SHALAT
Pelaksanaan salat dalam Islam dikelompokkan menjadi dua yakni, salat berjamaah dan
salat sendirian atau munfarid.
1. Shalat Berjamaah
a. Pengertian Shalat Berjamaah
Sesuai namanya, salat berjamaah dimaknai sebagai salat yang dikerjakan oleh dua orang
atau lebih secara bersama-sama. Kemudian, salah satu dari mereka menjadi imam,
sedangkan yang lainnya menjadi makmum. Menurut A. Miftahul Basar, M.Pd, anjuran dan
keutamaan dari salat berjamaah telah banyak diriwayatkan dalam sejumlah hadits. Salah
satunya adalah pahala yang dilipatkan sebanyak dua puluh tujuh derajat dibandingkan
dengan salat sendirian, Sebagaiman Rasulullah SAW bersabda,
Artinya: Dan Rasulullah SAW bersabda, "Salat berjamaah lebih utama dibandingkan salat
sendirian dengan dua puluh tujuh derajat," (HR Bukhari dan Muslim).
2. Salat munfarid
a. Pengertian Salat munfarid adalah salat yang dikerjakan secara individu (sendirian). Hukum
pelaksanaan salat munfarid berbeda-beda, bergantung pada jenis salat yang dikerjakan.
b. Hukum Salat munfarid
Khusus salat wajib, pengerjaannya secara sendiri (munfarid) dapat ditunaikan ketika
seseorang dalam keadaan udzur syar’i seperti sakit parah. Sementara itu, secara umum
salat sunah dapat dikategorikan jadi 3, yaitu salat sunah munfarid (sendiri), salat sunah
berjemaah, dan salat sunah yang dapat dikerjakan secara munfarid atau berjemaah.
Contoh salat sunah munfarid adalah salat rawatib dan salat tahiyatul masjid.Salat wajib
atau salat 5 waktu diutamakan untuk dikerjakan secara berjemaah terutama bagi muslim
laki-laki. Diriwayatkan dari jalur Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, "Salat
berjemaah lebih utama 25 derajat daripada salat salah seorang di antara kalian dengan
sendiri" (H.R. Muslim 1034).
Pendapat Ulama madhab terkait shalat munfarid beberapa mazhab berbeda pendapat
mengenai hukum salat wajib berjemaah. Sebagian ulama
1. Mazhab Syafi’i dan mazhab Maliki berpendapat hukum salat wajib berjemaah
adalah fardhu kifayah. Kemudian, sebagai ulama lain dari kedua mazhab tersebut
menyatakan bahwa hukum salat wajib berjemaah yaitu sunah muakkad.
2. Ulama dari mazhab Hanafi berpendapat jika hukum salat wajib berjemaah adalah
wajib.
Sementara itu, bila merujuk kepada pendapat mazhab Hambali, para ulama
mereka sepakat jika hukum salat wajib berjemaah yaitu fardhu ain terutama bagi muslim
laki-laki yang sudah mukallaf. Kemudian, apabila muslim laki-laki meninggalkan, maka
akan mendapatkan dosa. Salat wajib yang dilakukan secara munfarid dapat dimungkinkan
jika seseorang tengah dalam keadaan udzur syar’i. Salah satu contoh kondisi kala
seseorang mukmin laki-laki boleh melaksanakan salat wajib dengan munfarid adalah
ketika sedang dalam kondisi sakit parah.