Anda di halaman 1dari 7

PENDEKATAN KLASIK

DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI

Yudhi Shoffan

NIM : 20/466898/PSP/07043

Dimulai pada abad ke 19 di era revolusi industri, negara-negara di eropa sedang

mengalami perkembangan yang sangat pesat. Penemuan-penemuan baru timbul di

berbagai bidang, perkembangan teknologi merevolusi penggunaan sumber daya,

penggunaan mesin yang menggantikan tenaga manusia dan kuda, sumber daya energi

baru seperti uap dan listrik timbul. Masyarakat berubah dari agraris menjadi industri,

serta pekerjaan yang semula dapat dilakukan oleh individu atau kelompok kecil dalam

keluarga mulai bergerak ke pabrik yang berkaitan erat dengan mesin dan industri. Sistem

operasi pabrik juga banyak mengalami perubahan seperti adanya peningkatan

pembagian kerja dan spesialisasi fungsi. Berkaitan dengan perkembangan yang terjadi

pada masa tersebut, para ahli pun mendefinisikan organisasi dengan metafora mesin.

Selain dari teori mesin yang disebutkan di atas, terdapat juga pendekatan klasik

mengenai organisasi yang berkembang saat itu. Pendekatan tersebut antara lain teori

manajemen klasik, teori birokrasi, dan teori manajemen ilmiah. Selain ketiga teori

tersebut, terdapat juga teori yang dianggap lahir di masa peralihan yaitu teori

kewenangan.

A. Teori Manajemen Klasik

Teori ini merupakan hasil dari pemikiran Henry Fayol yang merupakan

industrialis yang berasal dari Perancis, hidup di antara tahun 1920-an dan dapat

dikatakan sebagai Bapak dari teori manajemen dan operasi modern. Dua pokok
pikiran utama dari Henry Fayol yaitu tentang elemen-elemen manajemen dan

prinsip-prinsip manajemen.

1. Elemen-Elemen Manajemen

Perencanaan, pengorganisasian, komando, koordinasi dan kontrol

merupakan lima dasar elemen dari manajemen.

2. Prinsip-Prinsip Manajemen

Prinsip manajemen menurut Fayol terdiri dari prinsip struktur organisasi,

prinsip kekuasaan dalam organisasi, prinsip penghargaan, dan prinsip

sikap organisasi

B. Teori Birokrasi

Menurut Weber organisasi yang ideal adalah suatu birokrasi yang kegiatan dan tujuannya
dipikirkan secara rasional dan pembagian kerjanya dinyatakan secara tegas. Dalam
teorinya, Weber menyebutkan karakteristik suatu bentuk organisasi merupakan birokrasi
dan birokrasi bekerja melalui sistem otortitas, kekuasaan dan disiplin. Selain itu,
kemampuan teknis harus ditekankan dan evaluasi kerja harus dibuat menyeluruh atas
dasar jasa. Dalam teori birokrasi ini terdapat enam aspek yang bisa disimpulkan yaitu :

1. Birokrasi harus dioperasikan melalui hierarki yang jelas.


2. Adanya pembagian kerja yang jelas (division of labour).
3. Sentralisasi dalam pengambilan keputusan dan kekuasaan.
4. Pada dasarnya birokrasi adalah sistem yang tertutup.
5. Penekanan pada pentingnya peraturan untuk fungsi organisasi.
6. Fungsi dari otoritas.

Fungsi Birokrasi menurut Weber adalah sebagai berikut :

1. Spesialisasi
Melalui birokrasi dimungkinkan karyawan akan memiliki spesialisasi di

bidang mana keahliannya sehingga orang yang mengisi setiap posisi

berhak menangani atau memegang posisi tersebut secara lebih terinci

2. Struktur

Tugas dan kewajiban dalam organisasi dapat digambarkan dengan jelas.

3. Keteramalan dan Kestabilan

Birokrasi merupakan sarana yang baik untuk dapat mencapai kestabilan

dan keteramalan dalam organisasi.

4. Rasionalitas

Dalam birokrasi keputusan dibuat menurut tujuan yang tidak berat sebelah

dan secara umum dibuat berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

5. Demokrasi

Birokrasi menunjang demokrasi dengan penekannya pada kompetensi

teknis sebagai landasan utama untuk memperoleh dan mempertahankan

sebuah jabatan atau pekerjaan, memberikan peluang pendidikan yang

diperlukan untuk mendukung pekerjaan seorang karyawan.

C. Teori Manajemen Ilmiah

Teori ini diciptakan oleh Frederick Taylor pada awal abad 20-an dan perbedaan dengan
dua teori yang telah dijelaskan sebelumnya jika Fayol lebih menekankan kepada
bagaimana seorang manajer melakukan pekerjaannya untuk mendukung jalannya
organisasi, dan birokrasi Weber lebih kepada membangun teori ideal tentang bagaimana
gambaran sebuah organisasi, Taylor menekankan kepada level mikro dari organisasi dan
fungsi organisasi. Fayol memperhatikan hubungan antara manajer dan karyawan dan
kontrol terhadap pekerjaan masing-masing individu. Pada prinsipnya teori manajemen
ilmiah ini memandang adanya :

1. Pelatihan Karyawan
Pelatihan agar karyawan lebih berkualitas dapat menggantikan petunjuk praktis
atau prosedur yang terlalu formal dan dianggap sudah tidak memadai lagi.

2. Masalah Penggajian
Taylor mendorong para pemilik usaha untuk membayar pekerja yang produktif
dengan bayaran atau upah yang lebih tinggi.

Komponen Teori Manajemen Ilmiah adalah sebagai berikut :

1. There is one best way to do every job, seperti telah disebutkan, Taylor

percaya bahwa selalu ada cara terbaik dalam pengerjaan setiap pekerjaan.

2. The proper selection of worker dan pentingnya training bagi pekerja.

3. Adanya perbedaan antara pekerja dan manajer.

D. Implikasi Pendekatan Klasik Dalam Organisasi

Setelah mengetahui gambaran umum dari teori-teori klasik yang telah dijelaskan

di atas, sekarang mari kita lihat bagaimana implikasi teori-teori tersebut dalam

komunikasi organisasi dalam aspek konten komunikasi, arah aliran komunikasi,

cara atau saluran komunikasi, dan gaya komunikasi.

1. Implikasi pada aspek konten komunikasi

Baik Fayol, Weber, Taylor dan juga Barnard menekankan isi dari komunikasi

adalah tentang pengerjaan tugas atau bagaimana pekerjaan dilakukan.

2. Implikasi pada arah aliran komunikasi

Dalam teori klasik dari Fayol, Weber, dan Taylor rute terpenting untuk

komunikasi adalah vertical flow dari rantai informasi dalam hirarki

organisasi.

3. Implikasi pada saluran komunikasi


Saluran komunikasi yang biasanya digunakan dalam era klasik ini lebih

banyak tertulis berupa form buku kerja karyawan, instruksi, pernyataan

misi, aturan dan evaluasi kinerja.

4. Implikasi pada gaya komunikasi

Gaya komunikasi formal merupakan cerminan komunikasi pada era klasik

yang bahkan tercermin hingga dari cara berpakaian.

E. Eksistensi Teori Manajemen Klasik Saat Ini

Setiap teori memiliki perbedaan penerapan dalam sebuah organisasi, hal tersebut

terlihat bermanfaat berdasarkan sifat pekerjaan. Pendekatan otokratik akan

menjadi efektif ketika pegawai baru yang tidak terlatih bergabung dalam

organisasi. Mereka dapat diberikan arahan oleh manajer apa yang perlu dilakukan

dan apa proses yang harus diikuti. Juga dalam situasi dimana produksi dalam

skala besar diperlukan setiap hari dan pada area yang dibutuhkan banyak

koordinasi dan interaksi. Sedangkan gaya birokratik diperlukan ketika pegawai

melakukan pekerjaan sama yang berulang dengan volume tinggi.

Memahami individu dan perilaku komunikasi organisasi sangat penting untuk

kesuksesan dan performa keseluruhan perusahaan. Ilmu pengetahuan

manajemen dapat dikarakterisasikan sebagai efektifitas komunikasi organisasi

dalam mendayagunakan sumberdaya untuk mencapai tujuan secara efisien.

Para pencetus teori – teori klasik manajemen telah memberikan kontribusi yang

sangat besar terhadap teori dan praktek manajemen komunikasi. Bagaimanapun,

teori-teori mereka tidak selalu mencapai hasil yang diinginkan dalam situasi abad

20 ini. Perubahan yang terjadi dalam bidang manajemen komunikasi melahirkan

banyak perspektif baru. Teori manajemen klasik tidak hanya penting di masa lalu,

tapi terus menjadi penting hingga saat ini.


Oluwatosin Adebayo seorang peneliti dari Universitas Malawi di Afrika

menemukan bahwa bentuk-bentuk organisasi dalam pendekatan klasik masih

diterapkan di beberapa organisasi kontemporer saat ini.

Restoran pizza, Domino’s menerapkan Teori Manajemen Henri Fayol pada

mekanisme pemesanannya. Mereka memastikan seluruh pesanan selesai dengan

cepat dengan kualitas terbaik dimana hal tersebut sejalan dengan prinsip “Unity

of Command" dan ”Order”. Selain itu mereka juga melaksanakan prinsip

manajemen ilmiah Taylor dengan memiliki manajer toko yang memiliki kinerja

terbaik dalam melaksanakan pekerjaannya.

Hal serupa juga ditemui pada toko eceran Wallmart yang didirikan Sam Walton,

mereka memastikan pengemudinya selalu mengambil rute jalan yang paling

efisien menuju lokasi tujuan, hal tersebut sejalan dengan prinsip Frederick Taylor

“Proper Work to EnsureSmooth Achievement”.

Frank dan Lilian Gilbreth selaku pendukung teori manajemen ilmiah,

mengembangkan studi tentang waktu dan gerakan yang disebut Therblig

(Hartman n.d). Daripada fokus pada gaya manajemen tertentu, studi mereka

fokus pada gerakan tugas yang berulang dan menganalisa gerakannya, mereka

mengeliminasi gerakan yang tidak diperlukan yang membuang waktu dan usaha,

sehingga produktifitas meningkat.


DAFTAR PUSTAKA

Miller, Katherine. 2006. Organizational Communication : Approaches and Processes,

Sixth Edition, Miami, USA.

Adebayo, Oluwatosin. 2019. Evaluate The Influence of Classical and Human Relations

Approaches in Management Today. UNICAF Malawi, Africa.

Ehiobuche, Chris. Hui- Wen Tu. 2012. Towards The Relevance of Classical Management

Theories and Organizational Behavior. ASBBS Annual Conference, Las Vegas,

USA.

Sabarina Sitepu, Yovina. 2011. Paradigma dalam Teori Organisasi dan Implikasinya pada

Komunikasi Organisasi. Jurnal AL-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial, Vol .

1, No. 2.

Anda mungkin juga menyukai