Anda di halaman 1dari 2

Mendirikan shalat merupakan rukun Islam yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk

dilaksanakan kepada para hamba-Nya. Rukun Islam shalat ini termasuk rukun Islam yang
kedua. Amalan sholat juga menjadi amalan yang pertama kali diminta pertanggungjawaban
ketika di akhirat.

Ibadah shalat menjadi ibadah yang dilarang untuk dilewatkan terlebih sholat 5 waktu. Bagi
umat Islam yang terkendala dalam melaksanakan sholat, Islam telah memberikan kemudahan
baginya untuk melakukan sholat Jamak

SLIDE 3

dalam melaksanakan shalat fardhu alangkah idealnya jika shalat tersebut dikerjakan sesuai
dengan aturan waktunya. Tetapi apabila ada halangan yang menyebabkan harus mengerjakan
dengan menggunakan keringanan-keringanan yang tidak menjadi kebiasaan, seperti shalat
jama’ dan shalat qashar, maka boleh dikerjakan. Adapun sebab-sebab yang memperbolehkan
shalat di jama’ yang disepakati oleh ulama adalah :

1. Dalam keadaan bepergian ( musafir ) Bepergian adalah melakukan perjalanan


ketempat lain yang hendak dituju karena ada sesuatu kepentingan . Menjama’ dua
shalat ketika bepergian, menurut sebagian besar para ahli hukumnya boleh, Adapun
Pendapat Ulama dalam menentukan jarak yang memperbolehkan mengqhasar shalat
adalah :
a. Menurut Malik, Syafi’i, Ahmad, dan segolongan Ulama bahwa jaraknya minimal 4
pos, yaitu ditempuh selama perjalanan sehari dengan perjalanan sedang
b. Menurut Abu Hanifah dan pengikutnya serta ulama Kufah, minimal jaraknya
ditempuh perjalanan selama tiga hari dan qhasar itu hanya boleh dilakukan oleh orang
yang bepergian sangat jauh.
c. Menurut Ibnu Hazm bahwa jarak minimal diperbolehkannya mengqashar shalat
adalah satu mil, ia juga berpendapat bahwa tidak boleh mengqhasar shalat jika jarak
bepergian itu kurang dari satu mil.
2. Sedang Dilanda Bahaya
Selain itu, seseorang diizinkan melakukan salat jamak apabila tengah dilanda bahaya.
Seorang muslim diperbolehkan untuk menggabungkan salat apabila keselamatannya
terancam dan harus segera menyelamatkan diri. Beberapa contoh dari bahaya di masa
kini yakni seperti bencana alam yang mampu mengancam jiwa seorang muslim. Pada
kondisi demikian, seorang muslim diperbolehkan untuk menjamak salat untuk
kebaikannya.
3. Hujan
Seseorang diperbolehkan untuk meleksanakan shalat jama’ apabila dalam keadaan
hujan. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi yang diriwayatkan Al-Bukhari yang berbunyi
:
‫ إن النبي صلى اهللا عليه وسلم جمع بين المغرب والعشاء فى ليلة مطيرة (رواه‬. )‫البخاري‬
Artinya :” Sesugguhnya Nabi saw menjama’ shalat Maghrib dengan shalat Isya’
disuatu malam yang sedang hujan lebat “. ( HR. Bukhari )
4. Saat berada di Arafah dan Muzdalifah
Bahkan dikalangan ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa jama’ Saat berada di Arafah
dan Muzdalifah merupakan kesunahan, seperti yang tercantum dalam kitab Al-Fiqh
Ala Al-Madzahib Al-Arba’ah yang berbunyi sebagai berikut :
‫ لكن يسن الجمع اذا كان الحاج مسافرا وكان بعرفة اومزدلفة‬.
Artinya : “ Tetapi disunnahkan melakukan shalat jama’ ketika orang yang pergi haji
itu berada di Arafah atau Mudzalifah “.

SLIDE 11 TTG SHALAT QASHAR

Shalat qashar adalah melakukan shalat wajib dengan mengurangi atau meringkas jumlah
rakaat shalat yang bersangkutan. Terdapat 3 shalat fardhu yang boleh diqashar yakni Dzuhur,
ashar dan isya yang mana aslinya berjumlah 4 rakaat. Jika melakukan sholat qashar, maka
jumlah rakaat yang dikerjakan cukup 2 rakaat. Selain itu, untuk melakukan sholat qashar
hanya diperbolehkan bagi yang sedang dalam perjalanan atau bepergian jauh.

Anda mungkin juga menyukai