Anda di halaman 1dari 5

Contoh Kasus Penerapan Sistem Kapitalis di Indonesia

Muhammad Farhan
27214217
1EB42

BAB I
Pendahuluan

Pengertian Sistem Ekonomi


Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan
sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah
bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang
individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor
tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua
sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut
mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies)
memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil
produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur
faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Pengertian Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat
produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat keuntungan dalam
ekonomi pasar. Pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-
besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna
keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk
kepentingan-kepentingan pribadi.

Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa
diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang
mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan
perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak
sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik
pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusiaguna proses perubahan dari barang
modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus
mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk
mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.

Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang
dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guildsebagai cikal bakal
kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang
menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya
pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu.

Istilah kapitalisme, dalam arti modern, sering dikaitkan dengan Karl Marx. Dalam magnum
opus Das Kapital, Marx menulis tentang "cara produksi kapitalis" dengan menggunakan
metode pemahaman yang sekarang dikenal sebagai Marxisme. Namun, sementara Marx jarang
menggunakan istilah "kapitalisme", namun digunakan dua kali dalam interpretasi karyanya
yang lebih politik, terutama ditulis oleh kolaborator Friedrich Engels. Pada abad ke-20 pembela
sistem kapitalis sering menggantikan kapitalisme jangka panjang dengan frase seperti
perusahaan bebas dan perusahaan swasta dan diganti dengan kapitalis rente dan investor
sebagai reaksi terhadap konotasi negatif yang terkait dengan kapitalisme.

Kaum klasik kapitalis


Pemerintah mendominasi bidang perdagangan selama berabad-abad namun kemudian malah
memunculkan ketimpangan ekonomi. Para pemikir ini mulai beranggapan bahwa para borjuis,
yang pada era sebelumnya mulai memegang peranan penting dalam ekonomi perdagangan
yang didominasi negara atau lebih dikenal dengan merkantilisme, seharusnya mulai melakukan
perdagangan dan produksi guna menunjang pola kehidupan masyarakat. Beberapa ahli ini
antara lain:

Adam Smith
Adam Smith adalah seorang tokoh ekonomi kapitalis klasik yang menyerang merkantilisme
yang dianggapnya kurang mendukung ekonomi masyarakat. Ia menyerang para psiokrat yang
menganggap tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola produksi. Gerakan produksi
haruslah bergerak sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-Money, modal-komoditas-uang),
yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena uang akan beralih menjadi modal lagi
dan akan berputar lagi bila diinvestasikan. Adam Smith memandang bahwa ada sebuah
kekuatan tersembunyi yang akan mengatur pasar (invisible hand), maka pasar harus memiliki
laissez-faire atau kebebasan dari intervensi pemerintah. Pemerintah hanya bertugas sebagai
pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya.

Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalisme


Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada
setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi baang, manjual
barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil
bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang
berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi.
Dalam perekonomian kapitalisme setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan
kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-
besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas
dengan berbagai cara.
Ciri-ciri sistem ekonomi Kapitalisme :
1. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
2. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
3. Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar
kepentingann (keuntungan) sendiri

4. Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut


hedonisme)

BAB II
Contoh Studi Kasus

BBM Naik = Bukti Wajah Buruk Penerapan Kapitalisme

Jakarta - Negeri ini sedang mengalami keguncangan. Kebijakan baru yang akan dikeluarkan
April 2012 nanti menuai respon yang sama dari rakyat, yakni penolakan.

Saat ini berbagai bentuk penolakan kenaikan BBM dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk
ketidaksetujuan naiknya BBM. Penolakan itu diekspresikan dalam berbagai bentuk, baik
demonstrasi, aksi, tulisan, audiensi ke DPR, DPRD dan berbagai instansi/lembaga, seminar,
diskusi, tabligh akbar, melalui survei, berbagai obrolan termasuk di warung dan bentuk-bentuk
ekspresi lainnya.

Hasil survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survey Indonesia (LSI, 11/3/2012) menunjukkan
bahwa 89,20 persen masyarakat desa menolak kenaikan BBM. Adapun masyarakat kota yang
menolak kenaikan BBM sebesar 77,91 persen.

Rata-rata rakyat yang menolak kenaikan BBM adalah 86%. Hal ini berarti sebagian masyarakat
Indonesia menolak BBM. Namun mengapa pemerintah tetap menutup telinga, mata dan hati
untuk lebih memilih tetap menjalankan kebijakan tersebut?

Dampak dari kenaikan BBM tentunya akan sangat dirasakan oleh rakyat, terutama rakyat
miskin. Dengan BBM naik, biaya produksi akan bertambah, sebagian para pengusaha akan
gulung tikar karena tidak mampu untuk menekan biaya produksi yang melonjak.

Disamping itu secara alami kebutuhan pokok akan naik sehingga daya beli masyarakat akan
menjadi turun. Nasib rakyat miskin semakin tercekik karena tidak dapat memenuhi
kebutuhannya bahkan angka kemiskinan akan bertambah.

BAB III

Analisis

Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak bagi masyarakat. Baik itu dampak
positif maupun dampak negatif. Dampak yang signifikan akan terjadi pada tingkat inflasi dan
pada kondisi perekonomian nasional. Dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi adalah
akan terjadi kenaikan pada tingkat persentase inflasi. Jumlah uang yang beredar di masyarakat
akan bertambah, dan akan berdampak pula pada harga berbagai jenis barang dan jasa. Kondisi
perekonomian akan mengalami goncangan, ketidakstabilan akan terjadi. Iklim investasi akan
menurun, sehingga berpengaruh pada jumlah pendapatan dan pengeluaran pemerintah.
Kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah dengan kebijakan moneter. Seluruh
instrumen kebijakan moneter efektif dalam mengurangi dan mengatasi inflasi. Jika semua
masyarakat meningkatkan konsumsinya terhadap BBM, maka tidak heran jika terjadi kenaikan
harga BBM, Ini dikarenakan permintaan yang membubung tinggi sementara penyediaan
barang mengalami kekurangan akan membuat harga barang tersebut menjadi naik dan
timbulnya inflasi. Apabila harga suatu barang mengalami penurunan, maka daya beli
masyarakat dan permintaan masyarakat akan barang tersebut menjadi naik. Sebaliknya jika
harga suatu barang mengalami kenaikan, maka daya beli masyarakat akan mengalami
penurunan. Sebagaimana yang tercantum dalam hukum permintaan. Berbanding terbalik
dengan penawaran, jika harga suatu barang sedang mengalami penurunan, maka penawaran
barang tersebut akan menurun pula, tetapi jika harga barang tersebut sedang mengalami
kenaikan, maka penawaran akan barang tersebut juga akan meningkat. Sesuai dengan hukum
penawaran. Terjadinya inflasi tergantung pada sejumlah faktor yang mempengaruhi naik
turunnya tingkat harga, juga tergantung pada kebutuhan masyarakat akan barang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai