tentu efektif apabila digunakan di situasilainnya. Tugas manajer
adalah mencari teknik yang paling baik untuk mencapai tujuan organisasi,
dengan melihat situasi, kondisi, dan waktu yang tertentu.Pendekatan situasi
onal memberikan “reseppraktis” terhadap persoalan manajemen. Tidak
mengherankan jika pendekatan ini dikembangkan manajer, konsultan, atau
peneliti yang banyak berkecimpung dengan dunia nyata.Pendekatan ini
menyadarkan manajer bahwa kompleksitas situasi manajerial, membuat
manajerfleksibel atau sensitive dalam memilih teknik-teknik manajemen yang
terbaik berdasarkan situasi yang ada.
Namun pendekatan ini dalam perkembangannya dikritik karena tidak
menawarkan sesuatu yang baru.Pendekatan ini juga belum dapat dikatakan
sebagai aliran atau disiplin manajemen baru, yang mempunyai batas-batas
yang jelas.
Contoh :
perusahaan Jepang diwakili oleh ikatan kerja seumur hidup dan pengambilan
keputusan bersama. Perusahaan Amerika yang sukses ternyata tidak
menerapkan tipe Akonvensional. Perusahaan tersebut menggabungkan prinsip
tipe A dengan tipe J. Sebagai contoh, perusahaan tersebut menerapkanikatan
kerja jangka waktu lama, dalam arti tidak pendek sepert itipe A dan tidak
seumur hidup seperti tipe J. Ouchi menyerahkan pengambilan keputusan
bersifat partisipatif melibatkan sejumlah besar karyawan, dan tanggung jawab
merupakan fungsi bersama, hasil dari proses kelompok atau
tim.Dalamperjalanannyapendekataninimasihmembutuhkanwaktuuntuksampaidik
atakansebagaialiranmanajemenbaru.Meskipundemikianpendekatantersebutcuk
up popular baikdilingkunganakademismaupunpraktis.Ide-ide
pendekatantersebutbanyakmempengaruhipraktekmanajemensaatini.
4. Teori Kuantitatif
ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi dalam pemecahan
masalah-masalah industri yang didasarkan atas suksesnya team riset operasi
Inggris.
Langkah-langkah pendekatan management science:
a . Perumusan masalah
b . Penyusunan suatu model sistemastis
c . Mendapatkan penyelesaian dari model
d . Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model
e . Penerapan pengawasan atas hasil-hasil
f. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi