Anda di halaman 1dari 14

Shalat Qashar Jama’

Mata Kuliah FIQH 1

Dosen Pengampu : H. Ubaidillah, S. HI


Kelompok 6
Fitriyaningrum 22.1.2331
Lia Syukriyah Sa'roni 22.1.2360
Sucipto 22.1.2363
Mochamad Rustandi 22.1.2366
Our contents today

01 02
Pengertian shalat qashar jama’ Syarat dan ketentuan
dan mengetahui dalil pelaksanaan shalat qashar
pelaksanaan shalat qashar jama’
jama’

03 04 05
Tata cara pelaksanaan shalat Pandangan 4 mazhab shalat Shalat qashar jama’ di masa
qashar jama’ qashar jama’ kontemporer
Pengertian & Dalil Shalat Qashar
● Secara bahasa, makna kata qashr adalah mengurangi atau meringkas. Sedangkan secara istilah, qashar
shalat merupakan mengurangi bilangan rakaat pada shalat fardhu, dari empat rakaat menjadi dua rakaat.

● Shalat yang bisa dipendekkan menurut kesepakatan ulama, yaitu shalat yang berjumlah empat rakaat
saja, seperti shalat zuhur, ashar, dan isya, bukan shalat subuh dan maghrib. Karena jika shalat subuh
dipendekkan maka rakaat yang tersisa hanya satu rakaat saja dan itu tidak ada dalam shalat fardhu.
Sedangkan jika shalat maghrib dipendekkan yang merupakan shalat ganjil di sore hari, maka hilang
ganjilnya.

● Dasar hukum atau dalil tentang membolehkannya shalat qashar terdapat pada QS. An-Nisa ayat 101
yang berbunyi:

‫ين َك َفُروا اِ َّن‬ ِ َّ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ض َفلَيس علَي ُكم جنَاح َأ ْن َت ْق‬


َ ‫صُروا م َن الصَّاَل ت ا ْن خ ْفتُ ْم َأ ْن َي ْفتنَ ُك ُم الذ‬
ُ ٌ ُ ْ ْ َ َ ْ ِ ‫اَألر‬ ْ ْ ‫ضَرْبتُ ْم يِف‬ َ ‫َوا َذا‬
ِ
‫ال َكافِ ِريْ َن َكانُوا لَ ُك ْم َع ُد ًّوا ُمبِينًا‬
“Dan apabila kamu berpergian di muka bumi, Maka tidaklah mengapa kamu men-qashar shalat(mu), jika
kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata
bagimu.”
Pengertian & Dalil Shalat Jama’
● Secara bahasa, kata jama’ berarti menggabungkan, menyatukan, ataupun mengumpulkan. Sedangkan secara
istilah, shalat jama’ adalah melakukan dua shalat fardhu, yaitu zuhur dan ashar, atau maghrib dan isya secara
berurutan pada salah satu waktunya. Bila dilakukan pada waktu yang pertama disebut jama’ taqdim dan bila
dilakukan pada waktu yang kedua disebut jama’ ta’khir.

● Shalat zuhur tidak bisa dijama’ kecuali hanya dengan shalat ashar dan begitu juga sebaliknya. Shalat
maghrib tidak boleh dijama’ kecuali hanya dengan shalat isya.

● Para ulama semuanya sepakat bahwa menjama’ dua shalat itu disyariatkan dalam agama Islam. Dalil
dibolehkannya menjama’ shalat fardhu memang tidak disebutkan secara khusus di dalam Al-Qur’an.
Namun, di dalam hadits-hadits Nabi ditemukan banyak sekali keterangan tentang shalat jama’, salah satunya
yang berarti:“Yazid ibn Khalid ibn Yazid ibn Abdillah ibn Mauhab al-Ramliy al-Hamdaniy menceritakan
kepada kami, Al-Mufadhal ibn Fadhalah dan Laits ibn Jabal menceritakan kepada kami, (diterima) dari
Hisyam ibn Sa’ad, (diterima) dari Abi al-Zubair, (diterima) Abi al-Thufail, (diterima) dari Muadz ibn Jabal,
bahwa Rasulullah SAW pada waktu perang Tabuk menjama’ antara shalat zuhur dan ashar (jama’ taqdim)
apabila berangkat setelah matahari tergelincir. Dan apabila berangkat sebelum matahari tergelincir beliau
mengakhirkan shalat zuhur di waktu ashar. Begitu pula dengan shalat maghrib, apabila matahari telah
terbenam sebelum beliau berangkat maka beliau menjama’ maghrib dan isya (dengan jama’ taqdim), dan
bila beliau berangkat sebelum matahari terbenam, beliau mengakhirkan maghrib di waktu isya dan
menjama’ keduanya (jama’ ta’khir).” (HR. Abu Dawud)
Syarat dan Ketentuan Pelaksanaan Shalat Qashar
01 Sekurang-kurangnya perjalanan yang ditempuh sejauh perjalanan dua hari.
02 Berniat mengqashar shalat dalam takbiratul ihram.
03 Perjalanan itu tidak maksiat.
04 Perjalanan itu menuju tempat tertentu. Orang yang tidak tertentu tujuan
perjalanannya, tidak boleh mengqashar shalat.
05 Tidak berimam kepada orang yang tidak mengqashar shalatnya.
Senantiasa dalam perjalanan hingga selesai shalat.
Syarat dan Ketentuan Pelaksanaan
Shalat Jama’ Taqdim

01 Shalat zuhur lebih dahulu dikerjakan dari shalat ashar. Dan


shalat maghrib lebih dahulu shalat isya.
02 Berniat jama’ dalam shalat yang pertama, yaitu berniat
dalam shalat zuhur atau shalat maghrib. Niat jama’ boleh
dilakukan selama belum selesai memberi salam dari shalat
03 pertama.
Shalat yang dijama’kan dikerjakan beriring-iringan, tidak
04 boleh lama perpisahan antara keduanya.
Senantiasa dalam perjalanan hingga dimulai takbiratul ihram
05 shalat yang kedua.
Perjalanan itu tidak maksiat.
Syarat dan Ketentuan Pelaksanaan
Shalat Jama’ Takhir

01 Berniat mengumpulkan shalat dalam waktu shalat yang pertama,


yaitu berniat dalam waktu zuhur atau maghrib akan mengumpulkan
shalat zuhur dengan shalat ashar atau akan mengumpulkan shalat
maghrib dengan shalat isya.
02 Senantiasa dalam perjalanan hingga selesai shalat itu keduanya.
03 Sekurang-kurangnya perjalanan 2 marhalah/ 16 farsakh (48 mil)/ 4
barid/ perjalanan 2 hari.
04 Perjalanan yang tentu tujuannya.
05 Perjalanan itu tidak maksiat.
Hukum Shalat
Qashar
a. Jawaz (boleh). Seseorang boleh melakukan qashar bila
perjalanan sudah mencapai 84 mil/16 Farsakh atau 2
Marhalah/80,640 km (8 kilometer lebih 640 m), tetapi belum
mencapai 3 Marhalah/120, 960 km (120 kilometer lebih 960
meter). Qashar boleh dilakukan oleh mereka yang selalu bepergian
di darat maupun laut, baik mempunyai tempat tinggal ataupun
tidak. Dalam jarak sekian ini mereka semua sunah/lebih baik tidak
melakukan qashar.

b. Lebih baik (Afdhal) melakukan qashar. Orang lebih baik


melakukan qashar bila jarak tempuh mencapai 3 marhalah atau
lebih.

c. Wajib. Apabila waktu shalat tidak cukup untuk digunakan kecuali


dengan cara meringkas
Tata Cara Shalat Qashar
1. Niat di atas diharuskan terjaga selama shalat berlangsung

2. Tidak dilakukan dengan cara mengikuti (bermakmum)


kepada imam yang melaksanakan shalat itmam (tidak meng-qashar).

3. Mengetahui tentang diperbolehkannya melakukan shalat dengan cara qashar.

4. Dilaksanakan ketika masih yakin dirinya (Al-Qashir) masih dalam keadaan bepergian

5. Bepergian dengan tujuan yang jelas (daerah/tempat tertentu),


sehingga tidak seperti orang yang kebingungan mencari tempat tujuan (Al-Haim)
Tata Cara Shalat Jama’
1. Saat melaksanakannya, kedua shalat dilakukan secara berurutan
tanpa diselingin aktivitas apapun.

2. Bila seseorang dalam perjalanan jauh ingin menjama’ taqdim shalat zuhur dengan ‘ashar,
maka yang harus ia lakukan adalah:
a. Kerjakan shalat zhuhur terlebih dahulu sebagaimana mestinya
dengan lafazh niat yang telah disampaikan di atas.
b. Setelah selesai shalat zhuhur kerjakan shalat ‘ashar secara langsung,
tanpa harus diselingi oleh kegiatan lainnya, seperti dzikir maupun shalat sunat.

3. Bila seseorang dalam perjalanan jauh ingin menjama’ takhir shalat zhuhur dengan ‘ashar,
maka yang harus ia lakukan adalah:
a. Ketika datang waktu shalat pertama, yaitu zhuhur, lakukan niat dalam hati bahwa
ia akan mengakhirkan shalat zhuhur ke waktu shalat ‘ashar.
b. Ketika datang waktu shalat kedua, yaitu shalat ‘ashar,
kerjakan shalat mana saja yang ingin didahulukan (‘ashar atau zhuhur).
c. Setelah selesai shalat yang paling pertama selesai (‘ashar),
lanjutkan dengan shalat zhuhur tanpa diselingi oleh kegiatan lain.
Madzhab Al-Malikiyah, Asy-
Safi’i, dan Al-Hanbali
Asal shalat qashar adalah empat rakaat, lalu Allah
SWT memberikan keringanan pada shalat yang
empat rakaat untuk diqashar menjadi dua rakaat.

Shalat Qashar
Madzhab Hanafiyah
Justru shalat qashar yang dua rakaat, sedangkan
Jama’ dalam 4
yang empat rakaat merupakan tambahan.
Mazhab
Madzhab Hanafi
wajib qashar shalat bagi yang melakukan
perjalanan yang telah terpenuhi syaratnya
Madzhab Syafi’i dan
Madzhab Maliki Hambali
mengqashar shalat atau tidak itu merupakan pilihan,
Mengqashar sholat hukumnya sunnah. atau hukumnya adalah jaiz yaitu boleh memilih
Shalat Qashar Jama’ di Masa Kontemporer

Shalat Jama’ Saat Walimah Shalat Jama’ Saat Macet


Tidak diperbolehkan
Diperbolehkan

Shalat Jama’ Jum’at dan Ashar


Diperbolehkan
Terima Kasih
Barokallahulana walakum

Anda mungkin juga menyukai